SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

ANDA HORMAT KAMI SEGAN ,JIKA ANDA KURANG AJAR KAMI RIBAK SUDE ANDA!!!!!

PSMS MEDAN NEVER DIE!!!!
Powered By Blogger

Entri Populer

Rabu, 26 Januari 2011

An Hyo Yeon Resmi Bela Bintang Medan

An Hyo Yeon Resmi Bela Bintang Medan


Diturunkan Melawan Real Mataram

MEDAN- An Hyo Yeon pemain asal Korea Selatan dipastikan bisa tampil membela Bintang Medan pada pertandingan Liga Primer Indonesia melawan Real Mataram, Minggu (30 /1)mendatang. Kepastian itu disampaikan Pelatih Michael Feichtenbeiner dan Asistennya Robert Roloefsen, saat melakoni pertandingan uji coba melawan tim Putra Buana, di lapangan Tamrin Graha Metropolitan (TGM), Selasa (24/1).

Sementara itu, nasib Gwos Jean Jeaques Daniel pemain berkebangsaan Kamerun dipastikan tidak akan bergabung bresama tim, karena tidak memenuhi kriteria yang diharapkan pelatih. “Daniel mainnya bagus, tapi menurut saya tim butuh pemain gelandang yang bisa bermain bertahan. Sementara Daniel tidak memenuhi kriteria yang kita inginkan,” sebut Michael Feichtenbeiner.

Mengenai An Hyo Yeon, Michael Feichtenbeiner melihat mantan pemain timnas Korsel itu memiliki kualitas. Hanya saja, menurutnya, An Hyo Yeon masih kurang fit.

“ Dia (An Hyo Yeon) memiliki permainan yang cukup bagus dan terlihat bepengalaman. Visinya juga bagus hanya saja ke depannya harus lebih,” ujar Michael Feichtenbeiner.

Terkait dua pemain asing asal Australia dan Serbia yang rencananya akan datang dalam waktu dekat dipastikan batal. Sedangkan untuk penggantinya, pelatih berkebangsaan Jerman itu berencana mendatangkan Jamie Coyne (Portugal), pemain yang rencananya mengisi lini pertahanan.

“Dia akan menandatangani kontrak dalam waktu dekat ini dan nantinya posisi yang akan diisinya gelandang bertahan, menggantikan Amine Kanoun jika mengalami cedera,” katanya.
Sementara itu dalam uji coba kemarin (24/1), Bintang Medan berhasil mengungguli Putra Buana 5-0 di lapangan Tamrin Graha Metropolitan (TGM). Kelima gol Bintang Medan tercipta pada babak pertama.

Dapat Satu Poin, Lae

Dapat Satu Poin, Lae


Pro Titan Dipecundangi PSSB

LHOKSEUMAWE- PSMS Medan berhasil meraih satu poin setelah bermain imbang 0-0 melawan PSLS Lhokseumawe, di Lapangan Tunas Bangsa Lhokseumawe, kemarin (25/1).

Di awal laga, PSMS sempat meraih peluang. Duet striker Gaston Castano dan pemain muda Rinaldo cukup sukses menggedor pertahanan lawan. Di menit pertama, tendangan bebas Jose Sebastian disambung sepakan Rinaldo. Tapi tendangannya masih lemah hingga bisa diamankan penjaga gawang lawan. Permainan kasar tim tuan rumah menyebabkan dua pemainnya Ervin dan Masdar harus diganjar kartu kuning wasit Ginanjar Rahman Latif asal Bandung. Kedudukan imbang tidak berubah hingga turun minum.

Di babak kedua, PSMS mencoba meningkatkan serangan. Sementara tim lawan yang tampak mulai letih harus berjibaku mengamankan wilayahnya. Perlakuan kasar terhadap PSMS beberapa kali terjadi. Pertandingan sempat dihentikan sejenak menit 65 ketika terjadi ketegangan antara Rahmad dan striker lawan Nurcholis Majid. Nurcholis yang tidak senang ditekel bek PSMS itu spontan mendatangi dan mendorong Rahmad. Ketegangan akhirnya mereda.
Kendati berakhir seri, Asisten Manajer PSMS Benny Tomasoa mengaku raihan satu poin sudah bagus. “Harapan awal tentu saja bisa raih poin penuh. Tapi saya rasa hasil seri di dua pertandingan juga sudah cukup baik. PSMS sudah tampil maksimal, tim lawan juga bagus,” kata Benny.

“Kita masih ada waktu untuk membenahi tim dan meraih kemenangan selanjutnya,” sambung Benny.
Pelatih PSMS, Suharto juga menyebutkan hasil seri yang diraih sudah maksimal. “Kita sudah main bagus. Tapi tim yang lawan PSMS juga main lebih bersemangat dari biasanya. Jadi hasil imbang ini sudah lumayanlah,” katanya.
Pelatih PSLS Imran Juned mengaku, tidak menyangka kondisi tidak menentu yang melanda tim berjuluk
Laskar Pase tetap membuat anak asuhannya tampil maksimal. “Saya bersyukur dengan hasil ini. Sebenarnya kami ada masalah, Stamina tim kami melorot karena tidak pernah latihan. Bisa dibilang menghadapi PSMS kami kurang persiapan. Tapi saya tidak menyangka anak-anak bisa main bagus,” sebut Imran.

Menurutnya penampilan PSMS cukup baik dengan menerapkan permainan dari kaki ke kaki. “Mungkin karena kami tuan rumah saja bisa menahan imbang lawan, kalau pertandingan di Medan, mungkin lain ceritanya,” ungkapnya.
Sementara itu, Pro Titan pulang dengan tangan hampa setelah ditekuk oleh tim tuan rumah PSSB Bireuen dengan 1-0 di Stadion Cot Gapu Bireuen, Selasa (25/5). Gol Laskar Juang, julukan PSSB Bireuen, diciptakan oleh Raja David menit ke-47. Dengan hasil tersebut Kuda Pegasus, julukan Pro Titan semakin terbenam di papan bawah klasemen sementara.

Sejak menit-menit awal, Pro Titan sebenarnya terus menggempur pertahanan PSSB, namun tak satupun membuahkan gol. Beberapa peluang emas yang diperoleh Tambun Naibaho dan Ghozali Muharam, tidak mampu membobol gawang tim tuan rumah yang dikawal Didik Wisnu. Hingga babak pertama usai kedudukan bertahan tanpa gol.

Dua menit setelah turun minum PSSB Bireuen berhasil menjebol gawang Pro Titan yang dijaga Mukti Ali Raja. Gol tersebut berkat kerjasama Mahdi Sulaiman yang memberi umpan lambung kepada Raja David yang berada pada posisi tak terkawal di dalam kotak penalti. Gol tunggal itu disambut antusias 1.500 penonton yang menyaksikan pertandingan melalui tribun terbuka dan tribun tertutup.

Asisten Pelatih Teknik Pro Titan, Yahya Broer tak kuasa menahan kecewanya dengan hasil tersebut. Yahya menilai timnya dikerjai wasit. “Padahal kita sempat mencetak satu gol. Tetapi wasit anggap gol tersebut tidak sah karena ada pemain yang dianggap hands ball. Banyak keputusan wasit yang memihak kepada tuan rumah,” ujarnya.

Selasa, 25 Januari 2011

PSMS MEDAN

PSMS MEDAN bermain imbang 0-0 melawan PSLS LHOUKSUMAWE dalam lanjutan liga ti-phone 2010-2011

Decky Adrian, tak Sangka Bisa Jadi Kiper Profesional

Decky Adrian, tak Sangka Bisa Jadi Kiper Profesional


Decky Adrian, tak Sangka Bisa Jadi Kiper Profesional
RAMAH: Decky Ardian Cahyadi bersalaman dengan suporter saat launching Bintang Medan di Lapangan merdeka Medan belum lama ini.

MEDAN-Dipercaya sebagai penjaga gawang utama Bintang Medan dalam perhelatan Liga Primer Indonesia, tak lantas membuat Decky Ardian Cahyadi berbesar hati.

Meskipun memiliki jam terbang yang terbilang tinggi, namun pria kelahiran Malang, 28 tahun silam itu mengaku tetap akan tampil maksimal untuk semua tim yang dibelanya. Hal itu disampaikan Decky saat dijambangi wartawan, Sabtu (22/1) siang di mess kebun bunga tempat dirinya berdomisili.

Awalnya Decky mengaku, sebelum menjadi penjaga gawang Bintang Medan, Decky pernah dipercaya sebagai penjaga gawang kedua di PSMS setelah Markus Horisson.

Pria dengan tinggi badan 181 cm dan berat badan 76 Kg itu, mengawali karirnya sebagai penjaga gawang di Persema Malang selama dua musim yaitu 2000-2002 di Liga Indonesia.

Selanjutnya Persisas Putera Samarinda 2003, Persebaya Surabaya ,2004, Persiba Balik Papan 2004-2005, Persmin Minahasa 2005, PSMS Medan 2006-2008, Persijap Jepara 2008-2009, dan saat ini Bintang Medan.
Kini ayah dua anak, Javier Alvero (5) dan M. Rafa Alvaro (2) itu tidak ingin bermimpi muluk untuk menjadi penjaga gawang timnas Indonesia. Selain itu menurut Decky, bisa menafkahi sang isteri Endang Brata dan kedua anaknya yang kini tinggal di Malang merupakan kebahagian yang tak ternilai harganya.

Dibalik kesuksesan karirnya, sesungguhnya Decky tak pernah menyangka jika dirinya akan berkarir sebagai seorang penjaga gawang profesional, sebab pria yang mencintai sepakbola sejak SMP kelas I ini sebelumnya adalah pemain bertahan.

Namun, pada sebuah kesempatan Decky tertarik untuk mencoba posisi baru yakni menjadi penjaga gawang. Setelah dicoba, Decky menemukan kepuasan lain yang sulit dilukiskan dnegan kata-kata, hingga akhirnya dirinya memutuskan untuk menekuni karir sebagai seorang penjaga gawang.

Sejak saat itu karir Decky pun terus beranjak, hingga akhirnya bisa seperti sekarang ini.

Jumat, 21 Januari 2011

Hak siar tim Sumatera lewat TV lokal?

Hak siar tim Sumatera lewat TV lokal?


(WOL Photo/Austin Antariksa )

MEDAN - Siaran langsung laga Liga Primer Indonesia (LPI) dipastikan akan bisa disaksikan di tiga stasiun TV nasional, Indosiar, Metro TV dan satu perusahaan TV nasional yang saat ini tengah menjalani negosiasi.

Dari beberapa pertandingan awal, masih terpusat pada laga yang berlangsung di Pulau Jawa. Lalu bagaimana nasib tim-tim Sumatera? Seperti diketahui, tim-tim Sumatera kerap dianaktirikan untuk jatah siaran langsung.

Hal itu telah terjadi pada penyelenggaraan Divisi Utama maupun Liga Super Indonesia gaweannya PSSI. Hanya klub-klub berdomisili di pulau Jawa yang kebagian jatah siaran langsung. Sedangkan tim Sumatera kerap gigit jari.

Menurut Vice President LPI Regional Sumatera Aceh, Avian Tumengkol, hal itu kemungkinan besar tidak akan terjadi untuk LPI.Meskipun begitu ia masih menunggu jadwal siaran langsung nasional yang ditetapkan tiga pemilik hak siar.

“Hak siar LPI saat ini dimiliki tiga stasiun baik Indosiar dan Metro TV. Jadi masih menunggu jadwal secara nasional. Dari situ baru akan dilihat jadwal secara keseluruhan pertandingan apa saja yang disiarkan,” tukas Avian tadi sore usai launching skuad Bintang Medan di Lapangan Merdeka Medan.

Lanjut Avian, upaya untuk memperjuangkan tim-tim Sumatera agar mendapat jatah siar salah satunya lewat TV Lokal. Tentunya keberadaan TV Lokal membuat tim-tim Sumatera besar kemungkinan mendapatkan jatah tayang di televisi.

“Saat ini kita sedang jajaki kemungkinan TV lokal ikut ambil bagian menyiarkan pertandingan LPI. Namun kita belum tahu itu disetujui atau tidak,” tukas Avian.

Senada dengan Avian, CEO Bintang Medan, Dityo Pramono mengatakan, jika TV Lokal kebagian mencicipi siaran langsung tentunya pertandingan bisa disiarkan di luar dari jadwal nasional.

”Lebih bagus jika TV lokal bisa menyiarkan siaran langsung. Karena bisa di luar dari jadwal nasional,” tukas Dityo.

Sementara itu, CEO Medan Chiefs, Sihar Sitorus mengatakan tim-tim Sumatera punya kualitas untuk memberikan tontonan menarik bagi pemirsa layar kaca. Jadi sudah sepantasnya memperoleh hak yang sama seperti tim-tim di pulau Jawa.

“Tim-tim Sumatera tak kalah berkualitas dengan tim dari pulau Jawa. Ada Medan Chiefs, Bintang Medan, Minang Kabau FC dan Atjeh United yang punya pemain-pemain yang bagus. Kita akan upayakan meminta jatah siaran langsung,” tukas Sihar belum lama ini.
(dat04/wol)

Bintang Medan akan tambah pemain asing

Bintang Medan akan tambah pemain asing

(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - Dua hari ke depan atau tepatnya Sabtu nanti di Stadion Teladan, Bintang Medan sudah harus melakoni laga perdananya di Liga Primer Indonesia (LPI), kontra Aceh United.

