SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

ANDA HORMAT KAMI SEGAN ,JIKA ANDA KURANG AJAR KAMI RIBAK SUDE ANDA!!!!!

PSMS MEDAN NEVER DIE!!!!
Powered By Blogger

Entri Populer

Selasa, 26 Oktober 2010

PSMS Medan | Lini Tengah Masih Lemah

PSMS Medan | Lini Tengah Masih Lemah E-mail


Keunggulan PSMS 1-0 atas Pro Titan, Kamis (21/10) lalu menjadi tolok ukur perkembangan pasukan Ayam Kinantan di bawah asuhan pelatih Zulkarnain Pasaribu. Secara keseluruhan, para pemain mengalami peningkatan, namun khusus di lini tengah, aliran bola yang diharapkan mampu menembus pertahanan lawan masih belum sesuai harapan.

Gelandang Jose Sebastian, Zulkarnain dan Faisal Azmi yang dianggap telah mampu melakukan pergerakan-pergerakan seusai instruksi, di segi kecepatan mengalirkan bola masih kurang. "Pergerakan ketiga gelandang kami, memang sudah cukup baik, terutama dalam segi penempatan posisi, tapi dalam urusan kecepatan mengalirkan bola masih perlu dibenahi," ujar Bang Zul sapaan akrab Zulkarnaen Pasaribu di Mess Kebun Bunga, Senin (25/10) usai melakukan evaluasi tim PSMS Medan.


Pada saat menerima bola, lanjutnya, ketiganya acap menahan bola lebih dulu dan kurang aktif melakukan permainan satu sentuhan, terutama Faisal Azmi yang diplot sebagai gelandang bertahan. "Berposisi sebagai gelandang bertahan, peran seorang Faisal hampir sama dengan pemain yang berposisi libero. Faisal Azmi seharusnya tidak terlalu lama menahan bola, tapi harus bisa secara cepat mengalirkan bola kepada rekan-rekannya," ungkap mantan pemain PSMS era 70 an ini.


Dia bahkan lebih memuji peran M Affan Lubis sebagai pemain yang sering diturunkan sebagai pemain pengganti, pemain senior PSMS tersebut lebih baik soal kecepatan mengalirkan bola, meski faktor usia membuat pergerakannya lebih lambat dibanding tiga pemain tengah yang berusia lebih muda.


"Dari segi kecepatan bergerak, Affan kalah dari Sebastian, Zulkarnain dan Faisal, tapi dia unggul soal kecepatan mengalirkan bola ke pemain lain," ucap mantan pelatih PKT Bontang ini.


Proses belajar memang akan terjadi seumur hidup manusia, untuk itu dia berjanji, di sisa waktu sebelum kick off kompetisi Divisi Utama, Zulkarnain akan terus menggembleng dan memaksimalkan peran pasukannya terutama lini tengah.


"Perlu pendekatan pada masing-masing pemain. Di sisa waktu ini, kami berharap, pemain bisa lebih baik lagi dibandingkan sebelumnya," pungkasnya.


PSMS Medan sendiri di Divisi Utama akan bergabung di Grup 1 bersama Persiraja, PSAP Sigli, PSSB Bireun, PSLS Lhokseumawe, Pro Titan FC, Persih Tembilahan, PS. Bengkulu, Persipasi Bekasi, Persikabo Kabupaten Bogor, Persitara Jakarta Utara, Persita Tangerang serta Persikab Kabupaten Bandung.

LSI vs LPI - LPI Kick Off Januari dari Stadion Manahan

LSI vs LPI - LPI Kick Off Januari dari Stadion Manahan



Liga Super Indonesia (LSI) kini punya saingan setelah kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) dideklarasikan di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/10) kemarin. Setidaknya 20 klub telah menyatakan siap mengikuti kompetisi itu.

