SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

ANDA HORMAT KAMI SEGAN ,JIKA ANDA KURANG AJAR KAMI RIBAK SUDE ANDA!!!!!

PSMS MEDAN NEVER DIE!!!!
Powered By Blogger

Entri Populer

Jumat, 21 Januari 2011

Hak siar tim Sumatera lewat TV lokal?

Hak siar tim Sumatera lewat TV lokal?


(WOL Photo/Austin Antariksa )

MEDAN - Siaran langsung laga Liga Primer Indonesia (LPI) dipastikan akan bisa disaksikan di tiga stasiun TV nasional, Indosiar, Metro TV dan satu perusahaan TV nasional yang saat ini tengah menjalani negosiasi.

Dari beberapa pertandingan awal, masih terpusat pada laga yang berlangsung di Pulau Jawa. Lalu bagaimana nasib tim-tim Sumatera? Seperti diketahui, tim-tim Sumatera kerap dianaktirikan untuk jatah siaran langsung.

Hal itu telah terjadi pada penyelenggaraan Divisi Utama maupun Liga Super Indonesia gaweannya PSSI. Hanya klub-klub berdomisili di pulau Jawa yang kebagian jatah siaran langsung. Sedangkan tim Sumatera kerap gigit jari.

Menurut Vice President LPI Regional Sumatera Aceh, Avian Tumengkol, hal itu kemungkinan besar tidak akan terjadi untuk LPI.Meskipun begitu ia masih menunggu jadwal siaran langsung nasional yang ditetapkan tiga pemilik hak siar.

“Hak siar LPI saat ini dimiliki tiga stasiun baik Indosiar dan Metro TV. Jadi masih menunggu jadwal secara nasional. Dari situ baru akan dilihat jadwal secara keseluruhan pertandingan apa saja yang disiarkan,” tukas Avian tadi sore usai launching skuad Bintang Medan di Lapangan Merdeka Medan.

Lanjut Avian, upaya untuk memperjuangkan tim-tim Sumatera agar mendapat jatah siar salah satunya lewat TV Lokal. Tentunya keberadaan TV Lokal membuat tim-tim Sumatera besar kemungkinan mendapatkan jatah tayang di televisi.

“Saat ini kita sedang jajaki kemungkinan TV lokal ikut ambil bagian menyiarkan pertandingan LPI. Namun kita belum tahu itu disetujui atau tidak,” tukas Avian.

Senada dengan Avian, CEO Bintang Medan, Dityo Pramono mengatakan, jika TV Lokal kebagian mencicipi siaran langsung tentunya pertandingan bisa disiarkan di luar dari jadwal nasional.

”Lebih bagus jika TV lokal bisa menyiarkan siaran langsung. Karena bisa di luar dari jadwal nasional,” tukas Dityo.

Sementara itu, CEO Medan Chiefs, Sihar Sitorus mengatakan tim-tim Sumatera punya kualitas untuk memberikan tontonan menarik bagi pemirsa layar kaca. Jadi sudah sepantasnya memperoleh hak yang sama seperti tim-tim di pulau Jawa.

“Tim-tim Sumatera tak kalah berkualitas dengan tim dari pulau Jawa. Ada Medan Chiefs, Bintang Medan, Minang Kabau FC dan Atjeh United yang punya pemain-pemain yang bagus. Kita akan upayakan meminta jatah siaran langsung,” tukas Sihar belum lama ini.
(dat04/wol)

Bintang Medan akan tambah pemain asing

Bintang Medan akan tambah pemain asing

(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - Dua hari ke depan atau tepatnya Sabtu nanti di Stadion Teladan, Bintang Medan sudah harus melakoni laga perdananya di Liga Primer Indonesia (LPI), kontra Aceh United.

Namun skuad asuhan Pelatih Michael Feichtenbeiner dan Asistennya Robert Roloefsen itu belum lengkap. Dari kuota 25 pemain yang diberikan, saudara muda PSMS ini baru memiliki 20 pemain.Terutama menyoal legiun asing. Sampai saat ini hanya dua pemain yang resmi dikontrak.

Adalah Cosmin Vance asal Rumania dan Amin Kamoun berkebangsaan Tunisia yang sudah diikat. Cosmin dan Amin merupakan dua pemain yang lolos seleksi dari lima pemain yang mencoba peruntungannya di Bintang Medan.

Gelandang Argentina, Maxi Ballel dan striker asal Brazil, Cayo gagal menarik perhatian Michael. Mereka mengikuti jejak Philips Arnold (Australia) yang lebih dulu dipulangkan.

