SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

ANDA HORMAT KAMI SEGAN ,JIKA ANDA KURANG AJAR KAMI RIBAK SUDE ANDA!!!!!

PSMS MEDAN NEVER DIE!!!!
Powered By Blogger

Entri Populer

Selasa, 30 November 2010

PSMS Adukan Persiraja

PSMS Adukan Persiraja


PSMS segera melaporkan kesiapan Persiraja menggelar Divisi Utama Liga Indonesia. Ada beberapa poin yang akan diadukan ke PT Liga Indonesia. Yakni masalah rumput Stadion Dhimurtala yang becek, dan masalah keamanan. Laporan ini tak lain karena buntut kekalahan PSMS 3-0 atas Persiraja lalu.

Yang terpenting adalah masalah keamanan. Selama melakoni laga kontra Persiraja, keamanan memang tak kondusif. Tim kerap dilempari botol air mineral, sejak masuk stadion hingga saat pulang.

“Banyak hal yang kami nilai sebagai keganjalan pada saat pertandingan menghadapi Persiraja Banda Aceh kemarin (Minggu 28/11). Untuk itu, kami telah melayangkan surat protes kepada PT Liga Indonesia tadi sore (kemarin,Red),” ungkap Sekretaris Umum PSMS yang juga merangkap manajer tim, Idris SE.

Soal stadion, Banda Aceh memiliki Stadion Harapan Bangsa dengan kondisi yang lebih baik dan juga menjadi venue pertandingan kandang tim berjuluk Laskar Rencong musim Divisi Utama lalu. Namun, entah kenapa panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persiraja malah lebih memilih Stadion H Dhimurtala yang disebut Idris mirip persawahan yang becek dan berlumpur. “Kenapa Stadion Harapan Bangsa yang bagus malah tidak dipakai. Ada apa ini?” sebut Idris, gusar.

Selain itu, protes juga dilakukan terkait jarak penonton dengan stadion yang hanya sekitar satu meter. Jarak itu dinilai PSMS terlalu dekat, sehingga saat pemain PSMS menguasai bola, selalu terjadi pelemparan botol minuman ke dalam lapangan.

“PSMS mengimbau PSSI dan PT LI untuk datang melihat lapangan yang tidak layak. Jangan sampai tim lain jadi korban perlakuan yang sama di Banda Aceh.

Kalau memang panpel Persiraja tidak bisa mengamankan situasi, untuk apa bermain di Banda Aceh. Kami protes keras tindakan tidak sportif dari penonton Banda Aceh,” tegas Idris.

Butuh Gaston

Butuh Gaston


Butuh Gaston
MULAI PULIH: Gaston Castano sudah mulai pulih dan siap main melawan PSAP.

MEDAN- Tak bisa dipungkiri, kehadiran Gaston Castano di PSMS musim ini cukup menambah dobrakan di lini depan. Dalam dua partai di kandang, kekasih artis Julia Perez ini bisa mencetak dua gol. Sayang, ketika hendak melawan Persiraja di partai away perdana PSMS lalu, Gaston mengalami cedera engkel. Alhasil, pemain impor asal Argentina ini pun hanya menonton rekannya bertanding dan takluk 3-0 dari Persiraja.

Kamis (2/12) mendatang, PSMS akan kembali melakoni laga away kedua melawan PSAP Sigli. Gaston harus segera pulih dan bergabung bersama tim. Jika tidak, sulit rasanya bagi PSMS untuk merobek jala lawan. Hal ini dikarenakan ketatnya pertahanan PSAP ditambah. Dibutuhkan penyerang cerdik untuk bisa membobol gawang PSAP. Selain Gaston, PSMS juga butuh kematangan Kurniawan Dwi Yulianto. Duet dua penyerang PSMS ini diharapkan mampu memberi poin bagi Ayam Kinantan.

Beruntung, Gaston sudah mulai pulih dari cedera engkel yang dideritanya. Sesaat setelah tiba di Banda Aceh lalu, Gaston dkk berlatih ringan. Di saat itulah cederanya datang. Gaston bertabrakan dengan bek PSMS, Rahmat.
Saat dihubungi Senin (29/11), Gaston mengaku sudah mulai membaik. Meskipun kondisi engkelnya masih bengkak, tapi ia sudah tidak begitu merasa sakit. Pemain bernomor punggung 32 itu termasuk pemain yang cepat pulih. “Sudah lebih baik fren. Sekarang tidak begitu sakit. Besar harapan saya agar bisa kembali main bersama PSMS,” kata Gaston.
Tingkat kepulihan Gaston juga diakui dokter tim, termasuk cepat. “Gaston tipikal pemain yang ingin cepat pulih dari cederanya. Ia juga rajin mengkompresnya setiap ada kesempatan, itu membuatnya cepat sembuh,” kata Roriwansyah dokter tim PSMS.

Dengan demikian, apakah Gaston sudah bisa main lawan PSAP? Menjawab itu, Rori menjelaskan itu semua tergantung dari kondisi akhir. “Kalau sakitnya sudah tak ada lagi. Itu pertanda sudah mulai pulih. Kalau pada saat terakhir benar-benar fit, mungkin dia bisa main,” lanjut Rori.

Menanggapi laga kontra PSAP nanti, Gaston sendiri berharap timnya tampil baik. Kepercayaan diri pemain termasuk hal yang disorotinya. Soal kebutuhan tim akan dirinya, Gaston memilih merendah. “Tidak fren. Ini sebuah tim, jadi timlah yang harus bekerjasama. Saya ingin main dan membantu teman-teman, tapi yang terpenting tim percaya diri dan bisa meraih angka,” lanjut Gaston.

Indonesia Lawan Malaysia, Nurdin ke AUSTRALIA

- Duel Indonesia vs Malaysia pada penyisihan Grup A Piala AFF 2010, Rabu 1 Desember 2010, tidak akan dihadiri oleh Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid.

Pria yang akrab disapa Puang itu memilih untuk menghadiri wisuda putrinya di Australia. Nurdin dalam jumpa pers di Hotel Sultan, Jakarta, Senin 29 November 2010, meminta agar Piala AFF ini jangan dipolitisasi. Dia juga meminta agar event ini tidak dijadikan sebagai ajang untuk menghujat dirinya.

"Ini event timnas, tidak ada kaitannya dengan organisasi PSSI. Mari kita sama-sama menyukseskan event ini daripada sekadar menghujat. Apalah artinya seorang Nurdin Halid dibandingkan dengan event AFF sendiri," katanya.

Nurdin belakangan ini memang kerap menjadi sasaran cemooh penonton timnas. Terakhir, saat Indonesia dibantai Uruguay 1-7, Oktober lalu, teriakan 'Nurdin Mundur' kerap terdengar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan Jakarta.

Nurdin meminta agar aksi-aksi seperti ini tidak berlanjut. Nurdin berharap penonton yang hadir tidak membawa misi lain selain mendukung perjuangan timnas di lapangan.

"Jangan sampai ada oknum-oknum yang menunggangi pertandingan timnas, apalagi saat Indonesia bertemu dengan Malaysia," kata Nurdin.

"Pertandingan ini sangat sarat emosional mengingat sejarah kita dengan mereka. Dengan sepakbola kita harus bisa menunjukkan kalau dua negara serumpun bisa bersatu. Kita harus hindari hal-hal yang merugikan timnas," tegas Nurdin.

Sayangnya, dukungan Nurdin terhadap timnas tak bisa diwujudkan langsung saat Indonesia bertemu Malaysia, Rabu besok. Ya, mantan manajer PSM Makassar itu memilih untuk menghadiri wisuda putrinya di Australia.

Nurdin sendiri menampik kalau dirinya meninggalkan timnas. Menurutnya, tudingan seperti itu terlalu subyektif.

"Anggapan seperti itu terlalu subyektif. Wisuda putri saya tidak bisa ditinggalkan karena sekali seumur hidup. Sistem sudah berjalan. Tidak ada saya masih ada wakil ketua umum, ada manajer dan sekjen," tandasnya.

Senin, 29 November 2010

Target poin di sigli dan bengkulu

manajer PSMS MEDAN menargetkan poin di sigli dan di bengkulu,


Saya yakin PSMS bisa meraup poin pada laga tandang berikut nya,kata manjer PSMS MEDAN idris SE.

pelatih Timnas Indonesia belum pasti turunkan El loco


pelatih alfred riedl belum memastikan Gonzalez masuk line up pada lawan malaysia, alfred riedl mengatakan baru akan mengumumkan starter pada H-1,

'' Persiapan memang kurang cuma 3 minggu.kami hanya memiliki persiapan 85 persen.saya belum tahu apakah menurunkan El loco atau tidak," kata Riedl

Nicky Butt 90% Ikut Liga Primer Indonesia, Robbie Fowler Menunggu Izin Istri

Nicky Butt 90% Ikut Liga Primer Indonesia, Robbie Fowler Menunggu Izin Istri

Heboh! Dua pemain Inggris berpeluang besar merumput di Indonesia...


Konsorsium Liga Primer Indonesia (LPI) tidak tanggung-tanggung dalam mempersiapkan kompetisi sepakbola yang lebih kompetitif, profesional dan berkualitas di Tanah Air. Bahkan sederetan bintang kelas dunia masuk dalam bidikan breakaway league tersebut.

Sejumlah nama besar yang disebut-sebut masuk radar LPI adalah Edgar Davids, Robbie Fowler, Diego Tristan, Rigobert Song, dan Nicky Butt. Selain lima pemain tersebut, masih ada beberapa nama lainnya yang belum dapat dikonfirmasi.

Menurut keterangan yang dihimpun GOAL.com, sejumlah marquee player atau pemain kelas dunia dengan gaji di atas rata-rata saat ini masih dalam proses negosiasi akhir dengan pihak konsorsium, atau menunggu persetujuan dari Arifin Panigoro selaku penggagas LPI.

"Meski belum dapat dipastikan akan bermain di tim mana, Robbie Fowler, Edgar Davids, dan Nicky Butt akan menjadi tiga di antara puluhan pemain bintang lain yang akan merumput di kompetisi LPI," kata Avian Tumengkol, kepala eksekutif (CEO) salah satu tim peserta LPI yang bermarkas di Medan.

Avian menambahkan, status Butt saat ini 90 persen akan bergabung ke salah satu tim LPI, sedangkan Fowler harus berunding dengan istrinya terlebih dulu. Mantan pemain Liverpool itu kini berdomisili di Australia dan masih terikat kontrak dengan Perth Glory, tapi sudah bersedia pindah ke Indonesia. Sedangkan Butt pekan lalu meneken kontrak dengan South China, salah satu klub Liga Utama Hong Kong. Namun dengan penawaran yang lebih menggiurkan dari LPI, bukan tidak mungkin eks bintang Manchester United itu mendarat di Indonesia.

"Kawan-kawan berharap proses akhir ini lancar karena kualitas wasit, pelatih dan pemain kelas dunia merupakan bentuk komitmen LPI untuk menghadirkan kompetisi yang berkualitas pula," lanjut CEO Medan FC itu.

Iain Dowie
Iain Dowie
Hatfield, Inggris
9 Januari 1965

Pemain: Cheshunt (1983–1985), St Albans City (1985–1987), Hendon (1987–1988), Luton Town (1988–1991), Fulham (pinjaman 1989), West Ham United (1991), Southampton (1991–1995), Crystal Palace (1995), West Ham United (1995–1998), Queens Park Rangers (1998–2001)

Timnas: Irlandia Utara (1990-2000) - 59 caps, 12 gol
Pelatih: Oldham Athletic (2002–2003), Crystal Palace (2003–2006), Charlton Athletic (2006), Coventry City (2007–2008), Queens Park Rangers (2008), Hull City (2010)
Robbie Fowler
Robbie Fowler
Liverpool, Inggris
9 April 1975
Striker

Klub: Liverpool (1993–2001, 2006–2007), Leeds United (2001–2003), Manchester City (2003–2006), Cardiff City (2007–2008), Blackburn Rovers (2008), North Queensland Fury (2009–2010), Perth Glory (2010-)

Timnas: Inggris (1996–2002) - 26 caps, 7 gol


Nicky Butt
Nicky Butt
Manchester, Inggris
21 Januari 1975
Gelandang Bertahan

Klub: Manchester United (1992–2004), Newcastle United (2004–2010), Birmingham City (pinjaman 2005–2006), South China (2010–)

Timnas: Inggris (1997-2004) - 39 caps
Rigobert Song
Rigobert Song
Nkenglicock, Kamerun
1 Juli 1976
Bek

Klub: Tonnerre (1993), Metz (1994–1997), Salernitana (1997–1998), Liverpool (1998–2000), West Ham United (2000–2002), FC Köln (pinjaman 2001–2002), Lens (2002–2004), Galatasaray (2004–2008), Trabzonspor (2008–2010)

Timnas: Kamerun (1993-2010) - 137 caps, 4 gol
Diego Tristan
Diego Tristán
La Algaba, Spanyol
5 Januari 1976
Striker

Klub: Betis B (1995–1998), Mallorca B (1998–1999), Mallorca (1999–2000, 2006–2007), Deportivo La Coruña (2000–2006), Livorno (2007–2008), West Ham (2008–2009), Cádiz (2009–2010)

Timnas: Spanyol (2001-2003) - 15 caps, 4 gol
Edgar Davids
Edgar Davids
Paramaribo, Suriname
13 Maret 1973
Gelandang Bertahan

Klub: Ajax (1992–1996, 2007–2008), AC Milan (1996–1997), Juventus (1997–2004), Barcelona (pinjaman 2004), Inter Milan (2004–2005), Tottenham Hotspur (2005–2007), Crystal Palace (2010)

Timnas: Belanda (1994-2005) - 74 caps, 6 gol


Secara khusus, Avian berharap timnya dapat diperkuat striker kelas dunia seperti Tristan, eks bintang Deportivo La Coruña yang pernah meraih 15 caps bersama timnas Spanyol.