Deklarasi dihadiri pengusaha nasional, Arifin Panigoro sebagai penggagas Liga Primer Indonesia, sejumlah tokoh Jawa Tengah dan tokoh sepak bola nasional. Ke-17 klub yang hadir dalam deklarasi itu yakni Semen Padang, PSPS Pekanbaru, Arema, Bali Dewata FC, Bogor Raya FC, Jakarta FC, Manado United, Maung Bandung Raya, Medan Chief, Persebaya, Persema, Persibo dan Persis Solo.Juga ada PSM Makassar, PSMS Medan, Semarang United, dan Semen Padang. Sementara tiga klub lainnya tinggal tanda tangan itu adalah Persisam, Bontang FC, dan Deltras.


Arya Abhiseka, salah satu penggagas LPI sebelumnya menerangkan, peserta deklarasi sebanyak 20 klub yang terdiri dari peserta Liga Super Indonesia dan beberapa klub Divisi Utama. "Kick off Liga Primer Indonesia akan digelar di Stadion Manahan Solo, Januari mendatang," kata Arya Abhiseka.


Sejauh ini hanya Arema Indonesia yang benar-benar lepas dari bantuan APBD. Tim Singo Edan lebih mengandalkan penjualan tiket penonton dan juga sponsor. Beberapa klub lain seperti Persib Bandung juga sudah mulai mencontoh Arema dalam pembiayaan timnya.


Tindak Tegas

Deklarasi yang digelar di Semarang langsung ditanggapi para petinggi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Bahkan PSSI mengancam akan menindak tegas pemain dan klub yang terlibat kompetisi LPI. Sekjen PSSI Nugraha Besoes mengemukakan hal itu jumpa pers di Kantor PSSI, Senin (25/10) kemarin. "PSSI akan menindak tegas pemain dan klub yang terlibat dalam kompetisi IPL," ujar Nugraha.


Dia merujuk pada AD/ART PSSI Pasal 15 ayat 1 yang menegaskan setiap anggota PSSI wajib mematuhi instruksi PSSI, AFC, dan FIFA, ikut serta dalam kompetisi di bawah naungan PSSI, tidak menjalin hubungan olahraga dengan pihak yang tidak dikenal, telah diskorsing atau dikeluarkan dari keanggotaan PSSI.


Menurut dia, pihaknya telah memberikan surat peringatan kepada semua pengurus klub anggota dari PSSI, Jumat (22/10) lalu. Isi surat tersebut antara lain semua pemain yang terlibat di LPI akan dicabut izin bermainnya (khusus pemain lokal) dan bagi para pemain asing akan langsung dideportasi dari Indonesia. Adapun terhadap klub yang terlibat LPI akan dikeluarkan dari keanggotaan PSSI.


"Klub anggota LPI itu tak akan bisa menggunakan pemain asing. Kalau pekerjaan mereka tidak sesuai dengan izin tinggalnya maka mereka bisa dideportasi oleh pemerintah. Saya sudah berbicara dengan pihak yang berkompeten di AFC dan FIFA mengenai hal tersebut. Mereka menyangkal telah memberikan izin untuk terselenggaranya LPI."


Sementara itu, penggagas LPI Arifin Panigoro menyatakan tetap akan menggelar LPI guna menawarkan kompetisi yang lebih baik. "Banyak orang yang peduli dengan sepakbola nasional. Jika memang ada yang ingin menggulirkan kompetisi lebih baik, kenapa tidak? Saya sama sekali tidak berambisi menjadi ketua umum PSSI," tegas Arifin.


"Saya memang sudah menduga akan ada hal seperti itu. Tetapi the show must go on, karena tidak ada aturan yang dilanggar dari kompetisi ini," pungkas Arifin.

PSMS Medan - Kualitas Pemain Asing Kurang Menjanjikan

PSMS Medan - Kualitas Pemain Asing Kurang Menjanjikan




Pertandingan uji coba melawan tim satu level Protitan menjadi bahan evaluasi arsitek dan manajemen PSMS Medan. Kurang tajamnya finishing membuat pasukan Ayam Kinantan hanya mampu mencetak satu gol. Saat ini, PSMS butuh seorang striker yang berpengalaman untuk bisa menambah produktivitas gol.Seperti musim lalu, minimnya sosok striker kembali terulanng. Meski saat ini PSMS sudah memiliki Kurniawan Dwi Yulianto dan Gaston Castano di lini depan, tapi keduanya belum juga menunjukkan kualitas terbaiknya.


