SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

ANDA HORMAT KAMI SEGAN ,JIKA ANDA KURANG AJAR KAMI RIBAK SUDE ANDA!!!!!

PSMS MEDAN NEVER DIE!!!!
Powered By Blogger

Entri Populer

Selasa, 11 Januari 2011

Empat Pemain Dicoret, Dua Asing Datang

Empat Pemain Dicoret, Dua Asing Datang


Bintang Medan yang akan berlaga di Liga Primer Indonesia (LPI) memutuskan mencoret empat pemainnya. Mereka yang dicoret adalah Alriyan Suhabi, Heri Sandi, Hamdan Sinaga, dan Bambang Nurdiansyah.

Sementara itu, dua pemain asing sudah mulai merapat ke skuad besutan Michael Feichtenbeiner untuk diseleksi. Kedua pemain itu adalah Maxi Badell asal Argentina dan Philips Arnold berkembangsaan Australia.
Ironis memang, karena pencoretan pemain bersamaan dengan proses kontrak.

Chief Executive Officer (CEO) Bintang Medan, Dityo Pramono mengatakan, pencoretan empat pemain tersebut merupakan wewenang pelatih. “Atas nama profesionalisme, akhirnya pelatih mencoret empat pemain. Kami tidak mentolerir adanya pemain titipan. Saya yakin penilaian itu obyektif,” kata Dityo.

Penasehat Umum LPI pusat itu mengatakan, pihaknya tetap akan memberikan uang kompensasi kepada empat pemain yang dicoret. Meski tidak direkrut, kompensasi tersebut sebagai bayaran atas kehadiran mereka selama pembentukan tim.

Dityo juga menerangkan, penciutan skuad Bintang Medan itu dilakukan menyusul kedatangan beberapa pemain baru, lokal maupun asing. Mereka pun tengah berpacu dengan waktu menyusul kick-off pertandingan yang akan bergulir 22 Januari mendatang. Dia memastikan, dalam tempo kurang dari tujuh hari ke depan, pihak pelatih akan menentukan pemainnya. “Status pemain asing dan lokal yang baru masuk masih seleksi,” tukas Dityo.

Yang menarik adalah nasib Alriyan. Pemain berposisi sebagai penjaga gawang ini tidak begitu saja dibuang. Usai gagal bersaing di Bintang Medan, Alriyan dikembalikan ke skuad magang PSMS. Pemain yang konon punya hubungan saudara dengan manajer PSMS, Idris SE ini dianggap bertalenta sehingga sayang kalau dibuang

Derbi Deli Sepi

Derbi Deli Sepi


MEDAN-Derbi Deli antara PSMS versus Pro Titan akan digelar besok, Rabu (12/1). Persiapan kedua tim sudah digeber masing-masing. PSMS bahkan terlihat mulai memaksimalkan serangan dari berbagai sisi. Namun, PSMS diwanti-wanti agar jangan terlalu percaya diri.

Laga derbi ini merupakan kali pertama. Disebut Derbi Deli karena kedua tim sama-sama berkandang di Tanah Deli Kota Medan. Sayang, gaung persaingan kurang begitu terlihat sebab berbagai hal. Sayangnya, soal Derbi Deli ini jauh dari hingar-bingar alias sepi. Buktinya pembicaraan derbi ini hanya terjadi sepihak, yakni di PSMS saja. Itupun karena Ayam Kinantan sudah memiliki barisan fans dengan jumlah ribuan suporter. Sedangkan Pro Titan, tak dapat dukungan berarti dari barisan suporternya.

Terlepas dari gaung, persiapan kedua tim semakin dimatangkan. PSMS bersiap memainkan pola 4-4-2. Sedangkan tim lawan kemungkinan akan kembali memainkan 4-3-3.

Dua hari persiapan, PSMS siap memberikan kejutan dari bola-bola hasil umpan silang. Dua algojo penyambut crossing sudah disiapkan. Mereka adalah Gaston Castano dan Kurniawan Dwi Yulianto. Memang belum terlihat mumpuni, tapi arah menuju lebih baik tak terbantahkan.

Termasuk para pemain yang diberi tugas mengangkat bola ke jantung pertahanan lawan. Dari beberapa nama, belum ada pemain yang mempunyai umpan silang matang.

Terlihat para pemain sekadar angkat bola saja, tak terkesan memperkirakan arah bola.
Pada latihan sore kemarin di Stadion Teladan, pelatih PSMS, Suharto menambah materi lain untuk mengemas gol. Terlihat beberapa skema menusuk pertahanan lawan hingga kotak penalti. Dengan demikian, diyakini Suharto ini mencoba mencari peluang sekecil mungkin.

Meski demikian, ada hal yang tetap harus diwaspadai PSMS ketika menjamu Pro Titan nanti. Diyakini Pro Titan akan datang ke hadapan PSMS tanpa beban. Terlebih klub milik pengusaha Sihar Sitorus itu tak diunggulkan.
Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa pun meyakini hal itu akan terjadi. Maka itu, ia berharap pelatih dan pemain mewaspadai hal ini. “Kita tidak bisa anggap remeh. Banyak tim yang biasa-biasa saja, tapi ketika melawan PSMS mereka bisa berbeda,” katanya.