SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

ANDA HORMAT KAMI SEGAN ,JIKA ANDA KURANG AJAR KAMI RIBAK SUDE ANDA!!!!!

PSMS MEDAN NEVER DIE!!!!
Powered By Blogger

Entri Populer

Kamis, 30 September 2010

Tuan Rumah Masih Berpeluang

Tuan Rumah Masih Berpeluang


Laga PSMS kontra PSDS bisa menjadi keuntungan bagi Langkat Selection. Ya, meski peluang kecil, tim asuhan Safril ini masih bisa menjadi juara. Syaratnya, Ayam Kinantan versus Traktor Kuning bermain imbang.

“Harapan kami menang masih terbuka. Kita berharap PSMS dan PSDS bermain imbang dan kita menang 3-0 lawan Medan Jaya,” ucap Safril kepada Sumut Pos, Kamis (29/9).

Selanjutnya, demi untuk mencapai angka kemenangan tersebut, Safri akan menurunkan pemain yang siap. Instruksi menyerang di awal babak pertama pun akan dilakukan. Tendangan jarak jauh yang menjadi andalan anak asuhnya akan semakin sering diperlihatkan.”Kita masih memakai formasi 4-4-2, pemainnya sama. Dan, kami akan lebih menyerang,” jelas Safril.

Di sisi lain, Madina Medan Jaya ternyata belum menyerah. Berada di dasar klasemen dengan modal dua kekalahan tentunya sangat tidak menyenangkan. Karena itu, melalui Asisten Pelatihnya, Edi Syahputra, mereka juga menargetkan menang. “Saya tidak mau jadi juru kunci, saya mau menang!” tegasnya.

Sayangnya, dalam laga sore nanti, Medan Jaya harus kehilangan Febri yang mendapat akumulasi kartu. “Tak masalah, masih ada pengganti,” pungkas Edi.

Adu Striker Lokal

Adu Striker Lokal


MEDAN-Target menang dicanangkan PSMS dan PSDS dalam laga terakhir mereka di Ngogesa Cup. Dua tim asal Divisi Utama ini pun akan mengandalkan striker lokal untuk saling mengalahkan. Di PSMS, Pelatih Zulkarnain Pasaribu akan mencadangkan Gaston Castano dan menduetkan Kurniawan dengan Rinaldo. Sementara Sutrisno, pelatih PSDS, tetap mempercayakan lini depan dengan duet Imam Faisal-Marwin.

Ya, setelah ditahan imbang tanpa gol oleh Langkat Selection, Zulkarnain kembali pasang target menang. Bagaimana tidak, poin empat yang telah dikumpulkan sangat riskan. Pasalnya, lawan Ayam Kinantan sore ini adalah sang pemimpin klasemen sementara, PSDS. Traktor Kuning memang memiliki poin empat juga, namun selisih gol lebih baik. Nah, keadaan ini sangat tidak menguntungkan bagi PSMS. Jika laga yang digelar di Lapangan Alun-alun Amir Hamzah berakhir seri, maka sudah dipastikan PSDS yang akan menjadi kampiun.

PSMS vs PSDS

Meski begitu, punggawa Ayam Kinantan tampaknya tak kalah mental. Hal ini pun didukung dengan persiapan yang cenderung lebih lama dibanding PSDS. Ya, tim asal Deli Serdang itu baru terbangun, bahkan baru seminggu dibesut Sutrisno.

Terkait strategi sore ini, Bang Zul – sapaan Zulkarnain Pasaribu- menekankan akan mengubah gaya. Starter PSMS pada lini depan kemungkinan akan memasang pemain lokal. Kemungkinan paling besar, Bang Zul, akan menduetkan Kurniawan dengan Rinaldo. Untuk kualitas Kurniawan mungkin tidak ada yang menyangsikan kemampuannya selain masalah umur mulai tua dan fisiknya yang mulai turun. Pun, di Ngogesa Cup, mantan pemain Timnas tersebut masih mandul. Sementara Rinaldo, pemain yang baru masuk PSMS musim ini telah membuktikan sebagai striker yang berbahaya, terbukti dalam turnamen di Kabupaten Karo dan uji coba PSMS lainnya. “Kita belum bisa gambarkan, besok saja (hari ini, Red) mungkin ada perubahan,” kata Bang Zul, Rabu (29/9).

Kemudian posisi tengah dan belakang kemungkinan akan tetap seperti pertandingan berikutnya, hanya saja di lini tengah pelatih lebih memilih Zuanda Efendi dan akan mengistirahatkan sementara Ari Yuganda. Menariknya, menurut Asisten Pelatih PSMS Suyono, pada laga melawan PSDS nanti, legiun asing bukanlah target utama untuk dimainkan. “Pelatih tetap memilih dengan formasi 3-5-2 dan melakukan pemantapan sedikit dengan mengganti beberapa nama,” jelas Suyono.

Sementara itu di kubu PSDS, Sutrisno, juga memasang target yang sama. Meski unggul selisih gol, kemenangan tetaplah yang diincar. Tak ada strategi khusus, Sutrisno hanya menekankan kepada pemainnya untuk fokus menjaga lini depan PSMS. “Target kita menang, kita instruksikan penjagaan ketat terhadap pemain depan lawan. Kita pun masih percaya dengan materi pemain yang pernah dipasang dan masih memilih pola 4-4-2,” ungkapnya.

Berarti, PSDS tetap menurunkan duet stiker Imam Faisal dan Marwin. Mereka akan dibantu oleh gelandang serang Fajar Andika. “Persiapan tidah banyak, saya hanya minta anak-anak untuk istirahat dan fokus,” pungkas Sutrisno.

Rabu, 29 September 2010

Gaston pasti, Spiderman ‘comeback’

Gaston pasti, Spiderman ‘comeback’



(WOL Photo/Austin Antariksa )

MEDAN - Meskipun sudah menetapkan tiga pemain asing untuk dikontrak, yakni Vagner Luis, Jose Sebastian dan Gaston Castano, sepertinya PSMS Medan belum merasa cukup.

Kuota lima pemain asing untuk Liga Primer Indonesia membuat PSMS memanfaatkannya untuk mencari pemain tambahan. Untuk itu, PSMS masih juga mendatangkan legiun asing. Kali ini nama yang datang sudah tidak asing lagi bagi para pencinta PSMS.

Adalah Cristian Carrasco, nama yang dimaksud. Striker asal Chile itu pernah memperkuat PSMS di musim 2005/2006. Musim lalu, Carrasco merumput bersama Bectero Sasano Thailand. Akankah dahaga PSMS akan striker asing berkualitas dapat terpuaskan dengan kehadiran Carrasco?

Untuk itu, striker yang kerap menselebrasikan golnya dengan memakai topeng Spiderman, tokoh superhero asal Amerika ini akan dipantau pada turnamen Bupati Langkat yang akan digelar mulai Senin besok.

"Kita akan coba pantau Carrasco. Dia sudah bersedia diseleksi. Jadi kita akan pantau dia pada turnamen Bupati Langkat mulai Senin nanti," terang Asisten Pelatih PSMS, Suyono tadi malam.

Sebelumnya, sudah ada Gaston, Jorge Alberto dan Ahandour Mounir sebagai striker asing yang mencoba peruntungannya. Ketiga pemain tersebut merupakan tiga nama terakhir yang seleksi.

"Gaston sudah mengikuti tes kebugaran dan ikut fitness. Sebelumnya, dia memang sempat menolak namun akhirnya bersedia. Kita akui untuk skill individu, dia masih di atas yang lain," ujar pria yang akrab disapa Yono ini.

Traktor Kuning Salip Ayam Kinantan

Traktor Kuning Salip Ayam Kinantan


STABAT – SDS berhasil meraih hasil positif di laga keduanya dalam Ngogesa Cup di Langkat. Setelah ditahan imbang Langkat Selection di laga pertama, Traktor kuning berhasil menumbangkan Madina Medan Jaya dengan skor 3-2, Selasa (28/9).

Dengan hasil ini, PSDS berhasil menyalip PSMS untuk memimpin klasemen sementara. Pasalnya, pada laga kedua, PSMS hanya bermain imbang melawan Langkat Selection, 0-0. Dua tim Divisi Utama asal Sumatera Utara ini kini mengumpulkan empat poin dari dua laga. Namun, PSDS masih unggul selisih gol.

Pada laga kemarin, PSDS langsung menekan sejak menit awal. Terbukti Imam Faisal berhasil menyarangkan dua gol sekaligus yakni pada menit ke-13 dan ke-24. Dua gol tersebut tak lepas dari kerja sama yang padu dari Imam Faisal dan tandemnya, Marwin, di lini depan PSDS.

Dan tak sampai di situ saja, cuaca yang panas di Stabat malah membuat PSDS menciptakan gol lagi. Kali ini, Marwin bintangnya. Sebuah tendangan keras yang dilesakkannya pada menit ke-30 tak mampu dibendung kiper Medan Jaya. Skor 3-0 pun bertahan hingga turun minum.

Pun di babak kedua, Pelatih PSDS Sutrisno tampaknya bernafsu untuk terus menambah gol. Instruksi yang diberikannya dari pinggir lapangan mengalir dengan deras. Sayang, sekian peluang yang ada gagal dimanfaatkan untuk menjadi gol. Medan Jaya yang pada laga pertama ditaklukan PSMS, 1-2, tak mau kalah. Menyadari fisik Traktor Kuning yang mulai kendur, mereka pun mulai mengendalikan permainan. Hasilnya, Joko, pemain Medan Jaya, mampu memanfaatkan peluang yang tercipta pada menit ke-50. Enam menit kemudian, Safari berhasil mengubah skor menjadi 3-2. Skor bertahan hingga usai.

“Saya bangga melihat pertandingan tadi. Meskipun baru saya latih satu minggu saja,,” ujar Pelatih PSDS Sutrisno.
Sutrisno menambahkan, kemenangan ini bisa dijadikan modal saat bertemu PSMS di laga terakhir nanti. Ya, laga yang menjadi penentu juara Ngogesa Cup. Untuk itu, dirinya menginstruksi pemainnya untuk istirahat jelang laga tersebut. Sebagai informasi, turnamen ini diliburkan sehari, yakni Rabu (29/9).

Kurniawan-Gaston Mandul


Kurniawan-Gaston Mandul

STABAT-Harapan besar kepada duet penyerang Kurniawan Dwi Juliaton dan Gaston Castano harus ditahan dulu. Pasalnya, dua bintang sepak bola ini tak mampu menelurkan satu gol pun bagi PSMS saat bentrok dengan Langkat Selection dalam Ngogesa Cup di Lapangan Alun-alun Amir Hamzah, Stabat, Selasa (30/9).

Menariknya, meski bermain 0-0, Pelatih PSMS Zulkarnain Pasaribu terlihat tak begitu kecewa. “Hasil bagus dengan modal permainan seperti itu,” ungkapnya usai laga.

Pernyataan Zulkarnain ini memang dapat dimaklumi, pasalnya, memilki striker bagus belum tentu hebat jika tidak didukung lini lainnya. Meski begitu, Asisten Pelatih Suyono kurang setuju dengan pelatih yang akrab dipanggil Bang Zul tersebut. Menurut Suyono, bermain 0-0 melawan Langkat Selection bukanlah hasil yang bagus. “Saya kecewa dengan penampilan anak-anak terutama Gaston dan Jose Sebastian,” cetusnya.

Terlepas dari itu, pada laga kemarin, PSMS sejatinya mampu menguasai permaianan. Terbukti dengan penguasaan bola yang mencapai 65%. Selain itu, peluang demi peluang pun mengalir indah, sayang penyelesaian memang mengecewakan. Pada menit ke-8 misalnya, peluang emas didapatkan Gaston berkat umpan yang dilesakkan Azuan Lubis, namun usaha kekasih Julia Perez tersebut meleset ke sebalah kanan gawang Langkat Selection yang dikawal Hermansyah. Sekian menit berselang, melalui tendangan pojok yang dilesakkan Jose Sebastian, Vagner Luis pun tak mampu mengarahkan bola ke gawang.

Bang Zul tidak hentinya memberikan instruksi dari pinggir lapangan agar pemainnya berani keluar dari posnya. Dan hal ini dilakukan langsung oleh Rahmat. Usahanya di menit ke-15 nyaris membuahkan gol. Lagi-lagi, bola meleset di atas mistar gawang Hermansyah.

