SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

ANDA HORMAT KAMI SEGAN ,JIKA ANDA KURANG AJAR KAMI RIBAK SUDE ANDA!!!!!

PSMS MEDAN NEVER DIE!!!!
Powered By Blogger

Entri Populer

Kamis, 20 Januari 2011

Bintang Medan target terbaik Sumatera

Bintang Medan target terbaik Sumatera

(WOL Photo/Hermansyah)

MEDAN - Bintang Medan FC akan berhadapan dengan Atjeh United FC dalam pertandingan perdananya pada ajang Liga Primer Indonesia (LPI) di Stadion Teladan Medan, Sabtu (22/1) nanti.

Tim asuhan Michael Feichtenbeiner (Jerman) dan asistennya Robert Roelofsen (Belanda) ini, dalam persiapan menjelang laga perdana tersebut mengaku belum sepenuhnya siap, khususnya dalam menetapkan skuad pemain. Robert mengatakan masih ada tiga posisi yang kosong.

"Ini terjadi karena kami benar-benar harus teliti dan hati-hati dalam menentukan pemain. Kami hanya mau merekrut yang terbaik," kata Roelofsen kepada Waspada Online, tadi malam.

Kedua pelatih asing ini mulai melatih Bintang Medan sejak tiga pekan lalu dan karena itu Roelofsen mengaku kesulitan mempersiapkan skuadnya secara utuh. "Tapi Michael dan saya tetap optimis akan menjadi salah satu tim unggulan. Setidaknya, kami targetkan menjadi tim terbaik di Sumatera," papar Roelofsen optimis.

“Secara strategi, kami fokus mematangkan pertahanan lini belakang dan tengah. Tentu, strategi menyerang menjadi perhatian utama, namun pertahanan akan lebih diperkuat untuk awal kompetisi,” tambah pria yang pernah mencicipi aroma Bundesliga itu.

Sementara itu, Pelatih Michael Feichtenbeiner, mengaku bahwa fisik dan mental pemain menjadi perhatian utama. "Karena cuaca di Indonesia panas dan tropis, tidak mudah bermain terutama pada jam dimana matahari masih terik. Saya pun berharap pertandingan-pertandingan LPI bisa dimainkan pada malam hari," kata mantan pelatih Stuttgart tersebut didampingi pemain belakang asal Tunisia, Amin Kamoun.

Terkait target Bintang Medan, Vice President LPI Regional Sumatera-Aceh, Avian Tumengkol, mengatakan bahwa duet pelatih Bintang Medan memang optimis para pemain mampu mengungguli Atjeh United, Kabau FC dan Medan Chiefs.

“Sejak melatih Bintang Medan, Michael dan Robert fokus mentalitas pemain di minggu-minggu awal. Baru setelah itu, pemain difokuskan latihan taktik, fisik dan strategi permainan. Kini, seluruh pemain menunjukkan perkembangan pesat,” terang Avian.

Avian menambahkan, tim pelatih Bintang Medan pun salut dengan semangat tinggi pemain lokal yang dinilai tak jauh berbeda dengan Amin Kamoun maupun Cosmin dari segi kemampuan. Malah, lanjut Avian, tim pelatih senang akan keseriusan Rudi Hartono cs selama masa persiapan tim.

Dikonfirmasi kepastian penjaga gawang asal Australia, Caleb Patterson, bersama Bintang Medan, Avian menjelaskan bahwa kemungkinan besar kiper yang kini memperkuat Miami FC di kompetisi Amerika (MLS) bakal bergabung kendati belum tampil di laga perdana pada 22 Januari nanti.

“Awalnya Bintang Medan hendak merekrut Aleksandar Vrteski, namun pemain yang bersangkutan akhirnya bergabung dengan Solo FC. Karena itu, perhatian beralih kepada Caleb yang memiliki tinggi 191 cm dan berkemampuan mumpuni sebagai kiper Bintang Medan nantinya,” papar Avian tentang Caleb Patterson yang juga pernah memperkuat New York Red Bulls, klub yang kini dibela mantan bintang Arsenal, Thierry Henry.

Feichtebeiner: Bintang Medan FC bakal ukir sejarah

Feichtebeiner: Bintang Medan FC bakal ukir sejarah


(WOL Photo/Hermansyah)

MEDAN - Ditengah deraan ragu dan picingan mata atas mutu Liga Primer Indonesia (LPI) berkiprah dalam pentas sepakbola nasional, pelatih Bintang Medan FC, Michael Feichtenbeiner, menyatakan Kota Medan dapat menjadi tonggak sejarah reformasi olahraga yang kerap dikultuskan sebagai agama tersebut.

"Laga kandang pertama besok (Kamis, 20/1) akan membuka mata penggemar sepakbola dalam negeri, bagaimana seharusnya manajemen sepakbola berjalan," ungkap pelatih berkebangsaan Jerman tersebut, tadi malam.

Sejumlah faktor, diakuinya, amat perlu dibenahi guna memajukan persepakbolaan Indonesia, khususnya Sumatera Utara.

"Persoalan pertama yang perlu mendapat perhatian ialah kualitas lapangan. Saya, termasuk banyak pelatih lainnya, pasti amat mendambakan sebuah game dengan aliran bola yang lancar tanpa terganggu isu teknis di atas lapangan," kata Feichtenbeiner.