“Maxi bukan gelandang yang bisa membuat perbedaan di sektor tengah. Levelnya sama dengan pemain lokal. Seharusnya saya butuh gelandang yang berpengalaman,” ujar Michael usai gelaran launching skuad Bintang Medan di Lapangan Merdeka tadi sore.

Begitu juga dengan Cayo. Michael mengharapkan striker yang lebih baik terutama dalam urusan mencetak gol. Michael lebih memilih Cosmin karena pengalamannya bermain di Eropa.

“Saya butuh striker yang lebih baik dari Cayo. Cosmin memang belum mencapai penampilan terbaiknya. Saya tahu dia punya masalah dengan komunikasi. Tapi saya tahu kapasitasnya sebagai top skor di Liganya. Dia hanya butuh improvisasi dan waktu,” tukas mantan asisten pelatih Stuttgart ini.

Lalu siapa penggantinya? Michael sudah menyiapkannya. Seorang striker Afrika dan gelandang Australia akan segera bergabung dengan skuadnya. Begitu juga dengan kiper Australia yang sebelumnya dikabarkan akan mendarat di Medan.

“Saya akan panggil seorang striker asal Afrika. Mereka pemain yang kuat dan bagus. Juga akan ada dua pemain Australia yang berposisi sebagai gelandang dan kiper. Minggu depan mungkin dia sudah disini,” tukas pria berumur 50 tahun ini.

Sementara itu, CEO Bintang Medan, Dityo Pramono mengatakan klubnya akan berusaha mencari pemain asing sebelum bursa transfer ditutup pada 31 Januari mendatang. “Kita akan tetap mencari pemain asing sesuai kebutuhan pelatih. Masih ada waktu kok sebelum 31 Januari,” tukas Dityo.

Di lain pihak, Vice President LPI Regional Sumatera dan Aceh, Avian Tumengkol, berharap penyelenggaraan LPI di Medan dan zona sumatera lainnya dapat berlangsung sukses tanpa kendala.

“Kita akan berusaha mensukseskan penyelenggaraan LPI di Sumatera khususnya Medan. Dan Bintang Medan serta Medan Chief diharapkan menciptakan iklim kompetisi yang sehat,” tukasnya.

Tim Sumatera LPI akan lahirkan bintang

Tim Sumatera LPI akan lahirkan bintang


(WOL Photo/Hasnul Ramadhan)

MEDAN - Bintang Medan FC hari ini meresmikan sekaligus meluncurkan timnya kepada masyarakat luas Sumatera Utara di Lapangan Merdeka Medan. Seluruh manajemen, pelatih dan pemain diperkenalkan sekaligus memberikan kesempatan kepada masyarakat, khususnya para suporter, untuk lebih mengenal para pemain yang akan mewakili PSMS di Liga Primer Indonesia atau LPI yang baru saja dimulai 8 Januari lalu.

Sebagai salah satu visi tim-tim perwakilan Sumatera, Vice President LPI Regional Sumatera-Aceh, Avian Tumengkol, mengatakan bahwa keempat tim yang terdiri dari Atjeh United, Bintang Medan, Medan Chiefs dan Minangkabau Padang, akan menghadirkan pengembangan bibit-bibit muda. LPI, menurutnya, memiliki visi bahwa masa depan sepakbola berada ditangan pemain-pemain muda. "Karena itu, kami akan mengupayakan untuk membangun sekolah sepakbola bagi anak-anak dan remaja. Dengan adanya Youth Academy, kualitas pemain sepakbola nasional kita akan lebih terbentuk dan terjamin," katanya pada konferensi pers seusai acara Official Team Launching Bintang Medan FC di Medan, tadi malam.

Pengembangan SDM sepakbola merupakan salah satu visi penggagas LPI, Arifin Panigoro, kata Avian dan karena itu LPI Regional Sumatera-Aceh menjadikan itu sebagai salah satu program utama. "Kualitas pemain sepakbola dibentuk sejak dini, semasa remaja mereka. Karena dengan adanya ketertarikan mereka sejak anak-anak, pengembangan dan potensi mereka untuk menjadi pemain berkualitas lebih terjamin," kata Avian.

Medan, Avian menjelaskan lebih lanjut, sebagai salah satu pusat sepakbola nasional telah melahirkan banyak pemain berkualitas. Avian mengaku banyak pemain asal Medan atau Sumatera Utara berhasil di tingkat nasional yang berkiprah di Timnas. "Maka, dengan adanya Bintang Medan diharapkan banyak anak-anak dan remaja di Medan dan kota-kota lain di Sumut bercita-cita menjadi pemain sepakboal profesional," katanya.

