SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

ANDA HORMAT KAMI SEGAN ,JIKA ANDA KURANG AJAR KAMI RIBAK SUDE ANDA!!!!!

PSMS MEDAN NEVER DIE!!!!
Powered By Blogger

Entri Populer

Rabu, 19 Januari 2011

PSMS Junior buka asa

PSMS Junior buka asa


(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - Laga perdana 16 besar Piala Suratin U-18 sukses diawali PSMS Junior dengan kemenangan. Tadi sore di Stadion Tugu Jakarta, PSMS Jr memupus harapan Persepak Payakumbuh 2-0.

Sejak awal, PSMS Jr tampil agresif. Gempuran yang dimotori kapten tim, Madya Siregar, menghasilkan lima peluang emas namun gagal dimaksimalkan menjadi gol. Dukungan 200 suporter PSMS Fans Club (PFC) semakin melecutkan semangat anak-anak Medan.

Di babak kedua. PSMS Jr tampil lebih baik. Memanfaatkan mentalitas pemain Payakumbuh yang melemah, Julius sukses melesakkan gol perdana lima menit di awal babak kedua. Unggul satu gol membuat PSMS lebih terbakar.

Alhasil, menit 70 kapten Madya SIregar menutup manis keunggulan timnya dengan menciptakan gol kemenangan PSMS Jr. Kemenangan perdana ini mengantarkan skuad Kinantan muda menjadi pemuncak klasemen sementara di Grup B dengan tiga poin. Mereka disusul Villa 2000 Bandung yang sebelumnya sukses menekuk PSIS Semarang 5-4

Pelatih PSMS Jr Iwan karo-Karo saat dikonfirmasi mengaku bangga dengan semangat tim asuhannya. Tampil di luar tidak membuat Madya Siregar cs ciut nyali. “Kemenangan ini tentunya harus disyukuri. Mental pemain akan semakin baik menghadapi laga berikutnya Kamis lusa,” ujar Iwan.

Daya juang pemain yang tak kenal lelah menjadi pemicu kemenangan tersebut. Dia menyebutkan, penyisihan Piala Suratin beberapa waktu lalu sukses membentuk mental pemain untuk tampil total pada pertandingan kemarin.

“Kalau dari segi permainan, tim kami dan lawan sama-sama tampil menyerang. Permainan relatif berimbang. Tapi anak-anak menang semangat, itu yang menjadi keunggulan kami,” sebutnya menambahkan satu hal menjadi catatan khusus iwan untuk dibenahi.

“Terus terang, finishing pemain masih kurang. Ada beberapa peluang emas yang gagal dimaksimalkan. Itulah yang akan menjadi evaluasi kami menghadapi pertandingan selanjutnya,” sebut eks stopper PSMS dan Medan Jaya era 1980-an ini.

Manejer PSMS Jr bantah tudingan

Manejer PSMS Jr bantah tudingan


MEDAN - PSMS Jr hadir kembali di tengah dahaga prestasi yang melanda sepakbola Medan. Tak tanggung-tanggung, babak 16 besar sukses dicapai tim asuhan Iwan Karo-karo ini.

Namun, kabar tak sedap saat ini sedang melanda Ayam Kinantan junior. Dalam hal ini menyangkut manejer PSMS Jr Alexander Gho.

Alex dituduh korupsi atas penerimaan sumbangan dana dari orang tua pemain.

Pemanggilan 20 pemain yang saat ini diterbangkan ke Jakarta, dikarenakan balas jasa atas sumbangan tersebut. Sementara orangtua pemain yang tidak memberikan sumbangan, anaknya tidak diberangkatkan.

Alex juga dituding tidak pernah melaporkan keberangkatan tim kepada pengurus PSMS. Menanggapi tudingan tersebut, Alexander Gho mengaku terkejut.

Menurutnya, sumbangan keluarga pemain tersebut dilakukan atas kemauan keluarga pemain sendiri tanpa ada paksaan. “20 pemain itu boleh ditanya. Sumbangan itu atas dasar rasa simpatik mereka. Pemilihan pemain atas dasar prestasi pemain itu, bukan hal lain. Ini murni kebutuhan tim,” kata Alexander ketika dikonfirmasi, malam ini.

Selain itu bantuan dari Ketum PSMS, Dzulmi Eldin, yang dikabarkan sudah diterimanya juga dibantah. “Ketum pernah bilang untuk memberikan bantuan untuk tim ke Jakata. Tapi karena masih sibuk, bantuan itu belum kami terima,” ungkap pria yang biasa disapa Alex itu.

