SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

ANDA HORMAT KAMI SEGAN ,JIKA ANDA KURANG AJAR KAMI RIBAK SUDE ANDA!!!!!

PSMS MEDAN NEVER DIE!!!!
Powered By Blogger

Entri Populer

Rabu, 08 September 2010







SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1431 H,,, MINAL AIDIN WAL FAIDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN...

Tobar hilang, Chena melayang

Tobar hilang, Chena melayang


(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - PSMS Medan harus bersiap tanpa peran playmaker sebagai penyuplai bola-bola matang untuk para striker. Posisi yang tidak dimiliki skuad Ayam Kinantan dalam dua musim terakhir.

Setelah memutuskan untuk memulangkan playmaker asal Chile, Alejandro Tobar, PSMS juga dipastikan tidak akan mendapatkan Gustavo Chena. Kepastian itu disampaikan sekretaris umum PSMS, Idris SE.

Ditemui usai laga ujicoba kontra Gumarang FC di Stadion Teladan Medan malam ini, Idris mengakui Chena gagal diboyong kembali ke Medan. Gelandang asal Argentina itu memutuskan untuk memperpanjang kontrak dengan PSIS Semarang.

Padahal sebelumnya Idris cukup optimis untuk merekrut mantan bintang PSMS di Ligina 2007 itu. Kapasitas Chena diyakini Idris bisa melebihi Tobar yang fisiknya diragukan tim pelatih. “Awalnya dia memang bilang mau bermain disini. Tapi apa boleh buat dia sudah memperpanjang kontrak dengan PSIS,” tambahnya.

Alhasil kondisi ini berimbas buruk untuk PSMS. Meskipun kerap mempermasalahkan lini depan yang belum juga mendapatkan striker asing berkualitas, tak dipungkiri peran playmaker juga penting. Apalagi striker tidak akan bisa berbuat banyak tanpa suplai matang seorang playmaker.

Hal itu pun diakui Idris. Kehilangan Tobar sangat terasa pada ujicoba kontra Gumarang tadi sore yang berakhir imbang. “Memang kita tidak melihat adanya dukungan dari lini tengah kepada dua striker. Ya, kita cukup kehilangan peran Tobar (playmaker-red) di lini tengah. Hanya saja apakah mereka menyadari,” tambahnya.

Kebutuhan akan sosok playmaker diakui Idris harus segera terpenuhi. Untuk itu pihaknya sedang berusaha mencari penggantinya. Nama Sretko Mitrovic disebut-sebut sebagai pengganti yang sepadan. Pemain asal Bosnia-Herzegovina itu diketahui belum pernah merumput di Liga Indonesia.

Nasib duo striker asing, Amos Marah Kilmet dan Roberto Acosta, pun belum diputuskan. Menurut Idris, performa keduanya perlu dipantau lagi di laga ujicoba dan itu baru bisa dilakukan usai lebaran karena mulai Rabu ini pemain diliburkan menyambut Idul Fitri.

“Kita butuh memantau lagi performa mereka di ujicoba. Ya akan kita putuskan usai lebaran. Karena kita tidak bisa menilai secara instan. Apalagi kondisinya saat ini pemain letih,” pungkas Idris.

Tobar korban PSMS ke-13

Tobar korban PSMS ke-13





MEDAN - Harapan masyarakat Medan untuk menyaksikan aksi Alejandro Tobar pupus sudah. Sebagaimana diprediksi sebelumnya, playmaker asal Chile itu batal direkrut dengan alasan fisik yang menua dan riwayat cedera paha hingga menguatkan pengurus dan tim pelatih tidak lagi memakai jasanya.

"Ya, kita takutkan fisiknya. Lihat saja mainnya masih takut kontak lawan. Takutnya di perjalanan nanti, Tobar rawan cedera," ujar sekretaris umum PSMS, Idris, malam ini.

Pada sesi latihan tadi sore, Tobar tak lagi berada diantara pemain-pemain lainnya. Hanya dua striker asing, Amos Marah Kilmet dan Roberto Acosta yang masih terlihat di pantau oleh tim pelatih. "Dia sudah kita pulangkan tadi pagi. Sekarang kita fokus memantau Acosta dan Amos," ujar Asisten Pelatih PSMS, Suyono.

Kabar pencoretan Tobar pun disayangkan banyak pihak. Terutama dari kalangan fans. Pasalnya pesona Tobar masih melekat di hati para pecinta Ayam Kinantan. Aksinya lima tahun silam di PSMS menjadi memori yang sulit dilupakan para fans PSMS.

Lihat saja dalam setiap ujicoba yang dilakoni Tobar. Aplaus penonton kerap terdengar setiap umpan-umpan matang yang dilepaskannya. Selain itu animo masyarakat Medan untuk menyaksikan PSMS terlihat meningkat. Meski hanya sebatas ujicoba, banyak yang datang untuk melihat kembali aksi mantan gelandang Persib dan Persikab Bandung ini.

"Tobar masih bagus kok permainannya. Kalau fisiknya seperti itu wajar saja karena usianya memang tidak muda lagi, tapi masih bisa diandalkan. Lihat saja umpan-umpan matangnya yang membuat para striker lebih banyak peluang mencetak gol," ujar ketua umum SMeCK Hooligan, Nata Simangunsong.

Menyoal fisiknya yang tak lagi kokoh menurut Nata harusnya bisa ditutupi dengan pemain lain. "Tobar punya peran yang berbeda, karena dia lebih fokus membangun serangan. Tugas yang lain untuk menutupi kelemahan Tobar. Kan ada Faisal yang merupakan gelandang pekerja keras," tambahnya.

Pencoretan ini semakin membuat kita bertanya-tanya seperti apa sih kriteria legiun asing yang diharapkan PSMS. Pasalnya, Tobar merupakan pemain ke-13 yang dicoret. Bisa saja hal itu juga terjadi para Acosta dan Amos, dua pemain asing tersisa.

Padahal kompetisi akan segera bergulir tak kurang dari sebulan ke depan. Imbas buruknya, bisa jadi PSMS belum juga mendapatkan pemain asing saat kompetisi bergulir.