Namun skuad asuhan Pelatih Michael Feichtenbeiner dan Asistennya Robert Roloefsen itu belum lengkap. Dari kuota 25 pemain yang diberikan, saudara muda PSMS ini baru memiliki 20 pemain.Terutama menyoal legiun asing. Sampai saat ini hanya dua pemain yang resmi dikontrak.

Adalah Cosmin Vance asal Rumania dan Amin Kamoun berkebangsaan Tunisia yang sudah diikat. Cosmin dan Amin merupakan dua pemain yang lolos seleksi dari lima pemain yang mencoba peruntungannya di Bintang Medan.

Gelandang Argentina, Maxi Ballel dan striker asal Brazil, Cayo gagal menarik perhatian Michael. Mereka mengikuti jejak Philips Arnold (Australia) yang lebih dulu dipulangkan.

“Maxi bukan gelandang yang bisa membuat perbedaan di sektor tengah. Levelnya sama dengan pemain lokal. Seharusnya saya butuh gelandang yang berpengalaman,” ujar Michael usai gelaran launching skuad Bintang Medan di Lapangan Merdeka tadi sore.

Begitu juga dengan Cayo. Michael mengharapkan striker yang lebih baik terutama dalam urusan mencetak gol. Michael lebih memilih Cosmin karena pengalamannya bermain di Eropa.

“Saya butuh striker yang lebih baik dari Cayo. Cosmin memang belum mencapai penampilan terbaiknya. Saya tahu dia punya masalah dengan komunikasi. Tapi saya tahu kapasitasnya sebagai top skor di Liganya. Dia hanya butuh improvisasi dan waktu,” tukas mantan asisten pelatih Stuttgart ini.

Lalu siapa penggantinya? Michael sudah menyiapkannya. Seorang striker Afrika dan gelandang Australia akan segera bergabung dengan skuadnya. Begitu juga dengan kiper Australia yang sebelumnya dikabarkan akan mendarat di Medan.

“Saya akan panggil seorang striker asal Afrika. Mereka pemain yang kuat dan bagus. Juga akan ada dua pemain Australia yang berposisi sebagai gelandang dan kiper. Minggu depan mungkin dia sudah disini,” tukas pria berumur 50 tahun ini.

Sementara itu, CEO Bintang Medan, Dityo Pramono mengatakan klubnya akan berusaha mencari pemain asing sebelum bursa transfer ditutup pada 31 Januari mendatang. “Kita akan tetap mencari pemain asing sesuai kebutuhan pelatih. Masih ada waktu kok sebelum 31 Januari,” tukas Dityo.

Di lain pihak, Vice President LPI Regional Sumatera dan Aceh, Avian Tumengkol, berharap penyelenggaraan LPI di Medan dan zona sumatera lainnya dapat berlangsung sukses tanpa kendala.

“Kita akan berusaha mensukseskan penyelenggaraan LPI di Sumatera khususnya Medan. Dan Bintang Medan serta Medan Chief diharapkan menciptakan iklim kompetisi yang sehat,” tukasnya.

Tim Sumatera LPI akan lahirkan bintang

Tim Sumatera LPI akan lahirkan bintang


(WOL Photo/Hasnul Ramadhan)

MEDAN - Bintang Medan FC hari ini meresmikan sekaligus meluncurkan timnya kepada masyarakat luas Sumatera Utara di Lapangan Merdeka Medan. Seluruh manajemen, pelatih dan pemain diperkenalkan sekaligus memberikan kesempatan kepada masyarakat, khususnya para suporter, untuk lebih mengenal para pemain yang akan mewakili PSMS di Liga Primer Indonesia atau LPI yang baru saja dimulai 8 Januari lalu.

Sebagai salah satu visi tim-tim perwakilan Sumatera, Vice President LPI Regional Sumatera-Aceh, Avian Tumengkol, mengatakan bahwa keempat tim yang terdiri dari Atjeh United, Bintang Medan, Medan Chiefs dan Minangkabau Padang, akan menghadirkan pengembangan bibit-bibit muda. LPI, menurutnya, memiliki visi bahwa masa depan sepakbola berada ditangan pemain-pemain muda. "Karena itu, kami akan mengupayakan untuk membangun sekolah sepakbola bagi anak-anak dan remaja. Dengan adanya Youth Academy, kualitas pemain sepakbola nasional kita akan lebih terbentuk dan terjamin," katanya pada konferensi pers seusai acara Official Team Launching Bintang Medan FC di Medan, tadi malam.

Pengembangan SDM sepakbola merupakan salah satu visi penggagas LPI, Arifin Panigoro, kata Avian dan karena itu LPI Regional Sumatera-Aceh menjadikan itu sebagai salah satu program utama. "Kualitas pemain sepakbola dibentuk sejak dini, semasa remaja mereka. Karena dengan adanya ketertarikan mereka sejak anak-anak, pengembangan dan potensi mereka untuk menjadi pemain berkualitas lebih terjamin," kata Avian.

Medan, Avian menjelaskan lebih lanjut, sebagai salah satu pusat sepakbola nasional telah melahirkan banyak pemain berkualitas. Avian mengaku banyak pemain asal Medan atau Sumatera Utara berhasil di tingkat nasional yang berkiprah di Timnas. "Maka, dengan adanya Bintang Medan diharapkan banyak anak-anak dan remaja di Medan dan kota-kota lain di Sumut bercita-cita menjadi pemain sepakboal profesional," katanya.

Acara peluncuran ini dihadiri oleh Walikota Medan, Rahudman Harahap, Ketua DPRD Medan, Amiruddin, Kapolresta Medan, Kombes Tagam Sinaga, CEO Bintang Medan FC, Dityo Pramono dan beberapa pejabat Pemko Medan dan Pemprovsu lainnya, serta ribuan para suporter PSMS.

Launching Bintang Medan meriah

Launching Bintang Medan meriah


(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - Peluncuran skuad Bintang Medan 2011 yang digelar di Lapangan Merdeka Medan tadi sore berlangsung meriah. Meski sederhana, gelaran launching tim peserta Liga Primer Indonesia (LPI) itu cukup menarik antusias masyarakat Medan untuk hadir ke venue acara.

Perkenalan Bintang Medan ke masyarakat dimulai dengan arak-arakan di jalan dengan menggunakan odong-odong. Seluruh pemain termasuk pelatih Bintang Medan, Michael Feichtenbeiner dan asistennya Robert Roloefsen diangkut kendaraan yang merakyat itu mengelilingi jalan-jalan protokol di Medan.

Selanjutnya para pemain diperkenalkan di Lapangan Merdeka. Satu per satu pemain Bintang Medan diperkenalkan ke publik lengkap dengan kostum yang bertuliskan nama dan nomor punggung. Mulai dari Decky Ardian hingga legiun asing asal Tunisia Amin Kamoun.

Walikota Medan, Rahudman Harahap yang turut menghadiri launching, mengharapkan Bintang Medan dapat berprestasi di LPI dan mengharumkan nama Medan di kancah sepakbola nasional.

“Sebelumnya kita punya PSMS yang sudah menjadi ikon kota Medan. Namun belakangan prestasinya surut. Kita harapkan Bintang Medan dapat membawa nama Medan lebih harum lagi dan menghasilkan pesepakbola yang berpotensi,” ujarnya.

Sebelumnya CEO Bintang Medan, Dityo Pramono, mengharapkan kehadiran Bintang Medan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Medan. “Terutama untuk kelompok suporter kita harapkan mendukung perjuangan Bintang Medan di LPI,” ujarnya.

Senada Dityo, Pelatih Bintang Medan Michael Feichtenbeiner berjanji akan menampilkan permainan yang enak ditonton kepada masyarakat Medan. “Kita belum menargetkan prestasi, karena persiapan kita juga minim. Tapi kita akan berusaha memberikan penampilan maksimal dan tentu saja berusaha untuk menang. Tentunya kita butuh dukungan dari suporter,” tukas pelatih berkebangsaan Jerman itu.

Vice President LPI Regional Sumatera dan Aceh, Avian Tumengkol, berharap penyelenggaraan LPI di Medan dan zona sumatera lainnya dapat berlangsung sukses tanpa kendala. “Kita akan berusaha mensukseskan penyelenggaraan LPI di Sumatera khususnya Medan. Dan Bintang Medan serta Medan Chief diharapkan menciptakan iklim kompetisi yang sehat,” tukasnya.

Acara semakin meriah dengan kehadiran dua kelompok suporter PSMS, SMeCK Hooligan dan PSMS Medan Fans Club (PMFC). “Kita dukung PSMS di Divisi Utama dan Bintang Medan untuk LPI. Kita harapkan Bintang Medan mampu berprestasi,” ujar Ketua SMeCK Hooligan, Nata Simangunsong.

Gelaran launching ini juga turut dihadiri perwakilan Medan Chief Deli Serdang, peserta LPI asal Sumut lainnya. Meski telah lebih dulu menggelar launching di Lubuk Pakam, para pemain klub milik Sihar Sitorus ini juga diperkenalkan ke hadapan publik medan.

Selain perkenalan pemain, launching tadi sore turut diisi dengan penampilan band lokal, Wacacau Band, aksi freestyle Three Sixty Degree. Dua pemain Bintang Medan, Rudi Hartono dan Rahmat juga mau kalah dengan menampilkan aksi juggling bola.

Daftar skuad Bintang Medan:
Decky Ardian (1), Guntur Pranata (20), Dodi Rahwana (11), Sutiono (17), Romi Agustiawan (3), Dodi (18), Sugiono (5), Cosmin (9), Amien Kamoun (24), Faharuddin (26), Ruslan Samuel (4), Edho Welong (77), Yosep Ostanika (10), Heri Ikhsanto (12), Safri Juanda Ginting (15), Heri Suwondo (22), Sapari (14), Rahmad Dwi Adi (8), Rudi Hartono (7), Syamsul Bahri (30)

Sama-sama Gelap Strategi

Sama-sama Gelap Strategi


Jelang bentrok PSSB kontra PSMS, kedua pelatih mengaku tidak tahu kekuatan lawan. Jadi, strategi yang diterapkan masih gelap. Pelatih PSMS Suharto dan arsitek PSSB Bireuen Mulya Saputra tidak pernah tahu secara pasti kekuatan masing-masing tim lawan. Menurut Mulya, semenjak ditangani Suharto, dia tidak tahu seperti apa perkembangan PSMS.

“Terus terang saya buta kekuatan PSMS semenjak ditangani pelatih yang sekarang (Suharto) dan pelatih sebelumnya (Rudy W Keltjes). Suharto kan pelatih baru. Yang saya tahu kekuatan PSMS seperti apa ketika ditangani bang Zul (Zulkarnain Pasaribu), “ ujar Mulya kemarin.

Tapi menurutnya, hal tersebut tidak begitu berpengaruh pada pertandingan nanti. Yang terpenting saya melihat, seluruh pemain tidak ada masalah. Mereka siap mengamankan tiga poin menghadapi PSMS,” katanya lagi.

Sama dengan Mulya, Suharto juga tidak mengetahui secara rinci peta kekuatan tim berjuluk Laskar Batu Kureng tersebut. “Secara keseluruhan kami belum tahu kekuatan lawan. Hanya sedikit informasi yang sudah saya dapatkan,” kata Suharto. “Tidak baik hanya berbekal informasi, kita memilih fokus pada pertandingan tersebut, karena info kadang tidak benar,” sambungnya.

Diwarnai Keributan Suporter dan Tanpa Target

Diwarnai Keributan Suporter dan Tanpa Target


Dari Launching Kesebelasan Bintang Medan

Peluncuran skuad Bintang Medan 2011 yang akan berlaga di Liga Primer Indonesia, digelar di Lapangan Merdeka Kamis (20/1). Launching digelar sederhana, tapi cukup ramai. Sayang sekali, Bintang Medan belum berani berbicara target di kompetisi yang diharamkan PSSI itu.

Perkenalan Bintang Medan ke masyarakat dimulai dengan arak-arakan di jalan dengan menggunakan transportasi unik bernama odong-odong. Seluruh pemain termasuk pelatih Bintang Medan, Michael Feichtenbeiner (Jerman) dan asistennya Robert Roloefsen (Belanda) turut ikut naik odong-odong. Termasuk duo legiun impor Bintang Medan, Amin Kamoun (Tunisia) dan Cosmin Vancea (Rumania) turut naik odong-odong.

Selanjutnya para pemain diperkenalkan di Lapangan Merdeka. Satu persatu pemain Bintang Medan diperkenalkan ke publik lengkap dengan kostum yang bertuliskan nama dan nomor punggungnya. CEO Bintang Medan, Dityo Pramono, mengharapkan kehadiran Bintang Medan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Medan. “Terutama untuk kelompok suporter kita harapkan mendukung perjuangan Bintang Medan di LPI,” ujarnya.