Begitu juga dengan keberangkatan tim sebelumnya ke Padang dan Banyuasin Sumatera Barat, begitu juga dengan keberangkatan ke Jakarta, pihaknya mengaku tetap berkomunikasi dengan Wakil Walikota Medan itu.

“Logikanya, kalau kami tidak melaporkan kepada ketum, mana mungkin bantuan pribadi beliau kami terima. Itu hanya akal-akalan orang yang tidak suka sama kami saja. Sebenarnya saya tidak mau memikirkan hal itu, tapi biar jelas semuanya,” kata wiraswasta itu.

Menurut Alex, hal itu merupakan tudingan terhadap orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan merusak keutuhan tim. “Dari awal, pembentukan tim sesuai dengan kebutuhan tanpa ada campur tangan dari pihak manapun. Biasa pro-kontra. Ada yang mungkin keluarganya tidak masuk di PSMS Jr, dia kecil hati sehingga berbuat seperti ini,” sebutnya.

Sementara Pentolan PSMS Fans Club Jakarta, supporter yang mendukung perjuangan PSMS di Jakarta menuding pengurus kurang perhatian kepada PSMS Jr. Bak anak tiri, perjuangan PSMS Jr hanya sedikit membawa uluran tangan manejer.

“Salah seorang pentolan PFC pernah mengonfirmasi Idris terkait keberangkatan PSMS Jr ke Jakarta. Idris malah menyatakan, kalau PSMS Junior tidak punya dana, ya tidak usah berangkat. Itu kan tidak betul. Seharusnya sebagai pengayom di PSMS, dia tidak layak berkomentar seperti itu,” ujar Ronald.

Cosmin Rawan, Amin Aman

Cosmin Rawan, Amin Aman


Meski akan segera melakoni laga perdana di Liga Primer Indonesia (LPI), skuad Bintang Medan masih belum komplet. Seleksi pemain asing masih berlanjut, dan belum ada kepastian soal kontrak.

Kabarnya hanya bek jangkung asal Tunisia, Amin Kamoun yang sudah diikat kontrak. Sedangkan nasib Cosmin, Maxi Badell dan seorang penyerang asal Brasil, Cayo, belum pasti.

“Saya butuh waktu untuk menentukan siapa yang akan saya rekrut,” kata Michael Feichtenbeiner, pelatih Bintang Medan asal Jerman.

Michael sepertinya harus benar-benar jeli merekrut striker yang dibutuhkannya dalam tim. Penampilan Cosmin asal Rumania yang sudah seminggu berada dalam tim belum menunjukkan performa terbaiknya. Dalam dua kali laga uji coba (kontra Gumarang dan Pro Titan-red), ia belum sekalipun mencetak gol. Padahal cukup banyak peluang emas yang diperolehnya.

“Saya tahu kualitas Cosmin. Dia salah satu pencetak gol subur di liga negaranya. Dan ingat dia bermain di Eropa. Tapi mungkin dia memang tidak sedang berada di top levelnya,” tambahnya.

Analisis sementara Michael, para pemain asing masih sering bermasalah dalam komunikasi dengan pemain lain. Hal itu yang menyebabkan adaptasi akan lebih lama. “Komunikasi pasti jadi masalah tersendiri,” ujarnya.

Satu Tekad Lolos ke ISL

Satu Tekad Lolos ke ISL


Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa tak bosan-bosan mengingatkan tim untuk membulatkan tekad lolos ke Indonesian Super Leage (ISL). Sejak terjun bebas ke Divisi Utama dari ISL, PSMS semakin kehilangan nama besarnya.
Tak bermaksud memberikan tekanan kepada skuad, Benny hanya berharap setiap lini di PSMS ini serius dan bahu-membahu memberikan yang terbaik bagi fans dan masyarakat Medan.

“Kita semua berharap yang terbaik. Dan jalan untuk mengembalikan nama besar PSMS ada di tangan kita,” kata Benny saat memantau latihan PSMS kemarin sore.

Mantan kiper PSMS Junior itu juga menegaskan bahwa raihan angka di tur tandang kedua PSMS, merupakan hal penting yang mesti segera diraih. “Empat angka harus bisa diamankan. Dengan demikian, kita berharap tim bisa bersaing di perebutan posisi empat besar,” sambungnya.

Target awal paruh musim memang cukup berat. PSMS harus bisa duduk di posisi empat besar, jika ingin terus bersaing di Divisi Utama. Kita tahu jalan masih panjang. Untuk lolos ke ISL, klub di Divisi Utama harus mewlati jalan berliku.
Seandainya pun berhasil jadi juara wilayah, maka masih akan ada babak delapan besar. Babak delapan besar ini akan dihuni klub terbaik di tiga wilayah Divisi Utama.

