SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

ANDA HORMAT KAMI SEGAN ,JIKA ANDA KURANG AJAR KAMI RIBAK SUDE ANDA!!!!!

PSMS MEDAN NEVER DIE!!!!
Powered By Blogger

Entri Populer

Jumat, 17 September 2010

Materi pemain PSMS belum paten

Materi pemain PSMS belum paten



(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN – PSMS Medan telah siap menatap kompetisi Divisi Utama 2010/2011 tahun ini. Beberapa pemain sudah menandatangani kontrak untuk memperkuat skuad tim kebanggaan masyarakat kota Medan ini.

Namun, pecinta tim Ayam Kinantan (julukan PSMS) masih meragukan kekuatan tim kebanggaannya untuk berlaga di kasta kedua kompetisi sepakbola Indonesia. Hal itu didasarkan dari beberapa laga ujicoba yang dilakukan belum memberikan hasil memuaskan.

Ketua umum Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan, Nata Simangungsong, menilai materi pemain PSMS yang ada saat ini belum mumpuni (memadai), sehingga dikhawatirkan tidak bisa meloloskan tim berjuluk "Ayam Kinantan" ini ke Liga Super Indonesia.

"Terus terang saya katakan, seluruh pemain yang sudah menandatangani kontrak belum layak membela PSMS," tegas Nata, tadi malam.

Nata sangat mengharapkan ketegasan dari pengurus tentang pemilihan materi pemain dalam memperkuat skuad Ayam Kinantan.

Disinggung tentang kehadiran lima pemain asing plus Kurniawan Dwi Julianto menjalani seleksi, Nata, menilai kelima pemain asing tersebut tidak memiliki kualitas. "Mereka tidak ada istimewanya. Kualitas mereka sama dengan para pemain lokal PSMS," ujar Nata.

Namun soal kehadiran Kurniawan, Nata menganggap kehadiran mantan pemain tim Primavera itu bisa mengangkat gengsi tim PSMS sekaligus bisa mendatangkan animo masyarakat untuk menyaksikan penampilan PSMS dalam setiap laga.

Lima pemain asing yang kini menjalani seleksi, Carlos Henrique asal Brazil dengan posisi striker, Vagner Luis asal Brazil (belakang), Jose Sebastian asal Argentina (gelandang), Ibe Johnson asal Nigeria (gelandang) dan Jose Luiz asal Brazil juga berposisi gelandang.

Kurniawan langsung dapat pujian

Kurniawan langsung dapat pujian



(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - Mantan bintang tim nasional, Kurniawan Dwi Julianto, langsung mendapat pujian kala mengikuti seleksi tim PSMS Medan menuju kompetisi Divisi Utama 2010/2011 di Stadion Teladan Medan.

Bersama mantan pemain Liga Champions asal Nigeria, Ibe Johnson, Kurniawan bergabung bersama Harry Syahputra cs dalam latihan sesaat tiba di Kota Medan. Dalam seleksi pertamanya, kedua pemain bahkan telah memperlihatkan kemampuannya di posisinya masing-masing.

Tercatat beberapa kali mantan pemain PSSI Primavera menyulitkan pemain belakang serta penjaga gawang Andi Setiawan. Begitu juga dengan Ibe yang juga mantan pemain klub VB Sport Maldive mampu menjalankan peranannya sebagai playmaker.

Performa positif Kurniawan dan Ibe ini juga diakui oleh sekretaris umum PSMS, Idris dan Benny Tomasoa. Selain itu, kerap terdengar pujian dari beberapa penonton yang turut menyaksikan latihan Ayam Kinantan.

“Kurniawan masih memiliki kemampuan yang berkelas sebagai striker dan kemampuannya menguasai bola-bola atas maupun bawah masih cukup mapan,” ujar Idris kepada Waspada Online, tadi malam.

Sama halnya dengan Idris, Benny Tomasoa yang juga Asisten Manajer Tim pada kompetisi lalu mengakui kehadiran Si Kurus (julukan Kurniawan) di barisan depan Ayam Kinantan akan mempertajam serangan tim.

