SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

ANDA HORMAT KAMI SEGAN ,JIKA ANDA KURANG AJAR KAMI RIBAK SUDE ANDA!!!!!

PSMS MEDAN NEVER DIE!!!!
Powered By Blogger

Entri Populer

Rabu, 11 Agustus 2010

kendati pelatih udah resmi di kontrak,tapi kalau asisten pelatih masih misteri. tu adalah hak pelatih untuk memilih asisten na.

Andi Setiawan, Penjaga Gawang PSMS Medan

Tiap Tahun Ganti Klub, Sempat Ingin Jadi Striker

Andi Setiawan, Penjaga Gawang PSMS Medan

Keberhasilan PSMS meraih juara di Turnamen Segi Empat di Karo tak lepas dari kemampuan penjaga gawang baru PSMS Andi Setiawan. Meski namanya belum begitu famiar, dia cukup mumpuni di bawah mistar. Seperti apa sebenarnya kehidupan seorang Andi Setiawan? Dan, seperti apa dia menyambut Ramadan?


Sejatinya, legenda Argentina Gabriel Batistuta lah yang membuat Andi menjadi pemain sepak bola. Ya, kehebatan mantan pemain AS Roma dan Fiorentina tersebut mengolah bola membuat Andi kecil berminat untuk menekuni olahraga ini. “Ketika bola sudah berada dalam kakinya susah untuk direbut,” ujarnya kepada Sumut Pos, Selasa (10/9).

Memang, Andi begitu mengidolakan Batigol (julukan Batistuta). Karena itu, ketika mulai berlatih Andi memilih posisi striker. “Saya mengidolakannya karena penampilan dia yang sangat memukau,” tambah Andi.
Sayang, posisi tersebut ternyata tidak cocok untuk dirinya. Apalagi ketika dia bergabung dengan Sekolah Sepak Bola (SSB) Karang Taruna Medan pada 2002. Dari sekolah tersebut Andi menyadari bahwa jadi seorang striker sama halnya dengan seorang penjaga gawang. Dengan kata lain, apabila striker mendapat poin karena berhasil mencetak gol, maka kiper juga mendapat poin jika mampu menghalau gol. Dari pemikiran tersebutlah Andi mencoba menjadi seorang penjaga gawang.

Sebelumnya, kiper yang sangat dekat dengan keluarganya ini, bersekolah di Sekolah Dasar Negeri 05 Jakarta. Setelah lulus SD, dia pindah ke Pekanbaru dan bersekolah di SMP Negeri 1 Pekanbaru hingga tamat. Setelah itu dia baru pindah Medan dan sekolah di SMA Darmawangsa Medan. Nah, di sela-sela pendidikan formal ini, Andi tekun berlatih di SSB Karang Taruna. Hasilnya, dia dipinang PSMS Junior tak lama setelah bergabung dengan SSB Karang Taruna. Dua tahun kemudian, anak dari pasangan Zumadi dengan Ridiana ini dipanggil untuk membela Tim PON Sumut, tepatnya pada 2004. Tidak sampai di situ, di tahun yang sama dia dipanggil lagi oleh PSMS Junior. Cukup setahun di Ayam Kinantan muda, pada 2005, Andi kembali ke tanah Riau dan bergabung dengan Persemai Dumai.

Di Dumai, anak pegawai Pos ini hanya bertahan setahun. Dia langsung kembali ke Medan dan bergabung dengan Medan Jaya. Menariknya, setahun kemudian dia malah ke Jawa dan bergabung dengan tim Persiku Kudus. Dan, pada 2008 diabergabung dengan PSPS Pekanbaru.

Menariknya, Andi yang suka berganti-ganti klub untuk mencari pengalaman baru ini memilih hengkang pada 2009, dan bergabung dengan Pro Duta Jogjakarta. Dan, kini bergabung dengan PSMS. “Saya sangat cinta dengan Kota Medan ini. Kecintaan tersebut membuat saya membela PSMS,” kata kiper yang lahir di Medan pada 6 September 1984 ini.

Terkait datangnya Ramadan, pria yang beralamat di Jalan Al Mukhlisin, Gg keluarga, Batangkuis ini, mengaku akan mengubah jadwal aktivitasnya. “Ibu yang akan memasak untuk sahur. Untuk awal puasa, bisanya ada rendang dan ayam semur makanan kesukaan saya,” bilang Andi.

Untuk menjaga stamina, Andi lebih memilih melakukan latihan ringan di belakang rumah setelah melakukan salat Subuh berjemaah. Pun menjelang berbuka puasa, Andi tidak melakukan latihan berat. Dia hanya jalan-jalan sore, membaca, atau sekadar nongkrong bersama pacar dan teman-teman.
pemain yang terpilih akan dikontrak pada bulan september.