Keberadaan marquee player sendiri bukan tanggungjawab klub, melainkan di bawah wewenang konsorsium yang menentukan para pemain dimasukkan ke klub mana. Nilai kontrak dan gaji mereka bakal langsung dibayar pihak konsorsium, sehingga pihak klub sama sekali tidak perlu menanggung biaya marquee player.

Sementara ini dapat dipastikan, Medan FC bakal ditangani Iain Dowie, mantan pemain Southampton yang pernah melatih beberapa klub Inggris seperti Queens Park Rangers, Crystal Palace, dan Hull City.

Selain Dowie, Avian sudah merekrut Andhika Sarwendha Suksmana, presiden Big Reds yaitu fans club Liverpool di Indonesia. Avian sengaja mendatangkan Andhika ke Medan untuk menempati posisi direktur bidang teknis dan komersial.

Jadwal Pertandingan Timnas INDONESIA di penyisihan piala aff pada grup A


Jadwal Pertandingan Timnas INDONESIA di penyisihan piala aff pada grup A

1. tanggal 1 desember 2010
INDONESIA VS MALAYSIA

2.TANGGAL 4 DESEMBER 2010
INDONESIA VS LAOS

3. tanggal 7 desember 2010
INDONESIA VS THAILAND

berjuang lah INDONESIA, KIBARKAN MERAH PUTIH!!!!!

kiper PSMS MEDAN akan menikah


irwin Ramadhana telah melepas lajang nya dengan mempersunting pipt Novita sari yang sejak 2006 lalu telah dipacarinya,rencana nya hari pernikahan nya akan jatuh pada hari sabtu 4 desember 2010 mendatang, kiper PSMS MEDAN ini mengaku senang ,berjalan sukses akad nikah nya pada pekan lalu..

Tak Puas dengan Vagner Luis

Tak Puas dengan Vagner Luis

Hasil menyakitkan ini membuat manajemen lewat wakil manajer PSMS, Benny Tomasoa murka. Ia marah besar karena pemain belakang asal Brasil itu ceroboh, sehingga membuat gol ke gawang sendiri.

Kemurkaan itu menjadi-jadi ketika Vagner lebih senang main sesuka hatinya. Pemain plontos itu tak menghiraukan intruksi pelatih. Seusai mencetak gol bunuh diri, Vagner memang berusaha membayar kecerobohannya itu. Caranya, Vagner lebih kerap meninggalkan lini pertahanan untuk membantu serangan. Sayangnya, ia tak segera kembali ke posnya ketika PSMS diserang. Hal itulah yang membuat manjemen dan pelatih marah besar kepadanya.

Ironisnya, permainan lawan tidak begitu istimewa. Satu-satunya keunggulan lawan hanyalah mereka dibela mati-matian pendukungnya. “Sebenarnya tim lawan bermain biasa saja. Memang, skuad kami yang tampil di bawah performa. Apalagi Vagner yang tampil buruk dan tidak disiplin menjaga pertahanan. Dia malah acap turun-naik, hal yang tidak perlu dilakukannya,” kata Benny yang dihubungi usai laga.

Benny juga menyayangkan tekanan publik tuan rumah yang tak sportif. “Tim dilempari sejak sampai di stadion. Bahkan ketika tim sudah kalah dan hendak pulang, kami juga masih dilempari,” tambah Benny kesal.

Sabtu, 27 November 2010

Jose Rawan Parkir

Jose Rawan Parkir

MEDAN-Menghadapi Persiraja Banda Aceh (28/11) mendatang, tampaknya gelandang asing asal Argentina, Jose Sebastian akan diparkir di bench pemain cadangan. Gaya bermain Jose yang terkesan malas-malasan, tak tepat bila dipaksakan turun di laga away melawan tim yang punya karakter keras semacam Persiraja.

Pada simulasi latihan terakhir sebelum berangka ke Banda Aceh, Sebastian sudah tak masuk line up. Seperti biasa, pemain yang didaulat jadi pemain inti biasanya akan menggunakan rompi latihan berwarna jingga. Nah, Jose saat itu tak mengenakannya bersama skuad yang lain yang disiapkan jadi cadangan.

Sebagai gantinya, Affan Lubis disiapkan. Affan dinilai lebih ngotot dan punya visi yang masih bagus. Meskipun usianya sudah tak lagi muda. Untuk memperkuat daya dobraknya, Affan bakal ditemani Faisal Azmi. Namun, kalau pada saat terakhir Yudha Handoko bisa lebih baik, bisa jadi pencetak gol ke gawang Persikabo ini bakal main dari awal.

Sebelum tim berangkat kemarin, wartawan koran ini sempat berbincang dengan pelatih kepala PSMS, Zulkarnain Pasaribu. Dia tak menampik kemungkinan bakal diparkirnya Jose. “Siapa yang paling siap, dia yang akan turun,” katanya.

“Jose itu pemain yang bagus. Tapi ia kurang greget dan tidak ngotot,” sambung pelatih senior itu.
Selama latihan, Zulkarnain juga kerap mengingatkan agar seluruh pemain bersungguh-sungguh. Proses latihan menurut pelatih 65 tahun ini merupakan cerminan penampilan di laga sesungguhnya. “Saya heran kalau ada pemain yang bilang bahwa dia sudah latihan keras, kok hasilnya masih belum bagus dan tidak dimainkan. Saya lalu bilang, kalau sudah kerja keras masak masih loyo mainnya,” kata Zul.

Soal Jose, Zul berharap teman dekat Gaston Castano ini mau berubah. Ia lantas membandingkannya dengan Affan Lubis yang meski sudah berumur tapi tetap konsisten permainannya. “Semua berasal dari latihan. Semoga saja Jose berlatih lebih baik lagi,” katanya. “Lihat Affan, permainannya jauh berbeda saat ini. Semua karena kesungguhan saat latihan,” sambungnya.

Sementara itu, Jose tampaknya sudah sadar bahwa dia bakal dicadangkan. Dalam beberapa kesempatan, dia murung. Mungkin ia tak terima jadi cadangan. Jose juga kerap merajuk bila ditarik keluar lapangan.

Ajang Reuni Zulkarnaen

Ajang Reuni Zulkarnaen

Kapten PSMS musim ini, Zulkarnaen menyimpan asa tersendiri ketika PSMS melakoni laga kontra Laskar Rencong-julukan Persiraja pada Minggu (28/11) nanti. Itu dikarenakan Zulkarnaen tak lagi asing bagi pendukung Persiraja.
Ya, musim lalu ia bermain bersama Persiraja dan berhasil menyumbang lima gol.

Musim paling gemilang bagi Zulkarnaen di Persiraja terjadi musim 2007/2008 silam. Saat itu ia berhasil menorehkan 10 gol.

Kini, ketajamannya itu mesti dialihkan ke PSMS. Meskipun pada dua laga terakhir bersama Ayam Kinantan, Zul belum memberi gol. Ditanyakan soal ini, Zul mengaku belum menemukan taste sejatinya. “Gol itu soal taste saja, soal rasa. Ini harus diasah lebih dalam. Saya juga sedang berusaha menyatu bersama tim ini,” sebut Zulkarnaen di Bandara Polonia sebelum berangkat ke Banda Aceh kemarin.

Ketajaman Zul memang masih menanti waktu. Tapi, tampaknya ia juga kesulitan mencetak gol karena musim ini diplot jadi gelandang. Stamina oke dan kelincahannya mengarungi lapangan, membuat Zul lebih baik ditarik sebagai gelandang serang. Namun, pada beberapa kesempatan, Zul bisa dimainkan sebagai penyerang lubang.

“Bagi saya pribadi yang penting tim ini bisa menang. Buat apa saya cetak gol tapi tim kalah,” katanya.
Maka itu, pada laga reuninya dengan pihak Persiraja, Zul tak ingin ngotot memaksakan mencetak gol. “Kalau ada kesempatan pasti akan saya lakukan. Tapi, tetap kepentingan tim yang utama,” pungkasnya.

Ditinggal Bus Pemain, Dibonceng Wartawan ke Polonia

Ditinggal Bus Pemain, Dibonceng Wartawan ke Polonia


Vagner Luis, Bek PSMS

Beberapa musim belakangan, PSMS kerap kurang becus ketika hendak berangkat away. Tak terkecuali ketika akan terbang ke Banda Aceh guna meladeni tantangan Persiraja, Jumat (26/11) kemarin. Kali ini, bek andal Vagner Luis jadi aktor utamanya.

Syaifullah, Medan

Ceritanya, persiapan keberangkatan skuad Ayam Kinantan ke Bandara Polonia sudah terpogram dengan baik. Seluruh skuad PSMS yang ikut rombongan, plus segelintir pengurus sudah menanti berangkat di Mess Kebun Bunga.

Usai Jumatan, PSMS akhirnya berangkat diantar bus. Nah, di sini keunikan terjadi, beberapa pemain dan pengurus berwajah ketat karena terlalu lama menanti. Padahal, bus sudah lama dipanaskan mesinnya. Sekitar pukul 14.00 WIB lewat, deru mesin bertambah bising. Klakson bus itu tiba-tiba berbunyi berulang kali. Suaranya gahar menerjang ke seluruh ruang di Stadion Kebun Bunga. Supir bus pun bingung, sebab dia tidak merasa membunyikan klakson.
Penasaran dengan apa yang terjadi, Sumut Pos menoleh ke depan bus, tepatnya bagian kemudi. Ternyata ada Idris, Sekretaris Umum PSMS di sana. Hm, ternyatra pria berkumis yang juga menjabat sebagai manajer PSMS itu yang membunyikan klakson bus berulang kali.

Rupanya Idris kesal. Kenapa? Ya, karena PSMS tak tepat waktu. Sementara pesawat sudah hendak terbang sekitar pukul 15.00 WIB. Murka Idris menjadi-jadi ketika Vagner Luis-bek asing PSMS asal Brasil tak kunjung naik ke dalam bus. Sementara seluruh skuad yang lain sudah duduk manis di dalam bus. Maka itu, klakson bus kembali dibunyikan berulang kali. Vagner tak kunjung turun dari kamarnya di lantai dua.

“Sudah tinggal saja. Ayo jalan,” kata Idris memerintah supir untuk berangkat duluan. Mendapati bus telah berangkat, Vagner pun hanya bisa celingak-celinguk. Beruntung ada beberapa wartawan yang siap berangkat ke Bandara Polonia untuk turut melepas tim ke Banda Aceh.

“Wah saya naik apa ini. O, sama kamu saja ya frend. Bonceng saya,” kata Vagner kepada wartawan. Belum mendapat jawaban, Vagner sudah berada di atas sepeda motor Syukri Amal, wartawan Seputar Indonesia.

Masalahnya, Vagner punya badan yang cukup besar. Alhasil sepeda motor Syukri tadi tak muat membawa barang bawaan Vagner. Ya, Vagner membawa serta dua tas sekaligus. Beruntung ada Khairunas, wartawan Medan Bisnis, yang berbaik hati membawakan tas Vagner. Luar biasa. Vagner sukses menyusahkan wartawan.

Di Bandara Polonia, Vagner menjelaskan bahwa dia sebenarnya sudah siap dari awal untuk berangkat bersama tim. Namun sebelumnya ia sempat berbicara kepada asisten manajer, Benny Tomasoa. Yang dibicarakan adalah urusan dokumennya yang akhirnya sudah kelar. “Tidak frend, saya sudah berada di mess dan siap berangkat. Tapi saya berbicara tentang dokumen. Tapi, sekretaris tim mengira saya belum berada di mess,” kata Vagner membela diri.
Meski ditinggal, namun Vagner tampak senang-senang saja. Ia tak memasukkan kejadian itu dalam hati. Warga Brasil ini terlihat begitu menikmati perjalanannya ke bandara dengan sepeda motor.

Jumat, 26 November 2010

Menanti Konsistensi Gaston

Menanti Konsistensi Gaston


Gaston Castano sudah mendapatkan tempat di hati pecinta PSMS di Kota Medan. Itu berkat dua gol yang dikemasnya di dua laga terakhir. Satu gol saat melawan Persitara, dan satu lagi saat PSMS sua Persikabo.