Mengenai Ibe, duetnya bersama gelandang Brazil Jose Luis bisa menjadi pasangan solid. Dalam kesempatan itu, Idris mengakui dalam dua atau tiga hari mendatang akan merapat dua pemain asing lainnya, yakni Christian Lenglolo (striker) dan mantan pemain PSMS asal Kamerun, Mbom-Mbom Julien (gelandang).

“Sebelum pelatih Zulkarnaen Pasaribu menetapkan tiga pemain asing inti, pengurus masih membuka pintu bagi pemain asing lain yang berkeinginan mengikuti seleksi PSMS,” ujar Idris.

Selain 19 pemain lokal, Kurniawan, Jose Luiz dan Ibe, latihan pembentukan tim diikuti tiga pemain asing lainnya. Masing-masing ketiga legiun asing itu adalah Vagner Luis (bek/Brazil), Jose Sebastian (tengah/Argentina) dan Carlos Henrique (striker/Brazil).

Kurniawan langsung dapat pujian

Kurniawan langsung dapat pujian



(WOL Photo/Austin Antariksa)

MEDAN - Mantan bintang tim nasional, Kurniawan Dwi Julianto, langsung mendapat pujian kala mengikuti seleksi tim PSMS Medan menuju kompetisi Divisi Utama 2010/2011 di Stadion Teladan Medan.

Bersama mantan pemain Liga Champions asal Nigeria, Ibe Johnson, Kurniawan bergabung bersama Harry Syahputra cs dalam latihan sesaat tiba di Kota Medan. Dalam seleksi pertamanya, kedua pemain bahkan telah memperlihatkan kemampuannya di posisinya masing-masing.

Tercatat beberapa kali mantan pemain PSSI Primavera menyulitkan pemain belakang serta penjaga gawang Andi Setiawan. Begitu juga dengan Ibe yang juga mantan pemain klub VB Sport Maldive mampu menjalankan peranannya sebagai playmaker.

Performa positif Kurniawan dan Ibe ini juga diakui oleh sekretaris umum PSMS, Idris dan Benny Tomasoa. Selain itu, kerap terdengar pujian dari beberapa penonton yang turut menyaksikan latihan Ayam Kinantan.

“Kurniawan masih memiliki kemampuan yang berkelas sebagai striker dan kemampuannya menguasai bola-bola atas maupun bawah masih cukup mapan,” ujar Idris kepada Waspada Online, tadi malam.

Sama halnya dengan Idris, Benny Tomasoa yang juga Asisten Manajer Tim pada kompetisi lalu mengakui kehadiran Si Kurus (julukan Kurniawan) di barisan depan Ayam Kinantan akan mempertajam serangan tim.

Mengenai Ibe, duetnya bersama gelandang Brazil Jose Luis bisa menjadi pasangan solid. Dalam kesempatan itu, Idris mengakui dalam dua atau tiga hari mendatang akan merapat dua pemain asing lainnya, yakni Christian Lenglolo (striker) dan mantan pemain PSMS asal Kamerun, Mbom-Mbom Julien (gelandang).

“Sebelum pelatih Zulkarnaen Pasaribu menetapkan tiga pemain asing inti, pengurus masih membuka pintu bagi pemain asing lain yang berkeinginan mengikuti seleksi PSMS,” ujar Idris.

Selain 19 pemain lokal, Kurniawan, Jose Luiz dan Ibe, latihan pembentukan tim diikuti tiga pemain asing lainnya. Masing-masing ketiga legiun asing itu adalah Vagner Luis (bek/Brazil), Jose Sebastian (tengah/Argentina) dan Carlos Henrique (striker/Brazil).

