SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

ANDA HORMAT KAMI SEGAN ,JIKA ANDA KURANG AJAR KAMI RIBAK SUDE ANDA!!!!!

PSMS MEDAN NEVER DIE!!!!
Powered By Blogger

Entri Populer

Selasa, 04 Januari 2011

Suporter sesalkan pergantian pelatih

Suporter sesalkan pergantian pelatih


(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - Belum genap sebulan Rudy William Keltjes menangani PSMS, keadaan memaksanya hengkang lebih awal. Gagal mempersembahkan kemenangan di kesempatan pertamanya kontra Persih Tembilahan dalam lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011 di Stadion Teladan kemarin.

Pengurus pun memutuskan untuk kembali melakukan pergantian pelatih. Suharto ditunjuk sebagai pengganti. Musim ini bukan kali pertama PSMS melakukan pergantian pelatih. Sebelumnya Zulkarnain Pasaribu lebih dulu merasakan tangan dingin pengurus. Pelatih yang akrab disapa Bang Zul ini dipecat usai melakoni lima laga kompetisi. Keltjes yang diplot sebagai pengganti malah hanya merasakan satu pertandingan.

Tak ayal pergantian ini sangat disesalkan supporter pendukung, PSMS Fans Club (PFC). Sekretaris Umum PFC Muh Mukhlis menyatakan, PFC kecewa dengan tindakan pengurus yang berulang kali mengganti pelatih.

“Kami PFC kecewa dengan pengurus yang telah mengganti pelatih beberapa kali. Seharusnya pengurus malu melakukan itu berulang-ulang. Kenapa tidak pengurusnya saja yang diganti?!” keluh Mukhlis.

Ke depan dia meminta pengurus berbenah diri untuk meloloskan target PSMS kembali ke jenjang tertinggi sepakbola tanah air, Super Liga. “Pengurus harus jelas dan transparan. Kalau memang tidak sanggup jadi pengurus, mundur saja. Masyarakat Medan meminta tahun depan PSMS bisa ke LIga Super, bukan dua atau tiga tahun lagi,” tambahnya.

Bukan musim ini saja PSMS gonta ganti pelatih. Musim sebelumnya tiga orang yang berbeda menempati kursi kepelatihan Ayam Kinantan. Mulai dari Suimin Diharja digantikan Kustiono hingga duet Zulkarnain Pasaribu dan Amrustian.

Padahal jika ditilik kinerja Keltjes tidak seburuk yang dinilai. Beberapa perubahan positif dibawanya dalam waktu singkat. Salah satunya disiplin yang kini mulai diterapkan Kurniawan cs.

"Disiplin itu penting. Saya harap itu bisa tetap dijaga pelatih selanjutnya," ujar Keltjes.

Keltjes minta dukungan bukan makian

Keltjes minta dukungan bukan makian

(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - Kekalahan PSMS Medan di Stadion Teladan tak ayal memicu amarah publik Medan. Betapa tidak, harapan menggunung yang awalnya disandangkan di tangan pelatih baru, Rudy Keltjes untuk melihat PSMS lebih baik gagal terwujud.

Di ujian pertamanya, Keltjes gagal mempersembahkan kemenangan untuk Ayam Kinantan. Tak ayal suasana di Stadion Teladan memanas. Usai laga, beberapa lemparan botol air mineral diarahkan langsung ke bench pemain cadangan PSMS.

Teriakan-teriakan makian juga ditujukan kepada pelatih bertubuh jangkung ini. Beberapa di antaranya meminta Keltjes mundur. Para penonton juga mememecahkan kaca depan ruang pers. Keltjes yang awalnya mencoba tenang akhirnya tak tahan. Saat diamankan petugas keamanan menuju ruang ganti wajahnya tampak gusar.

“Saya juga tidak menyangka kita bisa kalah. Tapi harus saya akui lawan lebih baik. Kekalahan itu biasa dalam sepakbola,” tukasnya menambahkan jika tekanan terus ditujukan kepada dirinya, ia tak segan-segan angkat koper dari tim.