Konsistensi mencetak gol si Gaston yang makin tenar karena pacaran dengan artis Julia Perez itu, masih harus dipertanyakan. Pada lawatan perdana PSMS ke Tanah Rencong, Gaston diharapkan mampu menunjukkan ketajamannya.
Dan hal itu tampaknya masih bisa dilakukan. Besar kemungkinan, Gaston akan diturunkan sebagai starter berduet dengan Kurniawan Dwi Yulianto, saat melawan Persiraja. Hal itu terlihat pada simulasi yang dilakukan pada sesi latihan kemarin.

Soal capaian Gaston di kompetisi sesungguhnya, dikatakan asisten manajer PSMS, Benny Tomasoa sebagai sebuah pembuktian. Sepanjang uji coba pra musim, Gaston sangat diragukan. Bahkan banyak pihak menilai, kontrak Gaston tak sesuai dengan kemampuannya. Ketika dituntut tampil lebih impressif, Gaston saat itu selalu bilang bahwa dia akan menunjukkan kemampuan terbaiknya di ajang sesungguhnya. Oke, tim pelatih dan pengurus menunggu hal itu.
“Dan dia sejauh ini berhasil membuktikannya. Dua gol dalam dua laga. Itu cukup baik,” kata Benny.

Jajaran pelatih pun tampaknya cukup puas. Kepercayaan masih diberikan. “Gaston sedang bagus. Dia harus menunjukkan kemampuannya di partai away,” seru Suyono

Ubah Taktik

Ubah Taktik


Ubah Taktik

Boyong 18 Pemain ke Banda Aceh

MEDAN- PSMS mulai melakoni laga away pertama musim ini dengan lawatan ke markas Persiraja Banda Aceh, Minggu (28/11) mendatang. Persiraja merupakan lawan berat. Apalagi harus dilawan di kandang mereka. Maka itu, perubahan taktik mulai diperagakan.

Dalam dua pertandingan tandang terakhir menghadapi Persiraja Banda Aceh, PSMS Medan belum pernah sekalipun merah angka. 18 Oktober 2007 silam, PSMS ditaklukkan 1-0. Sementara 23 Februari yang lalu, PSMS juga harus menerima kekalahan 2-0.

Perubahan taktik dimaksudkan agar PSMS bisa mencuri poin dari lawatan itu. Tak tanggung-tanggung, poin yang ditargetkan tercuri adalah tiga poin. Kalau tak mampu, satu angka minimal mesti dibawa pulang.

Untuk mengusung tekad tersebut, 18 pemain diboyong ke markas Persiraja. Tim akan bertolak menuju Banda Aceh Jumat (26/11) sore ini menggunakan pesawat dan dipimpin Pelatih Kepala Zulkarnain Pasaribu.

“Targetnya mencuri poin. Kalau bisa tiga poin kenapa harus satu poin. Tapi paling tidak kami bisa meraih satu poin,” kata asisten pelatih PSMS, Suyono.

Untuk memuluskan langkah meraih tiga angka, perubahan taktik mulai diperagakan pada latihan terakhir di Stadion Teladan kemarin sore. Ada perubahan signifikan yang terjadi pada skema tim yang bakal diplot untuk meredam ambisi tim tuan rumah. Di lini belakang, Zulkarnain tetap memplot tiga pemain belakang. Nama seperti Vagner Luis, Novi Hendriawan dan Rachmat tampak diplot sebagai pemain inti. Perubahan mencolok terjadi di lini tengah. Memperkuat pertahanan di lini medio ini, gelandang bertahan senior M Affan Lubis dipasang menggantikan Jose Sebastian dan diduetkan dengan tandemnya Faisal Azmi bersama Zulkarnain membantu sektor penyerangan. Di sayap belakang, duet Ari Yuganda dan pemain mungil Azuan Lubis tak tergantikan.

Di lini depan, skema seperti laga tandang tetap diusung. Mengandalkan duet striker Kurniawan Dwi Yulianto dan Gaston Castano untuk menjadi penambang gol.

Menurut Suyono, perubahan sosok playmaker dilakukan untuk memperkuat sektor tengah. Dengan adanya Affan, pertahanan PSMS akan lebih baik, namun, skema penyerangan tetap akan tercipta dengan baik.

“Affan punya asisst yang baik. Posisinya sebagai gelandang bertahan akan menghambat laju permainan lawan,” kata Yono. Pergantian itu juga tak lepas dari buruknya performa Jose pada laga terakhir menghadapi Persikabo Bogor. “Jose bermain kurang maksimal di laga terakhir,” sebutnya.

Menurut Suyono, 18 pemain yang dibawa masih merupakan angka standar. Apalagi, PSMS akan langsung membawa pemain mengikuti dua laga berikutnya menghadapi PSAP 2 Desember mendatang dan PS Bengkulu 7 Desember.
“Bisa saja pemain cedera selama tur nanti. Antisipasinya, kami akan memangil beberapa pemain yang tinggal di Medan melalui Nasib Iwan, pelatih fisik PSMS yang tidak ikut tur. Karena dari Banda Aceh, tim akan langsung ke Sigli dan langsung terbang ke Bengkulu,” pungkasnya.

Dana Beli Sepatu Rp500 Ribu

Dana Beli Sepatu Rp500 Ribu


Prestasi gemilang PSMS di dua laga kandang ternyata tak begitu berpengaruh pada fasilitas punggawa Ayam Kinantan. Ya, setelah tak mendapat bonus kemenangan, menjelang lawatan ke markas Persiraja, pemain PSMS pun hanya mendapat duit sedikit. Per orang memperoleh Rp500 ribu. Dan, dana itu hanya untuk beli sepatu.

Bagi pebola masa kini, jumlah itu memang tidak banyak. Tapi lumayanlah untuk jadi pelipur lara. Apalagi pemain juga mendapatkan sepatu jogging dari manajemen dan panpel pertandingan.“Jadi anak-anak dapat sediki uang untuk beli sepatu. Uang itu sudah mulai dibagikan sejak kemarin,” kata Benny Tomasoa asisten manajer PSMS.

Sekretaris Umum PSMS yang juga merangkap sebagai Manajer tim, Idris menuturkan, uang itu diberikan agar pemain bisa membeli sepatu pertandingan yang baru. Memang musim ini manajamen PSMS tidak menyediakan sepatu untuk para pemain. “Kenapa uang? Karena kami rasa lebih tepat. Kalau memang pemain menginginkan sepatu yang lebih bagus, dia bisa menambah dengan uang pribadinya,” ungkap Idris.

Pengurus dan manajemen juga menuturkan, dana hasil penjualan tiket pertandingan kandang sebagian akan disisihkan untuk biaya operasioal tim selama musim Divisi Utama 2010/2011 ini. Sebagai informasi, pada laga pertama melawan Persitara, panitia pelaksana berhasil meraup dana Rp120 juta dari penjualan tiket. Pada laga kedua melawan Persikabo, pendapatan dari tiket meningkat menjadi Rp140 juta.

“Dana tim seperti uang untuk tur berasal dari hasil jualan tiket pertandingan. Dana yang didapat dari tiket juga ada yang disisihkan untuk tim,” sambung Sekretaris PSMS, Agus Suriyono.

skor PSMS MEDAN

PSMS MEDAN vs PERSIKABO BOGOR berakhirdengan kemenangan PSMS MEDAN,sempat ketinggalan tapi PSMS dapat membalikkan keadaan

skor PSMS MEDAN

PSMS MEDAN VS PERSITARA JAKARTA UTARA berakhir untukkemenangan PSMS MEDAN dengan skor 2-1

Minggu, 14 November 2010

Bintang Medan Coret Enam Pemain

Bintang Medan Coret Enam Pemain


Bintang Medan Coret Enam Pemain

Proses seleksi yang digelar Bintang Medan untuk persiapan menuju Liga Primer Indonesia, berakhir Sabtu (13/11) kemarin. Dari 24 pemain yang ada, tim pelatih memutuskan mencoret
enam pemain.

Pemain yang dicoret adalah Yudi Syahputra (stoper), Candra, Hadi Putra (gelandang), Kiki Riawan, Yudha Irwanto, dan Chandra (striker).

“Kita nilai pemain ini masih banyak kekurangan. Terutama kita belum puas untuk lini depannya makanya kebanyakan yang dicoret striker. Tidak mungkin kita paksakan,” ujar Suharto pelatih Bintang PSMS.

Dengan demikian tersisa 18 pemain yang nantinya akan mengisi skuad Bintang PSMS. Meski mencoret enam pemain yang mayoritas striker, Suharto mengaku masih butuh pemain untuk mengisi beberapa posisi. Di antaranya satu striker, satu bek kanan atau kiri serta seorang gelandang.

Untuk itu Suharto tidak akan menggelar seleksi lagi. Untuk mengisi pos-pos tersebut dirinya akan memanggil pemain-pemain yang dinilai berkompeten.

“Bisa dibilang seleksi berjalan saja sembari fokus ke persiapan,” tukas eks gelandang PSMS era 80-an ini. Suharto mengaku sudah punya gambaran. Tapi ia masih merahasiakan calon pemain yang akan dipanggilnya untuk diuji performanya. “Sudah ada beberapa yang saya pikir cocok. Untuk nama, kita lihat saja Senin nanti. Siapa yang hadir, itulah dia,” tambah pelatih yang sebelumnya menangani PSAD ini.

Penentuan pemain sendiri berdasarkan pemantauan pada latihan dan beberapa uji coba. Terakhir tadi sore saat Bintang PSMS ditahan imbang APM Sinar Medan tanpa gol di Stadion Kebun Bunga Medan.
Pada laga tersebut Rudi Hartono dkk bermain dominan. Namun banyaknya peluang yang lahir tak satupun berbuah gol.

Penampilan gemilang Oki Rengga yang berdiri di bawah mistar Sinar Medan cukup membuat Bintang PSMS kesulitan mencetak gol. Tercatat lima peluang emas berhasil digagalkan eks kiper PSDS ini.
“Sebenarnya kita punya banyak peluang. Finishingnya memang masih belum baik. Tidak ada masalah dengan hasil ini. Karena kita baru memulai untuk membenahi organisasi tim,” pungkas Suharto.

Percaya Diri Lolos ISL

Percaya Diri Lolos ISL


Seluruh pihak PSMS musim ini merasa yakin kalau Ayam Kinantan akan segera berkokok di pentas tertinggi sepak bola tanah air, Indonesian Super League (ISL). Itu karena seluruh lini PSMS musim ini diyakini maksimal. Terlebih persaingan di wilayah I tampak tak begitu berat.

Maka itu, jajaran pengurus, fans hingga pelatih yakin kalau PSMS bisa berbicara banyak di Divisi Utama. Meski demikian, itu semua harus menanti hingga kompetisi sebenarnya yang akan digelar Jumat (19/11) mendatang.
Proses pemusatan latihan yang dilakoni sejak Agustus lalu menjadi bukti keseriusan PSMS menatap musim ini. Materi pemain yang ada saat ini juga lebih siap. Kehadiran bek-bek tangguh di lini belakang untuk menopang tiga kiper yang relatif punya skill berimbang semakin menjelaskan soliditas di barisan pertahanan.

Rachmat, Novi Hendriawan, Rifki Firdaus, Hary Syahputra, M Parlin dan bek asal Brasil Vagner Luis telah menunjukkan kemampuannya pada uji coba tang telah digelar selama ini. Mereka menjadi penentu dari raihan rekor tidak pernah kalah PSMS dari 18 kali ujicoba.

Di lini tengah, kemampuan merata Faisal Azmi, Zulkarnain disokong pengalaman M Afan Lubis serta playmaker Jose Sebastian tidak perlu diragukan. Di depan, kehadiran Kurniawan bersama Gaston Castano bakal menjadi gol-getter haus gol.

“Seiring waktu, persiapan tim semakin matang. Itu terlihat dari semakin baiknya hasil ujicoba. Apalagi, dari sisi persiapan, tim kami termasuk tim yang cukup lama menggelar persiapan,” kata asisten manajer PSMS, Benny Tomasoa.
Sementara itu Zulkarnain Pasaribu pelatih kepala pun mengaku, PSMS siap menyongsong bergulirnya Divisi Utama dengan baik. “Tidak mungkin tidak siap. Tapi saya tidak ingin terlalu banyak bicara dulu, takut dibilang omong besar. Pembuktiannya saat bergulirnya kompetisi nanti,” tegas Zulkarnain.

Bintang Asing Rawan

Bintang Asing Rawan


Bintang Asing Rawan

Didepak jika Kitas tak Beres

MEDAN- Tiga pemain asing PSMS dalam posisi rawan. Pasalnya, jika dokumen pemain asing tak kunjung selesai hingga kick off Divisi Utama musim ini digelar, maka pengurus mengancam akan mendepak mereka.

