SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

ANDA HORMAT KAMI SEGAN ,JIKA ANDA KURANG AJAR KAMI RIBAK SUDE ANDA!!!!!

PSMS MEDAN NEVER DIE!!!!
Powered By Blogger

Entri Populer

Rabu, 05 Januari 2011

PSMS Junior benahi fisik

PSMS Junior benahi fisik


MEDAN - Sukses melaju ke Putaran Final Piala Suratin U-18 , PSMS Junior langsung berbenah. Dengan kualitas lawan yang diyakini lebih baik, Ayam Kinantan Junior tentu tak ingin datang dengan kekuatan yang sama. Peningkatan kualitas coba dilakukan Arsitek tim, Iwan Karo-karo.

Sekembalinya dari Banyuasin, Iwan pun langsung menggeber skuadnya dengan latihan. Jika biasanya hanya tiga kali seminggu, kini Zumanda cs digeber dengan latihan setiap hari. Pasalnya meski belum ada jadwal pasti, skuad hijau-hijau akan berlaga di bulan Januari ini.

“Kita akan latihan setiap hari untuk meningkatkan performa anak-anak. Tak ada waktu lagi karena Bulan ini kita akan bertanding lagi,” tukas Iwan usai latihan di Stadion Kebun Bunga Medan.

Yang menjadi fokus perhatian Iwan adalah fisik anak asuhnya. Tak dipungkiri perjalanan jauh cukup menguras stamina anak asuhnya. Hal itu yang coba ditingkatkannya agar para pemainnya tidak lekas lelah dalam pertarungan nanti.

“Kita kan main di luar dan menempuh perjalanan jauh. Seperti ketika di Banyuasin kita menggunakan bus dan cukup membuat anak-anak kelelahan . Fisik mereka yang coba kita tingkatkan,” tambah eks stopper PSMS dan Medan Jaya ini.

Untuk masalah teknis lainnya menurut Iwan sudah tidak ada masalah. Lini depan yang awalnya dikhawatirkannya justru tampil tajam. Salah seorang strikernya, Dede Darmawan sudah mengemas empat gol saat berlaga di Banyuasin.

“Masalah lain tidak ada masalah. Hanya tinggal pematangan saja. Lini depan kita juga main bagus,” tambah pria berkumis ini.

PSMS Junior yang tampil sebagai runner up di Banyuasin, dikabarkan akan berada satu grup dengan Arema Junior, Villa 2000 Jakarta dan PS Payakumbuh di putaran final nanti. “Mudah-mudahan kita mampu melewatinya,” ujar Manajer tim, Alexander GHO.

Untuk itu, Alex meminta publik Medan mendukung penuh perjuangan PSMS Junior. “Kita bertarung demi nama baik PSMS dan Medan. Jadi kita harap masyarakat Medan mendukung baik lewat doa maupun suntikan moril,” tambah pria berkacamata ini.

Parlin Siagian: Manajer Bekerja dalam Porsi yang Membingungkan

Parlin Siagian: Manajer Bekerja dalam Porsi yang Membingungkan


Peran manajer PSMS musim ini dikritisi banyak pihak pecinta sepak bola Kota Medan. Salah satunya datang dari mantan pemain dan pelatih PSMS, Parlin Siagian. Menurut Parlin, Idris SE sebagai manajer yang juga Sekretaris Umum PSMS harus lebih banyak belajar tentang sepak bola.

Parlin juga menyarankan agar sosok manajer diberi gaji selayaknya pelatih dan pemain PSMS. “Dengan begitu, kata profesional akan tercipta. Selama ini manajer bekerja dalam porsi yang membingungkan,” kata Parlin yang dihubungi Rabu (5/1) malam kemarin.