Senada dengan Dityo, Pelatih Bintang Medan, Michael Feichtebeiner berjanji akan menampilkan permainan yang enak ditonton kepada masyarakat Medan. “Kita belum menargetkan prestasi, karena persiapan kita juga minim. Tapi kita akan berusaha memberikan penampilan maksimal dan tentu saja berusaha untuk menang. Tentunya kita butuh dukungan dari suporter,” tukas pelatih berkebangsaan Jerman itu.

Vice President LPI Sumatera dan Aceh, Avian Tumengkol berharap LPI di Medan dan zona sumatera lainnya dapat berlangsung sukses. “Kita akan berusaha mensukseskan penyelenggaraan LPI di Sumatera khususnya Medan. Bintang Medan dan Medan Chief diharapkan menciptakan kompetisi yang sehat,” tukasnya. Dua kelompok suporter PSMS, SMeCK Hooligan dan PSMS Medan Fans Club (PMFC) turut hadir. Sayangnya kedua kelompok fans malah baku hantam di tengah acara. Beruntung polisi sigap antisipasi keributan lebih parah. Tapi aksi itu cukup mencoreng wajah LPI.

Kamis, 20 Januari 2011

Bintang Medan target terbaik Sumatera

Bintang Medan target terbaik Sumatera

(WOL Photo/Hermansyah)

MEDAN - Bintang Medan FC akan berhadapan dengan Atjeh United FC dalam pertandingan perdananya pada ajang Liga Primer Indonesia (LPI) di Stadion Teladan Medan, Sabtu (22/1) nanti.

Tim asuhan Michael Feichtenbeiner (Jerman) dan asistennya Robert Roelofsen (Belanda) ini, dalam persiapan menjelang laga perdana tersebut mengaku belum sepenuhnya siap, khususnya dalam menetapkan skuad pemain. Robert mengatakan masih ada tiga posisi yang kosong.

"Ini terjadi karena kami benar-benar harus teliti dan hati-hati dalam menentukan pemain. Kami hanya mau merekrut yang terbaik," kata Roelofsen kepada Waspada Online, tadi malam.

Kedua pelatih asing ini mulai melatih Bintang Medan sejak tiga pekan lalu dan karena itu Roelofsen mengaku kesulitan mempersiapkan skuadnya secara utuh. "Tapi Michael dan saya tetap optimis akan menjadi salah satu tim unggulan. Setidaknya, kami targetkan menjadi tim terbaik di Sumatera," papar Roelofsen optimis.

“Secara strategi, kami fokus mematangkan pertahanan lini belakang dan tengah. Tentu, strategi menyerang menjadi perhatian utama, namun pertahanan akan lebih diperkuat untuk awal kompetisi,” tambah pria yang pernah mencicipi aroma Bundesliga itu.

Sementara itu, Pelatih Michael Feichtenbeiner, mengaku bahwa fisik dan mental pemain menjadi perhatian utama. "Karena cuaca di Indonesia panas dan tropis, tidak mudah bermain terutama pada jam dimana matahari masih terik. Saya pun berharap pertandingan-pertandingan LPI bisa dimainkan pada malam hari," kata mantan pelatih Stuttgart tersebut didampingi pemain belakang asal Tunisia, Amin Kamoun.

Terkait target Bintang Medan, Vice President LPI Regional Sumatera-Aceh, Avian Tumengkol, mengatakan bahwa duet pelatih Bintang Medan memang optimis para pemain mampu mengungguli Atjeh United, Kabau FC dan Medan Chiefs.

“Sejak melatih Bintang Medan, Michael dan Robert fokus mentalitas pemain di minggu-minggu awal. Baru setelah itu, pemain difokuskan latihan taktik, fisik dan strategi permainan. Kini, seluruh pemain menunjukkan perkembangan pesat,” terang Avian.

Avian menambahkan, tim pelatih Bintang Medan pun salut dengan semangat tinggi pemain lokal yang dinilai tak jauh berbeda dengan Amin Kamoun maupun Cosmin dari segi kemampuan. Malah, lanjut Avian, tim pelatih senang akan keseriusan Rudi Hartono cs selama masa persiapan tim.

Dikonfirmasi kepastian penjaga gawang asal Australia, Caleb Patterson, bersama Bintang Medan, Avian menjelaskan bahwa kemungkinan besar kiper yang kini memperkuat Miami FC di kompetisi Amerika (MLS) bakal bergabung kendati belum tampil di laga perdana pada 22 Januari nanti.

“Awalnya Bintang Medan hendak merekrut Aleksandar Vrteski, namun pemain yang bersangkutan akhirnya bergabung dengan Solo FC. Karena itu, perhatian beralih kepada Caleb yang memiliki tinggi 191 cm dan berkemampuan mumpuni sebagai kiper Bintang Medan nantinya,” papar Avian tentang Caleb Patterson yang juga pernah memperkuat New York Red Bulls, klub yang kini dibela mantan bintang Arsenal, Thierry Henry.

Feichtebeiner: Bintang Medan FC bakal ukir sejarah

Feichtebeiner: Bintang Medan FC bakal ukir sejarah


(WOL Photo/Hermansyah)

MEDAN - Ditengah deraan ragu dan picingan mata atas mutu Liga Primer Indonesia (LPI) berkiprah dalam pentas sepakbola nasional, pelatih Bintang Medan FC, Michael Feichtenbeiner, menyatakan Kota Medan dapat menjadi tonggak sejarah reformasi olahraga yang kerap dikultuskan sebagai agama tersebut.

"Laga kandang pertama besok (Kamis, 20/1) akan membuka mata penggemar sepakbola dalam negeri, bagaimana seharusnya manajemen sepakbola berjalan," ungkap pelatih berkebangsaan Jerman tersebut, tadi malam.

Sejumlah faktor, diakuinya, amat perlu dibenahi guna memajukan persepakbolaan Indonesia, khususnya Sumatera Utara.

"Persoalan pertama yang perlu mendapat perhatian ialah kualitas lapangan. Saya, termasuk banyak pelatih lainnya, pasti amat mendambakan sebuah game dengan aliran bola yang lancar tanpa terganggu isu teknis di atas lapangan," kata Feichtenbeiner.

Feichtenbeiner menyatakan, kurang menikmati laga PSMS yang sering terganggu permasalahan lapangan yang becek dan tak mendukung permainan cepat.

Namun, disyukurinya bahwa Medan bersama Solo serta beberapa kota yang ditunjuk bergabung ke dalam LPI telah memiliki lapangan yang layak untuk memuluskan strategi permainan yang telah dirancangnya.

"Kedua, ialah pengembangan talenta muda dari daerah setempat dengan serius. Meski terlihat sepele, namun roda generasi yang menjamin prestasi olahraga harus tetap dijamin melalui pembentukan akademi sepakbola di setiap klub," imbuh pria yang lebih senang disapa dengan nama depannya ini.

Dijelaskannya, pembinaan pemain muda di negara-negara Eropa adalah satu kelaziman. "Tidak memandang, apakah klub tersebut bermain di kompetisi tingkat atas, menengah maupun bawah, mereka harus menyediakan akademi sepakbola yang lengkap bagi bibit-bibit pemain potensial generasi muda.

"Yang dimaksud dengan 'lengkap' ialah memiliki sasana latihan fisik, kelas pembinaan mental, ruang konsultasi, dan lainnya," timpal Asisten Pelatih Robert Roloefsen, yang mendampingi Feichtenbeiner.

Meski menolak menyebutkan nama, kedua pengasuh klub Medan Bintang ini mengaku telah mengantongi dua pemain muda yang layak dipromosikan ke Tim Nasional. "Bahkan, sangat layak untuk membela beberapa klub sepakbola di Jerman," katanya.

"Saya tidak ingin menyebut nama mereka sekarang. Namun, bila jeli menonton pertandingan perdana besok, anda akan tahu pemain mana yang kami maksud," ucap Feichtenbeiner sembari tersenyum sumringah.

Menutup pembicaraan, dia menegaskan Indonesia semestinya sudah sejak dulu memiliki agenda besar dengan periode 10 tahun guna pengembangan sepakbola nasional.

"LPI, kini telah membentuk grand design selama 15 tahun. Sehingga, kita semua bisa tahu sasaran yang telah dicapai, dan sisi mana yang masih membutuhkan porsi perhatian lebih besar," ungkapnya.

Diakui Roloefsen, pada awal tahun pentas LPI, Medan Bintang kini tengah fokus pada pertandingan. "Namun, kita harapkan Medan Bintang FC dan klub-klub LPI lainnya akan membangun akademi sepakbola tahun depan," tukas asisten pelatih dari Belanda ini.

Jose Sebastian siap tampil

Jose Sebastian siap tampil


(WOL Photo/Austin Antariksa )

MEDAN - PSMS Medan akan tampil full team menghadapi tuan rumah PSSB Bireuen dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011 di Stadion Cot Gapu, Jumat besok.

Skuad Ayam Kinantan dipastikan komplit minus Tri Yudha Handoko karena akan melakukan pernikahannya Minggu (23/1) nanti, sementara playmaker asal Argentina Jose Sebastian sudah sembuh dari sakitnya.

Sebelumnya dikhawatirkan pemain berusia 28 tahun itu tidak bisa turun menghadapi skuad asuhan pelatih Syaputra di laga kesembilan putaran pertama PSMS. Tapi, Jose mengaku sudah jauh lebih baik sehingga tidak ada alasan baginya untuk tinggal di Medan.

"Saya sudah lebih baik hari ini, tidak ada masalah. Saya hanya demam, mungkin kecapekan karena cuaca panas beberapa hari lalu," kata Jose ketika dikonfirmasi tadi sore.

Mantan pemain Persibom Bolang Mangondow itu memang terlihat bersemangat dan termotivasi. Dari ekspresi wajahnya tidak terlihat baru pulih, hanya mata yang sayu dan badan sedikit kurus. "Ya, mungkin berat badan saya turun, dua hari saya memang tidak selera makan," jelasnya.

Menanggapi penampilannya saat timnya menghadapi PSSB, pria lajang itu mengaku siap untuk menghadapi tuan rumah. "Kalau pelatih kasih saya kesempatan, saya siap," tegas pemilik nomor 22 di skuad PSMS itu.

Dikonfirmasi terkait kondisi Jose, dr Rorywansyah Pane membenarkan kesembuhan sang pemain. "Jose sudah pulih. Kemungkinan untuk main melawan Bireuen juga sudah siap, tapi keputusan tetap di tangan pelatih," kata Rory.

Rombongan yang dipimpin Asisten Manajer Tim Drs Benny Tomasoa dengan kekuatan 20 pemain berangkat ke Bireuen menggunakan bus dari mes Kebun Bunga sekitar pukul
11.00 WIB tadi.

Sebelum bertolak ke Kota Juang, rombongan pemain sempat gusar atas pemberitaan di salah satu harian di Medan edisi Rabu karena menyebutkan playmaker Jose Sebastian terkena demam berdarah (DBD). Spontan, dr Rory pun melabrak oknum wartawan tersebut.

Dalam berita tersebut dikatakan Jose mengidap DBD setelah si wartawan mengkonfirmasi dokter tim yang namanya juga tidak tercantum. “Padahal dia tidak menanyakan hal itu dan saya juga tidak pernah bilang Jose kena DBD. Itu kan pembohongan publik!" papar dr Rory kesal.

"Saya kena DBD? Yang benar itu saya punya DVD dan saya tonton tiap hari di mes pemain," tukas Jose sambil tertawa.

Rabu, 19 Januari 2011

PSMS Junior buka asa

PSMS Junior buka asa


(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - Laga perdana 16 besar Piala Suratin U-18 sukses diawali PSMS Junior dengan kemenangan. Tadi sore di Stadion Tugu Jakarta, PSMS Jr memupus harapan Persepak Payakumbuh 2-0.

Sejak awal, PSMS Jr tampil agresif. Gempuran yang dimotori kapten tim, Madya Siregar, menghasilkan lima peluang emas namun gagal dimaksimalkan menjadi gol. Dukungan 200 suporter PSMS Fans Club (PFC) semakin melecutkan semangat anak-anak Medan.

Di babak kedua. PSMS Jr tampil lebih baik. Memanfaatkan mentalitas pemain Payakumbuh yang melemah, Julius sukses melesakkan gol perdana lima menit di awal babak kedua. Unggul satu gol membuat PSMS lebih terbakar.

Alhasil, menit 70 kapten Madya SIregar menutup manis keunggulan timnya dengan menciptakan gol kemenangan PSMS Jr. Kemenangan perdana ini mengantarkan skuad Kinantan muda menjadi pemuncak klasemen sementara di Grup B dengan tiga poin. Mereka disusul Villa 2000 Bandung yang sebelumnya sukses menekuk PSIS Semarang 5-4

Pelatih PSMS Jr Iwan karo-Karo saat dikonfirmasi mengaku bangga dengan semangat tim asuhannya. Tampil di luar tidak membuat Madya Siregar cs ciut nyali. “Kemenangan ini tentunya harus disyukuri. Mental pemain akan semakin baik menghadapi laga berikutnya Kamis lusa,” ujar Iwan.

Daya juang pemain yang tak kenal lelah menjadi pemicu kemenangan tersebut. Dia menyebutkan, penyisihan Piala Suratin beberapa waktu lalu sukses membentuk mental pemain untuk tampil total pada pertandingan kemarin.