Ketiga pemain asing yang dimaksud adalah Luis Vagner, Gaston Castano, dan Jose Sebastian. Hal ini ditegaskan agar agen yang mengurusi dokumen pemain asing bekerja serius.

Sejauh ini, tiga pemain asing PSMS memang sudah didaftarkan ke PSSI dan Badan Liga Indonesia (BLI). Namun dokumen pendukung harus disertakan, meskipun pihak BLI memberi keringanan dengan memberi kelonggaran waktu melengkapi dokumen.

Sejauh ini, tiga pemain asing PSMS sudah mengurus dokumen pelengkap itu. Namun, belum diketahui kapan selesainya. Yang repot tentu saja mengurus Kartu Izin Tinggal Sementara (Kitas). Butuh waktu berbulan-bulan untuk mengurus dokumen satu ini.

“Sebenarnya urusan ketiganya adalah urusan dari agennya. Tapi agen mereka tidak mau mengurusnya apabila PSMS tidak mau menambah 5 persen lagi uang kontrak dari jumlah kontrak masing-masing pemain,” kata Idris Sekum PSMS usai rapat pengurus baru-baru ini.

Tentu permintaan itu ditolak pengurus PSMS, sebab hal itu tak tercantum dalam klausul kontrak. “Kalau tidak siap juga, maka kita akan balik menuntut dan meminta pemain asing mengembalikan uang yang sudah kita serahkan,” beber Idris.
Menyoroti hal itu, pihak pelatih pun siap mendukung rencana pengurus untuk mencari pemain asing baru. “Kalau manajemen sudah membuat keputusan seperti itu, pihaknya siap mendatangkan pemain asing yang lebih baik dari mereka,” kata pelatih kepala PSMS, Zulkarnain Pasaribu.

Launching Batal, Fans Kecewa

Launching Batal, Fans Kecewa


Besar kemungkinan acara peluncuran tim terbaru PSMS ke khalayak ramai, kembali batal. Padahal pihak pengurus sudah membicarakan peluncuran itu sejak beberapa hari belakangan. Bahkan, dua barisan suporter dilibatkan di kepanitiaan.

“Kami bahkan belum terima konfirmasi kelanjutan launching dari pengurus. Tampaknya tidak jadi pada hari ini,” kata Nata Simangunsong Ketua Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan, Sabtu (13/11).

Menurut rencana awal, launching tim PSMS akan digelar hari ini (14/11). Banyak hal sudah dibahas terkait konsep launching. “Yang jelas kami ingin memberikan yang terbaik. Termasuk kemungkinan menjual tiket, yang seluruh hasilnya kita sumbangkan kepada PSMS,” sambungnya.

Di luar sana, masih banyak Warga Medan dan pendukung setia yang ingin tahu PSMS baru seperti apa. Maka itu, launching terbilang cara yang paling ampuh digelar untuk berkenalan secara langsung kepada pendukung.
“Semua ingin tahu PSMS kini seperti apa. Kami minta keseriusan pengurus untuk launching ini,” kata Nata lagi.
Sebelumnya, pihak pengurus lewat Idris Sekum PSMS, mengatakan rencana launching pada hari batal karena Stadion Teladan yang awalnya ditunjuk sebagai venue launching, dipakai untuk kegiatan lain.

Launching Batal, Fans Kecewa

Launching Batal, Fans Kecewa


Besar kemungkinan acara peluncuran tim terbaru PSMS ke khalayak ramai, kembali batal. Padahal pihak pengurus sudah membicarakan peluncuran itu sejak beberapa hari belakangan. Bahkan, dua barisan suporter dilibatkan di kepanitiaan.

“Kami bahkan belum terima konfirmasi kelanjutan launching dari pengurus. Tampaknya tidak jadi pada hari ini,” kata Nata Simangunsong Ketua Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan, Sabtu (13/11).

Menurut rencana awal, launching tim PSMS akan digelar hari ini (14/11). Banyak hal sudah dibahas terkait konsep launching. “Yang jelas kami ingin memberikan yang terbaik. Termasuk kemungkinan menjual tiket, yang seluruh hasilnya kita sumbangkan kepada PSMS,” sambungnya.

Di luar sana, masih banyak Warga Medan dan pendukung setia yang ingin tahu PSMS baru seperti apa. Maka itu, launching terbilang cara yang paling ampuh digelar untuk berkenalan secara langsung kepada pendukung.
“Semua ingin tahu PSMS kini seperti apa. Kami minta keseriusan pengurus untuk launching ini,” kata Nata lagi.
Sebelumnya, pihak pengurus lewat Idris Sekum PSMS, mengatakan rencana launching pada hari batal karena Stadion Teladan yang awalnya ditunjuk sebagai venue launching, dipakai untuk kegiatan lain.

Sabtu, 13 November 2010

Jaga Laga Perdana

Jaga Laga Perdana

MEDAN- Pihak PSMS mulai memata-matai Persitara, bakal lawan perdana mereka di Divisi Utama musim ini. Tentu tak cukup hanya mematai-matai, Kurniawan dkk tetap menggeber latihan demi mengamankan tiga poin di kandang sendiri.

Ya, laga perdana yang dijadwalkan Jumat (19/11) itu akan digelar di Stadion Teladan Medan. Tentu saja tiga angka harus jadi target. Beruntung proses latihan selama ini sudah menunjukkan tanda-tanda kemajuan.

Lini depan yang dinilai masih tumpul mulai tajam. Pemain depan yang ada sudah mulai menunjukkan performanya di ajang uji coba yang digelar selama ini. Termasuk Kurniawan Dwi Julianto. Pemain senior ini mulai terbiasa dengan gaya bermain PSMS. Ketajamannya sudah agak teruji, meski hanya di ajang uji coba.

“Tim sudah padu. Proses latihan selama ini sudah berjalan lancar,” kata Suyono asisten pelatih PSMS Jumat (12/11). “Tapi kami juga sudah mulai melirik kekuatan lawan. Ini terus kami koordinasikan dengan beberapa pihak. Gambaran awal baru dari Bang Benny (asisten manajer- Red). Dia bilang Persitara mayoritas diperkuat pemain lama dan pemain muda,” sambungYono.

Meski di atas kertas tampaknya PSMS bakal mulus meraih tiga angka, PSMS tak boleh lengah begitu saja. Berbagai faktor masih bisa terjadi. Sebut saja nonteknis. “Yang kita fokuskan adalah kesiapan tim dahulu. Dan syukur kita mengalami kemajuan berarti,” lanjut Yono.

Sementara itu, sejak bergabung di PSMS, Gaston Castano yang berlabel penyerang asing, tak kunjung memberikan kontribusi maksimal. Memang, sejauh ini penilaian masih dalam tahap uji coba. Namun ketika pemain lain di lini depan sudah mencetak gol demi gol, tidak halnya dengan Gaston. Ia masih tumpul.

Menyikapi hal ini, jajaran pelatih masih bersabar. Sebab Gaston pernah berujar kepada manajemen dan pelatih, bahwa dia akan memberikan kemampuan sebenarnya di kompetisi resmi, bukan di ajang uji coba.
“Ya kita bersabar saja. Kalau memang dia akan main bagus di kompetisi, ya kita tunggu. Kami yakin dia bisa,” kata Yono.

Hal serupa pernah diucapkan Idris SE Sekum PSMS dan asisten manajer, Benny Tomasoa. Semua pihak termasuk fans PSMS, masih bersabar menanti kemampuan kekasih artis Julia Perez tersebut. “Kita menanti keprofesionalan pemain asing saja. Kita lihat saja hingga waktunya,” sebut Benny.

Jaga Laga Perdana

Jaga Laga Perdana

MEDAN- Pihak PSMS mulai memata-matai Persitara, bakal lawan perdana mereka di Divisi Utama musim ini. Tentu tak cukup hanya mematai-matai, Kurniawan dkk tetap menggeber latihan demi mengamankan tiga poin di kandang sendiri.

Ya, laga perdana yang dijadwalkan Jumat (19/11) itu akan digelar di Stadion Teladan Medan. Tentu saja tiga angka harus jadi target. Beruntung proses latihan selama ini sudah menunjukkan tanda-tanda kemajuan.

Lini depan yang dinilai masih tumpul mulai tajam. Pemain depan yang ada sudah mulai menunjukkan performanya di ajang uji coba yang digelar selama ini. Termasuk Kurniawan Dwi Julianto. Pemain senior ini mulai terbiasa dengan gaya bermain PSMS. Ketajamannya sudah agak teruji, meski hanya di ajang uji coba.

“Tim sudah padu. Proses latihan selama ini sudah berjalan lancar,” kata Suyono asisten pelatih PSMS Jumat (12/11). “Tapi kami juga sudah mulai melirik kekuatan lawan. Ini terus kami koordinasikan dengan beberapa pihak. Gambaran awal baru dari Bang Benny (asisten manajer- Red). Dia bilang Persitara mayoritas diperkuat pemain lama dan pemain muda,” sambungYono.

Meski di atas kertas tampaknya PSMS bakal mulus meraih tiga angka, PSMS tak boleh lengah begitu saja. Berbagai faktor masih bisa terjadi. Sebut saja nonteknis. “Yang kita fokuskan adalah kesiapan tim dahulu. Dan syukur kita mengalami kemajuan berarti,” lanjut Yono.

Sementara itu, sejak bergabung di PSMS, Gaston Castano yang berlabel penyerang asing, tak kunjung memberikan kontribusi maksimal. Memang, sejauh ini penilaian masih dalam tahap uji coba. Namun ketika pemain lain di lini depan sudah mencetak gol demi gol, tidak halnya dengan Gaston. Ia masih tumpul.

Menyikapi hal ini, jajaran pelatih masih bersabar. Sebab Gaston pernah berujar kepada manajemen dan pelatih, bahwa dia akan memberikan kemampuan sebenarnya di kompetisi resmi, bukan di ajang uji coba.
“Ya kita bersabar saja. Kalau memang dia akan main bagus di kompetisi, ya kita tunggu. Kami yakin dia bisa,” kata Yono.

Hal serupa pernah diucapkan Idris SE Sekum PSMS dan asisten manajer, Benny Tomasoa. Semua pihak termasuk fans PSMS, masih bersabar menanti kemampuan kekasih artis Julia Perez tersebut. “Kita menanti keprofesionalan pemain asing saja. Kita lihat saja hingga waktunya,” sebut Benny.

Tiket Mulai Rp20 Ribu

Tiket Mulai Rp20 Ribu


Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan PSMS Medan Musim 2010/2011, menetapkan harga tiket nonton PSMS di Teladan mulai Rp20 ribu hingga Rp75 ribu. Hal itu terungkap usai pengurus menggelar rapat di Stadion Kebun Bunga Jumat (12/11) kemarin.

Secara rinci, harga tiket termurah adalah Rp10 ribu. Tapi itu untuk dua kubu fans PSMS, SmeCK Hooligan dan PSMS Medan Fans Club. Sedangkan penonton umum yang ingin nonton di tribun terbuka, harus beli tiket Rp20 ribu. Untuk tribun tertutup, harga tiket dibandrol Rp50 ribu. Sedangkan tempat duduk VIP dibandrol Rp75 ribu.

Sedangkan penetapan jumlah tiket bagi suporter, akan dicetak 3 ribu tiket. Jumlah itu disepakati untuk kedua barisan suporter dalam satu pertandingan. Jumlah itulah yang dapat jatah diskon.

“Disepakati, tiket untuk supporter akan disiapkan sebanyak 3 ribu lembar. Untuk suporter, tiket akan dicetak berwarna hijau dan tidak bisa dipakai oleh penonton umum. Kami akan memperketat penjagaan untuk itu,” ujar Ketua Panpel Pertandingan PSMS Idris pada rapat kemarin.

Selain itu, menghindari banyaknya beredar tiket palsu pada saat pertandingan, panpel juga akan mencetak tiket jenis baru yang bisa meminimalisir hal tersebut terjadi. Salah satu percetakan akan digandeng untuk melakukannya.

Di bidang keamanan, AKP Suryanto Herman yang bertugas sebagai koordinator juga memaparkan personel yang dipersiapkan untuk pengamanan pertandingan. “ Kami berharap di bidang keamanan bisa berjalan lebih baik tahun ini,” ujar AKP Suryanto Herman.

Untung Masih Ada APBD

Untung Masih Ada APBD


Untung Masih Ada APBD

Sponsor Belum Jelas

MEDAN-Untuk kali ke sekian, PSMS akan tampil tanpa sokongan dana dari sponsor. Pasalnya, hingga saat ini Ayam Kinantan belum juga deal dengan berbagai perusahaan yang sudah disodori profosal kerja sama. Tak pelak, kenyataan ini membuat PSMS hanya mengandalkan kucuran dari APBD untuk melakoni kompetisi.