Divisi Utama bukan tempat PSMS

Divisi Utama bukan tempat PSMS



(WOL Photo/Austin Antariksa )

MEDAN - Menyebut nama Kurniawan Dwi Julianto, para pecinta bola pasti akan langsung membayangkan sosok kurus dan lincah yang mengancam jantung pertahanan lawan. Kini pemain berjuluk si Kurus itu siap membela panji PSMS dan membawa Ayam Kinantan kembali ke kasta utama kompetisi sepakbola nasional.

Pemain yang malang melintang di beberapa klub Liga Indonesia seperti Persela Lamongan, Persisam Samarinda, Pelita Bakrie (kini Pelita Jaya-red), Persebaya, Persija, PSPS Pekanbaru dan PSM Makassar ini pun berharap hal itu mampu diwujudkannya musim ini.

“Ya, saya bertekad maksimallah jika memang nanti dikontrak psms. Apalagi tim sebesar Ayam Kinantan kan tidak seharusnya berada di sini (Divisi Utama-red). Mudah-mudahan saya bisa ikut membawa PSMS kembali ke ISL,” ujar Kurniawan tadi sore usai latihan di Stadion Teladan.

Pemain yang juga pernah memperkuat Sampdoria Primavera, FC Luzern (Swiss) serta FC Sarawak ini tidak takut turun pamor walaupun PSMS saat ini hanya bermain di kasta kedua. Baginya, PSMS tetaplah punya nama besar dan sederetan prestasi yang membanggakan.

“PSMS kan klub besar dan selalu menyumbangkan banyak pemain nasional. Jadi mengapa harus takut turun pamor. Lagipula dua musim lalu saya pernah memperkuat Persisam yang juga bermain di Divisi Utama,” tambahnya.

PSMS memang berharap Kurniawan mampu mengangkat kembali prestasi tim yang semakin menurun. Menurut Sekretaris Umum PSMS, Idris SE, Kurniawan akan segera direkrut jika nantinya memenuhi kriteria tim pelatih.

“Untuk harga memang sudah deal, tapi tetap kita menunggu keputusan tim pelatih sebagai pihak yang berwenang untuk menangani tim,’ ujar Idris.

Jika memang pelatih sepakat memboyong si Kurus, maka pihaknya tinggal menunggu tes kesehatan dan tandatangan kontrak. “Setelah pelatih setuju kita lihat tes kesehatan nanti. Nantinya meliputi penyakit dan tes narkoba. Untuk fisik, dia cukup bagus,” pungkas Idris.

Kurniawan masih tercatat sebagai pemain dengan penampilan terbanyak (60 penampilan) dan juga pencetak gol terbanyak dalam timnas (33 gol).

Satu Striker Asing Merapat

Satu Striker Asing Merapat


Pengurus dan pelatih PSMS tampaknya belum menemukan pemain asing yang pas. Setelah memulangkan Amos dan memasukan Acosta ke daftar tunggu, satu pemain asing lain pun didatangkan. Adalah Rufus A Salue, striker asal Liberia, pemain yang dimaksud.

Pemain kelahiran 7 Juni 1983 ini sampai di Medan pada pukul 20.00 WIB, Rabu (15/9). Setelah beristirahat, Salue langsung bergabung dengan tim dan mengikuti latihan fisik yang dilaksanakan Kamis pagi (16/9). Setelah itu, dilanjutkan sore harinya di lapangan Stadion Teladan.

Pada latihan sore tersebut, Salue menunjukkan kemampuannya. Asissten Pelatih Suyono mengatakan pemain berkulit hitam ini bermain cukup baik. Ya, menurut Suyono, mantan pemain Mojokerto Putra tersebut memperlihatkan penampilan yang sangat layak sebagai seorang pemain asing, skill,dan gaya bermainnya mulai kelihatan. “Cukup bagus, tapi tunggu dulu kepastiannya, kita lihat bagaimana dia (Salue) bertanding,” kata Suyono.