Permainan keraspun terjadi pelanggaran yang di lakukan beberapa kali oleh pemain PS Langkat membuat banyak tendangan bebas bagi PSMS, namun satu dari itu, tidak ada yang membuahkan hasil. Serangan bertubi tubi yang dilakukan oleh PSMS, membuat pelatih PS Langkat melakukan pergantian pemain belakangnya, kekuatan tembol pertahanan pun semakin kokoh, sehingga berulangkali PSMS mendapatkan kesempatan selalu digagalkan oleh pemain belakang PS Langkat.

Pada menit ke-25 sebuah kesempatan emas didapat PSMS. Pemain Langkat melakukan pelanggaran yang berbuah kartu kuning dari Wasit Ghazali. Jose Sebastin yang ditunjuk sebagai algojo berusaha memanfaatkan peluang tersebut. Lagi-lagi, tetap gagal. Skor 0-0 pun bertahan hingga istirahat.

Memasuki babak kedua, PSMS yang berusaha mengambil inisiatif serangan belum juga berhasil mencetak gol. gaston dan Kurniawan sebagai ujung tombak tetap mandul. Zulkarnaen melakukan pergantian pemain dengan menarik Jose Sebastian dan memasukkan M Affan lubis. Pelatih Langkat, Safril, pun tidak mau ketinggalan dengan menarik Herman dan memasukkan Ciko di Lini depan. Sayangnya, usaha kedua pelatih tersebut tetap saja tak membuahkan gol. Skor bertahan 0-0 hingga laga berakhir. “Saya bangga, anak-anak bisa menahan imbang PSMS dan instruksi saya dijalankan. Jujur, saya tak menyangka hasil ini. Bagaimanapun, PSMS adalah tim besar,” ungkap Safril usai laga.

Selasa, 28 September 2010

Pemain Asing Kembali Datang

Pemain Asing Kembali Datang


Kran legiun asing yang ikut seleksi di PSMS terus mengucur. Kali ini pemain senegara Gastan Castano, Gustavo Hernan Ortiz merapat. Mantan Gelandang Persisam Samarinda itu bahkan sudah dibawa ke Langkat untuk berlaga di ajang Ngogesa Cup.

Pemain kelahiran 10 Oktober 1977 ini, merapat sekitar pukul 08.00 WIB Senin (27/9) lalu. Asisten Pelatih Suyono mengatakan pemain berumur 33 tahun ini, mulai memperlihatkan kemampuannya, namun belum bisa dipastikan bergabung mengingat baru saja masuk skuad seleksi.

Meski telah mengikat kontrak tiga pemain asing, namun kedatangan pemain baru tidak dihentikan. Ini bisa jadi sebagai pertanda bahwa manajemen berencana menambah pasukan asingnya di PSMS.

Apalagi di ajang Liga Primer Indonesia membolehkan lima pemain asing.” belum bisa dilihat kan baru datang dia langsung dimainkan, nanti ada alasan kelelahan, kita lihat aja pertandingan berikutnya,” kata Yono.
Sementara itu Sekum PSMS Idris mengatakan, pemain asing yang baru bergabung tentang kepastiannya tergantung pelatih. Dan kepastian dikontraknya, apabila telah mendapat rekomendasi dari pelatih dan direstui Ketua Umum.”Ya kalau pantas kita pakai.

Semua tergantung pelatih dan restu Ketua Umum,” katanya lagi. “Untuk Liga Primer nantinya membenarkan lima pemain asing,” pungkasnya.

Lanjutkan Tren Positif

Lanjutkan Tren Positif


Usai menang kontra PS Madina Medan Jaya, PSMS kembali pasang target menang melawan tim kedua PS Langkat Selection yang merupakan tuan rumah di ajang Piala Ngogesa.

Dengan demikian, PSMS akan semakin dekat ke tangga juara. “Kami pasang target menang agar semakin dekat ke tangga juara. Semua pelatih mengharapkan itu,” kata Suyono asisten pelatih.

Line up PSMS yang berjumlah 18 pemain kemarin tetap jadi proritas. Artinya tidak banyak yang akan berubah pada strategis PSMS. “Pelatih tetap memilih formasi 3-5-2, dan melakukan pemantapan sedikit dengan mengganti beberapa nama,” tambahnya.

meski demikian, Suyono menambahkan posisi starter juga masih melihat kondisi terakhir pemain. “Kita lihat aja besok (hari ini- Red), paling ada rubah sedikit,” kata Yono.

Namun begitu, semua pemain asing yang resmi diikat akan dimainkan. Di depan kemungkinan akan diisi oleh Cristian Carasco dengan Gaston Castanio.

Sedangkan di posisi tengah, diisi oleh Jose Sebastian, Zulkarnain, Faisal Azmi, Ari Yuganda, Azuan Lubis. Dan di bawah Vagner Luis, Rahmad serta Novi Hendriawan kemungkinan masih jadi pilihan utama.

Namun begitu, bisa saja terjadi perubahan khususnya di lini depan. Bisa jadi Kuniawan yang akan diplot sebagai starter. Di posisi tengah juga bisa diisi pemain baru Gustavo Hernan Ortis.

Sekum PSMS, Idris pun berharap PSMS bisa lebih baik di laga kedua. “Saya berharap menang besok (hari ini-Red), kan sudah yang kedua mainnya, mungkin pertama masih adaptasi lapangan, mudah-mudahan kedua ini lebih baik,” katanya.
Sekadar mengingatkan, turnamen segi empat ini diikuti oleh empat tim. Yakni PSMS, PSDS, PS Madina Medan Jaya serta PS Langkat Selection sebagi tuan rumah. Pemenang akan merebut piala bergilir Bupati Langkat Ngogesa Sitepu.

Belum Memuaskan

Belum Memuaskan


PSMS (2) vs Madina Medan Jaya (1)

MEDAN- PSMS berhasil meraih kemenangan 2-1 melawan PS Madina Medan Jaya di ajang Ngogesa Cup di Lapangan Alun-alun Amir Hamzah Langkat, Senin (27/9). Zulkarnaen memborong dua gol kemenangan PSMS yang dicetak menit ke-7 dan menit ke-9.

Pada laga yang hanya 2×30 menit itu, seharusnya PSMS bisa mencetak lebih dari dua gol. Maka itu tim pelatih PSMS masih kecewa dengan hasil tersebut.

PSMS yang unggul kualitas pemain, tidak bisa bertindak sesukanya. Perlawanan ketat diperagakan tim lawan. Kedua tim bahkan saling serang.

Beruntung trio legiun asing yang diturunkan bermain cukup apik. Kerjasama manis antara Gaston Castano, Jose Sebastian dan Zulkarnaen akhirnya berbuah manis.

Gol perdana Zulkarnaen tercipta usai mendapat umpan dari Gaston Castano.
Dua menit berselang mantan pemain Persiraja Banda Aceh ini kembali cetak gol. Berawal dari pergerakan Sebastian dari lini tengah yang lantas mengirim bola ke Gaston. Gaston pun mengangkat bola yang mengarah ke Cristian Carrasco. Lewat kepalanya, Carasco lantas memberikan bola kepada Zulkarnaen yang berdiri kosong. Akhirnya penjaga gawang PS Madina Medana Jaya terpaksa memungut bola untuk kali kedua dari gawangannya.

Tak tinggal diam, PS Madina Medan Jaya yang diasuh Suharto menampilkan perlawanan ketat. Beberapa kali mereka banyak menciptakan peluang emas lewat duet Safari dan Rifky Syahrial Lubis. Karena terlalu ngotot untuk mengejar ketertinggalan, malah kartu kuning yang di dapat Febri pada menit ke 13, karena melanggar Jose Sebastian.

Pada menit 14, Suharto melakukan pergantian pemain dengan menarik keluar Satria dan memasukkan Imam Zarkasih. Permainan sedikit berubah hingga memberikan peluang pada menit ke 20. Azual melakukan pelanggaran atas Safari, dan mengakibatkan tendangan bebas buat PS Madina Medan Jaya. Namun kesempatan emas itu hilang, berkat kelihaian Sabani membaca bola tendangan bebas dari Safari.

Kali kedua pelanggaran juga dilakukan oleh Faisal Azmi, kali ini tendangan bebas yang diambil oleh striker PS Medan Jaya Safari melenjeng di sebelah kana mistar gawang dari Sabani, hasil masih tetap 2-0 dengan kemenangan PSMS sampai akhir turun minum.

Gol tim lawan akhirnya tercipta satu menit menjelang turun minum lewat tendangan spekulasi Rifky Syahrial tepatnya menit 49.

Memasuki babak kedua Suharto kembali melakukan pergantian pemain. Sama halnya dengan PSMS yang tidak mau keunggulan tersebut terkejar.

Cristian Carasco ditarik dan memasukkan Kurniawan. Selanjutnya pergantian terus mengalir. Namun skor tidak berubah hingga usai laga.

Asisten pelatih Soyono mengatakan, walaupun anak asuhnya mengantongi kemenangan, namun belum bisa dibilang bermain bagus.” Saya belum puas, mungkin pertandingan berikutnya akan lebih baik, dan mendapat hasil yang memuaskan,” katanya usai laga.

Sementara itu Asisten Pelatih PS Madina Medan Jaya mengatakan permainan yang diperagakan anak asuhnya sudah bagus, namun mendengar nama besar PSMS jadi kurang maksimal dalam permainannya.” Mereka masih belum siap bermain lawan tim besar, tapi sudah bagus kok bisa ciptakan gol,” katanya.
Sang pencetak gol kemenangan PSMS, Zulkarnaen mengatakan senang bisa memberi dua gol bagi timnya. “Saya senang dapat memberikan kontribusi kepada tim” tuturnya.

Senin, 27 September 2010

PSMS-SMeCK Memanas

PSMS-SMeCK Memanas


MEDAN-PSMS kembali mengalami masalah. Bukan soal kontrak pemain atau dana, tapi lebih kepada hubungan dengan fans klub.

Ceritanya, pendukung PSMS yang dikomandoi Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan ditengarai sering berlaku tak menyenangkan kepada beberapa pemain. Bahkan tidak hanya pemain, Pelatih PSMS Zulkarnain Pasaribu juga tak luput dari sasaran ejekan.

Sontak, kondisi ini membuat geram pengurus. Sekretaris Umum PSMS Idris pun bersuara. Dia mengimbau kepada SMeCK untuk berlaku sopan. “Apabila SMeCK tidak berlaku sopan kepada pemain lebih baik tidak usah jadi suporter pendukung, dan PSMS juga tidak akan mengakui mereka sebagai pendukung,” tegasnya, Minggu (26/9).

Pernyataan Idris tak sampai di situ saja, jika SMeCK tak mengubah sikap, pengurus pun akan bertindak lebih tegas lagi. “PSMS juga akan mengharamkan SMeCK ke Stadion Teladan, kalau tetap memaki-maki pemain,” tambah Idris lagi.

Ketegangan ini bermula ketika beberapa waktu lalu seorang anggota SMeCK pernah menghardik Zulkarnain Pasaribu (pelatih PSMS) dengan teriakan tidak menyenangkan. “Buka facebook dan Google cari biar tahu cara melatih yang benar itu bagaimana,” ungkap suporter tersebut.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Umum SMeCK Wahyudinata Simangunsong yang akrab disapa Nata memandang, komentar Idris tersebut tentunya lebih bijak menanggapi kritik suporter, jangan terlalu berlebihan. “Kami sudah jelas 100 persen suporter PSMS. Kami akan melakukan kritik membangun. Kalau kami mau mendukung total, seharusnya kepengurusan PSMS itu juga harus sudah komplet, ini manajer saja belum ada. Itu yang menjadi kekesalan bagi kami,” bebernya. Nata juga meminta pengurus untuk jangan berpikir negatif. Termasuk dengan keikutsertaan PSMS dalam turnamen di Langkat. “Kami akan ke sana (Langkat, Red), dan memberikan dukungan seratus persen kepada PSMS,” tambahnya.

Siap Maksimal


Siap Maksimal
ANDALAN: Vagner Luis

MEDAN-PSMS siap tampil maksimal di Turnamen Piala Ngogesa di Lapangan Sepak Bola Alun-Alun T Amir Hamzah, Stabat, Langkat. Dan, lawan yang akan dihadapi hari ini adalah Madina Medan Jaya.

Pertemuan kedua tim ini bisa dikatakan menarik, setidaknya kedua tim sempat terlibat dalam turnamen yang beberapa waktu lalu digelar di Karo. Saat itu, PSMS yang menjadi pemenangannya. “Ya harapan kita menang, Medan Jaya kan sudah pernah kita kalahkan di Karo, setidaknya kita sudah mengenal permainan mereka,” kata Asisten Pelatih PSMS Suyono.