Hal ini terungkap melalui pengakuan Sekretaris Umum PSMS Idris SE. Menurutnya, PSMS hingga kini memang sedang mencari sponsor untuk menambah asupan dana dari APBD Kota Medan. Tahapan mendekati sponsor itu dikatakan Idris tengah negosiasi. “Masih nego. Bisa jadi lanjut, bisa jadi putus kalau tak sesuai,” kata Idris Kamis (11/11).
Menurutnya, perusahaan yang dilobi berasal dari lokal Medan dan ada juga perusahaan nasional. Namun, hingga kini belum ada satupun yang deal.

Untuk menopang pembiayaan PSMS sejauh ini, pihaknya beruntung sebab kali ini APBD kembali dibolehkan untuk membiayai klub. Dibanding musim lalu, PSMS sama sekali tak boleh dikucuri dana rakyat tersebut. Namun dikabarkan, APBD yang dikucurkan ke PSMS tidak mencukupi untuk menggelar satu musim kompetisi.
Biaya yang paling besar posnya adalah ketika PSMS harus menggelar away ke klub di Pulau Jawa. Di samping itu, biaya konsumsi pemain menurut Idris juga penting dan tak bisa ditawar-tawar.

Soal gaji pemain juga mendapat sorotan, karena jumlahnya yang sangat besar. “Maka itu kami saat ini tengah nego agar ada tambahan dana dari pihak sponsor,” jelas Idris. “Ada hal-hal menyangkut kebutuhan tim yang tak bisa ditawar-tawar, dan harus disediakan. Seperti konsumsi dengan gizi yang baik,” lanjut pria berkumis itu.
Masalahnya, sponsorship ini tak juga jelas kapan pastinya bakal mengikat PSMS. Sedangkan kompetisi sudah akan dimulai pada Jumat (19/11) mendatang. Maka, bisa jadi PSMS akan tampil polos tanpa embel-embel sponsor sedikitpun di kostumnya. Terlebih, sponsor di bidang kostum juga tidak didapatkan PSMS. Alhasil, The Killer meski menyediakan sendiri kostumnya dengan swadaya.

Sementara itu, persiapan skuad PSMS menghadapi laga perdana melawan Persitara di Stadion Teladan, tampaknya sudah cukup menjanjikan. Untuk memantapkannya, skuad dilatih tanding dengan klub-klub yang kualitasnya di bawah PSMS. Idris mengatakan, persiapan terakhir akan lebih kepada pendekatan kepada para pemain. Dijadwalkan Selasa depan, jajaran pengurus, pelatih dan pemain akan bertemu untuk membulatkan tekad menjadi yang terbaik di ajang yang diikuti.

Sedangkan soal launching klub kebanggan warga Medan ini tampaknya belum dipastikan seutuhnya pada 14 November mendatang. Pasalnya, Stadion Teladan yang direncanakan jadi venue peluncuran, bakal dipakai untuk even olahraga. “Launching belum pasti tanggal 14, bisa jadi tanggal 15, kita lihat perkembangan terakhir nanti,” katanya.

Panpel Wacanakan Hapus Tiket Gratis

Panpel Wacanakan Hapus Tiket Gratis


Panpel Wacanakan Hapus Tiket Gratis

Panitia Pelaksana (Panpel) PSMS di Divisi Utama menggelar rapat perdana, Selasa (9/11) lalu. Banyak hal dibahas demi kesiapan PSMS menggelar laga kandang. Termasuk soal tiket.

Dikabarkan, Panpel tidak akan mengeluarkan tiket complement (gratisan) dan menggantinya dengan kartu pengenal. Selama ini tiket complement diberikan kepada keluarga pemain, pelatih, pengurus, dan sebagainya. Nah, hal diwacanakan sebab soal tiket kerap terjadi kecurangan.

Ada juga masukan yang diberikan peserta rapat, seperti menyamakan harga tiket antara penonton umum maupun klub fans pencinta PSMS Medan. Seperti yang disampaikan Koordinator Bidang Keamanan, AKP H Suryanto Herman. Dia menyatakan, pembedaan harga tiket bagi fans membuat rentan terjadi kecurangan. “Beberapa kejadian kami jumpai musim lalu, tiket untuk fans yang lebih murah dijual kembali oleh oknum-oknum tertentu kepada agen untuk dijual kembali kepada penonton umum,” kata Herman.

Panpel berencana untuk mencetak tiket sendiri bagi dua klub fans PSMS agar kejadian tersebut tak terulang. “Tapi itu semua akan dirembukkan lagi, kami juga nanti akan meminta masukan kepada dua klub penggemar PSMS (SMeCK Hooligans dan PMFC),” kata Idris Sekum PSMS yang juga merangkap Ketua Panpel dan manajer tim.

Borong Dua Gol

Borong Dua Gol


Borong Dua Gol

Kalahkan Yedija FC 6-0

MEDAN-PSMS berhasil mengandaskan perlawanan Yedija FC pada laga uji coba di Stadion Teladan Rabu (10/11) malam. PSMS berhasil mencukur klub amatir tersebut dengan skor besar 6-0. Menariknya, ada tiga pemain yang menciptakan masing-masing dua gol.

Ketiga pemain yang dimaksud adalah Kurniawan Dwi Yulianto, Zulkarnaen, dan Jose Sebastian. Melihat posisi ketiga pemain tersebut, hanya Kurniawan yang murni seorang striker. Zulkarnaen dan Sebastian tak lain pemain tengah. Nah, pertanyaannya, kemana Gaston Castano? Apakah dirinya tak iri dengan Kurniawan yang sudah mulai terbiasa membuat gol, borong dua gol pula. Sejatinya, kekasih Julia Perez tersebut diturunkan dalam laga itu. Sayang, dirinya tak mampu memaksimalkan peluang.

Masalah lini depan PSMS memang masih menjadi sorotan. Sepanjang PSMS gelar uji coba, penghuni lini depan tak menujukkan performa menawan. Maka itu, beberapa hari menjelang kompetisi, lini depan lebih banyak disorot.
Beruntung di laga pembuka Divisi Utama 2010/2011 (19/11) nanti PSMS diberi kesempatan memainkan laga kandang. Lawan yang bakal dihadapi adalah yang Persitara Jakarta Utara yang baru saja lengser dari Indonesian Super League (ISL).

Sudah pasti, itu jadi keuntungan tersendiri. Tapi masalah bisa datang dari lini depan. Bermain di kandang sendiri, PSMS tentu tak boleh sekadar mengamankan tiga angka. Pundi-pundi gol wajib dikoleksi agar di laga tandang, minimnya gol bisa diantisipasi.

Maka itu, peran para penyerang PSMS benar-benar dinantikan di ajang sebenarnya. Terutama nama asing, Gaston. Pemain sarat Kurniawan pun wajib diberi kesempatan membayar kepercayaan pengurus dan fans PSMS atas kehadirannya di skuad Ayam Kinantan.

Menjawab tantangan itu, Sekum PSMS Idris mengatakan, perlu waktu di kompetisi sebenarnya untuk memberikan kepercayaan kepada striker. “Kadang penyerang selalu bilang, bahwa mereka akan menujukkan kelasnya di ajang sebenarnya. Oke kalau begitu, kita tunggu saja. Sebagai pemain profesional, pemain harus menunjukkannya. Dan kita akan bersabar hingga kompetisi,” terang Idris.

Hal itu pun diamini asisten manajer PSMS, Benny Tomasoa. Pada beberapa kesempatan, jajaran pelatih dan fans PSMS kerap meragukan kualitas penyerang yang ada saat ini. Bahkan khusus Gaston pernah berujar kepada Benny, bahwa mereka akan menunjukkan kemampuan di ajang sebenarnya. “Kita harus beri kesempatan. Setidaknya kita nanti hingga kompetisi,” kata Benny.

Nah, bagaimana seandainya di kompetisi nanti ternyata para penyerang tak memberikan kontribusi maksimal? Menjawab itu, Benny menyerahkan kepada pelatih. Namun begitu, Benny yakin skuad PSMS musim ini sudah sangat siap menatap kompetisi. “Kalau di kompetisi nanti tak memuaskan, tentu akan ada tindakan. Tapi saya yakin tim ini sudah sangat siap tampil,” kata Benny yakin.

Lini Tengah Gemilang

Lini Tengah Gemilang


Banyak pihak yang meyakini lini tengah PSMS musim ini, merupakan yang terbaik sejak tiga musim belakangan. Tentu usai PSMS menjadi runner-up Divisi Utama 2006/2007.

Meski tidak ada nama besar di lini ini, namun kekompakan dan peluang gol yang bisa tercipta dari tengah cukup besar. Kalau menyebut nama, lini tengah PSMS dihuni satu legiun asing asal Argentina, Jose Sebastian. Jose didampingi gelandang enerjik Faisal Azmi, Zulkarnaen, Tri Yudha Handoko hingga gelandang senior Affan Lubis.
Dari lini inilah diyakini PSMS akan menunjukkan kualitasnya. “Jose bagus. Umpan-umpannya terukur dan akurat, skill sudah di atas standar. Dukungan pemain tengah lokal saya rasa semakin mengokohkan lini tengah,” beber Sekretaris PMFC Muh Mukhlis Rabu (10/11).

Keberadaan Zulkarnaen yang kini ditarik ke lini tengah, diyakini akan memberi warna tersendiri. Selama ini, Zulkarnaen lebih sering diplot di lini depan. Terlebih dua musim lalu saat membela Persiraja. Di sana ia berhasil menorehkan 15 gol selama dua musim.

Menarik melihat kinerjanya di lini kedua ini. Apakah Zulkarnaen akan tetap tajam? “Tampaknya Zulkarnain akan tetap mencetak gol. Kalau ketajamannya dipertahakan meski sudah ditarik ke gelandang, tentu itu jadi nilai plus baginya,” sambung Nata Simangunsong Ketua Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK).

Apa yang diungkapkan fans di atas terbukti kalah PSMS uji coba melawan Yedija FC. Empat dari enam gol kemenangan PSMS lahir dari pemain tengah, Zulkarnaen dan Jose Sebastian. Kenyataan ini seakan menunjukkan pada khalayak bahwa kekuatan PSMS musim ini bermuara pada pemain tengah. Zulkarnaen, calon kuat menjadi kapten ini malah menjadi pemain paling tajam hingga kini.

Kiper Utama Belum Pasti

Kiper Utama Belum Pasti


Kiper Utama Belum Pasti

MEDAN- Penjaga gawang PSMS mulai mengulah. Di saat kompetisi sudah di ambang pintu, pelatih dipusingkan dengan tindakan indisipliner lini pertahanan terakhir itu.

Dari tiga kiper yang saat ini memperkuat PSMS, belum satupun yang akan diplot jadi starter. Terlebih masih ada kiper yang tak disiplin dengan kerap datang terlambat saat latihan.

Maka itu, satu penjaga gawang baru bernama Iswandi diseleksi dan mulai mengikuti latihan bersama skuad PSMS lainnya. Kabarnya Iswandi pernah bemain di PSP Padang. Hal itu diamini pelatih kepala PSMS Zulkarnain Pasaribu. “Dia mulai ikut latihan hari ini, coba tanyakan saja kepada pelatih kiper (Waluyo),” ujar Zulkarnain.

Dan Waluyo pun mengakui bahwa posisi kiper utama belum aman. “Namanya Iswandi, dia itu mantan kiper binaan PPLP (Pusat Pendidikan Latihan Pelajar) binaan saya. Kalau memang kemampuannya lebih bagus dari kiper yang ada sekarang, bisa saja satu kiper lama akan kita buang untuk digantikan kehadirannya,” kata Waluyo.

“Saya selalu tekankan kepada kiper untuk tampil baik dan disiplin, begitu juga dengan Iswandi. Kalau tidak patuh dan bermalas-malasan, bisa saja kiper dibuang. Yang jelas di tim PSMS, siapa yang terbaik yang kami ambil, bukan yang bermalas-malasan,” sebut mantan kiper PSMS era 80 an awal 90 an itu.

Memang, saat ini, diakui Waluyo, performa Andi Setiawan, Syahbani dan Irwin Ramadhana cukup berimbang, namun, kedisiplinan penjaga mistar gawang menjadi perhatian pihaknya saat ini. “Yang tidak disiplin bisa saja kami ganti dengan yang disiplin, kiper harus memperhatikan itu. Untuk Iswandi, kami akan memantau perkembangannya hingga seminggu ke depan,” tegasnya.

Uji Yedija FC

Uji Yedija FC


PSMS semakin memantapkan persiapan jelang kompetisi. Karena kompetisi sudah dekat, lawan yang akan dihadapi tak lagi yang berada di satu level kemampuan. Maka itu Yedija FC sebuah klub amatir ditantang.

Ujicoba itu sedianya akan digelar di Stadion Teladan Medan hari ini mulai pukul 07.00 Wib. Sengaja digelar malam, sebab PSMS memang tengah beradaptasi main malam. Dikabarkan, PSMS memang berencana main malam hari pada kompetisi Divisi Utama musim ini. Namun hal itu masih menanti izin dari PSSI atau BLI.