Sementara itu Sekum PSMS Idris mengatakan, kedatangan para pemain asing merupakan suatu kebanggan bagi PSMS. Antusias mereka untuk masuk skuad tim sangat besar, namun ketika pemain tidak memenuhi kriteria pelatih, mustahil pemain yang bersangkutan akan diikat. “Ya, kita menginginkan pemain asing yang menonjol dan memiliki kemapuan individual yang bagus. Jangan sampai kemampuannya di bawah kemampuan pemain lokal,” ujarnya.

Satu Striker Asing Merapat

Satu Striker Asing Merapat


Pengurus dan pelatih PSMS tampaknya belum menemukan pemain asing yang pas. Setelah memulangkan Amos dan memasukan Acosta ke daftar tunggu, satu pemain asing lain pun didatangkan. Adalah Rufus A Salue, striker asal Liberia, pemain yang dimaksud.

Pemain kelahiran 7 Juni 1983 ini sampai di Medan pada pukul 20.00 WIB, Rabu (15/9). Setelah beristirahat, Salue langsung bergabung dengan tim dan mengikuti latihan fisik yang dilaksanakan Kamis pagi (16/9). Setelah itu, dilanjutkan sore harinya di lapangan Stadion Teladan.

Pada latihan sore tersebut, Salue menunjukkan kemampuannya. Asissten Pelatih Suyono mengatakan pemain berkulit hitam ini bermain cukup baik. Ya, menurut Suyono, mantan pemain Mojokerto Putra tersebut memperlihatkan penampilan yang sangat layak sebagai seorang pemain asing, skill,dan gaya bermainnya mulai kelihatan. “Cukup bagus, tapi tunggu dulu kepastiannya, kita lihat bagaimana dia (Salue) bertanding,” kata Suyono.

Sementara itu Sekum PSMS Idris mengatakan, kedatangan para pemain asing merupakan suatu kebanggan bagi PSMS. Antusias mereka untuk masuk skuad tim sangat besar, namun ketika pemain tidak memenuhi kriteria pelatih, mustahil pemain yang bersangkutan akan diikat. “Ya, kita menginginkan pemain asing yang menonjol dan memiliki kemapuan individual yang bagus. Jangan sampai kemampuannya di bawah kemampuan pemain lokal,” ujarnya.

Selangkah Lagi

Selangkah Lagi


Selangkah Lagi
MAKIN DEKAT: Kurniawan Dwi Julianto (kanan) saat latihan bersama PSMS di Stadion Teladan Medan, Rabu (15/9).//Andri Ginting/Sumut Pos

MEDAN-Kurniawan Dwi Julianto semakin dekat dengan PSMS. Setelah sepakat soal kontrak, kini mantan pemain Timnas tersebut hanya dihalangi proses pemeriksaan kesehatan sebelum mengenakan seragam PSMS selama satu musim.

Kepastian ini diungkapkan Sekretaris Umum PSMS Idris kepada Sumut Pos, Kamis (16/9). Dikabarkan, pengurus maupun pelatih telah sepakat untuk mengikat kontrak pemain bertubuh kurus ini untuk satu musim ke depan. “Nilai kontrak sudah deal, tinggal hasil kesehatan saja,” jelas Idris.

Ya, Kurniawan harus terlebih dahulu mengikuti tahap seleksi selanjutnya yakni proses pemeriksaan kesehatan. Pentingnya pemeriksaan kesehatan ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan pemain dalam menggelar pertandingan nantinya. Apalagi, mengingat kompetisi akan digulirkan kurang lebih selama delapan bulan. Selain itu, pemain kelahiran 13 Juli 1976 tersebut pernah mengalami cedera. “Kita lihat dulu kesehatannya kan dia pernah cedera. Itu juga akan jadi bahan pertimbangan kita,” kata Idris.

Tambah Idris, pemeriksaan tersebut dilakukan secara keseluruhan tanpa terkecuali. Pengurus juga tidak akan memasukkan pemain apabila terjangkit narkoba. “Ya, kita periksa seluruhnya, kalau terjangkit penyakit dan terjangkit narkoba langsung kita keluarkan tanpa kompromi,” tegasnya.