Dalam persiapannya, PSMS membawa 26 pemain, di antaranya 22 pemain lokal ditambah dengan 4 pemain asingnya. Pemain lokal yang akan diturunkan yakni pemain yang sudah tanda tangan kontrak plus satu pemain magang. Sedangkan pemain asing, selain dari tiga pemain yang akan dilakukan tanda tangan kontrak, akan ditambah satu pemain yang akan dilihat penampilan perdananya dan sekaligus merupakan acuan untuk menentukan nasibnya, Cristian Carrasco.

Pelatih PSMS Zulkarnaen Pasaribu mengatakan belum memiliki starter pemain yang akan diturunkan, namun tergantung kondisi kebugaran pemain. “Belum ada starter pemain, lihat kondisi besok lah, tapi siapa pun besok yang akan diturunkan, semua siapnya itu,” kata pelatih yang akrab dipanggil Bang Zul itu.

Menghadapi Medan Jaya, Bang Zul tetap memilih dengan formasi 3-5-2. “Ya, melakukan pemantapan posisi depan sebagai ujung tombak pergerakan dalam melakukan gol,” tambahnya.

Meski tidak ada yang mau menjelaskan siapa yang akan jadi starter, menurut pantauan Sumut Pos, kemungkinan besar Striker Kurniawan akan dijadikan cadangan. Pasalnya, pemain yang akrab dipanggil ‘Si Kurus’ ini baru akan tiba ke Medan hari ini, Senin (27/9). Selain itu, tampaknya pengurus ingin melihat duet asing di lini depan. Ya, di posisi depan diisi oleh Cristian Carasco dengan Gaston Castano, dan sebagai pemain pengganti Kurniawan. Di posisi tengah, diisi oleh Jose Sebastian, Zulkarnain, Faisal Azmi, Ari Yuganda serta pemain mungil, Azuan Lubis, sedangkan M Affan lubis kemungkinan akan didudukkan sebagai pemain cadangan. Untuk posisi bawah kemungkinan akan dipasang Vagner Luis, Hary Syahputra, serta Novi Hendriawan. Kiper kemungkinan besar akan memakai Sabani. “Siap kalau pelatih percaya dengan aku,” ungkap gelandang PSMS Azuan Lubis.

Turnamen ini diikuti oleh PSMS, PSDS, Madina Medan Jaya, dan PS Langkat Selection. Untuk juara pertama mendapatkan hadiah piala bergilir ditambah dengan piala tetap dan uang tunai Rp15 juta.

Sabtu, 25 September 2010

Cristian carasco merapat

Cristian Carasco Merapat


Cristian Carasco Merapat
Cristian Carrasco

MEDAN-Telah begitu banyak pemain asing yang mencoba peruntungan di PSMS. Menariknya, setelah memulangkan 23 pemain, kini manajemen PSMS kembali mendatangkan satu pemain asing lagi.

Kali ini pemain yang pernah berlaga di Liga Indonesia dan memperkuat PSMS pada tahun 2005. Pemain ini juga pernah mengantarkan PSMS posisi 8 besar di Liga Indonesia dan menjuarai Liga Bang Yos.

Pemain yang dimaksud adalah Cristian Carasco. Striker asal Cile ini terakhir bermain bersama Bectero Sasano (liga Thailand). Pemain kelahiran 7 Januari 1978 ini tiba di Medan sekitar pukul 09.00 WIB, Sabtu (25/9). Tiba di Mes Kebun Bunga Medan dirinya pun langsung beristirahat.

Ceritanya, Carasco tidak sekadar mampir di Medan. Dirinya berniat untuk memperkuat PSMS lagi. “Ya, saya sedih melihat PSMS yang degradasi, saya mau mengangkat kembali,” kata Carasco.

Selain itu, Carasco menilai Kota Medan adalah kota yang menyenangkan. Kerinduan pada kehidupannya selama di Me dan beberapa weaktu lalu juga dijadikan alasan untuk bergabung dengan punggawa Ayam Kinantan lagi. “Di Medan kekeluargaannya kental, baik, dan lucu-lucu. Saya rindu momen itu,” tambah pecinta Spiderman ini.

Kemudian dia berharap dengan kedatangan dirinya, PSMS bisa bangkit kembali dan meraih prestasi kembali. Untuk itu, dia meminta pengurus untuk cepat mengambil keputusan soal keinginannya untuk bergabung kembali. Mantan pemain PSM Makssar dan Persebaya Surabaya ini terang-terangan mengakui kalau dirinya enggan diseleksi dalam waktu lama. “Saya berharap PSMS bisa jaya lagi dan pengurus cepat menentukan nasib saya di PSMS,” ucapnya.

Terkait dengan itu, Pelatih PSMS Zulkarnain Pasaribu belum mau mengambil keputusan. Baginya, Carasco perlu dilihat perkembangan permainannya. “Tetap kita pantau juga, kalau layak kita rekrut, kalau tidak mau bagaimana? Kita tidak mau permainan pemain asing di bawah pemain lokal,” jelasnya.

Gaston Kembali

Gaston Kembali


Gaston Kembali
Gaston Castano

MEDAN-Setelah sempat meninggalkan Medan, Gaston Castano akhirnya kembali. Menariknya, kembalinya kekasih artis Julia Perez ini dipastikan untuk membela PSMS musim ini.

Kabar ini semakin menarik karena sebelumnya, Gaston, sedikit bermasalah sebelum meninggalkan Medan. Dikabarkan Gaston enggan dites kesehatan dan fisiknya. Maka itu, pengurus pun mempersilahkan pemain asal Argentina itu pulang. Bahkan, kala itu, pengurus lumayan pusing menghadapi mantan pemain Persiba Balikpapan tersebut.

Terlepas dari itu, kini Gaston telah kembali. Nah, kembalinya Gaston ini sekaligus memberikan titik terang terkait seleksi pemain asing. Setelah dipusingkan dengan memilah dan memilih, jajaran pelatih pun mengambil suara bulat untuk merekomendasikan pemain asing untuk segera dikontrak pengurus. Selain Gaston, dua nama pemain asing lain yang direkomendasikan adalah Jose sebastian (gelandang) dan Vagner Luis (Libero). Terkait dengan kapan dilaksanakan penandatanganan kontrak, Sekretaris Tim Fityan Hamdy masih enggan menjawab. Beliau pun berkilah kalau hal tersebut bukan ranah dirinya untuk menjawab. “Saya tidak tahu kapan dikontrak dan itu kan urusan pengurus,” ungkapnya kepada Sumut Pos, Sabtu (25/9)

Dengan terpilih tiga pemain, berarti tiga pemain asing lainnya resmi dipulangkan. Pemain yang dimaksud adalah Kande Lansana (libero), Jorge Alberto (striker), serta Ahandour Mounir (striker). Ketiga pemain dianggap kurang maksimal dan kalah bersaing dengan pemain lainnya. “Mungkin hari ini (kemarin, Red) mereka sudah bisa pulang,” tambah Fityan.

Pelatih PSMS, Zulkarnain Pasaribu, mengatakan pemain yang akan bergabung bersama Ayam Kinantan, seharusnya pemain yang penampilannya di atas pemain lokal. “Kalau kemampuannya sama dengan pemain lokal saja tidak kita terima, apalagi kalau kemampuannya di bawah,” kata Zulkarnain yang diamini Asisten Pelatih Suyono dan Pelatih Fisik Nasib Iwan.
Terkait turnamen yang akan diikuti PSMS di Langkat, dapat dipastikan Zulkarnain akan menurunkan semua legiun asing yang ada. “Ya, semua pemain asing yang sudah pasti, dan termasuk pemain baru yang datang karena di sana juga proses seleksi,” tambah Zulkarnain.

Pemain bantah disharmonisasi dengan pelatih

Pemain bantah disharmonisasi dengan pelatih



(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - Para pemain PSMS Medan membantah adanya keretakan hubungan antara pelatih dan pemain. Bantahan ini disampaikan menyusul adanya berita di salah satu media lokal Medan yang menyebutkan adanya disharmonisasi antara pelatih dan pemain.

Seperti disampaikan gelandang PSMS, Faisal Azmi, baik hubungan pemain dan pelatih cukup harmonis. “Isu itu tidak betul, hubungan kami dengan pelatih harmonis, kompak dan tidak ada masalah,” sebut Faisal tadi sore.

Senada Faisal, gelandang PSMS lainnya, Tri Yudha Handoko, juga membantah isu keretakan tersebut. Ia menyesalkan adanya pihak-pihak yang ingin memecah belah tim. “Ada pihak yang sengaja memecah-belah tim ini biar tidak kompak dan kami sangat sesalkan itu,” ujarnya gelandang berusia 25 tahun itu.

Suara Yudha dan Faisal yang merupakan dua dari lima pemain yang dipertahankan merupakan jawaban dari isu keretakan tersebut. Apalagi dalam berita tersebut disebutkan pemain tidak mengerti dengan metode latihan yang diterapkan pelatih Zulkarnain Pasaribu.

“Sebagai pemain lama yang dipertahankan, kami merasa tidak enak dengan kondisi ini, padahal kami tidak pernah bermasalah dengan metode latihan yang diterapkan pelatih,” tegas Tri Yudha.

Melihat kondisi tersebut, pelatih PSMS Zulkarnain Pasaribu memutuskan untuk mengumpulkan lima pemain lama yakni Irwin Ramadhana (kiper), Harry Syahputra (bek), Tri Yudha Handoko, Faisal Azmi dan M Affan Lubis (tengah).

“Tadi semua pemain dikumpulkan dan ditanyai langsung oleh pelatih, tapi serentak mereka mengatakan itu adalah isu yang sengaja untuk merusak tim ini,” sebut Asisten Pelatih PSMS, Suyono.

Sementara itu, Affan Lubis mengatakan selayaknya pemain dan pelatih harus berhubungan baik. Karena jika tidak malah akan berdampak buruk bagi tim. “Kerjasama dalam sebuah tim sangat dibutuhkan. Untuk itu, harus kompak dan jangan sampai retak,” tegasnya.

Latihan PSMS hanya ditemani air mineral

Latihan PSMS hanya ditemani air mineral



(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - PSMS Medan masih sibuk mendatangkan legiun asing untuk memperkuat skuad menghadapi kompetisi. Suatu langkah yang cukup signifikan dalam usaha mendatangkan prestasi, namun terkadang hal-hal yang terlihat sepele dan terlupakan.

Seperti pada latihan intensif yang dijalani skuad PSMS. Para pemain hanya disediakan air mineral dalam kemasan cup kecil dengan isi masing-masing 250 mili liter (ml). Tidak ada minuman pengganti ion tubuh yang biasanya menjadi minuman tambahan untuk lebih cepat memulihkan stamina yang kelelahan.

Padahal latihan yang dijalani cukuplah berat. Dengan durasi latihan selama satu setengah jam yang juga dibarengi dengan simulasi pertandingan, tentunya para pemain membutuhkan nutrisi lebih dari sekedar air mineral. Selain minuman pengganti ion, buah dengan kadar air tinggi juga seharusnya disediakan.

Padahal jika dipikir-pikir, apalah susahnya menyediakan minuman tambahan untuk penambah energi. Atau puding untuk membuat stamina cepat pulih. Bahkan PSMS Junior saja yang dananya sangat terbatas selalu melakukannya setiap usai latihan. Selain minuman penambah ion, buah-buah segar, tak jarang bubur juga disediakan manajemen.

Ironisnya menurut salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya, uang untuk membeli air mineral kemasan itu bukan dari kantong pengurus. Justru dari orang lain yang merasa peduli. “Ada orang yang menyuruh petugas perlengkapan PSMS untuk membeli air mineral kemasan untuk pemain, bukan pengurus,” sebutnya.

Selain itu usai latihan tadi sore, pemain sempat meminta disediakan vitamin kepada pengurus. Namun untuk hal itu pun harus melalui persetujuan ketua umum Dzulmi Eldin. Jika memang mendambakan prestasi, layakkah kondisi seperti ini terus dibiarkan? Apalagi manajemen yang belum terbentuk sebulan sebelum kompetisi. Otomatis ini menjadi tanggung jawab kepengurusan.

Target Juara di Langkat

Target Juara di Langkat


MEDAN- Kesiapan skuad Ayam Kinantan menghadapi laga di ajang Piala Bupati Langkat, yang direncanakan berlangsung 27 September ini, tampaknya mulai dipersiapkan. Target yang diusung pun tak tanggung-tanggung yakni juara.

Idris SE sebagai Sekum PSMS kepada Sumut Pos mengatakan target tersebut bukan sesuatu yang berlebihan. Pasalnya, materi pemain PSMS mulai terbentuk. Apalagi, dengan keberadaan beberapa legiun asing.