Yedija FC merupakan klub yang baru saja dibentuk. Klub ini dimiliki oleh asisten manajer PSMS Benny Tomasoa. Tampaknya ujicoba melawan klub lemah ini diamini Benny, sehingga pria berdarah Ambon ini mengajukan timnya untuk sparring partner. “Persiapan sudah semakin mantap. Sekarang pihak pelatih ingin melawan tim-tim yang kualitasnya di bawah,” kata Benny Selasa (10/11). Meski begitu, Yedija FC akan diperkuat mantan pemain PSDS Fajar Andika yang kini berkostum PSPS Pekan Baru.

Berhubung kompetisi sedang libur, Fajar dikatakan Benny sedang pulang kampung. “Rencana Fajar Andika ikut main bersama Yedija. Ya sebagai pengisi waktu luang liburannya,” sambung Benny. Pihak PSMS lewat asisten pelatih Suyono senang, ujicoba bisa dimainkan malam hari. “Kita harus sering-sering adaptasi main malam hari. Kalau diizinkan menggelar pertandingan malam hari, anak-anak tak lagi grogi,” kata Suyono.

Selain menghadapi Yedija FC, PSMS juga akan menantang Tasbih FC. Dalam satu malam dua laga diemban. (ful)

Pangkas demi Masa Depan

Pangkas demi Masa Depan


Pangkas demi Masa Depan

Faisal Azmi selama ini dikenal berkat kuncir rambut gondrongnya. Gelandang PSMS yang musim lalu mengenakan kostum nomor 7 itu, kini agak sulit dikenali. Ya, Faisal memilih memotong rambutnya. Kini tampilannya jadi lebih klimis.

Apa yang membuatnya memilih memangkas rambut? Dihubungi kemarin, Faisal mengatakan rela pangkas demi masa depannya. “Demi masa depan juga bang. Soalnya saya sudah diterima kerja di Bank Sumut,” katanya.
Menjadi pegawai bank, tentu saja tak boleh berpenampilan bak anak band. Mesti rapi. “Ya harus rapi lah,” sambungnya sambil ketawa.

Baik gondrong maupung klimis dengan rambut barunya, Faisal menyatakan akan tetap memberikan penampilan terbaiknya bagi PSMS. “Yang penting PSMS bisa kembali ke kasta sesungguhnya. Semoga saya dan kawan-kawan bisa mewujudkan mimpi kembali ke ISL,” harapnya.

Kostum tanpa Sponsor, hingga Perkenalan ke Sekolah

Kostum tanpa Sponsor, hingga Perkenalan ke Sekolah


Kostum tanpa Sponsor, hingga Perkenalan ke Sekolah

Jelang Peluncuran PSMS Menghadapi Divisi Utama

Dalam waktu dekat, rencananya 14 November ini, PSMS akan dikenalkan ke publik. Persiapan kenalan itu mulai dibincangkan sejak beberapa hari terakhir. Banyak ide bermunculan untuk memeriahkan peluncuran itu.

Syaifullah, Medan

Kali ini, pengurus PSMS menyerahkan konsep kegiatan peluncuran tim kepada dua barisan pendukung PSMS. Yakni Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligans dan PSMS Medan Fans Club (PMFC).

Tidak ingin berlama-lama, dua klub penggemar PSMS tersebut mulai menggelar rapat penyusunan konsep acara di Mes Kebun Bunga kemarin. Dihadiri beberapa pentolannya, dua klub akhirnya memutuskan untuk menentukan lokasi acara hari ini.

“Stadon Teladan dan Lapangan Merdeka menjadi tempat yang diwacanakan sebagai tempat menggelar launching itu. Memang belum pasti, tapi rencananya besok (hari ini) kami akan menetapkan venue penyelenggaraannya,” ujar Ketua SMeCK Wahyudinata Simangunsong yang ditemui di sela-sela rapat tersebut.

Jika digelar di Stadion Teladan, rencananya peluncuran tim akan menggunakan tiket masuk. Pendapatan dari tiketing itu dikatakan Nata akan disumbangkan sepenuhnya untuk PSMS. “Itulah yang bisa kita berikan kepada PSMS. Semoga bermanfaat untuk biaya operasional,” sambun Nata.

Untuk memeriahkan peluncuran, SMeCK dan PMFC juga akan menggelar aneka hiburan seperti live music, hingga juggling. Tentu sekaligus memperkenalkan jersey terbaru PSMS.

Sayangnya, soal kostum ini tampak tidak akan ada kejutan selain kejutan yang benar-benar mengejutkan. Ya, klub sebesar PSMS mulai musim depan tak akan memakai kostum dengan label produk alias tanpa sponsor. Jadi sifatnya mandiri. Musim lalu saja PSMS kerjasama dengan Specs. Musim sebelumnya, hampir tak pernah PSMS tampil tanpa sponsor.

“Tidak ada sponsor. Kita rencananya mandiri saja,” sebut Idris Sekum PSMS yang dihubungi Senin (8/11). Tapi itu bukan soal besar, sebab persiapan tim lebih utama.

Kemudian, rencananya PSMS akan mengenalkan diri dengan mencoba mengunjungi sekolah-sekolah yang ada di Kota Medan. Sekolah bola juga direncanakan dihadiri para punggawa PSMS. “Ya itu untuk regenasi saya kira sangat bagus,” kata Benny Tomasoa menyikapi rencana road show itu.

Sekretaris PMFC Muh Mukhlis juga menyatakan pihaknya bersama SMeCK Hooligans melanjutkan rapat untk menyamakan visi terkait konsep kegiatan peluncuran tim PSMS. “Setelah diputuskan, kami akan menyerahkan proposal kepada Asisten Manajer (Benny Tomasoa). Intinya kami berharap, Ketua Umum PSMS (Dzulmi Eldin) bisa mendukung,” sebut Muhklis.

Jangan Sampai jadi Tim Musafir

Jangan Sampai jadi Tim Musafir

Lisna

Target Indonesia Super League tentunya harus serius disikapi PSMS. Tidak hanya soal pemain, fasilitas yang ada juga wajib disesuaikan. Pasalnya, jika target itu tercapai, apakah PSMS mau menjadi pemain musafir lagi?.

Hal ini diungkapkan Lisna, seorang pegawai di DPRD Medan.”Iya, lucukan kalau PSMS jadi klub musafir. Terus, kita yang mau menonton PSMS harus pergi dari Medan, kan tak praktis,” aku Lisna.

Seperti diketahui, PSMS akan memakai Stadion Teladan sebagai kandang. Di Divisi Utama hal itu tidak begitu bermasalah, namun jika masuk ISL, tentunya keadaan Stadion Teladan bisa menghambat. “Stadion Teladan memang sudah tak layak, perlu renovasi di segala sisi,” sambung Lisna.

“Harusnya hal itu juga dipikirkan ketika pengurus mulai membentuk pemain, jadi harus berbarengan,” imbuh Lisna.
Perempuan berambut panjang ini tak menyalahkan siapa-siapa soal terbengkalainya standar Stadion Teladan yang sesuai dengan ISL. Namun, dia menyayangkan jika PSMS yang namanya begitu besar di kancah sepak bola Indonesia tak memiliki stadion yang bisa diandalkan. “Stadion harus direnovasi sesuai ISL kalau bisa standar internasional. Jadi pemerintah Kota Medan jangan hanya memikirkan mal dan hotel mewah saja,” pungkasnya.

Memaksimalkan Sentuhan Akhir

Memaksimalkan Sentuhan Akhir


Memaksimalkan Sentuhan Akhir

MEDAN- Jelang bergulirnya Divisi Utama, skuad PSMS besutan Zulkarnain Pasaribu tampaknya tak mengalami banyak soal secara teknis. Lini perlini Ayam Kinantan maksimal digeber. Kecuali lini depan, yang hingga kini masih jadi sorotan.

Ya, lagi-lagi lini depan terlihat bagai momok. Berkaca dari musim-musim sebelumnya, PSMS kesulitan mencipta goal getter andal. Di Indonesian Super League (ISL), top skor dipegang Martin Zada yang notabane gelandang. Musim lalu, striker juga tak memberi kontribusi maksimal.

Musim ini PSMS sudah punya nama bagus di lini depan. Ada Kurniawan Dwi Julianto yang kenyang makan asam garam liga. Ada juga pemain asing Gaston Castano. Jangan lupa, ada juga nama Zulkarnain yang musim ini di PSMS diplot jadi gelandang serang. Selama membela Persiraja, Zulkarnain kerap jadi penyerang andalan.

Maka itu, konsep menyerang dengan ketajaman lini depan mulai dimaksimalkan. Peluang demi peluang yang diharap tercipta dari bola-bola mati atau set piece juga disorot. “Seminggu ini harus fokus penyelesaian akhir. Kita harus bisa membuat gol,” terang asisten pelatih PSMS Suyono. Mencipta peluang dari bola mati juga diperhatikan. Untuk pengeksekusi bola-bola mati ini, pelatih mempercayakan kepada gelandang asing Jose Sebastian. “Terutama untuk tendangan bebas langsung. Sebastian sejauh ini kita geber kemampuannya,” sambung Yono.

Sebastian awalnya juga kerap diplot mengambil tendangan penjuru. “Tendangan sudut juga akan dirotasi. Kita cari siapa yang paling tepat,” tambah Yono.

Sayang, untuk menggeber latihan finising touch dan tendangan bebas, Stadion Kebun Bunga yang selama ini dipakai tak lagi bisa diajak kompromi. Permukaan lapangan yang berbukit-bukit plus pertumbuhan rumput yang tak karuan, membuat proses latihan babak-belur. Bahkan kata Yono, seorang Lionel Messi pun bakal kehilangan kemampuan di Kebun Bunga.

Selasa, 09 November 2010

Adaptasi Main Malam

Adaptasi Main Malam


Ada kemungkinan bahwa PSMS akan melangsungkan laga Divisi Utama di malam hari. Tujuannya tentu saja untuk menghimpun penonton sebanyak-banyaknya. Bukankah kalau digelar sore hari masih banyak Warga Medan yang bekerja.

“Main malam sedang kita jajaki. Semoga tidak ada masalah. Kalau laga digelar malam, pasti penonton bakal ramai,” sebut Benny Tomasoa asisten manajer PSMS, Senin (8/11).

PSMS percaya diri, bahwa pertandingan malam hari bisa digeber. Pasalnya PSMS sudah memiliki lampu stadion yang memenuhi standar. Konon kualitas lampu sudah bisa diloloskan untuk menggelar ISL. “Tampaknya tak adas persoalan dari segi teknis. Stadion sudah bisa dipakai, lampu juga terang,” tambah Benny.
Dengan demikian, pihak PSMS saat ini tengah mengajukan izin kepada PSSI maupun Badan Liga Indonesia agar rencana main malam itu direstui.

Dengan mengajukan izin main malam, dikatakan Benny juga akan menjadi nilai lebih bagi PSMS. Terlebih target main di ISL sudah sangat memuncak. “Inilah sedang dibicarakan kepada BLI atau PSSI. Kalau kita dapat izin main malam, ada nilai tersendiri,” terang Benny.

Menyoroti keinginan main malam, pihak pelatih pun ancang-ancang adaptasi. Dalam beberapa kesempatan latihan ke depannya, Zulkarnain Pasaribu dan jajaran pelatih sudah merembukkan kemungkinan untuk itu.

Memaksimalkan Sentuhan Akhir

Memaksimalkan Sentuhan Akhir


Memaksimalkan Sentuhan Akhir

MEDAN- Jelang bergulirnya Divisi Utama, skuad PSMS besutan Zulkarnain Pasaribu tampaknya tak mengalami banyak soal secara teknis. Lini perlini Ayam Kinantan maksimal digeber. Kecuali lini depan, yang hingga kini masih jadi sorotan.

Ya, lagi-lagi lini depan terlihat bagai momok. Berkaca dari musim-musim sebelumnya, PSMS kesulitan mencipta goal getter andal. Di Indonesian Super League (ISL), top skor dipegang Martin Zada yang notabane gelandang. Musim lalu, striker juga tak memberi kontribusi maksimal.

Musim ini PSMS sudah punya nama bagus di lini depan. Ada Kurniawan Dwi Julianto yang kenyang makan asam garam liga. Ada juga pemain asing Gaston Castano. Jangan lupa, ada juga nama Zulkarnain yang musim ini di PSMS diplot jadi gelandang serang. Selama membela Persiraja, Zulkarnain kerap jadi penyerang andalan.

Maka itu, konsep menyerang dengan ketajaman lini depan mulai dimaksimalkan. Peluang demi peluang yang diharap tercipta dari bola-bola mati atau set piece juga disorot. “Seminggu ini harus fokus penyelesaian akhir. Kita harus bisa membuat gol,” terang asisten pelatih PSMS Suyono. Mencipta peluang dari bola mati juga diperhatikan. Untuk pengeksekusi bola-bola mati ini, pelatih mempercayakan kepada gelandang asing Jose Sebastian. “Terutama untuk tendangan bebas langsung. Sebastian sejauh ini kita geber kemampuannya,” sambung Yono.