“Kalau dari segi permainan, tim kami dan lawan sama-sama tampil menyerang. Permainan relatif berimbang. Tapi anak-anak menang semangat, itu yang menjadi keunggulan kami,” sebutnya menambahkan satu hal menjadi catatan khusus iwan untuk dibenahi.

“Terus terang, finishing pemain masih kurang. Ada beberapa peluang emas yang gagal dimaksimalkan. Itulah yang akan menjadi evaluasi kami menghadapi pertandingan selanjutnya,” sebut eks stopper PSMS dan Medan Jaya era 1980-an ini.

Manejer PSMS Jr bantah tudingan

Manejer PSMS Jr bantah tudingan


MEDAN - PSMS Jr hadir kembali di tengah dahaga prestasi yang melanda sepakbola Medan. Tak tanggung-tanggung, babak 16 besar sukses dicapai tim asuhan Iwan Karo-karo ini.

Namun, kabar tak sedap saat ini sedang melanda Ayam Kinantan junior. Dalam hal ini menyangkut manejer PSMS Jr Alexander Gho.

Alex dituduh korupsi atas penerimaan sumbangan dana dari orang tua pemain.

Pemanggilan 20 pemain yang saat ini diterbangkan ke Jakarta, dikarenakan balas jasa atas sumbangan tersebut. Sementara orangtua pemain yang tidak memberikan sumbangan, anaknya tidak diberangkatkan.

Alex juga dituding tidak pernah melaporkan keberangkatan tim kepada pengurus PSMS. Menanggapi tudingan tersebut, Alexander Gho mengaku terkejut.

Menurutnya, sumbangan keluarga pemain tersebut dilakukan atas kemauan keluarga pemain sendiri tanpa ada paksaan. “20 pemain itu boleh ditanya. Sumbangan itu atas dasar rasa simpatik mereka. Pemilihan pemain atas dasar prestasi pemain itu, bukan hal lain. Ini murni kebutuhan tim,” kata Alexander ketika dikonfirmasi, malam ini.

Selain itu bantuan dari Ketum PSMS, Dzulmi Eldin, yang dikabarkan sudah diterimanya juga dibantah. “Ketum pernah bilang untuk memberikan bantuan untuk tim ke Jakata. Tapi karena masih sibuk, bantuan itu belum kami terima,” ungkap pria yang biasa disapa Alex itu.

Begitu juga dengan keberangkatan tim sebelumnya ke Padang dan Banyuasin Sumatera Barat, begitu juga dengan keberangkatan ke Jakarta, pihaknya mengaku tetap berkomunikasi dengan Wakil Walikota Medan itu.

“Logikanya, kalau kami tidak melaporkan kepada ketum, mana mungkin bantuan pribadi beliau kami terima. Itu hanya akal-akalan orang yang tidak suka sama kami saja. Sebenarnya saya tidak mau memikirkan hal itu, tapi biar jelas semuanya,” kata wiraswasta itu.

Menurut Alex, hal itu merupakan tudingan terhadap orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan merusak keutuhan tim. “Dari awal, pembentukan tim sesuai dengan kebutuhan tanpa ada campur tangan dari pihak manapun. Biasa pro-kontra. Ada yang mungkin keluarganya tidak masuk di PSMS Jr, dia kecil hati sehingga berbuat seperti ini,” sebutnya.

Sementara Pentolan PSMS Fans Club Jakarta, supporter yang mendukung perjuangan PSMS di Jakarta menuding pengurus kurang perhatian kepada PSMS Jr. Bak anak tiri, perjuangan PSMS Jr hanya sedikit membawa uluran tangan manejer.

“Salah seorang pentolan PFC pernah mengonfirmasi Idris terkait keberangkatan PSMS Jr ke Jakarta. Idris malah menyatakan, kalau PSMS Junior tidak punya dana, ya tidak usah berangkat. Itu kan tidak betul. Seharusnya sebagai pengayom di PSMS, dia tidak layak berkomentar seperti itu,” ujar Ronald.

Cosmin Rawan, Amin Aman

Cosmin Rawan, Amin Aman


Meski akan segera melakoni laga perdana di Liga Primer Indonesia (LPI), skuad Bintang Medan masih belum komplet. Seleksi pemain asing masih berlanjut, dan belum ada kepastian soal kontrak.

Kabarnya hanya bek jangkung asal Tunisia, Amin Kamoun yang sudah diikat kontrak. Sedangkan nasib Cosmin, Maxi Badell dan seorang penyerang asal Brasil, Cayo, belum pasti.

“Saya butuh waktu untuk menentukan siapa yang akan saya rekrut,” kata Michael Feichtenbeiner, pelatih Bintang Medan asal Jerman.

Michael sepertinya harus benar-benar jeli merekrut striker yang dibutuhkannya dalam tim. Penampilan Cosmin asal Rumania yang sudah seminggu berada dalam tim belum menunjukkan performa terbaiknya. Dalam dua kali laga uji coba (kontra Gumarang dan Pro Titan-red), ia belum sekalipun mencetak gol. Padahal cukup banyak peluang emas yang diperolehnya.

“Saya tahu kualitas Cosmin. Dia salah satu pencetak gol subur di liga negaranya. Dan ingat dia bermain di Eropa. Tapi mungkin dia memang tidak sedang berada di top levelnya,” tambahnya.

Analisis sementara Michael, para pemain asing masih sering bermasalah dalam komunikasi dengan pemain lain. Hal itu yang menyebabkan adaptasi akan lebih lama. “Komunikasi pasti jadi masalah tersendiri,” ujarnya.

Satu Tekad Lolos ke ISL

Satu Tekad Lolos ke ISL


Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa tak bosan-bosan mengingatkan tim untuk membulatkan tekad lolos ke Indonesian Super Leage (ISL). Sejak terjun bebas ke Divisi Utama dari ISL, PSMS semakin kehilangan nama besarnya.
Tak bermaksud memberikan tekanan kepada skuad, Benny hanya berharap setiap lini di PSMS ini serius dan bahu-membahu memberikan yang terbaik bagi fans dan masyarakat Medan.

“Kita semua berharap yang terbaik. Dan jalan untuk mengembalikan nama besar PSMS ada di tangan kita,” kata Benny saat memantau latihan PSMS kemarin sore.

Mantan kiper PSMS Junior itu juga menegaskan bahwa raihan angka di tur tandang kedua PSMS, merupakan hal penting yang mesti segera diraih. “Empat angka harus bisa diamankan. Dengan demikian, kita berharap tim bisa bersaing di perebutan posisi empat besar,” sambungnya.

Target awal paruh musim memang cukup berat. PSMS harus bisa duduk di posisi empat besar, jika ingin terus bersaing di Divisi Utama. Kita tahu jalan masih panjang. Untuk lolos ke ISL, klub di Divisi Utama harus mewlati jalan berliku.
Seandainya pun berhasil jadi juara wilayah, maka masih akan ada babak delapan besar. Babak delapan besar ini akan dihuni klub terbaik di tiga wilayah Divisi Utama.

Tentu jalan masih sangat panjang. “Kalau kita bisa mengamankan posisi empat besar, kans masih terbuka,” tutup Benny

Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa tak bosan-bosan mengingatkan tim untuk membulatkan tekad lolos ke Indonesian Super Leage (ISL). Sejak terjun bebas ke Divisi Utama dari ISL, PSMS semakin kehilangan nama besarnya.
Tak bermaksud memberikan tekanan kepada skuad, Benny hanya berharap setiap lini di PSMS ini serius dan bahu-membahu memberikan yang terbaik bagi fans dan masyarakat Medan.

“Kita semua berharap yang terbaik. Dan jalan untuk mengembalikan nama besar PSMS ada di tangan kita,” kata Benny saat memantau latihan PSMS kemarin sore.

Mantan kiper PSMS Junior itu juga menegaskan bahwa raihan angka di tur tandang kedua PSMS, merupakan hal penting yang mesti segera diraih. “Empat angka harus bisa diamankan. Dengan demikian, kita berharap tim bisa bersaing di perebutan posisi empat besar,” sambungnya.

Target awal paruh musim memang cukup berat. PSMS harus bisa duduk di posisi empat besar, jika ingin terus bersaing di Divisi Utama. Kita tahu jalan masih panjang. Untuk lolos ke ISL, klub di Divisi Utama harus mewlati jalan berliku.
Seandainya pun berhasil jadi juara wilayah, maka masih akan ada babak delapan besar. Babak delapan besar ini akan dihuni klub terbaik di tiga wilayah Divisi Utama.

Tentu jalan masih sangat panjang. “Kalau kita bisa mengamankan posisi empat besar, kans masih terbuka,” tutup Benny

Minus Dua Gelandang

Minus Dua Gelandang


Yudha Nikah, Jose Demam

MEDAN-Kekuatan Lini tengah PSMS dipastikan berkurang. Itu dikarenakan dua gelandang, Tri Yudha Handoko dan Jose Sebastian, dipastikan absen saat PSPS tur tandang ke markas PSSB Bieruen dan PSLS Lhokseumawe.
Yudha harus absen karena akan melangsungkan pernikahan pada (23/1) mendatang, sedangkan gelandang impor asal Argentina, Jose Sebastian, masih sakit.

Pada sesi latihan kemarin sore di Stadion Teladan, Yudha masih ikut berlatih. Sedangkan Jose sudah sejak dua hari absen. Dikabarkan Jose alami demam tinggi. “Tapi bukan DBD atau Tifus. Jose hanya demam biasa karena mungkin saja terlalu lelah. Tapi, demamnya sudah mulai turun kok,” terang Roriwansyah Pane, dokter tim.
Disinggung kondisi ini, arsitek PSMS Suharto tampaknya tak ambil pusing. Anggota TNI AD ini yakin dengan jumlah pemain yang ada pihaknya masih bisa bertanding. “Jumlah pemain berapa? 21 kan, dikurang dua (Jose-Yudha) tinggal 19. Yang tanding berapa? 11 kan?. Artinya kan masih banyak pemain yang bisa diturunkan,” kata Suharto yakin.

Beruntung stok lini tengah PSMS memang masih mumpuni. Gelandang senior Affan Lubis siap dimainkan berduet dengan Faisal Azmi. Zulkarnaen juga siap berperan sebagai gelandang serang. Belum lagi nama Alfian Habibi yang belakangan kerap dijadikan starter di bawah kendali Suharto.

Kerap memainkan skema 4-4-2, Suharto memang tak terlalu pusing dengan kondisi ini. Di sayap, bisa saja Ari Yuganda dan Novi Handriawan dipasang bersamaan. Beruntung di lini bawah dan depan tidak ada masalah. Di belakang, Vagner Luis mulai pulih dari cedera ringan di pahanya. Sedangkan Rahmad dan Putra Habibi juga dalam kondisi prima. Kalau terjadi sesuatu, Harry Syahputra dan Azuan Lubis siap melapis.

Di lini depan, grafik penampilan Gaston Castano tampak menjanjikan. Setelah sukses mengemas 6 gol bagi PSMS, Gaston terlihat lebih rileks berlatih. Tempat utama di lini depan tampaknya masih akan jadi milik kekasih artis Julia Perez itu. Sedangkan Kurniawan Dwi Yulianto juga tampaknya dalam kondisi cukup baik. Striker muda, Rinaldo juga punya kans untuk dimainkan sejak awal kalau kondisinya memungkinkan. Menurut jadwal, PSMS akan bertolak ke Bieuren dan Lhokseumawe hari ini menggunakan jalur darat.

Senin, 17 Januari 2011

Darwin Syamsul: Rangkap Jabatan Jelas Salah

Darwin Syamsul: Rangkap Jabatan Jelas Salah


Rangkap jabatan Sekretaris Umum PSMS, Idris SE, kembali mendapat sorotan dari sejumlah pihak. Kali ini datang dari mantan pemain PSMS Legirin, Ketua Pencab PSSI Medan Darwin Syamsul, dan pengamat sepak bola Asrul Batubara.

Menurut Legirin, Ketua Umum PSMS, Dzulmi Eldin harus membuka mata untuk melihat kepengurusan PSMS. Apakah pengurus PSMS itu hanya Idris yang berhak memegang baragam jabatan sekaligus. “Rangkap jabatan hingga lima sekaligus, tentu tak bisa ditolerir. Ketum PSMS harus melihat tingkah bawahannya,” katanya.
Darwin Syamsul juga sehati menyikapi hal itu. “Rangkap jabatan jelas salah. Sesuai statuta PSSI, tidak dibenarkan adanya rangkap jabatan di kepengurusan klub yang berlaga di kompetisi. Seperti halnya dengan pengurus cabang PSSI Medan tidak dibenarkan menjabat di kepengurusan PSSI Sumut,” kata Syamsul yang juga pemilik SSB Sinar Sakti itu.

“Apalagi seseorang yang duduk di kepengurusan klub yang bernaung di PSSI kemudian duduk pula di kepengurusan klub yang berlaga di kompetisi yang tak diakui oleh PSSI. Jelas salah. Seharusnya ia memilih salah satunya,” sambung Darwin.