“Saya yakin juara. Tetapi, bukan itu yang kita cari. Pertandingan di Langkat sebagai pemanasan saja menghadapi musim kompetisi Divisi Utama dan Liga Primer yang akan kita ikuti,” ujar Idris, Kamis (24/9).

Terkait dengan persiapan tim untuk ajang tersebut, Asisten Pelatih PSMS Suyono mengakui akan menitikberatkan pada pola permainan. Selain itu, punggawa Ayam Kinantan diharapkan siap tampil maksimal pada ajang itu. “Kita sudah mulai bersiap. Waktunya sudah semakin dekat.

Untuk itu, kita kurangi dulu latihan-latihan yang tidak seberapa penting, misalkan latihan fisik. Kita untuk sekarang ini akan melakukan game-game yang memang diperlukan pemain menghadapi pertandingan sebenarnya,” ujar Suyono.

Suyono yang ditemui siang itu menambahkan, pada laga nanti pihaknya akan menurunkan beberapa pemain asing untuk bertanding sekaligus melakukan seleksi terhadap pemain-pemain asing yang baru datang. “Kalau Kurniawan masih di PSMS, kita akan menurunkannya juga. Sedangkan pemain asing beberapa diantaranya yaitu, Jose Sebastian, Vegner, Kande Lansana, Jorge Alberto, dan Julio Eduardo, akan kita mainkan satu per satu di pertandingan nanti,” ujar Suyono.

Suyono menambahkan, ajang kompetisi lokal ini dinilainya sangat bermanfaat bagi PSMS. Selain untuk menambah pengalaman para legiunnya, pertandingan ini dipastikan, sebagai ajang seleksi singkat bagi legiun asing yang mengikuti seleksi PSMS.

Setidaknya dikatakan Suyono, dengan ikutnya PSMS pada ajang ini, mereka mampu menyeleksi dua legiun asing. Sebab, dari tiga kuota pemain asing, satu diantaranya telah direbut oleh Jose Sebastian, yang dipastikan pada waktu dekat akan diikat kontrak oleh manajemen PSMS.

Sementara, jatah dua kursi kosong bagi legiun asing, dipastikan Suyono akan didapat setelah melihat hasil pertandingan di ajang Piala Bupati Langkat nanti. “Biasanya kita melakukan seleksi hanya melalui game dan latihan-latihan rutin saja.

Untung ada pertandingan ini, kita bisa melakukan seleksi dengan mengikutkan pemain asing bertanding. Saya juga yakin, Bang Zul (panggilan Pelatih PSMS Zulkarnain Pasaribu, Red), pasti dengan cepat mendapatkan dua nama dari pertandingan nanti,” pungkasnya.

Jumat, 24 September 2010

Pemain Prancis Coba Peruntungan

Pemain Prancis Coba Peruntungan


Pemain Prancis Coba Peruntungan

Ahandour Mounir pemain asal Prancis kembali menyemarakkan seleksi pemain asing PSMS. Pemain kelahiran 23 Maret 1983 itu, menggenapkan angka 27 pemain asing PSMS yang selama ini sudah melamar. Dari jumlah itu, nantinya hanya tiga pemain PSMS yang akan teken kontrak.

Dengan kehadiran pemain ini, persaingan pun semakin ketat. Mounir yang berposisi sebagai gelandang serang itu akan bersaing dengan pemain depan, dan lini tengah.

Di depan, Mounir akan bersaing dengan Jorge Alberto. Di tengah, tampaknya dia sudah kalah bersaing dengan Jose Sebastian yang sudah dinyatakan akan diikat kontrak.

Pada penampilan perdananya kemarin, Mounir terlihat tidak terlalu mencuri perhatian. Mungkin karena baru saja tiba, dan masih butuh adaptasi. Tapi tim pelatih akan memberikan kesempatan hingga Sabtu (25/9) ini. Pada hari itu, seluruh pemain asing yang ikut seleksi akan segera diputuskan siapa yang akan dikontrak.

“Kita lihat saja kepastiannya. Sampai Sabtu semua akan diputuskan,” kata Suyono asisten pelatih.

Gaston Pulang, Sebastian Deal

Gaston Pulang, Sebastian Deal


Gaston Pulang, Sebastian Deal
Gaston Castano

MEDAN- Gaston Castano kemungkinan besar akan dipulangkan pengurus. Itu setelah pada sesi latihan kemarin di Stadion Teladan, kekasih Julia Perez itu tidak terlihat. Dikabarkan Gaston enggan dites kesehatan dan fisiknya. Maka itu, pengurus pun mempersilahkan pemain asal Argentina itu pulang. Sementara satu pemain asing asal Argentina, Jose Sebastian dikabarkan sudah deal terkait nilai kontraknya di PSMS.

Padahal, menurut sejumlah fans kehadiran Gaston diharapkan mampu memberi warna baru di lini depan PSMS. Tapi arogansi Gaston yang hanya ingin dilihat kemampuannya dalam dua hari seleksi, membuat pengurus pusing. Lebih dari dua hari, Gaston tidak ingin lagi diseleksi. “Dia sudah pulang dan sempat pamit. Dia pergi bukan karena nilai kontrak,” kata Idris Sekum PSMS.

Lantas, akankah pengurus menghubungi Gaston untuk kembali? Menjawab itu, Idris terlihat enggan. “Biar saja dia yang balik. Tapi kalau kita yang harus meminta tampaknya tidak akan kita lakukan,” kata Idris.

Yang pasti, keberadaan Gaston selama dua hari di Stadion Teladan, cukup memberikan warna dan semangat bagi fans PSMS. Dalam dua hari latihan terakhir, Tribun Teladan penuh dengan penggemar PSMS.

Sementara itu, satu pemain asing lainnya Luis Vagner asal Brasil akan segera direkomendasikan kontraknya, Sabtu ini. Pihak pelatih PSMS mengakui hal itu. “Yang kami tau, Jose yang udah deal bersama Kurniawan. Kalau Vagner masih akan kita rekomendasikan kepada pengurus,” terang Suyono asisten pelatih.

Artinya, dua pemain termasuk Kurniawan sudah menyusul bakal teken kontrak. “Ini pertanda bagus. Karena kita bisa segera membentuk tim,” sambung Yono.

Idris mengakui hal itu. Khusus pemain asing yang masih seleksi, utama yang meragukan akan segera dipulangkan. Apalagi pemain yang riwayat cederanya tidak boleh dites. “Ada pemain yang enggan tes fisik. Ini kan tidak lucu,” lanjutnya.

Kalau sampai pembelian pemain kembali gagal bak musim lalu, PSMS akan rugi dua kali. Musim lalu, PSMS salah membeli Daniel yang ternyata mengalami cedera. Sehingga di sejumlah laga, pemain tersebut tidak bisa main.
“Itu namanya kan beli kucing dalam karung. Kita tidak ingin lagi hal seperti itu terulang,”

Kurang Harmonis

Kurang Harmonis


Kurang Harmonis

Belakangan, santer terdengar isu yang menyebutkan hubungan antara pemain dan pelatih PSMS kurang harmonis. Kalau benar begitu, kondisi ini dikhawatirkan akan merusak tatanan tim yang tengah dibangun.

Kabarnya pemain kurang begitu paham akan materi yang diberikan pelatih. Namun sebagai pemain yang taat plus takut, kondisi ini didiamkan saja. Fans pun mencium gelagat itu. Barisan Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan lewat pentolannya Nata Simangunsong, mengamini hal itu. Lebih parah, ada kabar yang menyebutkan intervensi dari jajaran pengurus kepada pemain yang akrab dengan fans, dirasa sangat kental. “Saya dan kawan-kawan mengamati, kalau ada pemain yang terlihat akrab dengan SMeCK langsung dicap pemberontak,” kata Nata (23/9) di Stadion Teladan saat menyaksikan skuad Ayam Kinantan berlatih. Sialnya lagi, pemain yang dianggap dekat dengan fans bisa terancam posisinya dari skuad utama. “Itu yang kita sayangkan. Sesuai amatan kami ini memang terjadi. Mudah-mudahan tidak benar,” kata Nata lagi.

Di bawah kekuasaan Zulkarnaen Pasaribu sebagai arsitek utama tim ini, PSMS kini memang tengah berusaha menyusun tim. Formasi yang sering dipakai di sesi latihan pun dinilai fans kurang sesuai dengan keadaan zaman. “Masak masih pakai 3-5-2. Ini lebih tepat dipakai di masa-masa sepak bola dahulu kala. Seharusnya di masa kini ada perubahan,” sambung Nata.

“Kita ingin PSMS menang, namun juga ingin melihat PSMS main menghibur,” tambahnya.
Namun, Suyono asisten pelatih membantahnya. Menurutnya hubungan antara pemain dan pelatih sejauh ini baik-baik saja. “Ah tidak benar itu. Semua baik-baik saja kok. Dan kita masih terus fokus membangun skuad,” terang Yono.

Yono juga mengatakan bahwa proses seleksi pemain asing yang masih berlangsung cukup mengganggu. Perlu penyesuaian lebih maksimal dikarenakan hal itu. “Kalau kerangka pemain lokal udah bagus. Tinggal nunggu pemain asing selesai seleksi,” katanya.

Kran kedatangan pemain asing sendiri dikabarkan akan segera diputus Sabtu mendatang. Namun soal kontrak masih belum bisa diketahui kepastiannya.

Line Up Mulai Tergambar

Line Up Mulai Tergambar


Formasi PSMS mulai tergambar. Namun line up masih samar, meskipun pada sesi latihan kemarin hal itu mulai muncul. Seiring dengan itu, posisi duet antara Rinaldo dan Zulkarnaen, sepekan belakangan ini mulai tidak terlihat lagi. Masuknya Kurniawan Dwi Yulianto dan dua legiun impor menjadi alasan tersendiri.

Pada sesi latihan kemarin, Zulkarnae Pasaribu terlihat memainkan game singkat. Seluruh skuad diturunkan bergantian. Skuad yang diprediksi bakal jadi skuad inti, menggunakan rompi. Sedangkan sisanya kemungkinan akan dicadangkan.
Dibawah mistar, adana nama M Sabani yang mungkin akan jadi starter. Di belakang tiga pilar jadi sandaran. Mereka adalah Harry Syahputra, Novi H dan Luis Vagner.

Sedangkan di lini tengah, nama Faisal Azmi, Ari Yuganda, M.Affan lubis, Jose Sebastian, dan Zulkarnain jadi pilihan.
Di depan, ada Kurniawan Dwi Yulianto dan Cristian Gaston Castano.

Terkait Gaston, banyak fans berharap dia menjadi pemain resmi PSMS. Meskipun kemampuannya baru sekali dijajal. Besar harapan Gaston akan menjadi striker menakutkan di lini depan jika diduetkan dengan Kurniawan. “Bagus dipasangkan Kurniawan dengan Gaston biar banyak gol. Semoga mereka masih bagus mainnya,” kata Budiman penonton yang datang melihat PSMS latihan kemarin.

Thierry pulang, Vagner aman

Thierry pulang, Vagner aman




MEDAN - Arus pemain asing yang mencoba peruntungannya di PSMS Medan belum juga berhenti. Meskipun sudah mempertimbangkan beberapa nama, tetap saja ada pemain asing baru yang mendarat ke Medan.

Kepulangan Thierry Gattuessi justru dibarengi dengan kedatangan gelandang asal Chile, Julio Eduardo. Gelandang bertubuh mungil yang sebelumnya memperkuat Balestier Khalsa Singapura itu baru bergabung sejak tadi sore. Padahal di posisi yang sama, PSMS sudah sepakat mengontrak Jose Sebastian.

Menurut Sekretaris Umum PSMS, Idris SE, hal ini merupakan ulah agen pemain yang masih juga menawarkan pemain. “Agen boleh saja kirim pemain. Kita sendiri sudah mengantongi nama-nama pemain yang bakal kita rekrut. Jadi silahkan kalau memang mau mencoba,” ujar Idris.

Kondisi seperti ini justru malah akan memusingkan pelatih. Jika sebelumnya sudah kepincut dengan performa Jose Sebastian, kedatangan Eduardo malah akan membuat pelatih bimbang. Apalagi jika nanti kualitasnya justru lebih baik dari Jose.

“Mulai Rabu ini sudah kita stop, jadi tidak ada lagi pemain yang masuk agar pelatih bisa fokus memantau pemain yang ada,” tambah pria berusia 47 tahun itu.