Sebastian awalnya juga kerap diplot mengambil tendangan penjuru. “Tendangan sudut juga akan dirotasi. Kita cari siapa yang paling tepat,” tambah Yono.

Sayang, untuk menggeber latihan finising touch dan tendangan bebas, Stadion Kebun Bunga yang selama ini dipakai tak lagi bisa diajak kompromi. Permukaan lapangan yang berbukit-bukit plus pertumbuhan rumput yang tak karuan, membuat proses latihan babak-belur. Bahkan kata Yono, seorang Lionel Messi pun bakal kehilangan kemampuan di Kebun Bunga.

Senin, 08 November 2010

PSMS dituntut fansnya

PSMS dituntut fansnya




MEDAN - Suara fans PSMS Medan tak henti-hentinya meneriakkan agar PSMS segera menetapkan tim mana yang akan ditetapkan mengikuti Divisi Utama. Ya, detik-detik menjelang kickoff Divisi utama pada 15 Oktober mendatang belum juga ada keputusan mengenai hal tersebut.

Kejelasan pun dituntut para suporter. Salah satunya Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligans “Publik perlu kejelasan, tim yang mana yang akan turun di Divisi Utama? Soalnya sampai saat ini pengurus belum menjelaskan hal itu kepada publik,” ujarnya Ketua Umum SMeCK Hooligans, Nata Simangunsong tadi malam.

SMeCK sendiri menyarankan agar tim yang ditetapkan untuk Divisi Utama adalah tim yang diasuh Zulkarnain Pasaribu. “Alasannya jelas tim ini punya persiapan yang lebih matang plus pemain-pemain yang berkualitas,” ujar Nata.

Pada laga ujicoba kontra PTPN IV di Stadion Teladan kemarin, yel-yel yang meminta Harry Syahputra cs untuk Divisi Utama kerap terdengar. “Kami mau tim ini untuk Divisi Utama,” tambah mahasiswa ITM itu.

Sekretaris Umum PSMS, Idris SE ketika dikonfirmasi mengakui belum juga menetapkan pilihan. Menurutnya, keputusan ada di tangan Ketua Umum Dzulmi Eldin. Baginya, yang terpenting baik di LPI ataupun Divisi Utama, PSMS akan mempersiapkan kedua tim itu dengan baik.

“Yang pasti kedua tim ini tidak akan mengecewakan masyarakat Medan. Kita akan persiapkan dengan baik. Kalau keputusan kita tunggu ketua umum,” jelasnya.

Idris mengharapkan seluruh suporter walaupun di bawah bendera yang berbeda tetap setia mendukung PSMS. “Yang terpenting kita bekerjasama karena dukungan suporter sangat berguna untuk membangun tim ini,” harapnya.

Awas Kinerja Wasit

Awas Kinerja Wasit


Awas Kinerja Wasit

MEDAN-Persiapan menuju musim Divisi Utama 2010/2011 bagi PSMS tak sekadar soal skuad saja. Segala lini wajib diperhatikan, baik soal gizi, kostum, dan sebagainya. Dan, tidak lupa soal nonteknis.

Setidaknya hal ini diungkapkan asisten manajer PSMS, Benny Tomasoa. Menurut lelaki berdarah Ambon ini, kadang soal nonteknis malah lebih berperan untuk hasil akhir pertandingan. Ya, Benny memang sedang menyoroti kinerja perangkat pertandingan yang sering merugikan tim yang pertandingan. Contoh nyata adalah pengalaman PSMS saat menjalani Divisi Utama musim lalu.

Benny menerangkan, meski secara kualitas skuad PSMS musim lalu berada pada level pas-pasan, kekalahan yang dialami PSMS bukan semata-mata karena kekurangsiapan materi yang dimiliki. Segi nonteknis menjadi hal nomor satu yang menggagalkan tim untuk meraih prestasi yang lebih baik.

“Berapa kali PSMS dikerjai musim lalu? Tidak hanya partai tandang, tapi di partai kandang sekalipun, tim tetap dikerjai. Perilaku berat sebelah oknum wasit yang memimpin pertandingan menjadi penyebab kekalahan,” ungkapnya, Minggu (7/11).

Kata fair play, tambah Benny, yang dilukis pada bendera sebelum pertandingan sepak bola merupakan slogan yang diharapkan bisa membuat kedua tim sepak bola bermain sportif dan wasit berlaku adil. Namun kenyataan di lapangan tidak selalu seiring dengan slogan tersebut. Masih tetap ada wasit yang berlaku curang dan berpihak kepada salah satu klub yang bertanding serta merugikan tim yang lain termasuk PSMS. “Segi nonteknis tetap bisa menjadi kendala bagi perolehan hasil pertandingan bagi PSMS Medan,” aku Benny.

Namun, diakuinya, tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mencegah hal itu terulang kembali selain berharap PSSI bisa mengawasi kinerja wasit. “Ya, berharap agar oknum wasit bisa menerima sanksi yang tegas,” tambahnya.

Minggu, 07 November 2010

PSMS di bawah bayang-bayang Kurniawan cs




MEDAN - Sejak terbentuk pertengahan Oktober lalu, PSMS Medan besutan Suharto terus mencoba menunjukkan kualitas. Perekrutan pemain dari hasil seleksi plus latihan intens yang dibarengi dengan laga-laga ujicoba merupakan upaya untuk membuat tim lebih solid.

Dengan harapan untuk turun di Divisi Utama maupun LPI, tim ini sudah siap. Namun bayang-bayang PSMS asuhan Zulkarnain Pasaribu seperti menghantui tim. Bukan bermaksud membandingkan, namun perhatian masyarakat terus tertuju kepada Kurniawan cs.

Betapa tidak selain si kurus, PSMS punya pemain-pemain anyar seperti Gaston Castano, Harry Syahputra serta pemain-pemain asing seperti Vagner Luiz dan Jose Sebastian. Tak ayal sepak terjang tim ini selalu diikuti oleh penonton Medan.

Lihat saja pada laga-laga ujicoba PSMS asuhan Zulkarnain Pasaribu, kerap dipadati penonton. Juga pada latihan rutin yang selalu menarik perhatian masyarakat Medan. Tak dipungkiri perhatian terpusat kepada skuad yang terbentuk sejak Agustus ini.

Sementara ujicoba yang dilakoni PSMS asuhan Suharto tidak terlalu banyak yang hadir menyaksikan. Tidak ada antusias yang berlebih seperti ketika menyaksikan PSMS satunya. Seakan tertutup oleh bayang-bayang tim yang lebih dulu terbentuk.

Tidak adanya pemain berlabel bintang di tim ini bisa jadi menjadi salah satu penyebabnya. Karena hal tersebut menghadirkan daya tarik sendiri. Bak menjadi magnet, masyarakat Medan akan terpikat dan mulai berbagi perhatian. Atau yang paling utama, kualitas harus diperlihatkan tim ini. Sehingga tak ada lagi kebimbangan untuk menerjunkan tim mana untuk Divisi Utama atau LPI.

Menanggapi itu, Pelatih PSMS II, Suharto mengatakan materi pemainnya tidak kalah bagus dari PSMS yang terbentuk duluan. Ia membantah jika pemainnya merupakan sisa seleksi sebelumnya.

"Sebenarnya nggak bisa dibilang sisa karena sebenarnya memang mereka punya kualitas. Kalau pun ada diantaranya yang gak lolos seleksi PSMS sebelumnya, karena kebutuhan pelatih itu berbeda-beda. Jadi bukan berarti tidak berkualitas" ujar Suharto.

Mengenai kondisi yang serba timpang itu menurutnya bisa menjadi cambuk bagi anak asuhnya untuk lebih meningkatkan diri. "Kondisi ini harusnya membuat anak-anak termotivasi untuk lebih bagus," tukas eks Pelatih PSAD ini.

Dua Kandang, Tiga Away

Dua Kandang, Tiga Away


Dua Kandang, Tiga Away

Tampaknya ada keuntungan bagi PSMS menatap laga pembuka Divisi Utama musim ini. Dua laga awal digelar di Stadion Teladan. Lawan yang dihadapi cukup berat, yakni Persitara (19/11) disusul Persikabo Bogor (23/11). Enam poin wajib diamankan tentunya.

Untuk memantapkan persiapan, skuad PSMS masih akan digeber dengan sejumlah uji coba. Termasuk upaya untuk meruncingkan lini depan, yang hingga kini masih dianggap tumpul. Khusus untuk lini depan, sorotan mengarah kepada sejumlah nama besar, yakni Kurniawan Dwi Julianto dan Gaston Castano. Meski diperkuat pemain sarat pengalaman, namun pundi-pundi gol di partai uji coba urung terkumpul maksimal.

“Secara teknis tim siap untuk Divisi Utama. Tim akan menggelar beberapa uji coba lagi dengan tim yang levelnya di bawah untuk memantapkan performa pemain,” kata Zulkarnain Pasaribu pelatih kepala PSMS, Sabtu (6/11). Meski demikian, Zul berharap kepada manajemen untuk segera melengkapi kebutuhan tim secepatnya.

Usai melakoni laga home, PSMS akan terbang ke provinsi tetangga Nanggroe Aceh Darusallam. Di sana, PSMS akan dihadapi Persiraja (28/11) disusul PSAP Sigli (2/12). Sedangkan satu away lagi digelar di Bengkulu menghadapi PS Bengkulu (7/12).

Launcing Pemain 14 November

Launcing Pemain 14 November


Kompetisi sudah di ambang pintu, PSMS pun berencana mengenalkan diri ke publik sepak bola Kota Medan dan sekitarnya. Untuk berkenalan dengan khalayak ramai, PSMS akan diluncurkan segera pada 14 November mendatang. Tapi jadwal itu belum fix benar.

Konsep yang akan diusung juga terpikirkan. Maka itu, pada pertemuan dengan para fans kemarin, pengurus berharap ada solusi launching yang siap digeber.

Namun yang pasti, upaya launching disiapkan dengan gelegar meriah.
“Launching rencananya tanggal 14 November nanti. Konsep sementara dengan sederhana, namun kita upayakan tetap meriah,” kata Idris Sekum PSMS.

Gandeng Medan Fans Club dan SMeCK

Gandeng Medan Fans Club dan SMeCK


Pengurus PSMS bertemu dengan dua basis suporter di Restoran Garuda Jalan Adam Malik Medan, Sabtu (6/11) kemarin. Pertemuan itu penting, sebab antara klub dan pengurus butuh satu kesepakatan yang intinya bertujuan memajukan PSMS.

Dua basis suporter yang diundang adalan Medan Fans Club (PMFC) dan Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligans. Sekretaris Umum PSMS Idris mengatakan, jelang bergulirnya Divisi Utama, PSMS punya banyak pekerjaan yang harus dibenahi, salah satunya adalah menyukseskan pertandingan PSMS khususnya laga kandang.
“Kami berharap bisa melibatkan suporter untuk bekerjasama dengan PSMS menyukseskan perhelatan Divisi Utama yang akan bergulir 19 November nanti. Lagipula suporter adalah bagian yang tidak bisa dilepaskan dari klub,” ujarnya.

Pada silaturahmi yang juga dihadiri Asisten Manajer PSMS Benny Tomasoa, Pelatih PSMS Zulkarnain Pasaribu dan Asisten Suyono, PSMS melakukan sosialisasi program yang dibuat untuk dijalankan kepada pihak suporter untuk dibicarakan lebih lanjut di hari berikutnya.

Pihak suporter berharap pengurus juga bisa mencarikan jalan keluar atas beberapa hal yang mereka minta. Seperti harga tiket dan permintaan agar pertandingan kandang digelar di malam hari. Termasuk juga sosialisasi PSMS ke sekolah-sekolah di Medan dan sekitarnya.

“Mudah-mudahan semangat kerjasama dengan suporter ini bisa mencapai prestasi puncaknya tahun ini,” kata Idris lagi.

Sementara Benny Tomasoa menambahkan, hasil pertemuan tersebut akan ditindaklanjuti PSMS. “Semua masukan yang disampaikan supporter akan kami pertimbangkan dan akan diberikan jawaban secepatnya,” kata Benny.
Sementara itu, Ketua SMeCK Hooligans Wahyudinata Simangunsong mengatakan, silaturahmi yang dirangkai dengan makan siang itu dilakukan untuk menyatukan visi-misi antara PSMS dan suporter.

“Pertemuan ini sebagai ajang rembuk awal dengan PSMS, seperti waktu pertandingan, harga tiket serta konsep launching nanti. Intinya untuk mendekatkan suporter dan pengurus mencapai kata sepakat atas masukan-masukan program yang disampaikan,” katanya.

Selanjutnya, SMeCK dan Fans Club akan menggelar pertemuan lagi mungkin Senin (8/11) nanti untuk memutuskan langkah-langkah yang akan diambil.