“Kalau saya berpikir itu wajar dalam sepakbola. Siapa yang mau melihat tim kalah di kandang sendiri. Tapi saya kan butuh waktu. Kalau terus menerus dimaki seperti ini mana bisa tahan. Bisa saja saya meninggalkan tim ini sekarang juga. Saya juga tidak ada ikatan kerja hitam di atas putih,” tukasnya.

Diakui Keltjes ia tidak berpikir tentang kontraknya. Tujuannya ke Medan tak lain untuk mengembalikan PSMS ke Liga Super Indonesia. Hutang yang coba dilunasinya setelah sebelumnya gagal di ISL 2008.

“Sejak awal saya cuma berpikir kalau Liga Super itu harus ada PSMS dan Persebaya. Itu yang membuat saya datang ke sini. Tapi tentunya saya butuh dukungan penuh dari publik Medan,” ujar pelatih yang pernah membesut Persebaya dan PSS Sleman ini.

Usai pertandingan, Keltjes mengakui timnya kalah kelas dari tim tamu. Permainan solid dan tak kenal menyerah dari Persih Tembilahan membuat pelatih bertubuh jangkung itu tak percaya tim lawan tidak punya persiapan panjang.

“Saya harus akui tim lawan lebih baik. Bohong kalau tim ini (Persih-red) hanya mempersiapkan diri secara singkat. Melihat permainan dan ketenangan mereka, sepertinya tim ini sudah dipersiapkan lama. Kita kalah kelas,” tukas Keltjes.

Apakah pola baru yang diterapkan Keltjes belum bisa diterapkan oleh anak asuhnya? Keltjes membantah hal itu. Menurutnya permainan yang diperagakan Kurniawan Dwi Yulianto cs sudah cukup baik.

“Tidak ada masalah dengan pola. Buktinya kita mampu menguasai permainan. Anak-anak mainnya enak dan aliran bola cukup baik. Hanya saja kita lengah. Kendati begitu, kekalahan ini akan menjadi evaluasi untuk tim. Ya, tentunya kalau kita kalah harus lebih baik selanjutnya. Saya yakin anak-anak bisa,” ujarnya.

Rudi Keltjes Mundur

Rudi Keltjes Mundur

Kebersamaan Rudi William Keltjes dengan PSMS tak berlangsung lama. Pelatih asal Surabaya itu resmi mengundurkan diri dari kursi kepelatihan, Selasa (4/1).

Meski memutuskan mundur, Keltjes menampik kekalahan 2-3 kontra Persih Tembilahan jadi penyebab utamanya. “Saya tidak sanggup lagi berada di balik kepelatihan PSMS. Saya mundur bukan karena kekalahan kemarin,” kata Keltjes.

Keltjes berharap keputusannya mengundurkan diri bisa memberikan kesempatan kepada pelatih lain untuk menukangi PSMS. Dalam pertimbangan lainnya, dia menilai, di tangannya, PSMS tidak akan punya progres yang lebih baik dari pada saat ini. Menurutnya, mungkin kalau ditangani mantan pemain asli Medan, tim Ayam Kinantan bisa lebih baik. “Kalau saya di sini, saya melihat tim ini tidak akan lebih bagus,” sebutnya lagi.

Ditanyakan soal intervensi yang diberikan pihak pengurus, Keltjes pun menampiknya. Lagi-lagi ia menuturkan keputusan mundur murni pilihan pribadinya tanpa ada intervensi pihak manapun, termasuk pengurus dan manajemen PSMS. “Selama saya menukangi PSMS, saya tidak ada intervensi, begitu juga dengan pengunduran diri saya,” sambung mantan bintang Niac Mitra itu.

Apakah ada klub lain yang akan dibesut Keltjes? Menjawab itu, dengan tegas Keltjes mengatakan tidak. “Tampaknya tidak akan ada klub yang akan saya bela dalam waktu dekat ini,” lanjutnya.
Meski akan hengkang, Keltjes tetap menyatakan kecintaannya dengan PSMS.

Sementara pihak pengurus PSMS menyatakan keberadaan Keltjes memang tidak lagi diinginkan pengurus. Keltjes dianggap gagal oleh Idris, Sekretaris Umum PSMS yang juga manajer tim. “Dia gagal membawa kemenangan bagi PSMS. Pengurus sepakat mengakhiri tugasnya di PSMS,” kata Idris. Dikabarkan, pengurus telah menujuk Suharto untuk menjadi pelatih PSMS. Namun saat dihubungi, asisten pelatih Bintang Medan itu menampik kabar tersebut.

