SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

ANDA HORMAT KAMI SEGAN ,JIKA ANDA KURANG AJAR KAMI RIBAK SUDE ANDA!!!!!

PSMS MEDAN NEVER DIE!!!!
Powered By Blogger

Entri Populer

Sabtu, 25 Desember 2010

Keltjes siapkan resep hindari kejenuhan

Keltjes siapkan resep hindari kejenuhan


(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - Sudah hampir dua pekan pelatih PSMS, Rudy W Keltjes menggeber skuadnya dengan latihan keras. Diawali dengan penggenjotan fisik di pekan pertama, kini Harry Syahputra cs dibekali dengan latihan taktik dan strategi. Menu latihan ekstra menjadi tambahan untuk memperbaiki stamina beberapa pemain yang tidak stabil.

Seperti biasa, Keltjes mengagumi semangat dari anak asuhnya. Meskipun porsi latihan yang diberikannya cukup berat, namun keceriaan tetap ditunjukkan para pemain.

“Ya saya senang melihat mereka yang selalu ceria. Ada duit ceria, gak ada duit pun tetap tidak menurunkan semangat mereka. Semangat ini yang harus saya jaga,” ujar Keltjes tadi sore.

Meskipun begitu tak dipungkiri potensi timbulnya kejenuhan cukup besar. Betapa tidak, setiap hari pemain dijejali dengan latihan dua kali sehari. Dengan porsi latihan yang cukup keras.

Untuk itu Eks Pelatih Persebaya ini kerap melakukan variasi-variasi dalam menu latihannya. “Saya usahakan selalu ada variasi-variasi dalam latihan. Agar tidak ada kejenuhan,” tambahnya.

Seperti pada latihan tadi sore, seusai simulasi pertandingan, Keltjes mengintruksikan skuadnya berlatihan shooting ke gawang. Dengan metode yang unik, para pemain disuruh berebutan bola sebelum melakukan tendangan ke gawang. Tak ayal suasana santai tapi serius tergambar pada latihan.

Keltjes mengaku selalu menyiapkan racikan resep untuk tetap membuat suasana latihan santai dan menyenangkan. “Lihat sendiri, semakin hari latihan semakin menyenangkan, tidak ada yang mengeluh. Tapi bisa saja anak-anak jenuh. Saya selalu siapkan resep supaya mereka tidak jenuh,” pungkasnya.

PSMS Junior siap tempur

PSMS Junior siap tempur


(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - Sukses melaju ke Babak III Piala Suratin Zona Sumatera, ujian berat harus dilalui PSMS Junior. Kali ini Persimuba Musi Banyuasin, Persikomet Metro Lampung dan PS Siak Riau akan menjadi batu sandungan berikutnya pada laga yang digelar 27-30 Desember mendatang di Banyuasin.

Namun, PSMS Junior tak gentar. Skuad asuhan Iwan Karo-karo mempertaruhkan nama Medan dan tentunya tak ingin mengecewakan publik kota terbesar nomor tiga di Indonesia itu. Keyakinan tinggi pun diusung Ayam Kinantan Junior.

“Secara umum peta kekuatan tim-tim yang berlaga tidak jauh berbeda. Artinya kesempatan untuk lolos cukup besar. Kita harus maksimal untuk lolos ke babak selanjutnya,” ujar Pelatih PSMS Junior, Iwan Karo-karo, tadi malam.

Iwan berharap tentunya doa dari masyarakat Medan akan mengiringi perjuangan anak asuhnya. Rencananya Airlangga cs akan bertolak dari Medan hari ini dengan menggunakan perjalanan darat. “Kita sangat harapkan dukungan penuh dari masyarakat Medan lewat doa. Mudah-mudahan kita mampu meraih hasil maksimal,” tukas eks stopper PSMS dan Medan Jaya ini.

