SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

ANDA HORMAT KAMI SEGAN ,JIKA ANDA KURANG AJAR KAMI RIBAK SUDE ANDA!!!!!

PSMS MEDAN NEVER DIE!!!!
Powered By Blogger

Entri Populer

Sabtu, 01 Januari 2011

Suyono Angkat Kaki

Suyono Angkat Kaki


MEDAN-Asisten pelatih PSMS, Suyono akhirnya angkat kaki. Meski belum ada pernyataan resmi dari manajemen klub, namun Suyono dikabarkan sudah mengemasi seluruh barangnya dari kamarnya di Mess Kebun Bunga, Rabu (29/12) kemarin.

Bahkan Suyono juga sudah tak lagi berada bersama tim ketika skuad melakoni latihan rutin di Stadion Teladan sore kemarin. Malah yang terlihat hadir adalah sosok insan sepak bola Sumut yang tak asing lagi, Sutrisno. Namun Sutrisno hanya sebatas melihat-lihat latihan pemain dari bench.

“Saya hanya lihat-lihat. Kan tidak ada salahnya belajar,” kata Sutrisno ketika ditanyakan kemungkinan dirinya menggantikan posisi Suyono.

Sejak kehadiran Rudi William Keltjes ke PSMS, posisi Suyono memang sudah mulai tidak aman. Namun Keltjes memberikannya kesempatan untuk terus bersama tim. Tapi beberapa pekan belakangan ini, Keltjes terlihat tidak begitu cocok dengan Suyono. Ditanyakan hal itu kepada Keltjes, didapat jawaban bahwa bisa saja posisi Suyono akan digantikan. Dan sosok yang tepat mungkin saja Sutrisno. “Saya tidak bisa janji. Setahu saya Suyono masih bersama tim. Dia izin sakit. Tapi kalau Suyono mundur, saya mungkin pertimbangkan Sutrisno,” katanya.

Dihubungi terpisah, Suyono mengakui kalau kebersamaannya dengan PSMS sudah berakhir. Namun Suyono mengatakan bahwa dia dipaksa mundur. “Saya dipaksa mundur. Berarti kami memang sudah tidak bisa lagi bekerjasama dengan pelatih. Tidak mungkin saya bertahan kalau sudah tidak cocok,” katanya.

Sementara itu, Idris selaku Sekretaris Umum PSMS merangkap manajer tim mengatakan belum dapat laporan terkait hengkangnya Suyono. Namun jika terjadi ketidakcocokan antara pelatih dan asisten, maka pelatih kepala bisa saja mengambil keputusan mencari asisten lain. “Saya belum dapat laporan. Namun tidak tertutup kemungkinan asisten diganti. Itu wewenang pelatih. Kita tidak bisa memaksakan,” kata Idris

(sumut pos)

Pilih Hengkang daripada LPI

Pilih Hengkang daripada LPI


Empat pemain PSMS resmi diberhentikan. Mereka adalah Rifki Firdaus, Erwinsyah Hasibuan, M Parlin, dan Juanda Effendi. Saat sesi latihan terakhir di Stadion Teladan kemarin sore, keempatnya sudah tak lagi bersama tim.
Sebelum didepak, keempat pemain ini diberi pilihan untuk hijrah ke Bintang Medan-tim yang disiapkan untuk bermain di Liga Primer Indonesia (LPI). Namun, keempatnya menolak dan memilih hengkang.

“Keempat pemain itu putuskan untuk keluar. Kita akan segera berikan hak mereka,” kata manajer tim, Idris kemarin. “Keputusan itu manajemen yang mengeluarkan atas rekomendasi dari pelatih. Tanggal 7 Januari mendatang, pemain akan diberikan pesangon satu bulan gaji,” sambungnya.

Idris menyadari, keputusan manajemen mencoret empat pemain tersebut sedikit banyak akan mempengaruhi kondisi tim. Untuk itu, dia berharap, skuad PSMS bisa memaklumi keadaan itu.

Bagi Rudi Keltjes, pencoretan empat pemain tersebut dilakukan karena banyaknya pemain yang berposisi sebagai wing bek di PSMS. Maka itu, kelebihan pemain di satu posisi dirasa mubazir. “Ada banyak pemain yang berposisi sebagai wing bek. Seharusnya itu tidak perlu,” sebutnya. Di samping itu, pencoretan dikarenakan persaingan yang terjadi di kubu PSMS. Sedangkan empat orang yang dicoret tersebut merupakan pemain yang tidak bisa bersaing.

(sumut pos)

Resmi Dibesut Pelatih Asal Jerman

Resmi Dibesut Pelatih Asal Jerman


Bintang Medan, klub yang disiapkan untuk berlaga di Liga Primer Indonesia (LPI) sah dilatih oleh pelatih asing asal Jerman, Michael Feichtenbeiner. Ia juga sudah memulai sentuhan pertamanya di Stadion Kebun Bunga Medan.
Tidak datang sendiri, pelatih berkacamata itu membawa serta satu orang asisten berkewarganegaraan Belanda, Robert Roloefsen. Pelatih yang baru tiba dari Makasar itu resmi melatih skuad yang sebelumnya ditangani Suharto tersebut.

“Dialah pelatih Bintang Medan untuk kompetisi LPI mendatang. Dia satu paket bersama asistennya (Robert Roloefsen). Dia akan memimpin Bintang Medan,” ujar Chief Executive Officer (CEO) PT Bintang Metropolitan, PT yang menangani Bintang Medan, Dityo Pramono, kepada wartawan di Stadion Kebun Bunga kemarin.