Pengurus cabang PSSI Medan lainnya, Asrul Batubara juga sependapat dengan Darwin Syamsul. “Dari sisi organisasi jelas Idris yang rangkap jabatan menyalahi aturan. Hal ini kan bisa mengganggu kinerja,”kata Asrul.
Bahkan Asrul menganjurkan Idris untuk lebih banyak membaca sehingga lebih tahu mengenai aturan. Sementara itu, Anggota Komite Eksekutif PSSI Mafirion ketika ditemui saat transit di Bandar Udara Polonia Medan usai kunjungan di Aceh akhir pekan lalu juga menyatakan akan ada sanksi yang diberikan kepada Idris.

“Saya dapat info, sekretaris umum PSMS (Idris) saat ini merangkap lima jabatan sekaligus. Ini akan kita cek dan klarifikasi untk segera dijatuhkan sanksi,” ujarnya. Namun, apa bentuk sanksi yang akan diberikan, Mafirion belum bisa menjelaskan. “Tunggu setelah didapatkan hasil,” katanya.

Lima jabatan yang diemban Idris adalah Sekretaris Umum PSMS, Manajer Tim, dan Ketua Panpel. Di Bintang Medan yang berlaga di Liga Primer Indonesia (LPI), Idris juga bisa menjabat General Manajer dan Panpel.

Buta Kekuatan Lawan

Buta Kekuatan Lawan


MEDAN- PSMS akan melakoni laga away ke markas PSSB Bieuren dan PSLS Lhoeksumawe pada 21 dan 25 Januari mendatang. Pada lawatan kali ini, PSMS bertekad bawa empat poin.

Sayang, upaya untuk itu tampaknya bakal berat. Pasalnya pihak PSMS belum tahu pasti kekuatan bakal lawan. “Keseluruhan kita belum tahu, tapi sekadar informasi sudah saya dapatkan,” kata Suharto, arsitek PSMS Minggu (16/1).
Ditambahkan Suharto, informasi yang diperoleh terkait kekuatan lawan bisa saja tidak tepat. Maka itu, kesiapan timnya tetap jadi prioritas. “Belum tentu benar. Informasi bisa saja salah. Yang terpenting adalah tetap konsentrasi berlatih,” tambahnya.

Sejauh ini, kondisi psikis dan fisik PSMS berada dalam top performa. Kemenangan dua laga tak dipungkiri menambah kepercayaandiri punggawa Ayam Kinantan. Kalaupun ada yang kuran fit hanya Vagner Luis seorang. Bek impor asal Brasil itu alami cedera ringan di pahanya. “Tapi tak masalah, karena Vagner bisa pulih saat pertandingan,” tambah mantan pelatih PS AD itu.

Untuk tur away kedua ini, Suharto berencana membawa seluruh skuad PSMS yang kini berjumlah 21 pemain. Terlebih tim akan berangkat lewat jalur darat, sehingga ongkos perjalanan bisa ditekan. “Rencananya memang semua pemain ikut,” lanjutnya.

Sebelumnya Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa meminta agar pelatih dan pemain bisa membawa pulang poin dari lawatan tersebut.

Secara matematika, PSMS dianggap mampu meraih tiga angka ketika melawan PSSB Bieruen yang kondisinya tak lebih baik dari PSMS. Sedangkan melawan PSLS manajemen berharap PSMS bisa curi satu angka.

PSMS Jr mohon doa masyarakat

PSMS Jr mohon doa masyarakat


MEDAN - Tim PSMS Junior (Jr) memohon dukungan dan doa masyarakat Medan dan Sumatera Utara dengan harapan dapat melewati babak 16 besar Piala Suratin U-18 di Lapangan Tugu Jakarta, 18-21 Januari.

Demikian Manajer Tim PSMS Jr Alexander Gho sebelum bertolak ke Jakarta, Minggu via Bandara Polonia Medan. Di babak 16 besar, PSMS Jr berada satu grup dengan Villa 2000, Persepak Payakumbuh dan PSIS Semarang Jr.

"Tim PSMS Jr bertekad lolos ke babak delapan besar," optimis Alex yang meyakini tim berkekuatan 20 pemain ini memiliki semangat juang tinggi yang sudah diperlihatkannya pada putaran kedua di Padang dan putaran ketiga di Muba Banyuasian, Sumsel.

Menanggapi target, Alex menyebutkan semifinal. "Kita harus tetap optimis, namun untuk menuju puncak juara harus melalui tahapan lolos 16 besar, 8 besar dan semifinal. Setelah mencapai semifinal, baru diharapkan PSMS Jr memperoleh juara," terang Alex.

Tim PSMS yang diarsiteki Iwan Karo Karo, Azhari Tanjung dan Iskak ini nantinya menginap di Hotel Cipondo Kramat Jaya Jakarta Utara. "Kita juga meminta kepada warga Medan yang tinggal di Jakarta untuk memberikan dukungannya kepada PSMS," harap Alex.

Sekretaris PWI Sumut Edward Thahir yang turut memberikan motivasi, optimis Ayam Kinantan muda ini dapat mengeluarkan tajinya. Pria yang akrab disapa Edu ini melihat, PSMS Jr memiliki kekompakan dan semangat tinggi untuk memetik kemenangan.

Ke-20 pemain PSMS Jr terdiri dari Airlangga Pribadi, Dodi Pramudi, Yogi Novrizal, Dedi Nurdiansyah Nasution, Yuwandi, Zumanda, Madya Siregar, Zainudin Siregar, Dede Darmawan, Bonny Farjer, Ade Rio Pratama, Tirta Maulana, M Imam Sakti Ritonga, M Arzad Habibi, Hendra Lubis, Suwandi Tarigan, M Wiranda, Supriyadi, Julius dan Zahlul.

Sabtu, 15 Januari 2011

PSMS Junior bawa 20 pemain ke Jakarta

PSMS Junior bawa 20 pemain ke Jakarta


MEDAN - Tim PSMS Junior (Jr) berkekuatan 20 pemain mengikuti babak 16 besar nasional Piala Suratin U-18 yang digelar di lapangan Tugu Jakarta, 18-21 Januari mendatang.

Demikian disampaikan Manajer Tim PSMS Jr Alexander Gho di Stadion Kebun Bunga Medan, Jumat. Alex didampingi pelatih Iwan Karo Karo, Azhari Tanjung dan Iskak menjelaskan sebelumnya di putaran ketiga zona Sumatera di Muba Banyuasin, Sumatera Selatan, diperkuat 23 pemain.

Menurut Alex, ke-20 pemain yang dibawa sesuai kebutuhan tim dalam melakoni babak 16 besar. Ke-20 pemain itu adalah Airlangga Pribadi, Dodi Pramudi, Yogi Novrizal, Dedi Nurdiansyah Nasution, Yuwandi, Zumanda, Madya Siregar, Dede Darmawan, Zainuddin Siregar, Bonny Farjer, Ade Rio Pratama, Tirta Maulana, M Imam Sakti Ritonga, Arsyad Habibi, Hendra Lubis, Suwandi Tarigan, M Wiranda, Supriyadi, Julius dan Zahlul.

Pada kesempatan itu, Alex menyampaikan terima kasih atas perhatian tokoh masyarakat Sumut khususnya Medan yang tidak ingin anak-anak PSMS Jr rutin menggelar latihan kalah sebelum bertanding di Piala Suratin.

Lantaran tidak semua tim bisa berpartisipasi dalam perebutan piala bergengsi di Indonesia tersebut, untuk mencari pemain yang berpotensi untuk masuk tim nasional Indonesia junior.
Selaku manajer tim, Alex mengharapkan pemain memikiri hal lain dalam menyongsong partai 16 nasional yang semakin dekat itu.

Alex melihat, PSMS Jr telah banyak kemajuan dalam soal stamina dan kerjasama tim. Dengan begitu, tim Ayam Kinantan muda ini diharapkan bisa masuk final dan bisa membawa pulang Piala Suratin tersebut ke kota Medan.

Untuk bisa memboyong Piala Suratin ke kota Medan, tentunya para pemain harus bekerja keras dan pantang menyerah dalam setiap pertandingan. "Kalau itu sudah tertanam kepada pemain, PSMS Junior sulit dikalahkan," paparnya.

Dia sangat bangga kepada timnya itu, pemain mempunyai disiplin dan kemauan kuat untuk mempersembahkan yang terbaik untuk masyarakat Medan."Mudah-mudahan Madya Siregar cs bisa main bagus di Jakarta," tandasnya.

Gaston cs optimis laga tandang

Gaston cs optimis laga tandang




MEDAN - Pasca dua kemenangan PSMS Medan dalam dua laga terakhir, skuad Ayam Kinantan memiliki semangat baru dan menargetkan untuk meraih poin dalam laga tandang berikutnya.

Selanjutnya, PSMS akan menantang tuan rumah PSSB Bireuen pada 21 Januari nanti dan PSLS Lhokseumawe pada 25 Januari mendatang dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011 sekaligus bertekad memperbaiki posisi di klasemen sementara Grup I.

“PSMS sudah kehilangan banyak poin. Untuk itu, menghadapi dua tim wakil Aceh nanti, kami menargetkan minimal membawa pulang empat poin atau enam poin sekaligus,” ujar Asisten Manajer PSMS Drs Benny Tomasoa di Stadion Kebun Bunga Medan baru-baru ini.

Setelah tidak pernah menang pada tiga laga tandang sebelumnya dari Persiraja Banda Aceh, PSAP Sigli dan PS Bengkulu, Benny berharap tur kedua di Aceh nantinya menjadi momentum PSMS meraih kemenangan.

“Harapannya PSMS bisa menang. Sebelumnya pada pertandingan away, kami tidak pernah menang. Jadi telur itu harus bisa dipecahkan nanti,” ungkap Benny.

Optimisme tersebut layak diusung. Pasca kemenangan di dua laga kandang, skuad PSMS tentu termotivasi menatap pertandingan selanjutnya. Apalagi, Gaston Castano cs berharap bisa menembus papan atas klasemen di akhir putaran pertama. Selain PSSB dan PSLS, PSMS akan menggelar laga kandang menghadapi Persipasi Bekasi dan Persita Tangerang pada 31 Januari dan 4 Februari mendatang.

Menanggapi harapan dari manajemen tersebut, pelatih PSMS Suharto mengaku raihan poin di kandang lawan harus diwujudkan. Dia menyatakan, seluruh skuad asuhannya tengah berada pada kondisi yang cukup baik pasca kemenangan di Teladan baru-baru ini.

Pada perkembangan lain, striker Kurniawan Dwi Yulianto tidak terlihat ikut bergabung latihan kemarin. Dari informasi yang diperoleh, Kurniawan juga belum mengambil gajinya. Saat dikonfirmasi, Suharto pun membenarkannya.

“Kurniawan izin mengantarkan istri dan anaknya ke Malaysia setelah hampir sebulan di Medan. Itu sebabnya dia tidak ikut latihan,” tandasnya.

Rabu, 12 Januari 2011

Mampukah PSMS jadi penguasa Teladan?

Mampukah PSMS jadi penguasa Teladan?


(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - Akhirnya pertarungan dua klub sekota (derby) Medan di level kompetisi terjadi. PSMS Medan dan Pro Titan akan saling hantam memproklamirkan diri sebagai penguasa Stadion Teladan dalam lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011 besok malam. Siapa unggul?

PSMS boleh lebih sumringah. Sebagai tim yang bermarkas di Teladan sejak puluhan tahun silam, Ayam Kinantan tentu akan mendapat simpati dari lawan. Siapa yang memungkiri kalau PSMS merupakan ikon kota Medan dan Pro Titan belum sampai setengah tahun memilih hijrah ke Medan.

Bukan hanya itu, kemenangan atas Persires Rengat pada laga sebelumnya tak ayal membuat kepercayaan diri Kurniawan Dwi Julianto cs kembali bangkit. Di bawah pelatih baru Suharto, PSMS coba melupakan kegagalan di empat laga sebelumnya.

Namun PSMS tetap mencoba berhati-hati. Disadari kalau semangat berlebih akan dirasakan tim-tim yang akan menghadapi PSMS. Jika terlalu percaya diri, tentu akan menjadi bumerang bagi mereka sendiri.

“Kita tidak ingin terlalu percaya diri. Pro Titan tetap harus diwaspadai. Setiap tim yang menghadapi PSMS tentu punya semangat yang berlipat ganda,” tukas Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa, malam ini.

Begitupun target tiga poin wajib diamankan. Apalagi PSMS sudah banyak kehilangan poin. “Kita sudah banyak kehilangan poin. Bahkan di kandang kita kecolongan sekali. Tentu kita harus ambil poin penuh,” ujarnya optimis.

Pelatih PSMS Suharto juga tidak ingin meremehkan lawan. “Saat ini peluang sama besar. Tapi tentu saja kita harus maksimal dan berusaha meraih hasil terbaik,” tukas pelatih yang belakangan pelit berkomentar ini.

Skema yang tidak jauh berbeda akan diusung eks Pelatih Bintang Medan ini. Andi Setiawan akan kembali dipercaya di bawah mistar. Kuarter pertahanan diisi Putra Habibi dan Vagner Luiz didampingi dua sayap lincah Rahmad dan Ari Yuganda.