Ketua Umum Harus Bertindak Tegas

Ketua Umum Harus Bertindak Tegas


Kegagalan PSMS meraih sejumlah kemenangan, dikatakan sejumlah fans PSMS tak hanya mutlak salah pelatih. Unsur pengurus juga harus bertanggung jawab, termasuk Ketua Umum PSMS, Dzulmi Eldin.

“Kenapa PSMS selalu kalah? Karena pelatih mungkin saja salah, tapi kami juga melihat pemain tidak berdedikasi maksimal di lapangan. Kenapa begitu? Ya tentu saja karena kurangnya perhatian dari pengurus dan Ketua Umum PSMS,” koar Nata Simangunsong, ketua Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan, Selasa (4/1).

Mundurnya Rudi Keltjes juga disayangkan pihak SMeCK. Dikatakan Nata, hendaknya pengurus evaluasi diri, kenapa PSMS bisa sampai seperti ini. “Unsur nonteknis tidak diperhatikan oleh pengurus. Setiap ada kekalahan, selalu menyalahkan pelatih atau pemain. Pengurus harus berkaca, karena semua pecinta bola di Medan sudah tahu benar kiprah pengurus,” lanjut Nata.

Kritikan kepada pengurus juga datang dari barisan suporter PSMS Medan Fans Club (PMFC). Sekretaris Umum PMFC, Muh Mukhlis menyatakan, pihaknya kecewa dengan tindakan pengurus yang berulang kali mengganti pelatih. “Kami sebagai kelompok suporter di PMFC kecewa dengan pengurus yang terus mengganti pelatih. Seharusnya pengurus malu melakukan itu berulang-ulang. Kenapa tidak pengurusnya saja yang diganti?” beber Mukhlis.

Ke depan dia meminta, pengurus berbenah diri untuk meloloskan target PSMS kembali ke jenjang tertinggi sepakbola tanah air, Liga Super Indonesia.

“Pengurus harus jelas dan transparan. Kalau memang tidak sanggup jadi pengurus, mundur saja. Mayarakat Medan meminta tahun depan PSMS bisa ke Liga Super, bukan dua atau tiga tahun lagi,” pungkasnya.

Teladan Tak Angker Lagi

Teladan Tak Angker Lagi


PSMS vs Persih

MEDAN-Stadion Teladan tak angker lagi. Siapapun tim yang datang bisa saja membawa pulang tiga angka dari PSMS. Kisah yang berbalik 180 derajat jika dibandingkan dengan era perserikatan.

Tren kalah di kandang berlanjut ketika PSMS takluk di kandang sendiri kontra Persih Tembilahan, Senin (3/1). Sempat unggul 2-0 lewat Zulkarnain dan Gaston Castano, PSMS akhirnya kalah lewat sontekan Leonardo Veron di menit 45 dan 76 serta sontekan Friday Gbeneme di menit 61.

Di era perserikatan, dukungan fans di Stadion Teladan bagai air yang menyegarkan. Yel-yel dukungan selalu diberikan. Namun kini, caci maki kerap dilontarkan oleh fans sendiri jika PSMS kebobolan atau sedang main jelek.
Sejarah mulai mencatat, PSMS mulai mudah dikalahkan di kandang sendiri sejak era sepak bola memasuki profesionaln
Kali pertama PSMS kandas di hadapan pendukung sendiri adalah ketika takluk dari Persitara Jakarta Utara dengan skor tipis 0-1 pada Divisi Utama 2006.

Kekalahan selanjutnya di kandang terjadi 26 Agustus 2007 saat dipecundangi Persib 1-2. Selanjutnya, PSMS juga pernah takluk 1-3 dari Persikabo Bogor pada 10 Februari 2010 disusul oleh Persipasi 1-2 di tahun dan ajang yang sama.
Pelatih baru PSMS, Rudi William Keltjes menyebutkan kekalahan itu dikarenakan skuad tidak berhasil mempertahankan permainan. Hilangnya ciri khas keras ala Medan juga tak terlihat. “Malah sebaliknya tim lawan yang main keras. Sebaliknya PSMS ketakutan jika sedang kuasai bola,” kata Keltjes, usai laga.