Menurut Dibyo, selain pelatih asing, PSMS juga akan diperkuat oleh lima pemain asing sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh penyelenggara LPI PT Liga Primer Indonesia. Pelatih berhak menentukan nama pemain yang menurutnya cocok. “Pemain asing wewenang pelatih. Kami akan berikan keleluasaan,” ungkapnya.

Ditanya soal mepetnya waktu penentuan pemain asing lantaran LPI yang akan bergulir 8 Januari tahun depan, Dityo mengatakan, LPI tetap berjalan sesuai jadwal yang sedang disusun panitia pelaksana. Lagipula, bisa saja jadwal tersebut akan menyesuaikan dengan kesiapan 19 tim yang menjadi kontestan kompetisi tersebut. “Jadwal kemungkinan tetap seperti yang disebutkan sebelumnya. Untuk tim yang belum siap, akan menyusul, lagipula kompetisi akan dibagi dalam tiga wilayah,” ungkap mantan direktur utama PT PSPS Pekanbaru itu.
Sementara Feichtenbeiner menuturkan, menangani klub di Indonesia merupakan pengalaman pertamanya. “Ini pertama kali saya menangani tim Indonesia, sebelumnya saya pernah di Liga Malaysia menangani Selangor FC,” ucap pria kelahiran Stuttgart ini.

Pria yang menguasai bahasa Inggris, Prancis, dan Spanyol itu mengaku cukup puas dengan performa skuad yang dibentuk Suharto itu, terutama performa fisik yang prima. Namun, untuk skill, perlu banyak pembenahan, meski diakuinya, skill dasar bermain bola Dodi Rahwana dkk cukup baik. “Kesan pertama saya terhadap tim, kinerja pelatih lokal mempersiapkan tim ini cukup bagus terutama dari segi fisik, pemain cukup kuat untuk ukuran orang Indonesia,” ungkap pria kelahrian 9 Juli 1960 ini.

“Untuk pemain asing saya sudah ada calon, tapi masih saya simpan di kepala saya. Tapi, petunjuknya pemain tersebut saya utamakan dari Eropa, terutama pemain Jerman,” paparnya. Diceritakannya, sebelum ke Medan, dirinya sudah lebih dulu berada di Makasar untuk menangani Makassar City (klub Makassar untuk LPI). Namun kemudian dia diminta untuk melatih Bitang Medan. “Yang jelas tujuan saya itu untuk meningkatkan kemampuan tim ini agar bisa berprestasi di LPI,” tegasnya. Meski optimis, Feichtenbeiner juga mengaku kesulitan komunikasi. “Saya berjanji akan belajar Bahasa Indonesia,” pungkasnya.

(sumut pos)

Buang Empat Pemain

Buang Empat Pemain


MEDAN-Memiliki banyak pemain namun tak banyak memeberikan kontribusi bagi tim bisa menjadi bumerang. Setidaknya, anggaran belanja tim bisa membengkak. Padahal, kinerja pemain yang digaji tak begitu signifikan.
Nah, tampaknya pemikiran itu disadari benar oleh PSMS. Karenanya manajemen Ayam Kinantan akan mengumumkan empat pemain yang akan dicoret dari skuad inti, Rabu (29/12). Keempat pemain ini merupakan hasil rekomendasi pelatih baru PSMS, Rudi William Keltjes.

Secara langsung, manajemen akan langsung menyampaikan pencoretan tersebut kepada pemain yang bersangkutan. “Besok akan kami sampaikan langsung kepada pemain yang bersangkutan,” ujar Manajer PSMS, Idris, Selasa (28/12).
Namun, empat pemain itu tak langsung menganggur. Keempatnya akan dihijrahkan ke tim Bintang PSMS yang disiapkan untuk ikut Liga Primer Indonesia (LPI). Tapi, kalau ada pemain yang tak ingin berlaga di LPI, maka pemain tersebut dipersilahkan mundur.

Pertimbangan mencoret empat pemain itu menurut Idris dilakukan untuk memangkas anggaran belanja tim yang cukup membengkak. Dengan pencoretan pemain yang belum mampu bersaing dengan pemain yang lain, angaran bisa dialihkan untuk kebutuhan lainnya.

“Saat ini anggaran untuk pembayaran gaji pemain cukup besar. Lagipula hal itu mendapat persetujuan dari pelatih, makanya kami laksanakan. Kalau enggan ke LPI, maka silahkan saja,” sebutnya lagi.

Sebelum akhirnya menetapkan pemain yang bakal dicoret, Keltjes lebih dulu memberikan surat rekomendasi kepada manajemen untuk mempertimbangkan mencoret empat pilar PSMS. Namun, keputusan sempat ditunda lantaran ia menyatakan masih akan mempertimbangkan keputusan tersebut. “Ada beberapa pemain yang semula direkomendasikan untuk diistirahatkan, tapi karena pelatih mempunyai pertimbangan lain, pemain tersebut tetap dipantau. Tadi (kemarin), pelatih meminta saya untuk menetapkannya,” ungkap Idris lagi.

Bagi Keltjes, pencoretan pemain dilakukan untuk memberi kesempatan bagi pemain untuk mencoba klub baru selain PSMS. Pasalnya, di PSMS, mereka dinilai belum mampu bersaing. Jadi, tidak ada unsur suka atau tidak suka. Menurut Ketljes, keputusan itu mutlak untuk kebaikan pemain.
(sumut pos)