Sabtu, 06 November 2010

Dulu Namanya Besar

Dulu Namanya Besar


Dulu Namanya Besar
Ayu Soetopo

Ayu Soetopo

Adalah benar kalau orang menyebut PSMS itu dulunya punya nama besar. Tapi itu dulu, di era perserikatan alias kompetisi nonprofesional. Masanya pun sudah jauh berlalu. Puluhan tahun silam.

Tapi bagi sebagian pendukung PSMS dan pelaku sepak bola di negeri ini, nama PSMS tetap saja besar.
Hanya saja tidak lagi dibarengi dengan prestasi besar. Inilah yang ternyata disoroti Ayu Soetopo, manajer marketing XL Sumbagut.

Ayu merasa nama besar PSMS kini tinggal kenangan belaka. “Sejak saya kecil, saya selalu dengar nama PSMS. Konon, klub ini ditakuti setiap lawannya,” kata Ayu Jumat (5/11).

Mampukah PSMS mengembalikan nama besar itu? Ditanyakan kepada Ayu, ada jawaban bernuansa optimisme. “Kalau semua dibenahi, tidak ada yang tak mungkin.

PSMS harusnya tinggal melanjutkan tradisi juara saja,” sambungnya.

Musim ini, PSMS juga punya kans besar kembali ke Indonesian Super League (ISL). Terlebih kesiapan tim inti sudah maksimal.

“Yang saya baca, PSMS sudah berbenah musim ini. Pemain sudah oke, pengurus juga sudah mulai serius untuk target tinggi. Saya yakinlah PSMS pasti bisa,” pungkas Ayu.

Affan Belum Mau Pensiun


Affan Belum Mau Pensiun



Untuk ukuran liga, nama Affan Lubis tentu saja tak asing lagi. Pemain yang puas malang-melintang di sejumlah klub ini punya catatan baik. Tiga musim belakangan, Affan setia berkostum PSMS.

Tahun ini, Affan Lubis memang tak lagi muda. Mantan kapten PSMS musim lalu ini sudah berusia 34 tahun. Namun itu tak jadi soal. Nyatanya gelandang serang satu ini masih bisa bersaing dengan pemain muda lainnya. Dia juga masih dipercaya menjadi starter dalam beberapa kesempatan ujicoba.

“Saya masih mau main selama saya mampu. Saya tidak akan menyerah bersaing. Kalau nanti tidak mampu lagi, baru saya pikirkan pensiun,” kata Affan yakin.

Si Kurus Betah di Medan

Si Kurus Betah di Medan


Nama Kurniawan Dwi Julianto masih tenar di kancah sepak bola nasional. Dan ketika pemain yang akrab dipanggil ‘Si Kurus’ resmi berkostum PSMS musim ini, pendukung setia pun menyambut baik. Berbekal nama besar dan seabrek pengalaman, membuat nama Kurniawan dielu-elukan.

Menariknya lagi, Kurniawan juga masuk daftar pemain yang berpeluang jadi kapten tim. Dia bersaing dengan dua nama Zulkarnaen dan Sahbani.

Tapi ditanya soal ini, ia tak begitu anstusia. “Wah soal kapten tim itu terserah pelatih. Saya tidak maksa mau jadi kapten,” katanya saat dihubungi Jumat (5/11) malam. “Yang penting, tim main bagus dan meraih tiga angka. Itu yang jadi target saya,” sambung pemain yang akrab disapa Si Kurus itu.

Ngomong-ngomong, Kurniawan ternyata sudah mulai kerasan atau betah tinggal di Kota Medan. Menurutnya Medan kota yang bagus. “Ya sudahlah. Saya betah di sini. Kotanya bagus, tim solid. Pengurus dan fans memberi semangat kepada saya untuk tampil lebih baik,” kata Kurniawan. Selama di Medan, Kurniawan mengaku belum banyak kelayapan ke mana-mana. “Paling ke Merdeka Walk, mal dan tempat di inti kota saja,” katanya sambil senyum.

Nah, kira-kira ada tidak ya target gol yang akan dicetak Kurniawan di PSMS? Menjawab itu, Kurniawan tak muluk-muluk. Ia lebih berharap tim bisa tampil kompak dan meraih kemenangan. “Kalau target gol tentu ada. Karena itu tugas saya sebagai penyerang. Tapi saya lebih mengedepankan kepentingan tim dan kekompakan. Kalau ada peluang, pasti saya akan usahakan cetak gol sebanyak-banyaknya,” pungkasnya.

Bintang Medan Tunggu Hasil Verifikasi

Bintang Medan Tunggu Hasil Verifikasi

Giliran Bintang Medan, nama lain PSMS untuk tampil di Liga Primer Indonesia (LPI), menerima modal Rp1 miliar dari konsorsium LPI tinggal menunggu waktu. Semua masih menanti hasil verifikasi dari pihak LPI.

Bintang Medan yang kabarnya akan diisi pemain besutan Suharto, sudah diverifikasi sejak beberapa waktu lalu. Namun hingga kini hasilnya belum diumumkan oleh LPI. “Kita sifatnya menanti hasil verifikasi saja. Kalau sudah ada hasilnya, maka akan diberikan. Tapi tak tahu apakah langsung utuh Rp1 miliar atau dicicil,” sebut Agus Suriono sekretaris PSMS yang dipercaya bertanggung jawab atas keikutsertaan di LPI.

Nah, jika uang segar itu sudah masuk ke rekening Bintang Medan, maka dana itu langsung digunakan untuk membenahi tim. Prioritas utama kabarnya untuk mendatangkan pemain asing, dan ikat kontrak pemain lokal.
“Dana itu kan modal untuk mandiri. Maka kita harus benar-benar memanfaatkan agar ke depannya klub ini mampu mandiri. Semua bidang akan kita danai lewat dana awal itu,” terang Agus.

Sementara itu, klub asuhan Suharto yang kini lebih dikenal PSMS ‘President’ oleh para pendukung setianya terus berbenah. Meski belum dihuni pemain asing, namun kepercayaan diri membuncah. Seperti yang diutarakan Suharto beberapa waktu lalu, timnya siap turun di kompetisi mana saja.

Belum Terdaftar

Belum Terdaftar


Belum Terdaftar

MEDAN- Dari sejumlah kontestan yang bakal berlaga di Divisi Utama Liga Indonesia, PSMS masuk klub yang persiapannya sudah oke. Kerangka tim termasuk legiun asing sudah selesai dibentuk sejak beberapa bulan lalu. Artinya, Taji Ayam Kinantan sudah siap benar menerkam lawan-lawannya guna capai target kembali ke Indonesian Super League (ISL).

Sayangnya, skuad PSMS yang bakal diturunkan untuk berlaga di Divisi Utama belum didaftarkan ke Badan Liga Indonesia (BLI). Di situs resmi Liga Indonesia, PSMS termasuk salah satu yang belum mencantumkan skuadnya. Sedangkan klub se-kota Pro Titan sudah melengkapinya.

Begitu juga dengan klub-klub yang bakal jadi saingan di wilayah I Divisi Utama. Nama besar seperti Persitara, Persita, Persipasi, Persikabo, hingga PSAP Sigli sudah melengkapi skuadnya. “Sudah kita lengkapi. Tinggal daftarkan saja. Kita menanti sampai semua administrasi benar-benar kelar,” sebut Benny Tomasoa asisten manajer tim yang baru saja kembali dari Jakarta untuk mengurus masalah ini, Jumat (5/11).

Persoalan memang tampak tak ada lagi, terlebih untuk pemain lokal. Bahkan, enam pemain magang sudah dialihkan statusnya menjadi pemain profesional. Yang masih dinanti adalah rampungnya administrasi pemain asing. “Kitas semua pemain asing sudah diurus. Tampaknya yang paling cepat siap milik Jose Sebastian. Milik Gaston dan Vagnes juga sedang proses,” sebut Benny.

Jika pemain asing sudah beres, dapat dipastikan pendaftaran skuad segera direalisasikan.

Meski demikian, Benny yakin PSMS sudah siap benar bertempur. Menilik persiapan tim lainnya, Benny optimis tim besutan Zulkarnain Pasaribu ini mampu berbicara banyak. “Dari kontestan yang ada, kita termasuk yang paling siap. Tim sudah dibentuk jauh-jauh hari. Makin hari persiapan makin baik, dan ada kemajuan. Semoga ini terpelihara hingga kompetisi nanti,” harap pria berdarah Ambon ini.

Sayang, isu pemecatan pelatih tiba-tiba saja beredar di kalangan pemain dan pengurus PSMS. Kabarnya, Zulkarnain Pasaribu bakal didepak karena berseberangan pola pikir dengan beberapa pengurus. Namun hal ini langsung dibantah Benny. “Sejauh ini tim sudah sangat kondusif. Isu pergantian pelatih ini jangan sampai memecah konsentrasi. Tidak ada itu. Saya termasuk yang tak setuju kalau ada pergantian pelatih, sementara kompetisi sudah diambang pintu,” lanjut Benny.


JADWAL PERTANDINGAN KOMPETISI DIVISI UTAMA LIGA INONESIA 2010/2011...

JADWAL PERTANDINGAN KOMPETISI DIVISI UTAMA LIGA INONESIA 2010/2011...

PSMS VS PERSITARA , Hari jum’at tanggal 19 nov 2010
PSMS vs PERSIKABO, Hari
selasa , tanggal 23 nov 2010
PERSIRAJA vs PSMS, Hari minggu, tanggal 28 nov 2010
PSAP SIGLI vs PSMS, Hari kamis, tanggal 2 Dec 2010
PS.BENGKULU vs PSMS, Hari selasa, tanggal 7 Dec 2010
PSMS vs PERSIH, Hari senin, tanggal 3 jan 2011
PSMS vs PERSIRES, Hari jum’at, tanggal 7 jan 2011
PSMS vs PRO TITAN FC, Hari rabu, tanggal 12 jan 2011
PSSB vs PSMS, Hari jum’at, tanggal 21 jan 2011
PSLS vs PSMS, Hari selasa, tanggal 25 jan 2011
PSMS vs PERSIPASI, Hari senin, tanggal 31 jan 2011
PSMS vs persita, Hari jum’at, tanggal 4 feb 2011
PERSIPASI vs PSMS, Hari jumat, tanggal 4 mar 2011
PERSITA vs PSMS, Hari senin, tgl 7 mar 2011
PSMS vs PSSB, Hari sabtu, tgl 12 mar 2011
PSMS vs PSLS, Hari rabu, tgl 16 mar 2011
PSMS vs pro titan,hari Senin,tgl 21 maret 2011 PERSIH VS PSMS MEDAN ,HARI senin,tgl 28 maret 2011 PERSIRES VS PSMS MEDAN,hari jumat,tgl 1 april 2011 PSMS MEDAN VS PS.BENGKULU,hari rabu,TGL 13 april 2011 PSMS MEDAN VS PERSIRAJA,hari rabu,tgl 20 april 2011 PSMS MEDAN VS PSAP SIGLI,HARI minggu,tanggal 24 april 2011 PERSITARA VS PSMS MEDAN,hari SENIN,tanggal 2 mei 2011 PERSIKABO VS PSMS MEDAN,hari jumat,tanggal 6 mei 2011

13-19 mei 2011 : Babak 8 besar
22-29 mei 2011:babak 16 besar
2 juni2011:semifinal
5 juni 2011:final

Jumat, 05 November 2010

Butuh Perhatian Lebih

Butuh Perhatian Lebih


Besutan Suharto Kalahkan BTN FC 1-0

MEDAN- PSMS besutan Suharto menang tipis 1-0 pada laga uji coba kontra BTN FC di Stadion Teladan, Kamis (4/11). Hasil itu menandakan skuad PSMS, yang tampaknya bakal diplot ke Liga Primer Indonesia (LPI) ini, masih rawan.
Soal kekompakan sudah mulai tampak. Namun karena belum 100 persen selesai, tim ini masih butuh perhatian lebih. Wajar saja, pasalnya PSMS Suharto ini belakangan dibentuk. Pemain yang masuk skuad pun kebanyakan pemain muda minim pengalaman. Pun pemain asing juga belum terpikirkan.

Usai laga, Suharto mengatakan bahwa fokus timnya saat ini masih kepada pembenahan fisik. “Yang kita lihat sejauh ini masih kesiapan fisik pemain. Ini yang digeber lebih dulu sebelum masuk ke lini lainnya,” ujarnya.
Laga itu dimenangi PSMS lewat gol Niko di menit ke 10. Permainan yang tampak seimbang itu, juga masih menyajikan banyak kesalahan individu pemain yang mesti dibenahi.

Sementara itu, dua pemain termasuk Heri Suwondo mengalami cedera pada laga itu. Ironisnya tim ini belum memiliki tim maseur sendiri. Alhasil, pemain cedera saat latihan atau uji coba hanya bisa meringis di pinggir lapangan. Dikatakan pengurus, keberadaan maseur untuk tim Suharto ini bisa saja didahulukan dengan meminjam maseur tim besutan Zulkarnaen Pasaribu.