Kalah Kelas

Kalah Kelas


Kalah Kelas

PSMS vs Persih

MEDAN- Di luar dugaan, PSMS takluk 2-3 dari tamunya Persih Tembilahan dalam lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Teladan, Senin (3/1). PSMS sempat unggul lebih dulu lewat Zulkarnaen di menit 32 disusul gol Gaston Castano di menit 43.

Leading 2-0, PSMS lengah. Berselang dua menit, Leonardo Veron berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1 sebelum turun minum.

Di awal laga, PSMS main dengan tempo lambat. Namun Affan Lubis dkk berhasil menguasai jalannya pertandingan. Sentuhan-sentuhan pendek diperagakan para pemain.

Meski begitu, terlihat para pemain tidak sempurna memainkan pola baru ala arsitek Rudi William Keltjes. Memainkan formasi 4-2-3-1, Ayam Kinantan tidak bisa maksimal dalam menyerang dan bertahan.

Yang jadi sorotan besar adalah buruknya lini pertahanan. Ada kesan terlalu memaksakan Harry Syahputra untuk main di sisi kanan pertahanan. Harry pun main buruk. Dua gol Persih tercipta dari sisi yang dikawal Harry.
Penjaga gawang PSMS yang dikawal Syahbani pun tak bermain dengan performa terbaiknya. Gol pertama Persih tercipta akibat kesalahan lini belakang yang tidak berkomunikasi baik dengan kiper.

Di babak kedua, PSMS masih mencoba main menekan. Namun sebaliknya, tim tamu yang justru berhasil memainkan irama. Pada menit 61, petaka datang dari Friday Gbeneme. Ia berhasil melewati Harry Syahputra dan mencetak gol dari sudut sempit. Skor sama 2-2 membuat PSMS seperti kehilangan gaya permainan. Bola hanya berputar di tengah.
Malang tak dapat ditolak, PSMS malah balik ketinggalan. Kali ini Leonardo Veron yang berhasil menggetarkan gawang Syahbani untuk kali kedua. Gol ini juga tercipta dari kesalahan Harry Syahputra meskipun tak secara langsung. Sebelumnya, Harry dengan keras mengganjal pemain Persih. Bahkan ada unsur kesengajaan di sana, sehingga wasit memberikannya kartu kuning. Bola mati pun diambil oleh Friday yang langsung diterima Leonardo Veron untuk dikirim ke gawang PSMS. Skor berbalik 2-3 untuk keunggulan tim tamu.

Keadaan pun makin kacau. Tekanan dari penonton membuat permainan PSMS makin buruk. Padahal PSMS selalu berhasil memegang bola di saat-saat terakhir. Sayang, para pemain terburu-buru ingin mencetak gol sehingga bola dengan mudah dihadang bek lawan. Tambahan waktu tiga menit tak berhasil membuat PSMS menyamakan kedudukan. Hingga wasit meniupkan peluit panjang, skor 2-3.

“Saya tak menyangka akan kalah. Anak-anak pada dasarnya menguasai bola. Tapi tidak berhasil mempertahankan kemenangan,” kata Keltjes usai laga. “Kita memang benar-benar kalah kelas. Wajar kalah karena tim lawan memang lebih baik,” sambungnya. Pihak Persih sendiri meluapkan bahagianya bisa mengalahkan PSMS di kandang sendiri. “Saya percaya pada kemampuan anak-anak dan bisa membalas ketertinggalan,” kata Raja Faisal, asisten pelatih Persih.

Keltjes Belum Menyerah

Keltjes Belum Menyerah


Kekecewaan berat terlihat di raut wajah arsitek anyar PSMS, Rudi William Keltjes. Apa yang sudah diberikan kepada para pemain selama hampir satu bulan belakangan, tak terlihat sedikit pun di pertandingan sesungguhnya.
“Saya tidak menyangka. Penampilan baik saat latihan ternyata menipu. Pemain tidak bisa mempertahankan performa seperti saat latihan,” kata Keltjes yang dimintai pendapat usai jumpa pers usai laga.