Iwan mengakui, kondisi skuadnya juga prima. Tak satupun dari 22 pemainnya mengalami cedera. “Kita siap tempur. Tidak ada satupun yang cedera,” tambahnya.

Sebelumnya, PSMS Junior mendapat kucuran dana sebesar Rp50 juta dari Ketua Umum PSMS Medan, Dzulmi Eldin, bus pemain dari Ketua Komisi E DPRDSU, Brillian Mokhtar, dan beberapa pihak lainnya. Bahkan kabarnya salah seorang pengurus PSMS, Hendra DS, menjanjikan bonus jika skuad junior mampu melaju ke babak berikutnya.

PSMS Medan Junior melaju ke babak 16 besar setelah menghuni runner up Zona I Wilayah Sumatera dengan koleksi empat poin. Koleksi poin tersebut diraih dengan membantai Persas Sabang 6-0 dan menahan imbang Semen Padang 1-1.

Susunan skuad PSMS Junior:
Airlangga Pribadi, Doni Pramudi (kiper) Tirta M Harahap, Supriadi, Suwandi Tarigan, Yogi, Dedi Nasution, Madya Siregar, Wiranda John, Dedek Dermawan, Zainuddin Siregar, Ade Rio Karo, Hendra Lubis, Jahlul, Julius, Boni S, Yuwandi, Sukron Nasution, Habibi, Imam R, Haris, Zumanda.

Legiun asing bersemangat

Legiun asing bersemangat


(WOL photo/Austin Antariksa)

MEDAN - Setelah sebelumnya dibuat kesal oleh legiun asingnya, kini Pelatih PSMS, Rudy W Keltjes bisa bernafas lega. Betapa tidak, trio legiun asingnya mulai menunjukkan keseriusannya. Semangat tinggi diperlihatkan trio latin itu dalam sesi latihan.

Yang paling membuat Keltjes lega tak lain performa fisik dua legiun asing, Jose Sebastian dan Gaston Castano yang baru bergabung dalam latihan tidak seburuk yang dibayangkan. Hal itu terlihat pada sesi latihan tambahan tadi pagi.

“Saya tidak sangka ketahanan fisik Gaston dan Jose baik. Pada latihan tadi pagi, mereka menunjukkan semangat,” ujar Rudy, tadi sore.

Keltjes pun memuji penampilan Gaston dan Jose yang semakin membaik. Rasa kesal dan marah yang sebelumnya menumpuk di kepalanya perlahan mulai menjauh.

Gaston dan Jose sangat menggebu-gebu menjalani sesi ketahanan kecepatan dan kelenturan badan. Meskipun keduanya baru digenjot staminanya tadi pagi, duo Argentina itu tetap memperlihatkan keseriusan pada simulasi game tadi sore.

“Gaston latihan menggebu-gebu. Jose juga kelihatan lebih powerful. Saya fikir mereka akan ambruk dengan latihan itu, tapi nyatanya tidak., Ini menunjukkan mereka menjaga kondisi fisiknya,” sebut mantan pelatih Persebaya Surabaya itu.

Namun tetap saja Keltjes menuntut pembuktian pada laga sesungguhnya, bukan hanya saat latihan. “Bagi saya tidak hanya harus serius di latihan tapi juga pada saat pertandingan nanti. Kita akan lihat apakah mereka mampu mempertahankan,” bebernya.

Sayangnya, trio asing masih juga menunjukkan berlaku indisipliner dalam latihan. Peraturan untuk mengenakan perangkat lengkap dalam latihan belum juga diindahkan para legiun asing. Tak satupun dari ketiganya menggunakan pelindung kulit kaki (skin decker) pada latihan tadi sore. Artinya sudah dua kali peraturan dilanggar Vagner, Jose dan Gaston.

“Ya kita lihat saja nanti pada latihan yang memungkinkan adanya benturan. Nanti mereka juga yang rugi pada saat benturan kaki dan mengakibatkan cedera. Kalau masalah denda kan sudah umum,” tukas Keltjes.