Lebih lanjut, Idris mengatakan paling lambat pada Senin (27/9) nanti, pihaknya sudah mendapatkan nama-nama pemain asing yang siap dikontrak. Dengan demikian, keinginan pelatih Zulkarnain Pasaribu melihat performa para legiun asing di turnamen segiempat Langkat akan sulit.

“Pemain asing mana mau main di turnamen seperti itu kalau belum dikontrak. Siapa yang mau menanggung kalau nanti mereka cedera?!,” tanya Idris.

Terkait ketentuan Liga Primer Indonesia (LPI) yang rencananya akan diikuti PSMS, kuota pemain asing bisa mencapai lima orang. Hal ini memungkinkan PSMS mengubah rencana awal merekrut tiga pemain.

“Kalau di LPI bisa merekrut lima pemain asing, kemungkinan kita kontrak empat saja. Tapi kita lihat kondisinya nanti,” tambah Idris.

Sementara itu, Thierry sudah dipulangkan kendati baru menjalani dua hari seleksi. Hal ini dikarenakan bek asal Kamerun Thierry langsung meminta kejelasan statusnya di PSMS. Sontak, pengurus menampik keinginan mantan bek klub Liga Skotlandia, Raith Rovers, tersebut.

PSMS sendiri tidak terlalu khawatir tanpa Thierry. Pasalnya, kehadiran Vagner Luiz dinilai sudah cukup memperkuat lini belakang. Belum lagi belakangan muncul Kande Lansana (Guinea) yang juga berpenampilan lumayan.

Rabu, 22 September 2010

PSMS rencanakan ‘launching’ murah meriah

PSMS rencanakan ‘launching’ murah meriah




MEDAN - Musim yang baru identik dengan wajah yang baru, baik itu pemain maupun tim pelatih dan manajemen. Untuk itu, PSMS akan mengenalkan wajah barunya kepada masyarakat Medan dalam gelaran launching yang rencananya digelar awal Oktober mendatang.

“Peluncuran PSMS akan dilakukan awal Oktober mendatang. Untuk tempat yang jelas tidak akan susah untuk dijangkau seluruh masyarakat Kota Medan,” ujar sekretaris umum PSMS, Idris, tadi malam.

Untuk lokasi acara, Lapangan Merdeka kemungkinan menjadi pilihan pertama apalagi lapangan bersejarah tersebut letaknya cukup strategis karena aksesnya mudah dijangkau dan terletak di jantung kota Medan.

“Peluncuran akan kita buat meriah tapi murah. Selain agar masyarakat mengenal seluruh pemain PSMS, kami ingin menciptakan suasana keakraban antara PSMS dengan masyarakat menjadi semakin terjalin,” tambah Idris.

Gelaran launching ini memang sempat absen musim lalu. Untuk itu Idris bertekad hal itu akan mampu diwujudkan musim ini. Tidak itu saja, untuk memperkenalkan PSMS kepada masyarakat, pihaknya juga akan memasang spanduk PSMS di beberapa titik di 21 kecamatan di Kota Medan.

Saat peluncuran tim nanti, PSMS juga akan mengumumkan kepada masyarakat sponsor yang akan mendukung skuad Ayam Kinantan. Ini berarti kondisi musim lalu di mana PSMS tanpa sponsor utama tak akan terulang. Meski kata sepakat belum resmi dilakukan, pihak sponsor menurutnya telah komit mendukung PSMS.

“PSMS sudah punya sponsor utama, tapi pihak yang bersangkutan belum mau namanya disebutkan, jadi kami tahan dulu sampai saat launching. Yang pasti logo sponsor akan tertempel di dada jersey tim. Mereka juga sudah menyatakan komitmennya mendukung PSMS di hadapan ketua umum Dzulmi ELdin,” sebut manajer Sumut FC ini.

Lebih lanjut, pihaknya akan berusaha mencari beberapa sponsor tambahan. Nantinya logo perusahaan pendukung akan ditempel di lengan kanan atau kiri jersey tim. “Kami perlu dua atau tiga sponsor lagi dan itu tengah diupayakan. Kami akan kasih ruang bagi logo perusahan itu di lengan kanan atau kiri jersey pemain,” pungkas Idris.

Sabtu, 18 September 2010

Inilah Peserta Deklarasi Liga Premier Indonesia

Inilah Peserta Deklarasi Liga Premier Indonesia


- Liga Premier Indonesia resmi dideklarasikan, Jumat (17/9/2010) sore tadi. Berbagai klub Superliga dan Divisi Utama di seluruh Indonesia bersedia untuk bergabung.

Seperti diberitakan, Ketua Umum Persebaya Surabaya, Saleh Ismail Mukadar yang menghadiri deklarasi ini mengatakan, saat ini sekitar 20 klub sudah menyatakan kesiapannya untuk ikut dalam LPI. "InsyaAllah 20 tim siap ikut," kata Saleh kepada beritajatim.com.

Saleh menjelaskan, ke-20 ini akan bertanding dalam satu grup, sama seperti format kompetisi Superliga Indonesia. Saleh juga membocorkan kapan kompetisi ini akan digulirkan. "InsyaAllah tanggal 26 Oktober mendatang," lanjutnya. [sya/but]

Berikut daftar tim beserta perwakilan di deklarasi Liga Premier Indonesia.

- Persema Malang (Peni Suparto)*
- PSMS Medan (Dzulmi Eldias)
- Persma/Manado United (Adjie Dermana)
- Persebaya Surabaya (Saleh Mukadar)
- Persipura Jayapura (Anton Imbenay)*
- PSPS Pekanbaru (Dityo Pramono) *
- Semen Padang (Toto Sudibyo Daconi) *
- Medan United (Sarluhut Napitupulu)
- Persitara Jakarta Utara (Rizal Hafid, Achmad Mawardi, Effendi Anas)
- Persija Jakarta (Hadi Basalamah) *
- PSM Makassar (Noor Karompot) *
- PSIS Semarang (Novel Al Bakrie)
- Arema Malang (Muhamad Nur) *
- Deltras Sidoarjo (Saiful illah) *
- Mitra Kukar (Endri)

Catatan :
*) Klub Superliga Indonesia musim 2010/2011.

Jumat, 17 September 2010

Materi pemain PSMS belum paten

Materi pemain PSMS belum paten



(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN – PSMS Medan telah siap menatap kompetisi Divisi Utama 2010/2011 tahun ini. Beberapa pemain sudah menandatangani kontrak untuk memperkuat skuad tim kebanggaan masyarakat kota Medan ini.

Namun, pecinta tim Ayam Kinantan (julukan PSMS) masih meragukan kekuatan tim kebanggaannya untuk berlaga di kasta kedua kompetisi sepakbola Indonesia. Hal itu didasarkan dari beberapa laga ujicoba yang dilakukan belum memberikan hasil memuaskan.

Ketua umum Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan, Nata Simangungsong, menilai materi pemain PSMS yang ada saat ini belum mumpuni (memadai), sehingga dikhawatirkan tidak bisa meloloskan tim berjuluk "Ayam Kinantan" ini ke Liga Super Indonesia.

"Terus terang saya katakan, seluruh pemain yang sudah menandatangani kontrak belum layak membela PSMS," tegas Nata, tadi malam.

Nata sangat mengharapkan ketegasan dari pengurus tentang pemilihan materi pemain dalam memperkuat skuad Ayam Kinantan.

Disinggung tentang kehadiran lima pemain asing plus Kurniawan Dwi Julianto menjalani seleksi, Nata, menilai kelima pemain asing tersebut tidak memiliki kualitas. "Mereka tidak ada istimewanya. Kualitas mereka sama dengan para pemain lokal PSMS," ujar Nata.

Namun soal kehadiran Kurniawan, Nata menganggap kehadiran mantan pemain tim Primavera itu bisa mengangkat gengsi tim PSMS sekaligus bisa mendatangkan animo masyarakat untuk menyaksikan penampilan PSMS dalam setiap laga.

Lima pemain asing yang kini menjalani seleksi, Carlos Henrique asal Brazil dengan posisi striker, Vagner Luis asal Brazil (belakang), Jose Sebastian asal Argentina (gelandang), Ibe Johnson asal Nigeria (gelandang) dan Jose Luiz asal Brazil juga berposisi gelandang.

Kurniawan langsung dapat pujian

Kurniawan langsung dapat pujian



(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - Mantan bintang tim nasional, Kurniawan Dwi Julianto, langsung mendapat pujian kala mengikuti seleksi tim PSMS Medan menuju kompetisi Divisi Utama 2010/2011 di Stadion Teladan Medan.

Bersama mantan pemain Liga Champions asal Nigeria, Ibe Johnson, Kurniawan bergabung bersama Harry Syahputra cs dalam latihan sesaat tiba di Kota Medan. Dalam seleksi pertamanya, kedua pemain bahkan telah memperlihatkan kemampuannya di posisinya masing-masing.

Tercatat beberapa kali mantan pemain PSSI Primavera menyulitkan pemain belakang serta penjaga gawang Andi Setiawan. Begitu juga dengan Ibe yang juga mantan pemain klub VB Sport Maldive mampu menjalankan peranannya sebagai playmaker.

Performa positif Kurniawan dan Ibe ini juga diakui oleh sekretaris umum PSMS, Idris dan Benny Tomasoa. Selain itu, kerap terdengar pujian dari beberapa penonton yang turut menyaksikan latihan Ayam Kinantan.

“Kurniawan masih memiliki kemampuan yang berkelas sebagai striker dan kemampuannya menguasai bola-bola atas maupun bawah masih cukup mapan,” ujar Idris kepada Waspada Online, tadi malam.

Sama halnya dengan Idris, Benny Tomasoa yang juga Asisten Manajer Tim pada kompetisi lalu mengakui kehadiran Si Kurus (julukan Kurniawan) di barisan depan Ayam Kinantan akan mempertajam serangan tim.

Mengenai Ibe, duetnya bersama gelandang Brazil Jose Luis bisa menjadi pasangan solid. Dalam kesempatan itu, Idris mengakui dalam dua atau tiga hari mendatang akan merapat dua pemain asing lainnya, yakni Christian Lenglolo (striker) dan mantan pemain PSMS asal Kamerun, Mbom-Mbom Julien (gelandang).

“Sebelum pelatih Zulkarnaen Pasaribu menetapkan tiga pemain asing inti, pengurus masih membuka pintu bagi pemain asing lain yang berkeinginan mengikuti seleksi PSMS,” ujar Idris.

Selain 19 pemain lokal, Kurniawan, Jose Luiz dan Ibe, latihan pembentukan tim diikuti tiga pemain asing lainnya. Masing-masing ketiga legiun asing itu adalah Vagner Luis (bek/Brazil), Jose Sebastian (tengah/Argentina) dan Carlos Henrique (striker/Brazil).

Kurniawan langsung dapat pujian

Kurniawan langsung dapat pujian



(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - Mantan bintang tim nasional, Kurniawan Dwi Julianto, langsung mendapat pujian kala mengikuti seleksi tim PSMS Medan menuju kompetisi Divisi Utama 2010/2011 di Stadion Teladan Medan.

Bersama mantan pemain Liga Champions asal Nigeria, Ibe Johnson, Kurniawan bergabung bersama Harry Syahputra cs dalam latihan sesaat tiba di Kota Medan. Dalam seleksi pertamanya, kedua pemain bahkan telah memperlihatkan kemampuannya di posisinya masing-masing.

Tercatat beberapa kali mantan pemain PSSI Primavera menyulitkan pemain belakang serta penjaga gawang Andi Setiawan. Begitu juga dengan Ibe yang juga mantan pemain klub VB Sport Maldive mampu menjalankan peranannya sebagai playmaker.

Performa positif Kurniawan dan Ibe ini juga diakui oleh sekretaris umum PSMS, Idris dan Benny Tomasoa. Selain itu, kerap terdengar pujian dari beberapa penonton yang turut menyaksikan latihan Ayam Kinantan.

“Kurniawan masih memiliki kemampuan yang berkelas sebagai striker dan kemampuannya menguasai bola-bola atas maupun bawah masih cukup mapan,” ujar Idris kepada Waspada Online, tadi malam.

Sama halnya dengan Idris, Benny Tomasoa yang juga Asisten Manajer Tim pada kompetisi lalu mengakui kehadiran Si Kurus (julukan Kurniawan) di barisan depan Ayam Kinantan akan mempertajam serangan tim.

Mengenai Ibe, duetnya bersama gelandang Brazil Jose Luis bisa menjadi pasangan solid. Dalam kesempatan itu, Idris mengakui dalam dua atau tiga hari mendatang akan merapat dua pemain asing lainnya, yakni Christian Lenglolo (striker) dan mantan pemain PSMS asal Kamerun, Mbom-Mbom Julien (gelandang).