Ditambahkan Parlin, sosok manajer tak terlalu penting banyak bicara soal sepak bola. Kritisi akan pola kepelatihan pelatih tidak seharusnya dikeluarkan seorang manajer ke khalayak ramai. “Seharusnya manajer mempertanyakan keputusan pelatih saat itu juga. Jadi, jangan ketika kalah, pelatih langsung jadi kambing hitam dan diberhentikan,” lanjut pemain yang tenar dengan tendangan melengkungnya itu. Setelah Zulkarnain Pasaribu dan Rudi Keltjes angkat kaki dari PSMS musim ini, pengurus menunjuk Suharto untuk jadi pelatih. Parlin lantas khawatir kalau Suharto juga akan bernasib sama seperti pelatih lainnya kalau sampai kalah. “Mana ada sepak bola yang selalu menang. Menang kalah, seri itu lumrah. Itulah irama sepak bola. Jangan baru sekali kalah, langsung diganti lagi,” lanjutnya.

Dengan kondisi saat ini, keinginan PSMS kembali naik kasta ke Indonesia Super League pun kian tipis. Menurut Parlin, perlu hitung-hitungan di atas kertas terkait keinginan itu. Berdasarkan materi pemain yang ada dan sisa pertandingan, tampaknya Parlin pesimis hal itu akan tercapai. “Matematika kadang tak berlaku dalam sepak bola. Tapi dalam konteks ini, PSMS perlu mencatat ulang,” kata Parlin. “Selalu menang di kandang saja tak jaminan jadi juara. Di tandang, PSMS juga harus bisa meraih angka,” bebernya.

Sebelumnya, pihak fans PSMS juga tak sependapat dengan keputusan mengganti pelatih ketika tim sedang meradang. Dua kelompok fans, Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan dan PSMS Medan Fans Club (PMFC) sepakat harus ada evaluasi di kepengurusan.

Dalam Tekanan

Dalam Tekanan


Harus Menang, Persiapan Suharto hanya Dua Hari

MEDAN-Dipercaya jadi suksesor Rudi W Keltjes di PSMS, Suharto tak banyak bicara. Rabu (5/1) sore, Suharto sudah memimpin latihan skuad PSMS di Stadion Teladan. Tekanan kepada Suharto untuk kembali memberi kemenangan bagi PSMS pun kian berat. Terlebih waktu yang dimilikinya hanya dua hari sebelum melakoni laga selanjutnya. Suharto ditemani asistennya selama di Bintang Medan, Edy Syahputra.

Suharto memang tak punya banyak waktu banyak untuk membenahi tim. Jumat (7/1), Persires Rengat telah bersiap menjegal Ayam Kinantan pada lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011. Pada latihan tersebut, beberapa menu latihan yang diberikan kepada Kurniawan Dwi Yulianto dkk. Selain simulasi game, Suharto juga mengelompokkan anak asuhnya ke dalam tiga bagian. Masing-masing lini diberikan latihan yang berbeda.

Barisan depan yang diisi Gaston dan Kurniawan diberikan latihan khusus. Terlihat simulasi cara menembus ketatnya barisan belakang lawan. Secara bergantian Gaston dan Kurniawan mencoba melewati hadangan bek sebelum nantinya melepaskan tendangan ke gawang. Mereka dibantu seorang gelandang serang.

Pemain belakang terlihat dilatih Edy Syahputra. Terlihat Vagner, Novi, Harry Syahputra, dan Putra Habibi diberikan porsi latihan khusus. Sedangkan barisan gelandang dipimpin langsung oleh Suharto. Seusai dikelompokkan, seluruh pemain dilatih eksekusi penalti. Belum adanya pelatih kiper membuat trio kiper, Syahbani, Andi Setiawan dan Irwin Ramadhana berlatih sendiri. Pelatih kiper sebelumnya, Doni Latuperissa mengikuti jejak Keltjes untuk hengkang. Suharto sendiri tampak menjadi lebih dingin. Suharto terlihat enggan berkomentar banyak. “Sabar saja. Masih ada sehari lagi,” ujarnya singkat.