Keltjes antisipasi non teknis

Keltjes antisipasi non teknis


(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - Faktor non teknis tak dipungkiri berperan atas sukses atau tidaknya tim meraih kemenangan di Liga Indonesia. Termasuk PSMS Medan yang kerap merasa dirugikan oleh faktor tersebut. Dalam hal ini sosok pengadil lapangan hijau atau wasit yang kerap bertindak berat sebelah kepada tuan rumah.

Salah satu ulah wasit yang kerap berakibat fatal untuk tim adalah menyoal perangkap offside. Sering kali tim tamu dirugikan dengan keputusan soal offside.

“Soal offside harus kita antisipasi. Bisa saja kejadian yang seharusnya offside jadi malah tidak. Apalagi kalau kita bermain di luar kandang,” ujar Pelatih PSMS, Rudy Keltjes, tadi sore, di Stadion Teladan.

Langkah antisipasi pun disisipkannya dalam menu latihan tadi sore. Peran tambahan diberikan kepada penjaga gawang yang diminta lebih aktif untuk mengantisipasi hal tersebut.

“Kiper tentunya akan sering menjumpai offside pemain lawan. Bisa saja wasit atau penjaga garis tidak melihat atau sengaja tidak melihat. Untuk itu antisipasinya penjaga gawang tidak boleh diam dan bergerak aktif. Itu yang selama ini tidak ada dalam diri kiper-kiper di Indonesia ,” tambahnya.

Sebagai pelatih yang kenyang pengalaman di Liga Indonesia, Keltjes tentu menyadari kondisi itu. Namun sebagai pelatih ia hanya mengantisipasi sebatas teknis.

“Secara teknis saya hanya bisa memberikan arahan kepada tim untuk menghindari hal itu mengingat sepakbola Indonesia ini agak aneh.,” ungkapnya.

Namun sejauh apa hal itu bisa berperan menghindari kecurangan yang terjadi? Keltjes mengakui hal itu hanya langkah antisipasi teknis dirinya sebagai Arsitek tim. Selebihnya ia menyerahkannya kepada manajemen yang dianggapnya lebih paham kondisi ini.“Kalau saya sebagai pelatih hanya bisa melakukan antisipasi sebatas sisi teknis. Kalau di luar itu, manajemen lebih tahu,” ungkapnya.

Pelatih asing gabung, posisi Edy Syahputra terancam?

Pelatih asing gabung, posisi Edy Syahputra terancam?


(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - Kabar bakal bergabungnya pelatih asing ke tim Bintang PSMS menuai kontroversi. Meskipun merupakan langkah positif, namun bakal ada yang dikorbankan dalam tim yang sudah mempersiapkan diri sejak tiga bulan terakhir untuk Liga Primer Indonesia (LPI).

Kehadiran pelatih asing tentunya akan menyebabkan posisi tim pelatih yang mengawal Rudi Hartono cs selama ini bakal bergeser. Suharto yang sebelumnya menjabat sebagai pelatih kepala tentu akan turun pangkat jadi asisten pelatih. Sementara Syahril Nasution kemungkinan tetap menjabat pelatih kiper.

Lalu bagaimana dengan Edy Syahputra yang menjabat asisten pelatih teknis? Jika Suharto bergeser menjadi asisten, tentu posisi Edy rawan. Tidak mungkin ada dua asisten pelatih teknis dalam satu tim.

"Kalau saya lihat ada sisi positif dan negatifnya. Negatifnya saya yang bingung mau ditaruh dimana karena otomatis posisi kami (tim pelatih, red) kan turun. Bang Harto (Suharto, red) jadi asisten.

Lalu saya yang bingung mau ditaruh diposisi apa. Tak mungkin asisten pelatih teknis ada dua orang," tukas Edy, tadi sore, di Stadion Kebun Bunga Medan.