Emosi Keltjes bahkan sempat tersulut ketika hendak dikawal pihak kepolisian menuju ruang ganti. Pengamanan dilakukan petugas karena fans yang tidak puas dengan hasil itu melempari pemain dengan botol air mineral.
“Wajar fans marah. Di mana-mana fans ingin menang begitu juga dengan kita semua. Tapi tim ini beginilah adanya dan ini harus dimaksimalkan. Pemain sudah memberikan yang terbaik,” sambung mantan bintang Niac Mitra itu.

Bahkan Keltjes mengaku siap mundur jika fans menginginkannya. Tapi pelatih asal Surabaya itu tak akan menyerah begitu saja dengan kekalahan pertama ini. “Saya tidak mau menyerah begitu saja. Kami akan terus memaksimalkan latihan dengan skuad yang ada. Tapi kalau fans tidak inginkan saya, maka saya akan angkat kaki,” katanya.

Sementara itu, hingga kini Keltjes bekerja tanpa ikatan kontrak jelas hitam di atas putih. “Kalau saya harus pergi, maka akan sangat mudah bagi saya karena tidak ikatan kerja hitam di atas putih. Tapi saya ingin bertanggung jawab dengan memperbaiki tim,” bebernya.

PSMS Harus Menang

PSMS Harus Menang


Diganjar Bonus, Didukung Julia Perez

MEDAN- Di bawah kendali pelatih anyar, Rudi William Keltjes, PSMS akan kembali melakoni laga musim ini di ajang Divisi Utama Liga Indonesia. Kali ini lawan yang akan ditantang adalah Persih Tembilahan, Senin (3/1) pukul 19.00 WIB di Stadion Teladan Medan.

Tiga angka adalah hasil mutlak pada laga itu. Terlebih Keltjes terbilang cukup waktu untuk membenahi tim pasca ditinggal pelatih sebelumnya, Zulkarnain Pasaribu yang dipecat manajemen.

Dan Keltjes pun optimis hal itu bisa dicapai. Namun dengan catatan skuad benar-benar siap dan mampu mengaplikasikan strategi yang diberikan selama ini,

“Mudah-mudahan tidak kecewa. Kami sudah bersiap untuk memenangkan pertandingan,” kata Keltjes.
Ditambahkan mantan bintang Niac Mitra di era 80-an itu, anak asuhnya kini sedang di performa terbaiknya. Dengan kondisi itu, Keltjes berharap PSMS bisa memainkan pola menyerang dengan baik. Tak cukup rasanya bila hanya meraih tiga angka namun gol yang dikemas sedikit. “Kalau bisa harus menang lebih dari dua gol. Saya yakin anak-anak bisa lebih ngotot dan mendobrak pertahanan lawan,” harapnya.

Soal seni main bola, Keltjes berharap anak asuhnya juga bisa memadukan hal itu. Namun yang terpenting kini hanyalah kemenangan dan kemenangan. “Di sepak bola modern yang terpenting adalah hasil akhir. Tapi kalau bisa memadukan seni main bola dengan baik, saya sangat anjurkan itu. Tapi yang pasti, kemenangan adalah yang utama,” bebernya.

Di laga perdana ini, beban Keltjes cukup berat. Sebelumnya PSMS kandas tiga laga tandang berturut. Buntutnya, pelatih lama harus angkat koper lebih dulu. Jika sampai kandas di laga perdana apalagi di publik sendiri, Keltjes tentu saja akan mendapatkan tekanan ganda, dari manajemen dan publik fans PSMS. “Selama anak-anak siap, kita akan buktikan kalau PSMS bisa mengembalikan nama besarnya,” harap Keltjes.

Sementara dari pihak lawan, tampak tidak ada yang istimewa. Bahkan Azmi Azhari asisten pelatih yang kini menukangi Persih mengaku tidak yakin bisa menang melawan PSMS. “Bisa seri saja sudah bagus. Tapi kami sadari melawan PSMS tidak mudah, apalagi di hadapan pendukungnya sendiri,” katanya.