Selain itu, PSMS kembali berharap pada ketajaman Kurniawan dan Gaston Castano. Keduanya merupakan pahlawan kemenangan saat berjibaku dengan Persires. “Saya akan berusaha maksimal. Mudah-mudahan bisa cetak gol lagi,” tukas Gaston.

Bagaimana dengan Pro Titan? Klub berjuluk Kuda Pegasus ini enggan dijuluki tim tamu. Meskipun merupakan penghuni baru Teladan, Pro Titan tak gentar menghadapi saudara tuanya itu. “Kita bukan tamu sebenarnya. Tentunya kita akan coba maksimal. Bagi kami seri saja merupakan kemenangan,” ujar Sekretaris Tim, Wahyu.

Keuntungan buat PSMS, Kuda Pegasus sedang terluka. Pelatih Welly Podungge baru saja dipecat akibat gagal memetik poin penuh di dua laga kandang. Kini tim masih ditangani Asisten Pelatih, Agung dan Joseph.

“Ya, sepeninggal Welly kita belum tetapkan pengganti. Tapi saya pikir tidak mempengaruhi semangat anak-anak untuk bertarung besok,” tambah Wahyu.

Derbi Deli Sarat Gengsi

Derbi Deli Sarat Gengsi


MEDAN- Pertarungan sarat gengsi dua tim divisi utama antara PSMS Medan versus Pro Titan akan digelar malam ini di Stadion Teladan Medan pukul 19.00 WIB. Laga tim sekota perdana di kompetisi resmi ini akan menjadi pembuktian siapa yang terbaik di Tanah Deli.

Keduanya pernah bertemu dalam partai persahabatan pada 21 Oktober 2010 lalun
Dalam Derbi Deli ini, PSMS menang dengan skor tipis 1-0
Nah, dalam pertandingan nanti malam, PSMS hadir sebagai tuan rumah sekaligus tim unggulan. Sebagai penguasa Stadion Teladan sejak 1950, PSMS memang punya materi pemain lebih aduhai. Termasuk tiga legiun impor yang tidak dimiliki bakal lawan.

Ya, Pro Titan bahkan datang dengan luka baru. Hal itu terkait keputusan manajemen mendepak pelatih mereka Welly Podungge dua hari sebelum laga. Praktis kini skuad klub berjuluk Kuda Pegasus itu tak punya pegangan untuk. Terlebih calon pengganti Welly masih belum pasti.

Dan tak terbantahkan PSMS lebih siap mental. Kesiapan itu didukung dengan tak ada satupun pemain yang absen. “Semua siap tampil,” kata Suharto, arsitek Ayam Kinantan.

Bertindak sebagai tuan rumah, PSMS diuntungkan dengan gelaran malam hari. Sebaliknya tim tamu belum terbiasa dengan kondisi ini. Adaptasi lebih baik dari kondisi ini diyakini akan menjadi salah satu nilai lebih PSMS untuk mengamankan tiga angka.

Bagi Pro Titan, derbi ini tak ditanggapi berlebihan. Meski sama-sama haus kemenangan, Pro Titan lebih sadar diri. “Kami siap memainkan gaya Pro Titan selama ini. Meski kalah kelas, kami tetap menginginkan angka. Bisa seri merupakan kemenangan bagi kami,” kata Wahyu Wahab, Asisten Manajer Pro Titan.

Tamu Menyerah

Tamu Menyerah


PSMS vs Pro Titan

MEDAN- Derbi Deli edisi perdana antara PSMS versus Pro Titan akan tersaji malam ini di Stadion Teladan mulai pukul 19.00 WIB. Sebagai klub yang lebih dulu mapan, PSMS diunggulkan untuk meraih poin penuh. Tapi, apakah Pro Titan akan menyerah begitu saja?

Lewat perhitungan di atas kertas, Kuda Pegasus memang berat meraih angka maksimal. Bahkan, pihak manajemen Pro Titan terkesan sudah menyerah sebelum bertanding. Setidaknya, pihak klub pindahan dari Jogjakarta tersebut tak begitu bernafsu untuk menang. Ya, bila berhasil seri, maka Pro Titan sudah menganggap sebagai kemenangan. Setidaknya hal itu diutarakan Wahyu Wahab, asisten manajer Pro Titan saat temu pers Selasa (11/1) kemarin. “Kita tidak muluk-muluk. Berhasil seri sama dengan menang. Itu sudah bagus,” katanya.

Mental pemain Pro Titan pun dikhawatirkan sedang drop. Dua hari sebelum laga, pelatih Welly Podungge didepak karena gagal capai target angka dari manajemen. Namun, hal ini ditepis Wahyu Wahab. “Tidak ada masalah dengan pemain. Kita memang kalah materi pemain, tapi gaya main tetap dipertahankan,” jelasnya.

Namun ada sisi lain yang patut diwaspadai punggawa Ayam Kinantan. Meski bakal lawan tengah didera masalah kepercayaan diri usai tak pernah menang di enam laga terakhir, M Junaedi dkk diyakini punya tenaga ekstra untuk mencoba memberi kejutan bagi PSMS.

Hal itu sudah diwanti-wanti pihak PSMS, setidaknya lewat asisten manajer, Benny Tomasoa. “Kita harus mewaspadai semua lawan, termasuk Pro Titan. Mereka dihuni pemain muda dan bisa tampil sangat ngotot,” kata Benny.
Membedah kekuatan lawan, PSMS lebih unggul di segala posisi. Di belakang, PSMS punya bek asing, Vagner Luis yang punya postur bagus untuk menghentikan pergerakan striker Pro Titan yang berpostur kecil. Vagner akan didampingi bek lokal yang tak kalah besar, Novi Hendriawan.

Di lini tengah, PSMS punya gelandang sarat pengalaman. Sang kapten tim, Affan Lubis patut diwaspadai, sebab visi passing gelandang senior satu ini masih kerap menyulitkan pertahanan lawan. Kalau Jose Sebastian fit, bisa jadi gelandang asal Argentina ini dipasang sebagai starter. Dengan demikian, permainan lini tengah PSMS akan lebih dihidup. Terlebih bila dipadukan power Faisal Azmi dan Zulkarnaen. Kedua pemain ini memiliki stamina dan determinasi cukup baik. Kelebihan itu masih dilengkapi ketajaman bila sukses mengobrak-abrik pertahanan lawan.
Di lini depan, PSMS juga lebih diunggulkan. Duet Gaston Castano dan Kurniawan Dwi Yulianto semakin padu. Diyakini kerjasama kedua pemain ini akan kembali mencatatkan gol bagi Ayam Kinantan.

Sebaliknya, kekuatan Pro Titan musim ini hanya terfokus di lini belakang. Di bawah mistar, kualitas dua pemain, Mukti Ali Raja dan Dede Pranata sama baiknya. Meskipun belakangan Mukti jarang diturunkan, Dede berhasil mengawal gawang Kuda Pegasus-julukan Pro Titan dengan baik.

Barisan pertahanan, nama Suyatno masih jadi andalan Pro Titan. Iksan Sania di sisi kiri pertahanan juga jadi motor serangan balik. Ketangguhan lini belakang PSMS akan menjadi batu sandungan bagi Gaston dan Kurniawan. Namun striker sarat pengalaman seperti Gaston dan Kurniawan diyakini bisa melepaskan diri dari tekanan.
Ditanya soal peluang PSMS, Suharto sebagai pelatih lebih senang merendah. Menurutnya kedua tim memiliki peluang. “Yang jelas tim kami bakal tampil full team karena tidak ada yang cedera,” katanya.

Panpel Siapkan Pemadam Kebakaran

Panpel Siapkan Pemadam Kebakaran


Pertemuan dua klub di satu kota kerap memancarkan aura panas. Pertarungan sarat gengsi biasanya menyelimuti. Namun untuk Derbi Deli perdana PSMS kontra Pro Titan, hal itu tidak gamblang terlihat.

Biasanya perang urat syaraf sudah digeber kedua pelatih. Namun pihak PSMS maupun Pro Titan lebih senang diam. Kedua, aura panas biasa juga dilengkapi perang urat saraf kelompok fans. Namun sayang, Pro Titan tidak memiliki kelompok suporter yang jelas.

Alhasil, yang optimis tentu saja pihak PSMS sendiri. Terutama dari kalangan fans. “Tidak ada pergerakan di kalangan bawah. Derbi ini bakal biasa saja, dan kami akan menjaga kondusivitas,” terang Nata Simangunsong, ketua Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan.

Dengan begitu, potensi chaos juga bisa diminimalisir. Terlebih pihak Panitia Pelaksana pertandingan PSMS sudah berkoordinasi dengan keamanan dan pihak kesahatan. Termasuk menyiagakan satu unit mobil pemadam kebakaran di depan stadion.

Untuk pertandingan malam nanti, Panpel mencetak total 18 ribu tiket. Jumlah itu dikatakan Julius Raja- perwakilan Panpel tidak bertambah, meskipun animo masyarakat diyakini berlipat ganda untuk menyaksikan pertandingan yang akan dipimpin wasit asal NAD, Failur Rossi itu. “Secara teknis panpel siap menggelar pertandingan. Kita cetak 18 ribu tiket,” katanya.

Bintang Medan Makin Klop

Bintang Medan Makin Klop


Persiapan skuad Bintang Medan yang akan berlaga di Liga Primer Indonesia (LPI), semakin klop. Hingga kemarin sore, Bintang Medan menambah empat amunisi baru. Bahkan, tiga di antaranya dikabarkan sudah dikontrak.
Sebelumnya dua pemain, Maxi Badell (midfielder) asal Argentina dan Philips Arnold berkembangsaan Australia sudah berlabuh. Kemarin sore, dua lagi pemain asal Tunisia, Amin Makmoun (defender) dan pemain asal Rumania, Cosmin (striker) sudah bergabung bersama skuad lainnya.

Michael Feichtenbeiner, arsitek Bintang Medan menyatakan tiga pemain asing yang dimintanya sudah dipantau sejak lama. Mereka adalah Cosmin, Amin Makmoun dan Maxi Badell. Ketiga pemain ini juga dikabarkan sudah diikat kontrak. Sedangkan pemain Australia, Philips Arnold harus diseleksi lebih dulu. Sementara satu lagi pemain berposisi penjaga gawang asal Australia juga akan datang dalam waktu dekat ini.

“Dua pemain asing yang baru datang belum kita suruh latihan. Mereka masih kelelahan karena lama di perjalanan,” kata Michael sebelum memimpin latihan rutin di Stadion Kebun Bunga, sore kemarin.
Diakui pelatih asal Jerman ini, ia telah melihat curriculum vitae kedua pemain yang baru datang kemarin. “Saya sudah lihat datanya dan saya pikir untuk pemain yang bermain di klub divisi satu liga negaranya harusnya kemampuannya bisa diandalkan,” tukasnya.

Dari data yang diperoleh Michael, Amin merupakan salah satu pemain andalan di salah satu klub liga Tunisia. Begitu juga dengan Cosmin yang merupakan bomber andalan di klub Divisi I Liga Rumania. Bahkan Cosmin terakhir bermain di klubnya di Bulan Desember.

Di laga perdana LPI, Bintang Medan akan melakoni laga kandang kontra Aceh United pada 22 Januari di Stadion Teladan. “Saya punya pengalaman yang cukup baik. Bahkan, saya bisa mencetak gol seperti yang saya peragakan di akhir kompetisi bersama klub lama saya. Karena itu, saya harap bisa diterima di Bintang Medan,” harap Amin Makmoun yang berasal dari Tunisia.

Selasa, 11 Januari 2011

Empat Pemain Dicoret, Dua Asing Datang

Empat Pemain Dicoret, Dua Asing Datang


Bintang Medan yang akan berlaga di Liga Primer Indonesia (LPI) memutuskan mencoret empat pemainnya. Mereka yang dicoret adalah Alriyan Suhabi, Heri Sandi, Hamdan Sinaga, dan Bambang Nurdiansyah.

Sementara itu, dua pemain asing sudah mulai merapat ke skuad besutan Michael Feichtenbeiner untuk diseleksi. Kedua pemain itu adalah Maxi Badell asal Argentina dan Philips Arnold berkembangsaan Australia.
Ironis memang, karena pencoretan pemain bersamaan dengan proses kontrak.

Chief Executive Officer (CEO) Bintang Medan, Dityo Pramono mengatakan, pencoretan empat pemain tersebut merupakan wewenang pelatih. “Atas nama profesionalisme, akhirnya pelatih mencoret empat pemain. Kami tidak mentolerir adanya pemain titipan. Saya yakin penilaian itu obyektif,” kata Dityo.

Penasehat Umum LPI pusat itu mengatakan, pihaknya tetap akan memberikan uang kompensasi kepada empat pemain yang dicoret. Meski tidak direkrut, kompensasi tersebut sebagai bayaran atas kehadiran mereka selama pembentukan tim.

Dityo juga menerangkan, penciutan skuad Bintang Medan itu dilakukan menyusul kedatangan beberapa pemain baru, lokal maupun asing. Mereka pun tengah berpacu dengan waktu menyusul kick-off pertandingan yang akan bergulir 22 Januari mendatang. Dia memastikan, dalam tempo kurang dari tujuh hari ke depan, pihak pelatih akan menentukan pemainnya. “Status pemain asing dan lokal yang baru masuk masih seleksi,” tukas Dityo.