Acara peluncuran ini dihadiri oleh Walikota Medan, Rahudman Harahap, Ketua DPRD Medan, Amiruddin, Kapolresta Medan, Kombes Tagam Sinaga, CEO Bintang Medan FC, Dityo Pramono dan beberapa pejabat Pemko Medan dan Pemprovsu lainnya, serta ribuan para suporter PSMS.

Launching Bintang Medan meriah

Launching Bintang Medan meriah


(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - Peluncuran skuad Bintang Medan 2011 yang digelar di Lapangan Merdeka Medan tadi sore berlangsung meriah. Meski sederhana, gelaran launching tim peserta Liga Primer Indonesia (LPI) itu cukup menarik antusias masyarakat Medan untuk hadir ke venue acara.

Perkenalan Bintang Medan ke masyarakat dimulai dengan arak-arakan di jalan dengan menggunakan odong-odong. Seluruh pemain termasuk pelatih Bintang Medan, Michael Feichtenbeiner dan asistennya Robert Roloefsen diangkut kendaraan yang merakyat itu mengelilingi jalan-jalan protokol di Medan.

Selanjutnya para pemain diperkenalkan di Lapangan Merdeka. Satu per satu pemain Bintang Medan diperkenalkan ke publik lengkap dengan kostum yang bertuliskan nama dan nomor punggung. Mulai dari Decky Ardian hingga legiun asing asal Tunisia Amin Kamoun.

Walikota Medan, Rahudman Harahap yang turut menghadiri launching, mengharapkan Bintang Medan dapat berprestasi di LPI dan mengharumkan nama Medan di kancah sepakbola nasional.

“Sebelumnya kita punya PSMS yang sudah menjadi ikon kota Medan. Namun belakangan prestasinya surut. Kita harapkan Bintang Medan dapat membawa nama Medan lebih harum lagi dan menghasilkan pesepakbola yang berpotensi,” ujarnya.

Sebelumnya CEO Bintang Medan, Dityo Pramono, mengharapkan kehadiran Bintang Medan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Medan. “Terutama untuk kelompok suporter kita harapkan mendukung perjuangan Bintang Medan di LPI,” ujarnya.

Senada Dityo, Pelatih Bintang Medan Michael Feichtenbeiner berjanji akan menampilkan permainan yang enak ditonton kepada masyarakat Medan. “Kita belum menargetkan prestasi, karena persiapan kita juga minim. Tapi kita akan berusaha memberikan penampilan maksimal dan tentu saja berusaha untuk menang. Tentunya kita butuh dukungan dari suporter,” tukas pelatih berkebangsaan Jerman itu.

Vice President LPI Regional Sumatera dan Aceh, Avian Tumengkol, berharap penyelenggaraan LPI di Medan dan zona sumatera lainnya dapat berlangsung sukses tanpa kendala. “Kita akan berusaha mensukseskan penyelenggaraan LPI di Sumatera khususnya Medan. Dan Bintang Medan serta Medan Chief diharapkan menciptakan iklim kompetisi yang sehat,” tukasnya.

Acara semakin meriah dengan kehadiran dua kelompok suporter PSMS, SMeCK Hooligan dan PSMS Medan Fans Club (PMFC). “Kita dukung PSMS di Divisi Utama dan Bintang Medan untuk LPI. Kita harapkan Bintang Medan mampu berprestasi,” ujar Ketua SMeCK Hooligan, Nata Simangunsong.

Gelaran launching ini juga turut dihadiri perwakilan Medan Chief Deli Serdang, peserta LPI asal Sumut lainnya. Meski telah lebih dulu menggelar launching di Lubuk Pakam, para pemain klub milik Sihar Sitorus ini juga diperkenalkan ke hadapan publik medan.

Selain perkenalan pemain, launching tadi sore turut diisi dengan penampilan band lokal, Wacacau Band, aksi freestyle Three Sixty Degree. Dua pemain Bintang Medan, Rudi Hartono dan Rahmat juga mau kalah dengan menampilkan aksi juggling bola.