“Sebelum pelatih Zulkarnaen Pasaribu menetapkan tiga pemain asing inti, pengurus masih membuka pintu bagi pemain asing lain yang berkeinginan mengikuti seleksi PSMS,” ujar Idris.

Selain 19 pemain lokal, Kurniawan, Jose Luiz dan Ibe, latihan pembentukan tim diikuti tiga pemain asing lainnya. Masing-masing ketiga legiun asing itu adalah Vagner Luis (bek/Brazil), Jose Sebastian (tengah/Argentina) dan Carlos Henrique (striker/Brazil).

Divisi Utama bukan tempat PSMS

Divisi Utama bukan tempat PSMS



(WOL Photo/Austin Antariksa )

MEDAN - Menyebut nama Kurniawan Dwi Julianto, para pecinta bola pasti akan langsung membayangkan sosok kurus dan lincah yang mengancam jantung pertahanan lawan. Kini pemain berjuluk si Kurus itu siap membela panji PSMS dan membawa Ayam Kinantan kembali ke kasta utama kompetisi sepakbola nasional.

Pemain yang malang melintang di beberapa klub Liga Indonesia seperti Persela Lamongan, Persisam Samarinda, Pelita Bakrie (kini Pelita Jaya-red), Persebaya, Persija, PSPS Pekanbaru dan PSM Makassar ini pun berharap hal itu mampu diwujudkannya musim ini.

“Ya, saya bertekad maksimallah jika memang nanti dikontrak psms. Apalagi tim sebesar Ayam Kinantan kan tidak seharusnya berada di sini (Divisi Utama-red). Mudah-mudahan saya bisa ikut membawa PSMS kembali ke ISL,” ujar Kurniawan tadi sore usai latihan di Stadion Teladan.

Pemain yang juga pernah memperkuat Sampdoria Primavera, FC Luzern (Swiss) serta FC Sarawak ini tidak takut turun pamor walaupun PSMS saat ini hanya bermain di kasta kedua. Baginya, PSMS tetaplah punya nama besar dan sederetan prestasi yang membanggakan.

“PSMS kan klub besar dan selalu menyumbangkan banyak pemain nasional. Jadi mengapa harus takut turun pamor. Lagipula dua musim lalu saya pernah memperkuat Persisam yang juga bermain di Divisi Utama,” tambahnya.

PSMS memang berharap Kurniawan mampu mengangkat kembali prestasi tim yang semakin menurun. Menurut Sekretaris Umum PSMS, Idris SE, Kurniawan akan segera direkrut jika nantinya memenuhi kriteria tim pelatih.

“Untuk harga memang sudah deal, tapi tetap kita menunggu keputusan tim pelatih sebagai pihak yang berwenang untuk menangani tim,’ ujar Idris.

Jika memang pelatih sepakat memboyong si Kurus, maka pihaknya tinggal menunggu tes kesehatan dan tandatangan kontrak. “Setelah pelatih setuju kita lihat tes kesehatan nanti. Nantinya meliputi penyakit dan tes narkoba. Untuk fisik, dia cukup bagus,” pungkas Idris.

Kurniawan masih tercatat sebagai pemain dengan penampilan terbanyak (60 penampilan) dan juga pencetak gol terbanyak dalam timnas (33 gol).

Satu Striker Asing Merapat

Satu Striker Asing Merapat


Pengurus dan pelatih PSMS tampaknya belum menemukan pemain asing yang pas. Setelah memulangkan Amos dan memasukan Acosta ke daftar tunggu, satu pemain asing lain pun didatangkan. Adalah Rufus A Salue, striker asal Liberia, pemain yang dimaksud.

Pemain kelahiran 7 Juni 1983 ini sampai di Medan pada pukul 20.00 WIB, Rabu (15/9). Setelah beristirahat, Salue langsung bergabung dengan tim dan mengikuti latihan fisik yang dilaksanakan Kamis pagi (16/9). Setelah itu, dilanjutkan sore harinya di lapangan Stadion Teladan.

Pada latihan sore tersebut, Salue menunjukkan kemampuannya. Asissten Pelatih Suyono mengatakan pemain berkulit hitam ini bermain cukup baik. Ya, menurut Suyono, mantan pemain Mojokerto Putra tersebut memperlihatkan penampilan yang sangat layak sebagai seorang pemain asing, skill,dan gaya bermainnya mulai kelihatan. “Cukup bagus, tapi tunggu dulu kepastiannya, kita lihat bagaimana dia (Salue) bertanding,” kata Suyono.

Sementara itu Sekum PSMS Idris mengatakan, kedatangan para pemain asing merupakan suatu kebanggan bagi PSMS. Antusias mereka untuk masuk skuad tim sangat besar, namun ketika pemain tidak memenuhi kriteria pelatih, mustahil pemain yang bersangkutan akan diikat. “Ya, kita menginginkan pemain asing yang menonjol dan memiliki kemapuan individual yang bagus. Jangan sampai kemampuannya di bawah kemampuan pemain lokal,” ujarnya.

Satu Striker Asing Merapat

Satu Striker Asing Merapat


Pengurus dan pelatih PSMS tampaknya belum menemukan pemain asing yang pas. Setelah memulangkan Amos dan memasukan Acosta ke daftar tunggu, satu pemain asing lain pun didatangkan. Adalah Rufus A Salue, striker asal Liberia, pemain yang dimaksud.

Pemain kelahiran 7 Juni 1983 ini sampai di Medan pada pukul 20.00 WIB, Rabu (15/9). Setelah beristirahat, Salue langsung bergabung dengan tim dan mengikuti latihan fisik yang dilaksanakan Kamis pagi (16/9). Setelah itu, dilanjutkan sore harinya di lapangan Stadion Teladan.

Pada latihan sore tersebut, Salue menunjukkan kemampuannya. Asissten Pelatih Suyono mengatakan pemain berkulit hitam ini bermain cukup baik. Ya, menurut Suyono, mantan pemain Mojokerto Putra tersebut memperlihatkan penampilan yang sangat layak sebagai seorang pemain asing, skill,dan gaya bermainnya mulai kelihatan. “Cukup bagus, tapi tunggu dulu kepastiannya, kita lihat bagaimana dia (Salue) bertanding,” kata Suyono.

Sementara itu Sekum PSMS Idris mengatakan, kedatangan para pemain asing merupakan suatu kebanggan bagi PSMS. Antusias mereka untuk masuk skuad tim sangat besar, namun ketika pemain tidak memenuhi kriteria pelatih, mustahil pemain yang bersangkutan akan diikat. “Ya, kita menginginkan pemain asing yang menonjol dan memiliki kemapuan individual yang bagus. Jangan sampai kemampuannya di bawah kemampuan pemain lokal,” ujarnya.

Selangkah Lagi

Selangkah Lagi


Selangkah Lagi
MAKIN DEKAT: Kurniawan Dwi Julianto (kanan) saat latihan bersama PSMS di Stadion Teladan Medan, Rabu (15/9).//Andri Ginting/Sumut Pos

MEDAN-Kurniawan Dwi Julianto semakin dekat dengan PSMS. Setelah sepakat soal kontrak, kini mantan pemain Timnas tersebut hanya dihalangi proses pemeriksaan kesehatan sebelum mengenakan seragam PSMS selama satu musim.

Kepastian ini diungkapkan Sekretaris Umum PSMS Idris kepada Sumut Pos, Kamis (16/9). Dikabarkan, pengurus maupun pelatih telah sepakat untuk mengikat kontrak pemain bertubuh kurus ini untuk satu musim ke depan. “Nilai kontrak sudah deal, tinggal hasil kesehatan saja,” jelas Idris.

Ya, Kurniawan harus terlebih dahulu mengikuti tahap seleksi selanjutnya yakni proses pemeriksaan kesehatan. Pentingnya pemeriksaan kesehatan ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan pemain dalam menggelar pertandingan nantinya. Apalagi, mengingat kompetisi akan digulirkan kurang lebih selama delapan bulan. Selain itu, pemain kelahiran 13 Juli 1976 tersebut pernah mengalami cedera. “Kita lihat dulu kesehatannya kan dia pernah cedera. Itu juga akan jadi bahan pertimbangan kita,” kata Idris.

Tambah Idris, pemeriksaan tersebut dilakukan secara keseluruhan tanpa terkecuali. Pengurus juga tidak akan memasukkan pemain apabila terjangkit narkoba. “Ya, kita periksa seluruhnya, kalau terjangkit penyakit dan terjangkit narkoba langsung kita keluarkan tanpa kompromi,” tegasnya.

Jadwal pemeriksaan kesehatan untuk Kurniawan akan diusahakan pengurus pada Selasa (21/9) mendatang. Hasil pemeriksaan tersebut merupakan referensi terhadap nasib pemain yang akan bergabung bersama PSMS, termasuk enam pemain yang belum melakukan pemeriksaan kesehatan. “Kita usahakan Selasa siap dan hasil pemeriksaan kesehatan ini yang menjadi referensi bagi kita, termasuk enam pemain lokal yang belum melakukan pemeriksaan kesehatan,” ujar Idris.

Berbeda dengan Kurniawan, Amos Marah Kicmett malah dipastikan hengkang. Amos yang tampil menjanjikan di uji coba PSMS sebelumnya ternyata tidak menyentuh minat pelatih. Mantan pemain Persiraja itu pun resmi dipulangkan. Sementara striker dari Paraguay Roberto Acosta berada dalam daftar tunggu. “Kalau tidak ada striker yang layak, dia (Acosta) dipanggil lagi,” timpal Asisten PelatihSuyono.

Faisal Azmi

Seminggu Sekali Pergi ke Salon

Seminggu Sekali Pergi ke Salon

Faisal Azmi, Gelandang PSMS Medan

Sosok yang satu ini bisa dikatakan tak asing lagi bagi PSMS. Ya, setelah masuk dalam skuad musim lalu, musim inipun dia memiliki kesempatan yang sama. Rambutnya yang gondrong cenderung membuat dirinya terihat seram. Padahal, pria kelahiran 4 Agustus 1986 di Lubukpakam ini cukup menyenangkan. Seperti apa kisahnya?


Nah, soal rambut yang telah menjadi ciri khas Faisal, Sumut Pos yang mewancarainya belum lama ini sempat menahan geli. Pasalnya, pemain berusia 24 tahun ini mengaku menghabiskan dana yang tak sedikit untuk mahkotanya tersebut. Bahkan, wajah seram yang selalu berjibaku merebut bola tersebut ternyata rutin ke salon untuk perawatan rambut. Tidak tanggung-tanggung, dirinya selalu menyempatkan diri setiap pekannya ke ruang kecantikan tersebut.

“Tapi aku gak punya salon langganan. Jadi tak terikat, kemana mau creambath tinggal cari salon terdekat,” aku Faisal.
Suami dari Fiona ini mengaku rambut tak menjadi penghalang saat bermain bola. Malah, pilihan gaya rambutnya itu didukung oleh istri dan anaknya. Karena itu, Faisal bersyukur memiliki keluarga yang mendukung. Kadang, kala bertanding keluar kota untuk beberapa waktu, dirinya merasakan rindu yang terkira. “Ya, kecintaanku selalu mengalir, Bang. Apalagi mereka sering ditinggal, makanya itu jadi penambah semangat biar tetap sukses,” jelasnya.
Ayah dari Faza dan Fizi ini mengakui, dirinya selalu menghubungi keluarga saat berada di Medan. Pasalnya, hingga kini anak dan istrinya masih menetap di Pakan Baru. “Untuk melepas rindu aku selalu telepon dua kali sehari, tanya perkembangan keluarga,” tambah Faisal.

Sebelum menjadi pemain sepak bola, Faisal bersekolah di SD Muhammadiyah Lubukpakam. Di sela sela pendidikan formalnya, pemain yang memakai anting di kuping kanan ini juga memasuki SSB Lubukpakam Bersinar. Kemudian melanjutkannya ke SMP Nusantara Lubukpakam dan lanjut SMA di tempat yang sama. Faisal bergabung dengan PSDS Junior sejak 2000. Setelah itu dia bergabung dengan PSKPS Padang Sidimpuan. Bertahan dua tahun, Faisal kembali pulang kampung dan memperkuat PSDS (2004), lalu PSPS Pekan Baru (2006), Persitara (2007), dan kembali lagi ke PSPS (2008).

