SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

ANDA HORMAT KAMI SEGAN ,JIKA ANDA KURANG AJAR KAMI RIBAK SUDE ANDA!!!!!

PSMS MEDAN NEVER DIE!!!!
Powered By Blogger

Entri Populer

Minggu, 09 Januari 2011

Gaston-Kurniawan Padu

Gaston-Kurniawan Padu


Gaston-Kurniawan Padu

Dalam beberapa kesempatan, duet lini depan PSMS antara Gaston Castano dengan Kurniawan Dwi Yulianto kian hangat saja. Keberadaan kedua striker ini bahkan kian tajam.

Terutama bagi Gaston. Kekasih artis Julia Perez ini kerap mencetak gol dari kerjasamanya dengan Kurniawan. Gaya main keduanya juga sudah mulai klop dan saling pengertian.

Pada laga kontra Persires yang berakhir 3-0 untuk kemenangan PSMS, Gaston sukses kemas dua gol. Kurniawan juga mencetak satu gol pada laga itu. “Saya senang sekali duet dengan Kurniawan,” kata Gaston saat dihubungi kemarin malam.

Awalnya, gaya main Gaston sempat tidak bisa diikuti dengan baik oleh para skuad PSMS. Praktis monopoli umpan kerap terjadi antara Jose Sebastian dan Gaston saja yang sama-sama berasal dari Argentina. Bahkan pada kesempatan latihan, kedua kerap berkomunikasi dengan bahasa mereka.

Namun seiring waktu, Gaston mulai menyatu dengan tim. “Saya pada dasarnya hanya mengikuti teman-teman. Semua bermain baik dan saya senang tim bisa meraih kemenangan,” katanya.

Kini Gaston telah mengoleksi lima gol dari tujuh penampilan. Atas perolehan ini, pemain bernomor punggung 32 itu mengaku punya target pribadi. Utamanya dalam urusan menggedor gawang lawan. Tapi Gaston enggan menarget jumlah gol. “Kalau itu saya pendam saja. Yang terpenting tim bisa menang. Itu sudah menyenangkan bagi kami,” lanjut mantan bintang iklan kondom Sutra itu.

Soal gonta-ganti pelatih di PSMS sejauh ini, Gaston mengaku tak ingin ambil pusing. Di bawah kepelatihan Suharto, Gaston dkk juga merasa baik-baik saja. Tapi ia juga menyayangkan pemberhentian Rudi Keltjes. “Tim tidak ada masalah. Semua kondusif, tapi saya pribadi menyayangkan pelatih bagus seperti Rudi Keltjes harus keluar. Tapi tidak ada masalah,” uingkap Gaston.

Lalu bagaimana soal dukungan kekasih hatinya Julia Perez? Menjawab masalah pribadi ini, Gaston sedikit lebih terbuka. “Ya hubungan kami baik-baik saja. Tapi mungkin dia belum akan mendukung PSMS secara langsung seperti kemarin karena dia sedang banyak urusan,” pungkasnya.

Affan Jabat Kapten Lagi


Posisi kapten PSMS tetap jadi hal yang punya peran penting. Setelah sempat berganti-ganti, akhirnya ban kapten PSMS kembali melingkar di lengan gelandang senior, Affan Lubis.

Di era kepelatihan Zulkarnain Pasaribu, kapten diemban gelandang, Zulkarnaen. Meski punya mental kepemimpinan, Zulkarnaen dianggap masih kurang baik berkomunikasi dengan pemain lainnya.

Terlebih Zulkarnaen harus memerankan posisi baru di PSMS yakni gelandang bertahan. Akhirnya fokus pun terpecah.
Selanjutnya di era Rudi Keltjes, calon kapten tim dipilih sendiri oleh para pemain. Yang pertama dipilih adalah Affan Lubis. Namun ia sempat menolak dan akhirnya ban kapten jatuh ke lengan kiper plontos, Syahbani. Namun Syahbani juga dianggap tidak maksimal jadi kapten karena posisinya terlalu jauh dengan pemain lainnya. Komunikasi pun tak lancar.

Malah di laga perdana ketika dirinya jadi kapten, ia harus kebobolan tiga gol dan PSMS pun kalah.
Kini, ketika PSMS dilatih Suharto, ban kapten kembali jadi milik Affan. Saat melawan Persires lalu, Affan memerankan perannya dengan cukup baik. Meski senior, Affan masih sanggup menguasai lini tengah hingga nyaris 90 menit.
“Tim saat ini baik-baik saja. Semoga akan terus meraih hasil maksimal,” komentar Affan.
sumber:sumut pos

Ayam Kinantan ke Panti Asuhan

Ayam Kinantan ke Panti Asuhan


Ayam Kinantan ke Panti Asuhan
PANTI ASUHAN: Kapten PSMS Syahbani (tengah) saat berada di Panti Asuhan Al Washliyah, Jalan Yos Sudarso Medan, Jumat (7/1).

Ada yang menarik di kubu PSMS jelang bentrok Persires Rengat kemarin. Entah karena kesadaran atau mencari simpati hingga doa agar terlepas dari kekalahan, Ayam Kinantan mendatangi Panti Asuhan Al Washliyah, Jalan Yos Sudarso, Medan.

Ceritanya, terlepas dari hasil melawan Persires, punggawa Ayam Kinantan menyisihkan pendapatan mereka untuk menyumbang panti asuhan tersebut. Diwakili Kapten tim Syahbani, Sekretaris Tim Fityan Hamdy dan Mahadi Rais, PSMS menyumbangkan dana sebesar Rp1,5 juta kepada pihak pengurus panti asuhan tersebut kemarin pagi.

Menurut Syahbani, kekalahan beruntun di empat pertandingan sebelumnya tak dapat dipungkiri juga terjadi lantaran pemain yang kurang berbagi rejeki kepada sesama. Khusus bagi dia, kekalahan PSMS menurutnya terjadi lantaran dirinya yang merasa kurang bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan.

“Selama ini mungkin kami kurang berbagi dengan orang lain yang memerlukan,” ujarnya.

Syahbani mengakui, sejak terbentuknya tim, berbagi rejeki dengan orang lain masih sebatas wacana. Baru kemarin, kegiatan terebut bisa dilakukan. “Sejak tim terbentuk (Agustus tahun lalu), pemain sebenarnya sudah merencanakan ini, tapi memang belum terwujud, baru hari ini (kemarin),” tambah Syahbani.

Dia berharap, seluruh anak panti asuhan ikhlas mendoakan PSMS untuk berprestasi lebih baik lagi di kancah sepak bola nasional. Mantan kiper Persijap Jepara itu meyakini, doa seluruh anak panti asuhan dan masyarakat Medan akan mampu membuat PSMS bangkit. “Ya, kami harapkan masyarakat tetap mendoakan PSMS agar bisa berkiprah lebih baik lagi,” jelas kiper berkepala plontos itu.

Sementara pihak panti asuhan yang diwakili pengurus Zulkifli menyatakan, akan menyampaikan donasi tersebut kepada seluruh anak-anak. “Kami akan berdoa bersama agar PSMS bias berprestasi lagi,” tuturnya.

Menurutnya, sebagai masyarakat Medan, anak panti asuhan akan terus mendukung PSMS. “Siapa yang tidak kenal PSMS dan prestasinya di masa lalu. Walau sekarang kurang baik, kami doakan dan yakin, PSMS akan kembali bangkit,” pungkasnya.
sumber: SUMUT POS