Daftar skuad Bintang Medan:
Decky Ardian (1), Guntur Pranata (20), Dodi Rahwana (11), Sutiono (17), Romi Agustiawan (3), Dodi (18), Sugiono (5), Cosmin (9), Amien Kamoun (24), Faharuddin (26), Ruslan Samuel (4), Edho Welong (77), Yosep Ostanika (10), Heri Ikhsanto (12), Safri Juanda Ginting (15), Heri Suwondo (22), Sapari (14), Rahmad Dwi Adi (8), Rudi Hartono (7), Syamsul Bahri (30)

Sama-sama Gelap Strategi

Sama-sama Gelap Strategi


Jelang bentrok PSSB kontra PSMS, kedua pelatih mengaku tidak tahu kekuatan lawan. Jadi, strategi yang diterapkan masih gelap. Pelatih PSMS Suharto dan arsitek PSSB Bireuen Mulya Saputra tidak pernah tahu secara pasti kekuatan masing-masing tim lawan. Menurut Mulya, semenjak ditangani Suharto, dia tidak tahu seperti apa perkembangan PSMS.

“Terus terang saya buta kekuatan PSMS semenjak ditangani pelatih yang sekarang (Suharto) dan pelatih sebelumnya (Rudy W Keltjes). Suharto kan pelatih baru. Yang saya tahu kekuatan PSMS seperti apa ketika ditangani bang Zul (Zulkarnain Pasaribu), “ ujar Mulya kemarin.

Tapi menurutnya, hal tersebut tidak begitu berpengaruh pada pertandingan nanti. Yang terpenting saya melihat, seluruh pemain tidak ada masalah. Mereka siap mengamankan tiga poin menghadapi PSMS,” katanya lagi.

Sama dengan Mulya, Suharto juga tidak mengetahui secara rinci peta kekuatan tim berjuluk Laskar Batu Kureng tersebut. “Secara keseluruhan kami belum tahu kekuatan lawan. Hanya sedikit informasi yang sudah saya dapatkan,” kata Suharto. “Tidak baik hanya berbekal informasi, kita memilih fokus pada pertandingan tersebut, karena info kadang tidak benar,” sambungnya.

Diwarnai Keributan Suporter dan Tanpa Target

Diwarnai Keributan Suporter dan Tanpa Target


Dari Launching Kesebelasan Bintang Medan

Peluncuran skuad Bintang Medan 2011 yang akan berlaga di Liga Primer Indonesia, digelar di Lapangan Merdeka Kamis (20/1). Launching digelar sederhana, tapi cukup ramai. Sayang sekali, Bintang Medan belum berani berbicara target di kompetisi yang diharamkan PSSI itu.

Perkenalan Bintang Medan ke masyarakat dimulai dengan arak-arakan di jalan dengan menggunakan transportasi unik bernama odong-odong. Seluruh pemain termasuk pelatih Bintang Medan, Michael Feichtenbeiner (Jerman) dan asistennya Robert Roloefsen (Belanda) turut ikut naik odong-odong. Termasuk duo legiun impor Bintang Medan, Amin Kamoun (Tunisia) dan Cosmin Vancea (Rumania) turut naik odong-odong.

Selanjutnya para pemain diperkenalkan di Lapangan Merdeka. Satu persatu pemain Bintang Medan diperkenalkan ke publik lengkap dengan kostum yang bertuliskan nama dan nomor punggungnya. CEO Bintang Medan, Dityo Pramono, mengharapkan kehadiran Bintang Medan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Medan. “Terutama untuk kelompok suporter kita harapkan mendukung perjuangan Bintang Medan di LPI,” ujarnya.

Senada dengan Dityo, Pelatih Bintang Medan, Michael Feichtebeiner berjanji akan menampilkan permainan yang enak ditonton kepada masyarakat Medan. “Kita belum menargetkan prestasi, karena persiapan kita juga minim. Tapi kita akan berusaha memberikan penampilan maksimal dan tentu saja berusaha untuk menang. Tentunya kita butuh dukungan dari suporter,” tukas pelatih berkebangsaan Jerman itu.

Vice President LPI Sumatera dan Aceh, Avian Tumengkol berharap LPI di Medan dan zona sumatera lainnya dapat berlangsung sukses. “Kita akan berusaha mensukseskan penyelenggaraan LPI di Sumatera khususnya Medan. Bintang Medan dan Medan Chief diharapkan menciptakan kompetisi yang sehat,” tukasnya. Dua kelompok suporter PSMS, SMeCK Hooligan dan PSMS Medan Fans Club (PMFC) turut hadir. Sayangnya kedua kelompok fans malah baku hantam di tengah acara. Beruntung polisi sigap antisipasi keributan lebih parah. Tapi aksi itu cukup mencoreng wajah LPI.