SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

ANDA HORMAT KAMI SEGAN ,JIKA ANDA KURANG AJAR KAMI RIBAK SUDE ANDA!!!!!

PSMS MEDAN NEVER DIE!!!!
Powered By Blogger

Entri Populer

Sabtu, 04 Desember 2010

Avian Tumengkol pimpin PSMS di LPI

Avian Tumengkol pimpin PSMS di LPI



(Waspada)

MEDAN - Kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) direncanakan akan mencatat sejarah baru dalam dunia sepakbola Indonesia pada 8 Januari 2011 mendatang. Pertandingan perdana LPI akan digelar setelah buka dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Menurut General Manager & Direktur Kompetisi LPI, Arya Abhiseka, Kota Medan akan diwakili oleh dua tim dalam kompetisi ini, yakni Medan Chiefs FC dan Medan Bintang FC. Arya menyatakan apresiasinya kepada Kota Medan karena kota ini merupakan salah satu bukti antusiasme sepakbola sangat tinggi di Sumatera Utara. “Dan Medan merupakan barometer sepakbola di Indonesia, terbukti dari para pemain asal Medan sudah bermain di kancah nasional," katanya kepada Waspada Online, tadi malam.

Arya menjelaskan, PSMS Medan di LPI akan diwakili oleh Medan Bintang FC yang akan dipimpin oleh Avian Tumengkol selaku CEO (Chief Executive Officer) atau Kepala Eksekutif. "Sosok Avian Tumengkol sangat layak untuk memegang jabatan CEO, dan Konsorsium LPI telah mempercayakan jabatan itu kepada beliau. Saya yakin beliau (Avian, red) sangat kompeten dan kredibel untuk mengemban kepercayaan yang diberikan untuk mewujudkan semangat dan impian pecinta sepakbola di Sumatera Utara," katanya.

"Sebagai mantan pemain, pelatih dan manajer sepakbola di tingkat internasional serta sebagai tokoh pers Sumut yang memiliki pola kepemimpinan yang professional, kami percaya Avian mampu untuk mengemban kepercayaan yang diberikan kepadanya," Arya menambahkan.

Hal senada juga dilontarkan oleh CEO Asosiasi Pemain LPI, Herna Pardede. Dikatakannya, Avian merupakan seorang tokoh muda yang memiliki pola kepemimpinan yang profesional. “Beliau bisa menjadi corong untuk mewujudkan impian-impian pecinta PSMS karena kecintaannya sendiri terhadap PSMS. Dan karena Bang Avian memang berpengalaman di bidang ini," tegas Herna yang juga mantan Presiden Kampak FC.

Kami berharap, Herna melanjutkan, Avian dapat merangkul seluruh elemen sepakbola di Medan dan Sumatera Utara untuk merealisasikan apa yang diharapkan dari kompetisi ini yang bertujuan untuk membenahi pola sepakbola di Indonesia, menuju pola yang lebih baik lagi,” ujarnya kepada Waspada Online.

Selain itu, dia juga berharap agar Avian mampu untuk menunjukkan kualitas yang maksimal dan profesional, sehingga masyarakat mampu menyadari, bahwa jika dikelola dengan benar Persatuan Sepak Bola Medan Sekitarnya bisa maksimal.

Arya Abhiseka juga mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah siap untuk melangsungkan kompetisi yang akan menghadirkan banyak pemain kelas dunia itu. Dijelaskan Arya, LPI akan menjadi salah satu ajang untuk meningkatkan kualitas sepakbola di Indonesia. “Saya yakin LPI bisa menjadi kompetisi sepakbola nasional yang lebih profesional, mandiri, dan berkualitas dibandingkan kompetisi sepakbola lainnya di Indonesia,” jelas Arya.

Avian memulai sepak terjangnya sebagai pemain sepakbola di Amerika Serikat tahun 1978 bermain di Montgomery County Soccer League, AS bersama tim Brown Dragons FC, Black Knights FC, dan Maroon Strikers FC dengan memenangkan 3 musim kompetisi. Saat itu, Avian bermain di posisi sayap kanan.