"Dari hasil pertandingan melawan Protitan, Zulkarnaen dan kawan-kawan memiliki banyak peluang untuk menciptakan gol. Kegagalan untuk menciptakan gol tersebut akibat kurang tajamnya penyelesaian akhir (finishing) bagi pemain," ujar asisten pelatih PSMS Suyono kepada Global, kemarin.


Dikatakan Suyono, saat pertandingan melawan Protitan, PSMS menerapkan formasi 3-4-2-1. Di bawah ada Vagner Luis, Novi Andiawan dan Harry Syahutra, tengah mengandalkan Faisal Azmi, Muhammad Affan Lubis, Ari Yuganda dan Azuan Lubis. Dan posisi sayang depan ada Jose Sebastian dan Zulkarnen, dan Rinaldo sebagai penyerang tunggal.


Rinaldo yang dipercayakan sebagai penyerang gagal menjalankan misinya karena kurang berpengalaman. Sementara pemain nasional Kurniawan Dwi Yulianto tidak bisa berbuat banyak karena masih mengalami cedera. Sementara itu, striker asing asal Argentina Gaston Castano tak hadir dengan alasan masih mengurus Kitas.


"PSMS saat melakoni pertandingan uji coba sudah minim striker sehingga hanya mampu untuk mencetak satu gol. Kurang produktifnya pemain sayap membuat gerakan Rinaldo selalu kandas di kaki pemain belakang Protitan. Untuk ke depan posisi wing masih harus dibenahi sebelum bertanding dalam kompetisi sebenarnya," terang Suyono.


Suyono juga sangat kesal dengan beberapa pemain asingnya yang tidak bisa berbuat banyak saat laga uji coba tersebut. "Wah, kualitas pemain asing hanya pas-pasan sehingga mereka tak mampu untuk melakukan dobrakan di barisan pertahanan lawan," tutur Suyono. Ia memuji penampilan pemain lini bawah yang lebih percaya diri.


Suyono berharap, manajemen PSMS kembali harus mencari sosok striker yang berpengalaman demi meningkatkan kualitas tim musim Divisi Utama 2010/2011 yang sudah diambang pintu. Apalagi striker yang dimiliki PSMS saat ini masih mandul.

Ola Marniza Pengen Lihat Trofi

Ola Marniza Pengen Lihat Trofi
Ola Marniza

Andai saja PSMS juara. Arak-arakan fans dan warga Medan pasti ramai di jalan-jalan. Skuad dan trofi yang lama dinanti, akankah diraih musim ini? Begitulah khayalan yang selama ini berkelebat di benak Ola Marniza, seorang ibu muda yang doyan sepak bola. Utamanya PSMS.

“Saya tahu sejarah jayanya PSMS saat saya masih kecil, atau bahkan belum lahir. Kini ketika dewasa, saya tak pernah lihat PSMS angkat trofi,” kata Ola Senin (25/10).

Berkaca dari beberapa musim lalu, pembenahan yang digeber pengurus PSMS tak kunjung memuaskan. Prestasi terbaik satu dekade ini mungkin hanya menjadi runner-up Divisi Utama 2007-2008 silam. Atau saat PSMS melaju ke babak kedua AFC Cup usai mengandaskan sejumlah klub top Asia. Selebihnya, prestasi sang Ayam Kinantan seolah stagnan. “Kalau juara, pasti rame. Masyarakat Medan akan senang. Karena PSMS itu ikon sepak bola kota ini,” sambung Ola.
Wanita 24 tahun yang juga aktif berkesenian di salah satu sanggar budaya di Medan ini, juga berharap agar skuad PSMS mampu bersikap profesional. Begitu juga halnya pengurus.

“Di mana-mana sepak bola sudah mulai jadi bisnis. Semua mengedepankan profesionalitas. PSMS harusnya meniru yang baik,” sambungnya.

Intinya, Ola berharap PSMS segera angkat trofi. Meskipun diraih dengan darah dan air mata. “Kita masyarakat Medan pasti doain deh,” ujarnya.