Kamis, 16 September 2010

Gemetaran Dinyatakan Lolos Seleksi

Gemetaran Dinyatakan Lolos Seleksi


Gemetaran Dinyatakan Lolos Seleksi

Rahmad, Pemain PSMS Medan

Bagi Rahmad sepak bola sudah seperti hidupnya sendiri. Bagaimana tidak, sejak berumur enam tahun dia sudah berlatih serius. Semua ini dijalani untuk mencapai cita-citanya sebagai pesepakbola profesional. Karena itu, ketika mendapat kesempatan membela PSMS, dia begitu bangga. Bahkan, dia sempat gemetaran. Seperti apa ceritanya?


Pemain kelahiran 18 Februari 1986 ini sejak usia dini sudah mengenal bola dan sudah sering bersama dengan kawan yang usianya jauh di atasnya untuk bermain sepak bola. Tidak sekadar bermain di lapangan dekat rumah atau tanah lapang tanpa gawang, dia pun mengikuti banyak turnamen. Ya, kompetisi yang digelar oleh sekolah hingga antarkampung.

Karena itu, pemain yang beralamat di Peuyerat Banda Aceh ini sering kena marah ibunya setelah bermain bola. “Ya, apalagi kalau kakiku sakit karena main bola, Bang. Kalau sudah begitu, ya aku obati sendiri, “ katanya kepada Sumut Pos belum lama ini.

Meski begitu, tambah Rahmad, dirinya tak kapok. Dia malah semakin giat berlatih. Hasilnya tidak mengecewakan, dirinya menjadi salah satu pemain pilihan untuk memperkuat Tim Nasional (Timnas) untuk umur 18 tahun (U-18). Setelah bermain bersama Timnas U-18, dia pun membela Timnas U-20 pada 2005 yang bermarkas di Palembang. Pada 2006 dia membela Persiraja hingga 2009.

Pengidola Christian Ronaldo ini mengaku ingin mencari pengalaman dan gaya bermain klub lain. Nah, kebetulan PSMS Medan sedang melakukan seleksi pemain. Menariknya, ketika dinyatakan lolos, dirinya sempat tak percaya hingga gemetar. Ketakpercayaannya menjadi punggawa PSMS memang sering menghantuinya. Baginya, nama besar PSMS menjadi sebuah beban. Karena itu, Rahmad berusaha membayar kepercayaan tersebut jika diberi kesempatan main.

Launcing Pemain PSMS Awal Oktober

Launcing Pemain PSMS Awal Oktober


Tampaknya penantian masyarakat Kota Medan terhadapa launcing pemain PSMS untuk musim ini tak lama lagi. Pasalnya, punggawa Ayam Kinantan rencananya akan perkenalkan pada awal bulan depan.

“Ya, kita merencanakan launcing pemain kepada masyarakat Medan Awal Oktober ini,” aku Sekretaris Umum PSMS Idris SE.

Namun launcing tersebut dilaksakan setelah semua pemain sudah diikat kontrak, baik pemain lokal maupun pemain asing, dan kepastian kapan tanggalnya, pengurus masih belum bisa memastikan. “Ya tunggu dulu, siap dulu semua pemain,” tambahnya.

Sementara itu, terkait perekrutan pemain yang terkesan begitu lama dan melelahkan, mantan asisten manajer PSMS Benny Tomasoa buka suara. Menurutnya, seandainya saja pembibitan pesepakbola di Sumatera Utara dan Medan khususnya berjalan lancar, pasti PSMS tidak akan sibuk mencari pemain. “Kalau saat ini PSMS sulit untuk mendatangkan pemain berkualitas karena harganya yang mahal, itu semua terjadi karena di Sumut sendiri tidak ditemukan pemain yang representatif untuk mengemban misi sukses PSMS. Hal itu sebenarnya tidak akan terjadi jika PSMS melakukan pembinaan pemain muda secara berkesinambungan,” ujarnya kepada Sumut pos kemarin.

Memang, menurutnya, rencana tersebut tidak serta-merta mudah dilakukan. “Memang butuh dana yang tidak sedikit untuk merealisasikannya. Tapi, jika dilihat sekarang, dengan APBD yang kembali bisa digunakan tim sepak bola, saya rasa hal itu bisa dilakukan,” ungkap pria berdarah Ambon ini. “Saya rasa paling cuma butuh 500 juta rupiah saja untuk satu kompetisi,” tambahnya.

Lagipula, Benny menyatakan, dengan adanya kompetisi, 40 klub PSMS akan jadi lebih termotivasi.
Menyikapi hal yang diungkapkan Benny, Idris tak menolak. Sayangnya, menurut Idris, melaksanakan kompetisi bukan wilayah PSMS. “Ya, itu bagus, untuk mengumpulkan bibit pemain yang berasal dari Medan. Namun, kita kan tak bisa buat kompetisi, sesuai dengan ketentuan yang diatur PSSI. Lagipula yang berhak melaksanakan kompetisi antar persatuan sepak bola (PS) ini adalah Pengcab PSSI Kota Medan, bukan PSMS,” pungkas Idris. (mag-5)

Berharap pada Nama Besar

Berharap pada Nama Besar


Berharap pada Nama Besar
TAMPIL: Mantan pemain timnas, Kurniawan Dwi Yulianto saat mengikuti latihan PSMS di Stadion Teladan Medan, Rabu (15/9)./

Medan-Seperti yang dijadwalkan pengurus PSMS, mantan striker tim nasional (Timnas) Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto telah bergabung dengan PSMS mulai kemarin, Rabu (15/9). Harapan pun mengemuka dengan kehadiran pemain yang sempat menimbah ilmu di Italia tersebut.

Ya, setidaknya hal ini tampak dari komentar Ketua Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan, Wahyudinata Simangunsong. “Kami bersyukur pengurus meningkatkan kualitas pemain rekrutmen, tim sekelas Divisi Utama sanggup mendatangkan Kurniawan. Lagipula, nama besar yang dimiliki Kurniawan kami yakini bisa meningkatkan animo masyarakat untuk menyaksikan pertandingan PSMS,” ujarnya.

Menurutnya, meski berusia 34 tahun, untuk skala tim Divisi Utama, kehadiran pemain kelahiran 13 Juli 1976 lalu itu sudah cukup baik karena nama besar yang melekat padanya. Apalagi, animo masyarakat menyaksikan PSMS bertanding akan lebih meningkat ketika menyaksikan permainan seorang striker yang mapan.

“Masyarakat tentu ingin melihat permainan mapan Kurniawan, jadi menurut kami usianya saat ini bukanlah menjadi kekhawatiran, apalagi, di lapangan, masih banyak pemain yang justru bermain lebih parah,” sebutnya.

Senada dengan Wahyudinata Simangunsong, Sekretaris Umum PSMS Idris SE pun tak menampik Kurniawan sebagai pemain yang andal. Meski begitu, dirinya menyatakan pilihan tetap ada di tangan pelatih dan asistennya. “Kita berharap benyak dengan kebesaran nama mereka. Tapi soal kepastian mengikat mereka atau tidak, tergantung pelatih,” ungkapnya.

Nah, setelah Kurniawan dihadirkan di Stadion Teladan, ternyata pengurus juga akan menyeleksi dua pemain asing baru lainnya. Pemain yang dimaksud yakni Jose Sebastian Vasquez berkebangsaan Argentina dan Ibe Johnson yang berkewarganegaraan Nigeria.

Jose Sebastian pemain kelahiran 24 September 1982 ini pernah merumput di Indonesia dengan membela Deltras Sidoarjo. Pemain yang berposisi sebagai gelandang serang ini pada musim lalu membela tim Divisi Utama Persibom Bolaang Mongondow. Hanya saja, tim yang dibelanya ini gagal promosi ke Indonesian Super League (ISL) seperti tim dahulunya, Deltras serta dua tim lain Persibo Bojonegoro dan PS Semen Padang.

Sedangkan Ibe Johnson pemain kelahiran 4 Oktober 1980, mantan Gelandang VB Sport Maldive yang bermain di liga Maladewa, pemain berkulit hitam ini juga turut memperkuat timnya saat berlaga di Piala AFC 2010 yang lalu dan berlaga melawan Persiwa Wamena. Nah, sedikit banyak dirinya sudah pernah melihat permainan pemain yang pernah berlaga di Liga Indonesia. Dan wajar, kedua pemain ini yang diharapkan mengisi posisi gelandang untuk pemain asing, setelah ditinggalkan oleh Alejandro Tobar, beberapa waktu lalu.

Lalu, bagaimana nasib Amos Marah Kicmett dan Roberto Acosta yang telah lebih dulu mengikuti seleksi? Pasalnya, Amos dan Acosta sudah tidak lagi mengikuti latihan bersama PSMS sejak Senin (13/9) lalu. “Amos dan Acosta kita pending dulu menunggu penampilan permainan legiun asing yang baru datang,” kata Idris.

Asisten pelatih Suyono juga mengeluarkan hal yang sama mengenai kepastian legiun asing untuk bergabung bersama PSMS. “Kita terbuka aja, kalau layak kita masukkan. Takutnya, nanti hanya tinggal nama besar saja,” tutup Suyono.

Rabu, 08 September 2010







SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1431 H,,, MINAL AIDIN WAL FAIDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN...

Tobar hilang, Chena melayang

Tobar hilang, Chena melayang


(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - PSMS Medan harus bersiap tanpa peran playmaker sebagai penyuplai bola-bola matang untuk para striker. Posisi yang tidak dimiliki skuad Ayam Kinantan dalam dua musim terakhir.

Setelah memutuskan untuk memulangkan playmaker asal Chile, Alejandro Tobar, PSMS juga dipastikan tidak akan mendapatkan Gustavo Chena. Kepastian itu disampaikan sekretaris umum PSMS, Idris SE.

Ditemui usai laga ujicoba kontra Gumarang FC di Stadion Teladan Medan malam ini, Idris mengakui Chena gagal diboyong kembali ke Medan. Gelandang asal Argentina itu memutuskan untuk memperpanjang kontrak dengan PSIS Semarang.

Padahal sebelumnya Idris cukup optimis untuk merekrut mantan bintang PSMS di Ligina 2007 itu. Kapasitas Chena diyakini Idris bisa melebihi Tobar yang fisiknya diragukan tim pelatih. “Awalnya dia memang bilang mau bermain disini. Tapi apa boleh buat dia sudah memperpanjang kontrak dengan PSIS,” tambahnya.

Alhasil kondisi ini berimbas buruk untuk PSMS. Meskipun kerap mempermasalahkan lini depan yang belum juga mendapatkan striker asing berkualitas, tak dipungkiri peran playmaker juga penting. Apalagi striker tidak akan bisa berbuat banyak tanpa suplai matang seorang playmaker.

Hal itu pun diakui Idris. Kehilangan Tobar sangat terasa pada ujicoba kontra Gumarang tadi sore yang berakhir imbang. “Memang kita tidak melihat adanya dukungan dari lini tengah kepada dua striker. Ya, kita cukup kehilangan peran Tobar (playmaker-red) di lini tengah. Hanya saja apakah mereka menyadari,” tambahnya.

Kebutuhan akan sosok playmaker diakui Idris harus segera terpenuhi. Untuk itu pihaknya sedang berusaha mencari penggantinya. Nama Sretko Mitrovic disebut-sebut sebagai pengganti yang sepadan. Pemain asal Bosnia-Herzegovina itu diketahui belum pernah merumput di Liga Indonesia.

Nasib duo striker asing, Amos Marah Kilmet dan Roberto Acosta, pun belum diputuskan. Menurut Idris, performa keduanya perlu dipantau lagi di laga ujicoba dan itu baru bisa dilakukan usai lebaran karena mulai Rabu ini pemain diliburkan menyambut Idul Fitri.

“Kita butuh memantau lagi performa mereka di ujicoba. Ya akan kita putuskan usai lebaran. Karena kita tidak bisa menilai secara instan. Apalagi kondisinya saat ini pemain letih,” pungkas Idris.

Tobar korban PSMS ke-13

Tobar korban PSMS ke-13





MEDAN - Harapan masyarakat Medan untuk menyaksikan aksi Alejandro Tobar pupus sudah. Sebagaimana diprediksi sebelumnya, playmaker asal Chile itu batal direkrut dengan alasan fisik yang menua dan riwayat cedera paha hingga menguatkan pengurus dan tim pelatih tidak lagi memakai jasanya.

"Ya, kita takutkan fisiknya. Lihat saja mainnya masih takut kontak lawan. Takutnya di perjalanan nanti, Tobar rawan cedera," ujar sekretaris umum PSMS, Idris, malam ini.