Kemudian Avian juga bermain di klub Divisi 2 Victoria State League Australia bersama Sandringham City FC dan Kooyong Park FC sebagai kiper pada tahun 1995-1997 dan asisten pelatih tahun 1998. Sebagai kiper, Avian juga bermain di sejumlah tim seperti Permias DC (Liga Permias seluruh AS), Melbourne98 FC (Liga PPIA Australia), dan FKPPI FC (Rayon Cilandak Jakarta Selatan).

Selain itu, Avian juga menjadi Player/Manager pada sejumlah tim sepakbola di Indonesia hingga tahun 2006.

Medan Bintang FC wakil PSMS di LPI

Medan Bintang FC wakil PSMS di LPI



(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - Kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) direncanakan akan mencatat sejarah baru dalam dunia sepakbola Indonesia pada 8 Januari 2011 mendatang. Laga perdana LPI akan digelar setelah dibuka dan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Manajer Umum dan Direktur Kompetisi LPI, Arya Abhiseka, mengatakan saat ini pihaknya sudah siap melangsungkan kompetisi yang akan menghadirkan banyak pemain dunia. Dijelaskan Arya, LPI akan menjadi salah satu ajang meningkatkan kualitas sepakbola di Indonesia.

“Saya yakin LPI bisa menjadi kompetisi sepakbola nasional yang lebih profesional, mandiri dan berkualitas dibandingkan kompetisi sepakbola lainnya di Indonesia,” jelas Arya kepada Waspada Online tadi malam.

Medan sebagai salah satu kota yang turut partisipasi di LPI akan diwakili dua tim, yakni Medan Chiefs FC dan Medan Bintang FC. Arya menyatakan apresiasinya kepada Kota Medan karena merupakan salah satu bukti antusiasme sepakbola tinggi di Sumatera Utara.

“Medan merupakan barometer sepakbola di Indonesia, terbukti dari para pemain asal Medan sudah bermain di kancah nasional," katanya menambahkan Medan Bintang FC yang mewakili PSMS Medan di LPI akan dipimpin Avian Tumengkol selaku CEO (Chief Executive Officer) atau Kepala Eksekutif.

"Sosok Avian layak memegang jabatan CEO dan Konsorsium LPI telah mempercayakan jabatan itu kepadanya. Saya yakin Avian kredibel mengemban kepercayaan yang diberikan untuk mewujudkan semangat dan impian pecinta sepakbola di Medan," katanya.

Hal senada juga dilontarkan oleh CEO Asosiasi Pemain LPI, Herna Pardede. Dikatakannya, Avian merupakan seorang tokoh muda yang memiliki pola kepemimpinan yang profesional.

“Beliau bisa menjadi corong untuk mewujudkan impian pecinta PSMS karena kecintaannya sendiri terhadap Ayam Kinantan. Dan juga karena Bang Avian memang berpengalaman," tegas mantan Presiden Kampak FC.

Herna pun berharap Avian dapat merangkul seluruh elemen sepakbola di Medan dan Sumatera Utara untuk merealisasikan harapan dari kompetisi ini yang bertujuan membenahi pola sepakbola di Indonesia menuju pola yang lebih baik lagi.

Evaluasi Lini Depan

Evaluasi Lini Depan


MEDAN- Dua kali melakoni laga tandang melawan Persiraja dan PSAP, PSMS sama sekali tidak mencetak gol. Praktis, saat ini PSMS baru mencetak empat gol (2 Gaston Castano, 1 Kurniawan, 1 Tri Yudha Handoko). Sedangkan gawang PSMS sudah kebobolan tujuh kali.

Kondisi ini harus diperhatikan secara mendalam. Jika tidak, maka PSMS tidak akan pernah mampu mencetak gol di kandang lawan. Di kandang sendiri saja, PSMS kesulitan mencetak gol.

Ketajaman Gaston Castano dan Kurniawan Dwi Yulianto memang belum bisa jadi jaminan mutu PSMS. Sialnya, pelapis duet striker ini juga kurang mumpuni karena masih belia benar. Dia adalah Rinaldo dan Mahadi Rais. Nama terakhir bahkan tidak diboyong ikut away.