Tentu jalan masih sangat panjang. “Kalau kita bisa mengamankan posisi empat besar, kans masih terbuka,” tutup Benny

Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa tak bosan-bosan mengingatkan tim untuk membulatkan tekad lolos ke Indonesian Super Leage (ISL). Sejak terjun bebas ke Divisi Utama dari ISL, PSMS semakin kehilangan nama besarnya.
Tak bermaksud memberikan tekanan kepada skuad, Benny hanya berharap setiap lini di PSMS ini serius dan bahu-membahu memberikan yang terbaik bagi fans dan masyarakat Medan.

“Kita semua berharap yang terbaik. Dan jalan untuk mengembalikan nama besar PSMS ada di tangan kita,” kata Benny saat memantau latihan PSMS kemarin sore.

Mantan kiper PSMS Junior itu juga menegaskan bahwa raihan angka di tur tandang kedua PSMS, merupakan hal penting yang mesti segera diraih. “Empat angka harus bisa diamankan. Dengan demikian, kita berharap tim bisa bersaing di perebutan posisi empat besar,” sambungnya.

Target awal paruh musim memang cukup berat. PSMS harus bisa duduk di posisi empat besar, jika ingin terus bersaing di Divisi Utama. Kita tahu jalan masih panjang. Untuk lolos ke ISL, klub di Divisi Utama harus mewlati jalan berliku.
Seandainya pun berhasil jadi juara wilayah, maka masih akan ada babak delapan besar. Babak delapan besar ini akan dihuni klub terbaik di tiga wilayah Divisi Utama.

Tentu jalan masih sangat panjang. “Kalau kita bisa mengamankan posisi empat besar, kans masih terbuka,” tutup Benny

Minus Dua Gelandang

Minus Dua Gelandang


Yudha Nikah, Jose Demam

MEDAN-Kekuatan Lini tengah PSMS dipastikan berkurang. Itu dikarenakan dua gelandang, Tri Yudha Handoko dan Jose Sebastian, dipastikan absen saat PSPS tur tandang ke markas PSSB Bieruen dan PSLS Lhokseumawe.
Yudha harus absen karena akan melangsungkan pernikahan pada (23/1) mendatang, sedangkan gelandang impor asal Argentina, Jose Sebastian, masih sakit.

Pada sesi latihan kemarin sore di Stadion Teladan, Yudha masih ikut berlatih. Sedangkan Jose sudah sejak dua hari absen. Dikabarkan Jose alami demam tinggi. “Tapi bukan DBD atau Tifus. Jose hanya demam biasa karena mungkin saja terlalu lelah. Tapi, demamnya sudah mulai turun kok,” terang Roriwansyah Pane, dokter tim.
Disinggung kondisi ini, arsitek PSMS Suharto tampaknya tak ambil pusing. Anggota TNI AD ini yakin dengan jumlah pemain yang ada pihaknya masih bisa bertanding. “Jumlah pemain berapa? 21 kan, dikurang dua (Jose-Yudha) tinggal 19. Yang tanding berapa? 11 kan?. Artinya kan masih banyak pemain yang bisa diturunkan,” kata Suharto yakin.

Beruntung stok lini tengah PSMS memang masih mumpuni. Gelandang senior Affan Lubis siap dimainkan berduet dengan Faisal Azmi. Zulkarnaen juga siap berperan sebagai gelandang serang. Belum lagi nama Alfian Habibi yang belakangan kerap dijadikan starter di bawah kendali Suharto.

Kerap memainkan skema 4-4-2, Suharto memang tak terlalu pusing dengan kondisi ini. Di sayap, bisa saja Ari Yuganda dan Novi Handriawan dipasang bersamaan. Beruntung di lini bawah dan depan tidak ada masalah. Di belakang, Vagner Luis mulai pulih dari cedera ringan di pahanya. Sedangkan Rahmad dan Putra Habibi juga dalam kondisi prima. Kalau terjadi sesuatu, Harry Syahputra dan Azuan Lubis siap melapis.

Di lini depan, grafik penampilan Gaston Castano tampak menjanjikan. Setelah sukses mengemas 6 gol bagi PSMS, Gaston terlihat lebih rileks berlatih. Tempat utama di lini depan tampaknya masih akan jadi milik kekasih artis Julia Perez itu. Sedangkan Kurniawan Dwi Yulianto juga tampaknya dalam kondisi cukup baik. Striker muda, Rinaldo juga punya kans untuk dimainkan sejak awal kalau kondisinya memungkinkan. Menurut jadwal, PSMS akan bertolak ke Bieuren dan Lhokseumawe hari ini menggunakan jalur darat.