Menurut Edy, berdasarkan pembicaraan dengan CEO Bintang PSMS, ketiganya tetap dijanjikan dalam tim. "Kalau CEO, kita tetap dimasukkan dalam tim. Memang ada rencana pembentukan tim U-21. Itupun baru bulan Juni berjalan. Dan saya yang kemungkinan besar melatih tim U-21. Namun itu belum jelas juga," tambah eks stopper Medan Jaya itu.

Padahal jika ditilik, di tangan Suharto dkk, Bintang PSMS semakin menunjukkan perkembangan yang baik. Bintang PSMS belum terkalahkan dalam ujicoba yang digelar. Kerja keras ketiganya juga belum diuji dengan kompetisi sesungguhnya yang baru digelar 8 Januari mendatang.

Begitupun Edy coba berpikir positif. "Sebenarnya kalau kami secara pribadi sih tidak menginginkan adanya pelatih asing. Toh kami merasa mampu. Lagian Liga juga belum dimulai dan kinerja kita belum dinilai. Tapi ada sisi positifnya yakni bisa kita belajar banyak dari pelatih asing. Otomatis ilmu kita akan bertambah," ujarnya.

Rencananya rombongan asing bakal mendarat di Medan, Selasa (28/12) mendatang. Termasuk lima pemain asing. "Selasa katanya semuanya dijelaskan. Pelatih asing dan lima pemain asing akan datang. Dua asal Korea. Sisanya non Asia. Termasuk juga kejelasan kontrak karena kita sudah tiga bulan berjalan," tukasnya.

PSMS pertajam lini depan

PSMS pertajam lini depan



(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - PSMS Medan terus menghimpun kekuatan menghadapi laga lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011 pada awal Januari mendatang.

Pelatih PSMS, Rudy Keltjes dalam upaya meningkatkan performa skuadnya dengan berbagai langkah. Salah satu sektor yang menjadi perhatian adalah lini depan.

Tak dipungkiri, lini depan merupakan tumpuan untuk meraih poin penuh. Jika kebuntuan dialami para striker, akan sulit bagi PSMS mencetak gol.

Dari lima laga, Ayam Kinantan baru mengoleksi empat gol. Tiga gol lahir dari kaki striker diantaranya dua gol Gaston dan satu gol diceploskan Kurniawan. Sedangkan satu gol lainnya dicetak gelandang (Tri Yudha).

Untuk itu Keltjes akan memaksimalkan lini depannya. Gaston akan kembali menjadi target man di depan. Namun langkah antisipasi disiapkan jika nantinya striker Argentina itu dikawal ketat. Kurniawan Dwi Yulianto dan Jose Sebastian diharapkan mampu menjadi lumbung gol bagi pasukan The Killer-julukan lain PSMS.

“Gaston Castano yang akan menjadi target man di lini depan kemungkinan akan dijaga mati tim lawan. Jadi sebagai antisipasinya, Kurniawan dan Jose Sebastian yang akan jadi pencetak gol,” ujar Rudy Keltjes, tadi malam.

Keltjes sadar potensi yang dimiliki Kurniawan dan Jose. Sebagai striker kenyang pengalaman di Liga Indonesia, si Kurus-julukan Kurniawan-punya insting gol yang baik.

Meski usianya tidak muda lagi, sentuhan-sentuhan eks striker Persija dan Persebaya itu masih terlihat. Sementara Jose, punya kemampuan shooting yang baik. Tembakan dari luar kotak penaltinya bisa diandalkan untuk memecah kebuntuan.

Latihan khusus pun mulai digelar Keltjes untuk menajamkan lini depannya. Tidak hanya Gaston, Kurniawan, dan Jose Sebastian yang diasah kemampuan mencetak golnya. Tri Yudha Handoko dan Rinaldo juga dipertajam kemampuannya. Mereka bergantian menembak ke gawang baik dari kiri, kanan maupun tengah.