PSMS sebenarnya punya striker yang lumayan tajam. Dia adalah Zulkarnaen yang musim ini jadi kapten PSMS. Namun Zulkarnaen tidak dimainkan sebagai striker. Zulkarnaen lebih ditarik ke belakang, menjadi gelandang serang atau berposisi sebagai second striker. Dengan hanya mengandalkan duet Gaston-Kurniawan, tampaknya PSMS masih akan mandul.

Rinaldo sendiri sudah coba dimainkan saat melawan PSAP lalu. Namun ia belum bisa mencetak gol. Lagi pula, ia hanya dimainkan ketika pertandingan hanya menyisakan 20 menit waktu normal.
“Rinaldo cukup lumayan. Saat dia dimasukkkan, dia berhasil menciptakan beberapa peluang. Namun belum tenang dan bisa mencetak gol,” kata Suyono.

Kiper PSMS, Irwin Ramadhana Sunting Pipit Novita Sari

Kiper PSMS, Irwin Ramadhana Sunting Pipit Novita Sari

10:59, 04/12/2010
Kiper PSMS, Irwin Ramadhana Sunting Pipit Novita Sari
MENIKAH: Irwin Ramadhana dan Pipit Novita Sari akan menggelar akad nikah pagi ini.

Sempat Putus Nyambung, Akhirnya Nikah Juga

Empat tahun merajut asmara dengan pujaan hatinya, Pipit Novita Sari, kiper PSMS, Irwin Ramadhana akhirnya naik pelaminan juga.

Kiper jangkung yang akrab disapa bule oleh teman dan fans ini, akan melepas masa lajangnya hari ini (4/12) di Jalan Gaharu Kompleks PTP IX Medan.
“Kami sudah empat tahun menjalani suka dan duka bersama. Pipit cukup sabar dan ngerti dengan profesiku sebagai pemain bola,” kenang Irwin.

Kisah cinta Irwin dengan Pipit diterangkannya sebagai sebuah hal yang istimewa. Mereka bertemu dengan perantara teman, alias dicomblangi. Menariknya, saat berkenalan empat tahun lalu, Pipit masih duduk di bangku SMA. Dan saat bertemu untuk kali pertama, Irwan langsung jatuh cinta.
“Awalnya dikenalin sama kawan. Saya pun datang langsung ke rumahnya untuk berkenalan langsung. Setelah perkenalan itu, kami sering berkomunikasi ya walaupun masih sulit untuk bertemu setiap saat,” kata mantan penjaga gawang Persikabo Bogor itu.

Kiper berpostur 181 cm ini juga tak menutupi, kalau kisah asmara mereka kerap diwarnai putus-nyambung. Hal itu dikarenakan profesi Irwin yang terkadang lebih sering berada di kampung orang daripada di kota sendiri. “Ya awalnya pasti karena jarang jumpa. Itu dikarenakan saya harus main bola di klub luar kota,” kata Irwin.

Waktu itu, pria kelahiran 18 Juli 1980 ini sempat merumput di PSKPS Padang
Sidempuan, PSSB Bireuen dan terakhir Persikabo Bogor sebelum kembali
ke Medan. “Ya putus nyambung itu biasa, namanya pacaran. Tapi walaupun jarang jumpa komunikasi kita tetap berjalan baik, itu yang kusuka darinya,” tambah Irwin sambil senyum-senyum.

Pipit sendiri mengakui semua ini akhirnya jadi sebuah ikatan karena rasa cinta. “Sebenarnya aku gak ngerti bola, tapi karena rasa cintaku padanya makanya kami tetap bertahan,” kata Pipit malu-malu.

Hari ini, hari bahagia itu akhirnya tiba. Akad nikah disertai resepsi pernikahan digelar di rumah calon mempelai wanita.

Namun rencananya kedua pasangan pengantin baru ini akan kembali menggelar resepsi di rumah orangtua Irwin Ramadhana di Jalan Karya Jaya, Gang Eka Serumpun Medan Johor. “Mohon doa restunya ya,” kata Irwin dan Pipit mengakhiri.