Jadwal pemeriksaan kesehatan untuk Kurniawan akan diusahakan pengurus pada Selasa (21/9) mendatang. Hasil pemeriksaan tersebut merupakan referensi terhadap nasib pemain yang akan bergabung bersama PSMS, termasuk enam pemain yang belum melakukan pemeriksaan kesehatan. “Kita usahakan Selasa siap dan hasil pemeriksaan kesehatan ini yang menjadi referensi bagi kita, termasuk enam pemain lokal yang belum melakukan pemeriksaan kesehatan,” ujar Idris.

Berbeda dengan Kurniawan, Amos Marah Kicmett malah dipastikan hengkang. Amos yang tampil menjanjikan di uji coba PSMS sebelumnya ternyata tidak menyentuh minat pelatih. Mantan pemain Persiraja itu pun resmi dipulangkan. Sementara striker dari Paraguay Roberto Acosta berada dalam daftar tunggu. “Kalau tidak ada striker yang layak, dia (Acosta) dipanggil lagi,” timpal Asisten PelatihSuyono.

Faisal Azmi

Seminggu Sekali Pergi ke Salon

Seminggu Sekali Pergi ke Salon

Faisal Azmi, Gelandang PSMS Medan

Sosok yang satu ini bisa dikatakan tak asing lagi bagi PSMS. Ya, setelah masuk dalam skuad musim lalu, musim inipun dia memiliki kesempatan yang sama. Rambutnya yang gondrong cenderung membuat dirinya terihat seram. Padahal, pria kelahiran 4 Agustus 1986 di Lubukpakam ini cukup menyenangkan. Seperti apa kisahnya?


Nah, soal rambut yang telah menjadi ciri khas Faisal, Sumut Pos yang mewancarainya belum lama ini sempat menahan geli. Pasalnya, pemain berusia 24 tahun ini mengaku menghabiskan dana yang tak sedikit untuk mahkotanya tersebut. Bahkan, wajah seram yang selalu berjibaku merebut bola tersebut ternyata rutin ke salon untuk perawatan rambut. Tidak tanggung-tanggung, dirinya selalu menyempatkan diri setiap pekannya ke ruang kecantikan tersebut.

“Tapi aku gak punya salon langganan. Jadi tak terikat, kemana mau creambath tinggal cari salon terdekat,” aku Faisal.
Suami dari Fiona ini mengaku rambut tak menjadi penghalang saat bermain bola. Malah, pilihan gaya rambutnya itu didukung oleh istri dan anaknya. Karena itu, Faisal bersyukur memiliki keluarga yang mendukung. Kadang, kala bertanding keluar kota untuk beberapa waktu, dirinya merasakan rindu yang terkira. “Ya, kecintaanku selalu mengalir, Bang. Apalagi mereka sering ditinggal, makanya itu jadi penambah semangat biar tetap sukses,” jelasnya.
Ayah dari Faza dan Fizi ini mengakui, dirinya selalu menghubungi keluarga saat berada di Medan. Pasalnya, hingga kini anak dan istrinya masih menetap di Pakan Baru. “Untuk melepas rindu aku selalu telepon dua kali sehari, tanya perkembangan keluarga,” tambah Faisal.

Sebelum menjadi pemain sepak bola, Faisal bersekolah di SD Muhammadiyah Lubukpakam. Di sela sela pendidikan formalnya, pemain yang memakai anting di kuping kanan ini juga memasuki SSB Lubukpakam Bersinar. Kemudian melanjutkannya ke SMP Nusantara Lubukpakam dan lanjut SMA di tempat yang sama. Faisal bergabung dengan PSDS Junior sejak 2000. Setelah itu dia bergabung dengan PSKPS Padang Sidimpuan. Bertahan dua tahun, Faisal kembali pulang kampung dan memperkuat PSDS (2004), lalu PSPS Pekan Baru (2006), Persitara (2007), dan kembali lagi ke PSPS (2008).