Feichtenbeiner menyatakan, kurang menikmati laga PSMS yang sering terganggu permasalahan lapangan yang becek dan tak mendukung permainan cepat.

Namun, disyukurinya bahwa Medan bersama Solo serta beberapa kota yang ditunjuk bergabung ke dalam LPI telah memiliki lapangan yang layak untuk memuluskan strategi permainan yang telah dirancangnya.

"Kedua, ialah pengembangan talenta muda dari daerah setempat dengan serius. Meski terlihat sepele, namun roda generasi yang menjamin prestasi olahraga harus tetap dijamin melalui pembentukan akademi sepakbola di setiap klub," imbuh pria yang lebih senang disapa dengan nama depannya ini.

Dijelaskannya, pembinaan pemain muda di negara-negara Eropa adalah satu kelaziman. "Tidak memandang, apakah klub tersebut bermain di kompetisi tingkat atas, menengah maupun bawah, mereka harus menyediakan akademi sepakbola yang lengkap bagi bibit-bibit pemain potensial generasi muda.

"Yang dimaksud dengan 'lengkap' ialah memiliki sasana latihan fisik, kelas pembinaan mental, ruang konsultasi, dan lainnya," timpal Asisten Pelatih Robert Roloefsen, yang mendampingi Feichtenbeiner.

Meski menolak menyebutkan nama, kedua pengasuh klub Medan Bintang ini mengaku telah mengantongi dua pemain muda yang layak dipromosikan ke Tim Nasional. "Bahkan, sangat layak untuk membela beberapa klub sepakbola di Jerman," katanya.

"Saya tidak ingin menyebut nama mereka sekarang. Namun, bila jeli menonton pertandingan perdana besok, anda akan tahu pemain mana yang kami maksud," ucap Feichtenbeiner sembari tersenyum sumringah.

Menutup pembicaraan, dia menegaskan Indonesia semestinya sudah sejak dulu memiliki agenda besar dengan periode 10 tahun guna pengembangan sepakbola nasional.

"LPI, kini telah membentuk grand design selama 15 tahun. Sehingga, kita semua bisa tahu sasaran yang telah dicapai, dan sisi mana yang masih membutuhkan porsi perhatian lebih besar," ungkapnya.

Diakui Roloefsen, pada awal tahun pentas LPI, Medan Bintang kini tengah fokus pada pertandingan. "Namun, kita harapkan Medan Bintang FC dan klub-klub LPI lainnya akan membangun akademi sepakbola tahun depan," tukas asisten pelatih dari Belanda ini.

Jose Sebastian siap tampil

Jose Sebastian siap tampil


(WOL Photo/Austin Antariksa )

MEDAN - PSMS Medan akan tampil full team menghadapi tuan rumah PSSB Bireuen dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011 di Stadion Cot Gapu, Jumat besok.

Skuad Ayam Kinantan dipastikan komplit minus Tri Yudha Handoko karena akan melakukan pernikahannya Minggu (23/1) nanti, sementara playmaker asal Argentina Jose Sebastian sudah sembuh dari sakitnya.

Sebelumnya dikhawatirkan pemain berusia 28 tahun itu tidak bisa turun menghadapi skuad asuhan pelatih Syaputra di laga kesembilan putaran pertama PSMS. Tapi, Jose mengaku sudah jauh lebih baik sehingga tidak ada alasan baginya untuk tinggal di Medan.

"Saya sudah lebih baik hari ini, tidak ada masalah. Saya hanya demam, mungkin kecapekan karena cuaca panas beberapa hari lalu," kata Jose ketika dikonfirmasi tadi sore.

Mantan pemain Persibom Bolang Mangondow itu memang terlihat bersemangat dan termotivasi. Dari ekspresi wajahnya tidak terlihat baru pulih, hanya mata yang sayu dan badan sedikit kurus. "Ya, mungkin berat badan saya turun, dua hari saya memang tidak selera makan," jelasnya.

Menanggapi penampilannya saat timnya menghadapi PSSB, pria lajang itu mengaku siap untuk menghadapi tuan rumah. "Kalau pelatih kasih saya kesempatan, saya siap," tegas pemilik nomor 22 di skuad PSMS itu.

Dikonfirmasi terkait kondisi Jose, dr Rorywansyah Pane membenarkan kesembuhan sang pemain. "Jose sudah pulih. Kemungkinan untuk main melawan Bireuen juga sudah siap, tapi keputusan tetap di tangan pelatih," kata Rory.

Rombongan yang dipimpin Asisten Manajer Tim Drs Benny Tomasoa dengan kekuatan 20 pemain berangkat ke Bireuen menggunakan bus dari mes Kebun Bunga sekitar pukul
11.00 WIB tadi.

Sebelum bertolak ke Kota Juang, rombongan pemain sempat gusar atas pemberitaan di salah satu harian di Medan edisi Rabu karena menyebutkan playmaker Jose Sebastian terkena demam berdarah (DBD). Spontan, dr Rory pun melabrak oknum wartawan tersebut.

Dalam berita tersebut dikatakan Jose mengidap DBD setelah si wartawan mengkonfirmasi dokter tim yang namanya juga tidak tercantum. “Padahal dia tidak menanyakan hal itu dan saya juga tidak pernah bilang Jose kena DBD. Itu kan pembohongan publik!" papar dr Rory kesal.

"Saya kena DBD? Yang benar itu saya punya DVD dan saya tonton tiap hari di mes pemain," tukas Jose sambil tertawa.