Pada sesi latihan tadi sore, Tobar tak lagi berada diantara pemain-pemain lainnya. Hanya dua striker asing, Amos Marah Kilmet dan Roberto Acosta yang masih terlihat di pantau oleh tim pelatih. "Dia sudah kita pulangkan tadi pagi. Sekarang kita fokus memantau Acosta dan Amos," ujar Asisten Pelatih PSMS, Suyono.

Kabar pencoretan Tobar pun disayangkan banyak pihak. Terutama dari kalangan fans. Pasalnya pesona Tobar masih melekat di hati para pecinta Ayam Kinantan. Aksinya lima tahun silam di PSMS menjadi memori yang sulit dilupakan para fans PSMS.

Lihat saja dalam setiap ujicoba yang dilakoni Tobar. Aplaus penonton kerap terdengar setiap umpan-umpan matang yang dilepaskannya. Selain itu animo masyarakat Medan untuk menyaksikan PSMS terlihat meningkat. Meski hanya sebatas ujicoba, banyak yang datang untuk melihat kembali aksi mantan gelandang Persib dan Persikab Bandung ini.

"Tobar masih bagus kok permainannya. Kalau fisiknya seperti itu wajar saja karena usianya memang tidak muda lagi, tapi masih bisa diandalkan. Lihat saja umpan-umpan matangnya yang membuat para striker lebih banyak peluang mencetak gol," ujar ketua umum SMeCK Hooligan, Nata Simangunsong.

Menyoal fisiknya yang tak lagi kokoh menurut Nata harusnya bisa ditutupi dengan pemain lain. "Tobar punya peran yang berbeda, karena dia lebih fokus membangun serangan. Tugas yang lain untuk menutupi kelemahan Tobar. Kan ada Faisal yang merupakan gelandang pekerja keras," tambahnya.

Pencoretan ini semakin membuat kita bertanya-tanya seperti apa sih kriteria legiun asing yang diharapkan PSMS. Pasalnya, Tobar merupakan pemain ke-13 yang dicoret. Bisa saja hal itu juga terjadi para Acosta dan Amos, dua pemain asing tersisa.

Padahal kompetisi akan segera bergulir tak kurang dari sebulan ke depan. Imbas buruknya, bisa jadi PSMS belum juga mendapatkan pemain asing saat kompetisi bergulir.

Minggu, 05 September 2010

PSMS ingin ‘pulangkan’ Chena


MEDAN - PSMS Medan masih berupaya mendapatkan pemain asing berkualitas. Bukan hanya tengah menyeleksi trio egiun asing Alejandro Tobar (Chile), Amos Marah (Liberia) dan Roberto Acosta (Paraguay), satu nama lain tengah dibidik memperkuat skuad Ayam Kinantan pada Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011.

Nama tersebut tak lain adalah mantan pemain PSMS, Gustavo Chena. Gelandang asal Argentina itu tengah dalam proses negosiasi dengan PSMS. Pada partai puncak Liga Indonesia tiga tahun silam, Chena turut andil mengantarkan PSMS yang akhirnya merebut gelar runner-up.

"Saat ini, kita ingin membawa Chena kembali ke Medan. Sementara kita lagi nego harga dan sepertinya seratus persen pemain yang bersangkutan mau main lagi di sini (PSMS-red). Asalkan harganya cocok," pungkas Sekretaris Umum PSMS, Idris SE, tadi malam.

Proses perekrutan pemain yang pernah merumput di Persija Jakarta, Persebaya Surabaya dan Deltras Sidoarjo ini memang berbeda dari legiun asing lainnya. Jika biasanya pemain asing terlebih dulu menjalani proses seleksi yang nantinya berujung ke negosiasi harga, Chena tak demikian. Hal itu dikarena kualitas pemain berusia 28 tahun itu yang menurut Idris tak perlu diragukan lagi.

"Untuk Chena tidak perlu seleksi lagi. Kita langsung nego harga saja karena memang tidak ragu untuk kualitasnya," tambah pria berdarah Aceh itu.

Namun PSMS tidak sendirian memburu Chena karena dikabarkan PSIS Semarang ingin memperpanjang kontraknya. Sebelumnya, Chena bergabung di paruh kedua kompetisi Divisi Utama lalu.

"Dia sebenanrnya mau ditarik lagi oleh PSIS, tapi saya tahan dulu. PSIS menawarkannya Rp650 juta. Jika kita bisa tambah 50 juta saja, dia bakal merapat ke Medan. Ini tinggal nunggu kesepakatan Chena saja," tambah Idris.

Sempar beredar kabar, PSIS telah mengikat 22 pemainnya. Dijelaskan Idris, ikatan tersebut baru sebatas pemain lokal dan karenanya manajemen berani melakukan negosiasi.

Sabtu, 04 September 2010

Giliran Striker Persiraja Merapat

Giliran Striker Persiraja Merapat


Pengurus PSMS Medan tidak henti-hentinya mendatangkan legiun asing. Setelah mengincar mantan libero PSDS Mahop Guy Herve, kini striker asing Persiraja pun didatangkan. Ya, Amos Marah Kicmett kini telah merapat ke PSMS, sejak sore Sabtu (4/9).

“Saya dihubungi pengurus, maka saya datang, dan bangga kalau bisa bergabung dengan PSMS. Lagi pula saya masih mau main di Indonesia,” ucap Amos.

Sebelum dirinya merapat ke Medan, pria berambut gimbal ini, telah banyak membela klub yang ada di Indonesia. Pada 2005, dirinya bergabung bersama Persibo Bojonegoro selama semusim. Berikutnya dia bergabung dengan PSSB Bireuen. Pada 2008 menyebarang ke Persikab Bandung dan setahun kemudian kembali lagi ke Aceh untuk membela Persiraja Banda Aceh hingga musim lalu. “Saya berharap main di Medan. Sebenarnya ada juga tim yang hubungi, tapi tak usahlah dikasih tahu nama timnya, yang jelas tim Divisi Utama dan Liga Super,” tambah Amos.

Amos sampai di Medan Sabtu (4/9) sekitar pukul 09.00 pagi dan langsung bergabung bersama PSMS Medan dalam uji coba melawan Sumut Selection. “Ya, permainannya lumayan bagus, namun kan masih baru sore ini dia bergabung, ya perlu pantauan lagi. Kejelasannya paling lama tiga sampai seminggu ini lah,” kata Asisten Pelatih PSMS Suyono.
Sekum PSMS Idris juga menuturkan hal yang sama tentang kejelasan pemain asing tersebut untuk bergabung bersama PSMS,” Ya tunggu lah, baru ini dia main,” ungkapnya.

Rekor PSMS masih sempurna


MEDAN - PSMS Medan fokus menguji dua striker asingnya. Selain Roberto Acosta, satu striker asing yang dipantau adalah Amos Marah, eks striker Persiraja Banda Aceh asal Liberia.

Amos merupakan tambahan amunisi untuk lini depan PSMS. Kehadiran Amos membuat tim pelatih punya alternatif untuk calon striker asing. Hal itu terlihat pada laga ujicoba Sabtu sore kontra Medan Selection yang berakhir dengan kemenangan 3-0 untuk Ayam Kinantan.

Hasilnya cukup lumayan. Performa keduanya cukup menjanjikan. Acosta dan Amos tampil cukup padu di lini depan. Padahal keduanya belum pernah bermain bersama.

"Mereka tampil cukup bagus. Amos punya kecepatan. Sementara Acosta juga punya skill yang baik. Tapi kita masih akan pantau lagi dalam beberapa hari ke depan," ujar Asisten Pelatih PSMS, Suyono.

Selain itu hasil positif yang didapat dari ujicoba tadi sore adalah peningkatan performa skuad PSMS. Penampilan memang jelas terlihat lebih solid daripada ujicoba-ujicoba sebelumnya. Organisasi permainan berjalan dengan baik dan serangan-serangan yang dibangun lebih menggigit.

Delapan menit babak pertama berjalan, gawang Usman Pribadi bobol. Adalah Harry Syahputra yang menceploskan gol lewat tandukan kepalanya. Selanjutnya, PSMS terus menggempur pertahanan lawan.

Gol kedua pun lahir lewat tendangan bebas Affan Lubis pada injury time babak pertama. Masuknya playmaker asal Chile, Alejandro Tobar di babak kedua, semakin meningkatkan daya dobrak PSMS.

Umpan-umpan mantan pemain Persib ini menjadi santapan empuk bagi para striker. Salah satunya berbuah gol setelah umpan terukurnya membuat Acosta dengan mudah menyarangkan bola ke sudut kanan gawang Usman Pribadi.

Meskipun tampil cukup bagus, namun keraguan masih menghinggapi tim pelatih untuk merekrutnya. Tak lain karena fisiknya dan cedera di pahanya yang membuat Tobar kerap menghindari kontak fisik dengan lawan.

Hal itu yang membuat posisi Tobar rawan. Nasib Tobar akan segera diputuskan. Tim pelatih akan berunding dengan pengurus untuk memutuskan status Tobar. "Kita rapatkan dulu dengan pelatih. Mungkin besok sudah ada keputusan," pungkas Sekretaris Umum PSMS, Idris SE.

Specs kembali dukung Ayam Kinantan


JAKARTA - Gagal mencatat prestasi gemilang musim lalu tidak lantas membuat pamor PSMS Medan meredup di mata sponsor. Terbukti, Specs yang menjadi sponsor apparel Ayam Kinantan pada kompetisi Divisi Utama musim lalu, kembali memastikan dukungannya.

Kepastian kembalinya produsen alat olahraga dalam negeri itu menjadi sponsor PSMS disampaikan Manajer Profesional Services PT Panatrade Caraka, Ricky Yakobi, di sela-sela buka puasa bersama sekaligus jumpa pers penandatangan kontrak kerjasama Specs dengan Persipura Jayapura di Jakarta, Jumat.

Menurut mantan pemain PSMS era 1980-an ini, dukungan yang akan diberikan kepada skuad Ayam Kinantan tersebut tidak sebesar yang diperoleh Persipura. Hal itu karena skuad tim besutan Zulkarnaen Pasaribu hanya tampil di level kompetisi kasta kedua sepakbola nasional dan Persipura bermain di ajang Indonesia Super League (ISL) yang notabene kompetisi paling bergengsi di tanah air.

“Memang belum dilakukan penandatanganan kontrak, namun saya pastikan musim ini Specs kembali akan mendukung PSMS. Hanya saja, nilainya tentu tidak sebesar yang diperoleh Persipura, karena rate yang kami berlakukan buat PSMS adalah kategori Divisi Utama,” beber Ricky.

Ditambahkan, sebagai pemain yang pernah dibesarkan PSMS, dirinya sangat berharap mantan timnya itu bisa meraih prestasi lebih baik dengan meraih promosi ke ISL musim depan. Dengan begitu, PSMS bisa mengembalikan panji-panji kejayaan sepakbola Sumut yang disebutnya memiliki sejarah panjang dengan sederet prestasi membanggakan di pentas nasional.

“Medan itu punya sejarah yang cukup besar di pentas sepakbola nasional. Sayang karena saat ini hal itu terus meredup, hingga akhirnya PSMS harus berlaga di kasta kedua. Di zaman saya masih aktif bermain, pemain asal Medan cukup diperhitungkan. Saya berani mengatakan ini karena terbukti saya sendiri bisa hidup dan besar dari sepakbola,” jelas Ricky yang termasuk salah satu legenda hidup kejayaan tim yang bermarkas di Stadion Kebun Bunga tersebut.

Ditanya mengenai kemunduran yang dialami PSMS, Ricky mengungkapkan hal itu terjadi lantaran tidak adanya wadah kuat menampung para pemain berbakat di Sumut. Karena itu, mantan kapten timnas itu meminta para pengambil kebijakan sepakbola di Sumut bisa memikirkan wadah itu dengan menggulirkan kembali kompetisi internal.

Selain itu, imbuhnya, hal tersebut wajib dibarengi pelaksanaan kompetisi di kelompok usia dini yang nantinya sebagai penunjang kompetisi senior. Menanggapi hal itu, Sekretaris Umum PSMS Idris SE memastikan, pihaknya terus berbenah demi mengejar prestasi terbaik dengan promosi ke ISL musim depan.

Dukungan sponsor seperti yang dilakukan Specs, kata Idris, dipastikan akan menambah kepercayaan diri para pemain Ayam Kinantan dalam menata kompetisi Divisi Utama musim ini, sehingga harapan menembus ISL bisa terwujud.

“Keinginan kami memang bisa promosi ke ISL musim depan. Karena itu, kami sangat selektif dalam memilih pemain terutama untuk legiun asing. Sebab, kami berharap bisa mendapatkan pemain yang berkualitas demi mengejar ambisi promosi itu,” tandas Idris.