Suharto Ingin Keith Kayamba

Suharto Ingin Keith Kayamba


MEDAN- Suharto Pelatih PSMS yang disiapkan berlaga di Divisi Utama, diam-diam mendambakan striker asing sekelas Keith Kayamba Gums yang kini masih berkostum Sriwijaya FC. Meski sudah berumur, Suharto menilai pemain ini sanggup bekerja keras dan masih aktif mencipta gol.

“Kayamba berpengaruh besar bagi timnya. Maka itu dia layak jadi kapten. Seandainya PSMS bisa mendapatkan pemain seperti itu,” katanya di sela-sela latihan Senin (25/10). Mobilitas pemain gaek inilah yang diharapkan ada di tim yang sedang dibinanya saat ini.

Memiliki pemain berkelas, dipastikan bisa merubah warna tim. Pun upaya jadi juara Divisi Utama akan semakin mudah. Namun faktanya kondisi skuad pemain binaannya jauh dari sosok pemain bintang. “Kita butuh striker yang mampu mobile seperti Kieth Kayamba Gums,” tambahnya.

Meski tampak seperti mimpi, Suharto tetap berupaya memperbaiki kelemahan timnya. Suharto pun tak menampik tim asuhannya mulai memperlihatkan kemajuan. “Ada peningkatan, tapi tetap harus ada perbaikan mendasar,” terangnya.

Kembali dikisahkan Suharto, kebutuhan mendesak akan kehadiran striker mumpuni di timnya diharapkan memecah krisis pencetak gol. Meski belum teruji di laga resmi, namun dari sejumlah uji coba yang digeber, anak asuhnya tampak kesusahan melesakkan si kulit bundar ke jala lawan.

Selama ini, kebanyakan gol yang dihasilkan lahir dari kaki gelandang. “Soal mencetak gol selama ini masih lebih banyak dilakukan gelandang,” katanya. “Kebutuhan striker sangat mendesak. Tentu striker yang bisa jadi mesin gol,” sambungnya.

Tak hanya striker, Suharto juga berharap pengurus memberi tiga pemain asing untuk memperkuat Ayam Kinantan. Posisi gelandang dan bek diharapkan ada disisip pemain asing. “Kompetisi apapun yang disiapkan manajemen akan kita hadapi. Tapi skuad harus komplit. Termasuk tambahan tiga pemain asing,” pungkasnya

Tim Zulkarnain untuk Divisi Utama?

Tim Zulkarnain untuk Divisi Utama?


Tim yang akan diturunkan berlaga di Divisi Utama tampaknya mengarah kepada skuad yang diasuh Zulkarnain Pasaribu. Hal ini mengutip pernyataan Idris, Sekretaris Umum PSMS, menyinggung klub mana yang akan disiapkan untuk kompetisi.

Saat ditanyakan akan hal itu, Idris memang tak meresmikan pasti tim mana yang akan main di Divisi Utama atau Liga Primer Indonesia (LPI). Namun secara tersirat ada ungkapan yang mengarah ke sana.

“Belum dilakukan rapat pengurus tentang penetapan tersebut, namun kita akan tunjuk tim yang pantas dan layak serta mempunyai pengalaman yang tinggi,” kata Idris ketika dihubungi Senin (25/10). Idris sendiri saat ini masih berada di Jakarta menghadiri rapat LPI.

Diketahui bersama, skuad PSMS yang lebih dulu dibentuk adalah garapan Zulkarnain Pasaribu. Pemainnya pun sudah komplit termasuk tiga pemain asing. Sedangkan tim yang diasuh Suharto hingga kini masih berkutat dengan seleksi pemain. Soal pengalaman, skuad Zulkarnain juga dianggap paling layak. Selain dihuni pemain lokal yang rata-rata sudah sering main di Liga, pemain asing yang dipunya juga sudah kenyang asam garam Liga Indonesia. Sebut saja Gaston Castano misalnya. Tapi hal itu tak bergaransi hingga pengurus PSMS merapatkan hal itu.

Sementara itu, keikutsertaan PSMS di Divisi Utama sudah dipastikan. Namun Idris bilang pihaknya sejauh ini masih sebatas mendaftarkan tim sedangkan nama pemain belum.