Sementara itu, pihak manajemen menyatakan akan ada bonus bila PSMS berhasil meraih kemenangan. Tak hanya itu, artis Julia Perez juga dipastikan akan nonton langsung untuk memberi dukungan kepada kekasihnya, Gaston Castano dan pemain PSMS lainnya.

Soal bonus, hal itu diungkapkan Ketua Umum PSMS, Dzulmi Eldin yang hadir memotivasi pemain kemarin malam di Mes Stadion Kebun Bunga. “Kami harap pemain mampu menampilkan performa terbaiknya. Insya Allah akan ada bonus,” kata Eldin yang juga Wakil Wali Kota Medan itu.

Sementara soal kehadiran Jupe-sapaan akrab Julia Perez, diutarakan sendiri oleh pemain film Hantu Jamu Gendong itu, saat melihat latihan PSMS Rabu (29/12) lalu. “Ya, mudah-mudahan aku ada waktu dan bisa nonton langsung PSMS di Stadion Teladan,” kata Jupe kala itu.

Dan hal itu dibenarkan pihak panitia pelaksana pertandingan PSMS. “Jupe dipastikan akan jadi tamu kehormatan PSMS,” kata Julius Raja dari Panpel PSMS.

Antisipasi Hujan, Panpel Siapkan Pawang

Antisipasi Hujan, Panpel Siapkan Pawang


Kepercayaan akan pawang hujan tampaknya tak akan pernah lekang di negeri ini. Dalam beberapa even di tempat terbuka, tenaga pawang hujan untuk menepis agar hujan tak turun di acara tersebut, memang masih diandalkan.
Begitu juga dengan Panitia Pelaksana PSMS. Untuk mengantasipasi hujan turun di pertandingan malam ini, Panpel mengaku sudah menyiapkan berbagai antisipasi.

Selain teknis force major untuk kemungkinan menunda pertandingan jika benar-benar tak bisa dilanjutkan akibat lapangan tergenang karena hujan, urusan pawang juga sudah disiapkan. “Kita sudah siapkan kemungkinan terburuk. Kalau memang tidak bisa dilanjutkan karena hujan, kita akan bicarakan dengan manajer kedua tim agar pertandingan dilanjutkan pagi hari atau malam itu juga menanti hujan reda,” kata Julius Raja, perwakilan dari Panpel pertandingan PSMS. “Termasuk kemungkinan menyediakan pawang hujan,” sambungnya.

Selain itu, Raja juga menyebutkan kalau pihaknya sudah memantau persiapan terakhir kondisi Stadion Teladan. Garis lapangan yang pudar akibat hujan beberapa hari belakangan, juga sudah dibenahi.

Andalkan Empat Penyerang


PSMS berencana mengukir lebih dari dua gol saat menjamu Persih malam ini. Tidak mustahil, namun tidak juga mudah. Memang di pola baru, PSMS hanya menempatkan satu striker. Namun di lini kedua, tiga pemain siap memainkan peranan sebagai second striker. Untuk lini ini, ada nama Ari Yuganda, Kurniawan Dwi Yulianto, dan Jose Sebastian.

Saat dipadukan selama latihan dan dua uji coba, ketiganya tidak begitu mengecewakan. Bahkan, Ari Yuganda yang sebelumnya dipasang jadi wing bek kiri, kini tak kesulitan dengan tempat barunya. Ia bahkan berhasil mengemas satu gol ketika uji coba kontra PS Klambir Lima Putra belum lama ini. “Pada dasarnya kita punya empat penyerang yang siap menyerang dari berbagai sisi,” kata Rudi Keltjes. Soal Ari, Keltjes tak menampik kalau anak buahnya itu mulai menunjukkan ketajamannya. “Dia pemain yang bagus, setidaknya hingga saat ini. Ia menunjukkan kalau ia bisa main di depan,” komentar Keltjes.

Namun, sebagai pemain yang punya karakter bertahan, Ari bisa saja kurang gairah main di depan. Dan ketika, second striker tidak produktif, Keltjes juga sudah menyiapkan pengganti.

Untuk yang satu ini, Keltjes menyadari di dalam diri Zulkarnaen ada mental bermain menyerang yang baik. Wajar saja, sebab sepanjang membela klub lain, ia kerap diplot jadi penyerang dan bisa mengoleksi gol.

sumber: SUMUT POS