Yang menarik adalah nasib Alriyan. Pemain berposisi sebagai penjaga gawang ini tidak begitu saja dibuang. Usai gagal bersaing di Bintang Medan, Alriyan dikembalikan ke skuad magang PSMS. Pemain yang konon punya hubungan saudara dengan manajer PSMS, Idris SE ini dianggap bertalenta sehingga sayang kalau dibuang

Derbi Deli Sepi

Derbi Deli Sepi


MEDAN-Derbi Deli antara PSMS versus Pro Titan akan digelar besok, Rabu (12/1). Persiapan kedua tim sudah digeber masing-masing. PSMS bahkan terlihat mulai memaksimalkan serangan dari berbagai sisi. Namun, PSMS diwanti-wanti agar jangan terlalu percaya diri.

Laga derbi ini merupakan kali pertama. Disebut Derbi Deli karena kedua tim sama-sama berkandang di Tanah Deli Kota Medan. Sayang, gaung persaingan kurang begitu terlihat sebab berbagai hal. Sayangnya, soal Derbi Deli ini jauh dari hingar-bingar alias sepi. Buktinya pembicaraan derbi ini hanya terjadi sepihak, yakni di PSMS saja. Itupun karena Ayam Kinantan sudah memiliki barisan fans dengan jumlah ribuan suporter. Sedangkan Pro Titan, tak dapat dukungan berarti dari barisan suporternya.

Terlepas dari gaung, persiapan kedua tim semakin dimatangkan. PSMS bersiap memainkan pola 4-4-2. Sedangkan tim lawan kemungkinan akan kembali memainkan 4-3-3.

Dua hari persiapan, PSMS siap memberikan kejutan dari bola-bola hasil umpan silang. Dua algojo penyambut crossing sudah disiapkan. Mereka adalah Gaston Castano dan Kurniawan Dwi Yulianto. Memang belum terlihat mumpuni, tapi arah menuju lebih baik tak terbantahkan.

Termasuk para pemain yang diberi tugas mengangkat bola ke jantung pertahanan lawan. Dari beberapa nama, belum ada pemain yang mempunyai umpan silang matang.

Terlihat para pemain sekadar angkat bola saja, tak terkesan memperkirakan arah bola.
Pada latihan sore kemarin di Stadion Teladan, pelatih PSMS, Suharto menambah materi lain untuk mengemas gol. Terlihat beberapa skema menusuk pertahanan lawan hingga kotak penalti. Dengan demikian, diyakini Suharto ini mencoba mencari peluang sekecil mungkin.

Meski demikian, ada hal yang tetap harus diwaspadai PSMS ketika menjamu Pro Titan nanti. Diyakini Pro Titan akan datang ke hadapan PSMS tanpa beban. Terlebih klub milik pengusaha Sihar Sitorus itu tak diunggulkan.
Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa pun meyakini hal itu akan terjadi. Maka itu, ia berharap pelatih dan pemain mewaspadai hal ini. “Kita tidak bisa anggap remeh. Banyak tim yang biasa-biasa saja, tapi ketika melawan PSMS mereka bisa berbeda,” katanya.

Senin, 10 Januari 2011

Empat Pemain PSM Ikut Seleksi di Bintang Medan FC

Empat Pemain PSM Ikut Seleksi di Bintang Medan FC


- Bintang Medan FC yang berlaga di LPI terus berbenah. Setelah mendatangkan dua legiun eks timnas U23, skuad yang bermarkas di Mes Kebun Bunga, Medan, bersama PSMS ini mendatangkan empat legiun lokal asal PSM Makassar.Seperti yang terlihat, Jumat (7/1/2011), di Mes Kebun Bunga, empat eks legiun PSM Makkasar telah merapat ke skuad yang kini dilatih oleh arsitek asal Jerman tersebut, demikian Kedatangan empat pemain yang berposisi berbeda itu sendiri ke Medan, dipastikan hadir Kamis sore kemarin yang dibawa langsung oleh CEO Bintang Medan Dityo Pramono.Dityo yang dimintai komentarnya mengaku, empat pemain tadi dan dua pemain eks timnas U23 sampai saat ini masih tahap seleksi. Dan dipastikannya, dalam minggu ini sudah ada yang terpilih dari keenam pemain yang ada.Selain mendatangkan enam pemain lokal, Dityo juga mengaku segera mungkin mendatangkan legiun asing. Termasuk satu kiper yang berkebangsaan Australia."Semua dalam minggu ini lokal yang seleksi sudah selesai. Sementara asing akan merapat dan seleksi minggu depan. Ada tiga asing dari Eropa dan dua asing dari Asia yang akan kita kontrak di sini," ujar Dityo.

Keenam pemain lokal yang menjalani seleksi sudah mulai mengikuti sesi latihan bersama pemain lainnya.

Kurang Pemanasan, Paha Kiri Jose Bermasalah

Kurang Pemanasan, Paha Kiri Jose Bermasalah


Saat latihan kemarin sore, gelandang impor PSMS asal Argentina, Jose Sebastian tak ikut latihan bersama tim. Ia hanya melakukan pemanasan dari pinggir lapangan sambil memegangi begian belakang paha kirinya.

Saat ditanyakan kondisinya, Jose mengaku mengalami masalah di paha kirinya. Itu didapatnya setelah pada laga kontra Persires, Jose kurang melakukan pemanasan.

Ya, saat PSMS menang melawan Persires, Jose awalnya dicadangkan. Namun di pertengahan babak pertama, Jose dimasukkkan menggantikan Zulkarnaen. Pilihan menarik keluar Zulkarnaen sempat jadi pertanyaan awak koran ini. Karena terlihat Zulkarnaen tidak mengalami masalah cedera. Namun asisten pelatih PSMS, Edy Syahputra menjelaskan bahwa ada sedikit masalah kaki Zulkarnaen.

Dan Jose pun dimasukkan segera. Ternyata kondisi itu membawa dampak cukup buruk. “Saya kurang pemanasan saat main lawan Persires. Paha saya sakit tapi saat bertanding saya tidak merasakannya,” kata Jose.
Apakah kondisi itu akan lama? Ditanya begitu, Jose tak menjawab yakin. Mungkinkah ia akan absen di Derbi Deli kontra Persires? “Saya rasa tidak terlalu parah, semoga bisa turun lawan Pro Titan,” bebernya.

Kalahkan Persires, Dapat Bonus Rp10 Juta

Kalahkan Persires, Dapat Bonus Rp10 Juta


Menang 3-0 lawan Persires, PSMS tiba-tiba dapat bonus. Dana Rp10 juta dikucurkan pengurus untuk seluruh pemain, jajaran pelatih, manajemen, perlengkapan tim, dan tak lupa ibu-ibu urusan dapur juga kebagian.
Maka, Rp10 juta tersebut dibagi-bagi sedemikian rupa sehingga semua pihak dapat jatah. Ya, walaupun akhirnya ada yang hanya menerima Rp100 ribu, tapi semua pihak tetap tersenyum senang.
Demikianlah berharganya bonus bagi PSMS musim ini.

Bonus yang kalau dibagi-bagi akan jadi sangat kecil jumlah itu tetap sebuah anugerah. Bagaimana tidak, baru kali inilah PSMS diguyur bonus. Maka tak ayal, seluruh pihak di tubuh tim hingga orang dapur senang bukan main.
Dan yang diberi tugas membagi rata bonus adalah kapten tim, M Affan Lubis. Bonus yang cair Sabtu (8/1) itu lebih dulu diberikan kepada pelatih Suharto. Dan Suharto meminta Affan membagi rata seluruh bonus. “Kebetulan saya yang ditugasi bagi-bagi bonus ini,” kata Affan (9/1) kemarin. Suharto pun mensyukuri nikmat tak terduga itu. Sebelum latihan sore kemarin, Suharto menjelaskan bahwa rezeki tersebut memang harus dibagi rata. “Semua dapat, mulai dari pemain, pelatih hingga perlengkapan tim,” katanya.

Dan dampak bonus cukup berarti bagi para pemain. Saat latihan, mereka tampak lebih bergairah. Menurut pengurus, bonus bisa saja datang lagi asalkan prestasi dan sumber keuangan PSMS jelas.

Kalahkan Persires, Dapat Bonus Rp10 Juta

Kalahkan Persires, Dapat Bonus Rp10 Juta


Menang 3-0 lawan Persires, PSMS tiba-tiba dapat bonus. Dana Rp10 juta dikucurkan pengurus untuk seluruh pemain, jajaran pelatih, manajemen, perlengkapan tim, dan tak lupa ibu-ibu urusan dapur juga kebagian.
Maka, Rp10 juta tersebut dibagi-bagi sedemikian rupa sehingga semua pihak dapat jatah. Ya, walaupun akhirnya ada yang hanya menerima Rp100 ribu, tapi semua pihak tetap tersenyum senang.
Demikianlah berharganya bonus bagi PSMS musim ini.

Bonus yang kalau dibagi-bagi akan jadi sangat kecil jumlah itu tetap sebuah anugerah. Bagaimana tidak, baru kali inilah PSMS diguyur bonus. Maka tak ayal, seluruh pihak di tubuh tim hingga orang dapur senang bukan main.
Dan yang diberi tugas membagi rata bonus adalah kapten tim, M Affan Lubis. Bonus yang cair Sabtu (8/1) itu lebih dulu diberikan kepada pelatih Suharto. Dan Suharto meminta Affan membagi rata seluruh bonus. “Kebetulan saya yang ditugasi bagi-bagi bonus ini,” kata Affan (9/1) kemarin. Suharto pun mensyukuri nikmat tak terduga itu. Sebelum latihan sore kemarin, Suharto menjelaskan bahwa rezeki tersebut memang harus dibagi rata. “Semua dapat, mulai dari pemain, pelatih hingga perlengkapan tim,” katanya.

Dan dampak bonus cukup berarti bagi para pemain. Saat latihan, mereka tampak lebih bergairah. Menurut pengurus, bonus bisa saja datang lagi asalkan prestasi dan sumber keuangan PSMS jelas.

Derbi Deli Milik Siapa?

Derbi Deli Milik Siapa?


MEDAN-Tak lebih tiga hari sebelum Derbi Deli antara PSMS kontra Pro Titan digeber, persiapan PSMS untuk menang sudah dirancang. Hal itu terlihat dari sesi latihan Minggu (9/1) sore.

Laga itu sendiri akan kick off Rabu (12/1) malam. Inilah laga derbi perdana antara sesama tim sekota, setelah rival PSMS seperti Medan Jaya yang kini menjadi Madina Medan Jaya berlaga di Divisi 1 dan Pardedetex yang tak lagi eksis di dunia bola.

Di era sepak bola profesional, pertemuan PSMS dan Pro Titan dalam kancah resmi memang baru terjadi musim ini. Bakal lawan merupakan klub yang awalnya bernama Pro Duta Bandung. Klub itu lalu diakuisisi oleh pengusaha Sihar Sitorus dengan prediksi nilai Rp50 miliar.

Usai dikuasai seluruhnya, Pro Duta memilih berkompetisi di Sleman, Jogjakarta. Dan musim ini, Sihar memutuskan klub miliknya berkandang di Medan dengan nama Pro Titan. Maka, derbi perdana pun bakal tersaji, meski sebelumnya sempat dilaksanakan uji coba kedua tim yang dimenangkan PSMS dengan skor tipis 1-0.

Sayangnya, ketika kompetisi berjalan, suasana persaingan antara kedua tim cenderung tak bergaung. Memang, manajemen Pro Titan sempat menekan pelatih untuk meraih tiga angka melawan PSMS. Tapi, target itu bukan upaya perang urat syaraf. Sebab nyatanya Pro Titan gagal memaksimalkan dua laga di kandang sendiri.

Dari pihak PSMS, kondisi tim saat ini sedikit lebih baik. Usai meraih tiga angka dan sukses cetak tiga gol ke gawang Persires, mental pemain mendulang. Kondisi positif ini dimanfaatkan dengan baik oleh pelatih baru, Suharto. Menu latihan yang diberi mulai menjurus ke arah strategi.

Sore kemarin, Suharto berharap anak buahnya bisa memaksimalkan serangan lewat umpan silang. Ya, Suharto rupanya kerap mengamati perkembangan klub asuhan Welly Podungge itu.
Lini belakang Pro Titan, meski didominasi pemain muda, namun ada Mukti ALi Raja dan Suyatno yang sarat pengalaman. Postur tubuh juga lumayan bagus. Namun, masih ada celah yang bisa dimanfaatkan lewat upaya umpan silang maksimal.

Terlebih Suharto senang bermain dengan formasi 4-4-2, yang kerap memaksimalkan serangan lewat sayap. Tampaknya Suharto ingin mencari tahu, siapa pemain yang siap diplot sebagai pengumpan andal di kanan dan kiri. Sebelumnya, Suharto percayakan tugas ini kepada Ari Yuganda di kanan dan Faisal Azmi di kiri. Bertindak sebagai goal getter masih pada duet Kurniawan Dwi Yulianto dan Gaston Castano.

Sayang Suharto enggan berkomentar lebih banyak soal Derbi Deli perdana tersebut. “Ya kita lihat saja nanti. Yang jelas kita saat ini memaksimalkan umpan silang dulu,” katanya.

Sedangkan persiapan Pro Titan juga sudah digeber. Kekalahan menyakitkan di kandang sendiri sudah dilupakan. Welly menyatakan anak buahnya sudah dicekoki upaya untuk lebih tenang dalam menghadapi bola-bola mati. Utamanya ketika terjadi di daerah kotak penalti. Skuad yang didominasi darah muda tak harus jadi alasan. “Saya harap anak-anak bisa lebih tenang dalam setiap pertandingan,” ungkap Welly.

Minggu, 09 Januari 2011

Gaston-Kurniawan Padu

Gaston-Kurniawan Padu


Gaston-Kurniawan Padu

Dalam beberapa kesempatan, duet lini depan PSMS antara Gaston Castano dengan Kurniawan Dwi Yulianto kian hangat saja. Keberadaan kedua striker ini bahkan kian tajam.

Terutama bagi Gaston. Kekasih artis Julia Perez ini kerap mencetak gol dari kerjasamanya dengan Kurniawan. Gaya main keduanya juga sudah mulai klop dan saling pengertian.

Pada laga kontra Persires yang berakhir 3-0 untuk kemenangan PSMS, Gaston sukses kemas dua gol. Kurniawan juga mencetak satu gol pada laga itu. “Saya senang sekali duet dengan Kurniawan,” kata Gaston saat dihubungi kemarin malam.

Awalnya, gaya main Gaston sempat tidak bisa diikuti dengan baik oleh para skuad PSMS. Praktis monopoli umpan kerap terjadi antara Jose Sebastian dan Gaston saja yang sama-sama berasal dari Argentina. Bahkan pada kesempatan latihan, kedua kerap berkomunikasi dengan bahasa mereka.

Namun seiring waktu, Gaston mulai menyatu dengan tim. “Saya pada dasarnya hanya mengikuti teman-teman. Semua bermain baik dan saya senang tim bisa meraih kemenangan,” katanya.

Kini Gaston telah mengoleksi lima gol dari tujuh penampilan. Atas perolehan ini, pemain bernomor punggung 32 itu mengaku punya target pribadi. Utamanya dalam urusan menggedor gawang lawan. Tapi Gaston enggan menarget jumlah gol. “Kalau itu saya pendam saja. Yang terpenting tim bisa menang. Itu sudah menyenangkan bagi kami,” lanjut mantan bintang iklan kondom Sutra itu.

Soal gonta-ganti pelatih di PSMS sejauh ini, Gaston mengaku tak ingin ambil pusing. Di bawah kepelatihan Suharto, Gaston dkk juga merasa baik-baik saja. Tapi ia juga menyayangkan pemberhentian Rudi Keltjes. “Tim tidak ada masalah. Semua kondusif, tapi saya pribadi menyayangkan pelatih bagus seperti Rudi Keltjes harus keluar. Tapi tidak ada masalah,” uingkap Gaston.

Lalu bagaimana soal dukungan kekasih hatinya Julia Perez? Menjawab masalah pribadi ini, Gaston sedikit lebih terbuka. “Ya hubungan kami baik-baik saja. Tapi mungkin dia belum akan mendukung PSMS secara langsung seperti kemarin karena dia sedang banyak urusan,” pungkasnya.

Affan Jabat Kapten Lagi


Posisi kapten PSMS tetap jadi hal yang punya peran penting. Setelah sempat berganti-ganti, akhirnya ban kapten PSMS kembali melingkar di lengan gelandang senior, Affan Lubis.

Di era kepelatihan Zulkarnain Pasaribu, kapten diemban gelandang, Zulkarnaen. Meski punya mental kepemimpinan, Zulkarnaen dianggap masih kurang baik berkomunikasi dengan pemain lainnya.

Terlebih Zulkarnaen harus memerankan posisi baru di PSMS yakni gelandang bertahan. Akhirnya fokus pun terpecah.
Selanjutnya di era Rudi Keltjes, calon kapten tim dipilih sendiri oleh para pemain. Yang pertama dipilih adalah Affan Lubis. Namun ia sempat menolak dan akhirnya ban kapten jatuh ke lengan kiper plontos, Syahbani. Namun Syahbani juga dianggap tidak maksimal jadi kapten karena posisinya terlalu jauh dengan pemain lainnya. Komunikasi pun tak lancar.

Malah di laga perdana ketika dirinya jadi kapten, ia harus kebobolan tiga gol dan PSMS pun kalah.
Kini, ketika PSMS dilatih Suharto, ban kapten kembali jadi milik Affan. Saat melawan Persires lalu, Affan memerankan perannya dengan cukup baik. Meski senior, Affan masih sanggup menguasai lini tengah hingga nyaris 90 menit.
“Tim saat ini baik-baik saja. Semoga akan terus meraih hasil maksimal,” komentar Affan.
sumber:sumut pos

Ayam Kinantan ke Panti Asuhan

Ayam Kinantan ke Panti Asuhan


Ayam Kinantan ke Panti Asuhan
PANTI ASUHAN: Kapten PSMS Syahbani (tengah) saat berada di Panti Asuhan Al Washliyah, Jalan Yos Sudarso Medan, Jumat (7/1).

Ada yang menarik di kubu PSMS jelang bentrok Persires Rengat kemarin. Entah karena kesadaran atau mencari simpati hingga doa agar terlepas dari kekalahan, Ayam Kinantan mendatangi Panti Asuhan Al Washliyah, Jalan Yos Sudarso, Medan.

Ceritanya, terlepas dari hasil melawan Persires, punggawa Ayam Kinantan menyisihkan pendapatan mereka untuk menyumbang panti asuhan tersebut. Diwakili Kapten tim Syahbani, Sekretaris Tim Fityan Hamdy dan Mahadi Rais, PSMS menyumbangkan dana sebesar Rp1,5 juta kepada pihak pengurus panti asuhan tersebut kemarin pagi.

Menurut Syahbani, kekalahan beruntun di empat pertandingan sebelumnya tak dapat dipungkiri juga terjadi lantaran pemain yang kurang berbagi rejeki kepada sesama. Khusus bagi dia, kekalahan PSMS menurutnya terjadi lantaran dirinya yang merasa kurang bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan.

“Selama ini mungkin kami kurang berbagi dengan orang lain yang memerlukan,” ujarnya.

Syahbani mengakui, sejak terbentuknya tim, berbagi rejeki dengan orang lain masih sebatas wacana. Baru kemarin, kegiatan terebut bisa dilakukan. “Sejak tim terbentuk (Agustus tahun lalu), pemain sebenarnya sudah merencanakan ini, tapi memang belum terwujud, baru hari ini (kemarin),” tambah Syahbani.

Dia berharap, seluruh anak panti asuhan ikhlas mendoakan PSMS untuk berprestasi lebih baik lagi di kancah sepak bola nasional. Mantan kiper Persijap Jepara itu meyakini, doa seluruh anak panti asuhan dan masyarakat Medan akan mampu membuat PSMS bangkit. “Ya, kami harapkan masyarakat tetap mendoakan PSMS agar bisa berkiprah lebih baik lagi,” jelas kiper berkepala plontos itu.

Sementara pihak panti asuhan yang diwakili pengurus Zulkifli menyatakan, akan menyampaikan donasi tersebut kepada seluruh anak-anak. “Kami akan berdoa bersama agar PSMS bias berprestasi lagi,” tuturnya.

Menurutnya, sebagai masyarakat Medan, anak panti asuhan akan terus mendukung PSMS. “Siapa yang tidak kenal PSMS dan prestasinya di masa lalu. Walau sekarang kurang baik, kami doakan dan yakin, PSMS akan kembali bangkit,” pungkasnya.
sumber: SUMUT POS

Jumat, 07 Januari 2011

PSMS MEDAN

PSMS MEDAN berhasil menang 3-0 dari PERSIRES RENGAT, permainan yang diusung skuad PSMS MEDAN adalah menyerang dari sektor kanan dengan umpan2 yang memanjakan striker, gol pertama di ciptakan oleh kurniawan dwi yulianto, kedua dan ketiga Gaston Castano

Rabu, 05 Januari 2011

PSMS Junior benahi fisik

PSMS Junior benahi fisik


MEDAN - Sukses melaju ke Putaran Final Piala Suratin U-18 , PSMS Junior langsung berbenah. Dengan kualitas lawan yang diyakini lebih baik, Ayam Kinantan Junior tentu tak ingin datang dengan kekuatan yang sama. Peningkatan kualitas coba dilakukan Arsitek tim, Iwan Karo-karo.

Sekembalinya dari Banyuasin, Iwan pun langsung menggeber skuadnya dengan latihan. Jika biasanya hanya tiga kali seminggu, kini Zumanda cs digeber dengan latihan setiap hari. Pasalnya meski belum ada jadwal pasti, skuad hijau-hijau akan berlaga di bulan Januari ini.

“Kita akan latihan setiap hari untuk meningkatkan performa anak-anak. Tak ada waktu lagi karena Bulan ini kita akan bertanding lagi,” tukas Iwan usai latihan di Stadion Kebun Bunga Medan.

Yang menjadi fokus perhatian Iwan adalah fisik anak asuhnya. Tak dipungkiri perjalanan jauh cukup menguras stamina anak asuhnya. Hal itu yang coba ditingkatkannya agar para pemainnya tidak lekas lelah dalam pertarungan nanti.

“Kita kan main di luar dan menempuh perjalanan jauh. Seperti ketika di Banyuasin kita menggunakan bus dan cukup membuat anak-anak kelelahan . Fisik mereka yang coba kita tingkatkan,” tambah eks stopper PSMS dan Medan Jaya ini.

Untuk masalah teknis lainnya menurut Iwan sudah tidak ada masalah. Lini depan yang awalnya dikhawatirkannya justru tampil tajam. Salah seorang strikernya, Dede Darmawan sudah mengemas empat gol saat berlaga di Banyuasin.

“Masalah lain tidak ada masalah. Hanya tinggal pematangan saja. Lini depan kita juga main bagus,” tambah pria berkumis ini.

PSMS Junior yang tampil sebagai runner up di Banyuasin, dikabarkan akan berada satu grup dengan Arema Junior, Villa 2000 Jakarta dan PS Payakumbuh di putaran final nanti. “Mudah-mudahan kita mampu melewatinya,” ujar Manajer tim, Alexander GHO.

Untuk itu, Alex meminta publik Medan mendukung penuh perjuangan PSMS Junior. “Kita bertarung demi nama baik PSMS dan Medan. Jadi kita harap masyarakat Medan mendukung baik lewat doa maupun suntikan moril,” tambah pria berkacamata ini.

Parlin Siagian: Manajer Bekerja dalam Porsi yang Membingungkan

Parlin Siagian: Manajer Bekerja dalam Porsi yang Membingungkan


Peran manajer PSMS musim ini dikritisi banyak pihak pecinta sepak bola Kota Medan. Salah satunya datang dari mantan pemain dan pelatih PSMS, Parlin Siagian. Menurut Parlin, Idris SE sebagai manajer yang juga Sekretaris Umum PSMS harus lebih banyak belajar tentang sepak bola.

Parlin juga menyarankan agar sosok manajer diberi gaji selayaknya pelatih dan pemain PSMS. “Dengan begitu, kata profesional akan tercipta. Selama ini manajer bekerja dalam porsi yang membingungkan,” kata Parlin yang dihubungi Rabu (5/1) malam kemarin.

Ditambahkan Parlin, sosok manajer tak terlalu penting banyak bicara soal sepak bola. Kritisi akan pola kepelatihan pelatih tidak seharusnya dikeluarkan seorang manajer ke khalayak ramai. “Seharusnya manajer mempertanyakan keputusan pelatih saat itu juga. Jadi, jangan ketika kalah, pelatih langsung jadi kambing hitam dan diberhentikan,” lanjut pemain yang tenar dengan tendangan melengkungnya itu. Setelah Zulkarnain Pasaribu dan Rudi Keltjes angkat kaki dari PSMS musim ini, pengurus menunjuk Suharto untuk jadi pelatih. Parlin lantas khawatir kalau Suharto juga akan bernasib sama seperti pelatih lainnya kalau sampai kalah. “Mana ada sepak bola yang selalu menang. Menang kalah, seri itu lumrah. Itulah irama sepak bola. Jangan baru sekali kalah, langsung diganti lagi,” lanjutnya.

Dengan kondisi saat ini, keinginan PSMS kembali naik kasta ke Indonesia Super League pun kian tipis. Menurut Parlin, perlu hitung-hitungan di atas kertas terkait keinginan itu. Berdasarkan materi pemain yang ada dan sisa pertandingan, tampaknya Parlin pesimis hal itu akan tercapai. “Matematika kadang tak berlaku dalam sepak bola. Tapi dalam konteks ini, PSMS perlu mencatat ulang,” kata Parlin. “Selalu menang di kandang saja tak jaminan jadi juara. Di tandang, PSMS juga harus bisa meraih angka,” bebernya.

Sebelumnya, pihak fans PSMS juga tak sependapat dengan keputusan mengganti pelatih ketika tim sedang meradang. Dua kelompok fans, Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan dan PSMS Medan Fans Club (PMFC) sepakat harus ada evaluasi di kepengurusan.