SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

ANDA HORMAT KAMI SEGAN ,JIKA ANDA KURANG AJAR KAMI RIBAK SUDE ANDA!!!!!

PSMS MEDAN NEVER DIE!!!!
Powered By Blogger

Entri Populer

Sabtu, 27 November 2010

Jose Rawan Parkir

Jose Rawan Parkir

MEDAN-Menghadapi Persiraja Banda Aceh (28/11) mendatang, tampaknya gelandang asing asal Argentina, Jose Sebastian akan diparkir di bench pemain cadangan. Gaya bermain Jose yang terkesan malas-malasan, tak tepat bila dipaksakan turun di laga away melawan tim yang punya karakter keras semacam Persiraja.

Pada simulasi latihan terakhir sebelum berangka ke Banda Aceh, Sebastian sudah tak masuk line up. Seperti biasa, pemain yang didaulat jadi pemain inti biasanya akan menggunakan rompi latihan berwarna jingga. Nah, Jose saat itu tak mengenakannya bersama skuad yang lain yang disiapkan jadi cadangan.

Sebagai gantinya, Affan Lubis disiapkan. Affan dinilai lebih ngotot dan punya visi yang masih bagus. Meskipun usianya sudah tak lagi muda. Untuk memperkuat daya dobraknya, Affan bakal ditemani Faisal Azmi. Namun, kalau pada saat terakhir Yudha Handoko bisa lebih baik, bisa jadi pencetak gol ke gawang Persikabo ini bakal main dari awal.

Sebelum tim berangkat kemarin, wartawan koran ini sempat berbincang dengan pelatih kepala PSMS, Zulkarnain Pasaribu. Dia tak menampik kemungkinan bakal diparkirnya Jose. “Siapa yang paling siap, dia yang akan turun,” katanya.

“Jose itu pemain yang bagus. Tapi ia kurang greget dan tidak ngotot,” sambung pelatih senior itu.
Selama latihan, Zulkarnain juga kerap mengingatkan agar seluruh pemain bersungguh-sungguh. Proses latihan menurut pelatih 65 tahun ini merupakan cerminan penampilan di laga sesungguhnya. “Saya heran kalau ada pemain yang bilang bahwa dia sudah latihan keras, kok hasilnya masih belum bagus dan tidak dimainkan. Saya lalu bilang, kalau sudah kerja keras masak masih loyo mainnya,” kata Zul.

Soal Jose, Zul berharap teman dekat Gaston Castano ini mau berubah. Ia lantas membandingkannya dengan Affan Lubis yang meski sudah berumur tapi tetap konsisten permainannya. “Semua berasal dari latihan. Semoga saja Jose berlatih lebih baik lagi,” katanya. “Lihat Affan, permainannya jauh berbeda saat ini. Semua karena kesungguhan saat latihan,” sambungnya.

Sementara itu, Jose tampaknya sudah sadar bahwa dia bakal dicadangkan. Dalam beberapa kesempatan, dia murung. Mungkin ia tak terima jadi cadangan. Jose juga kerap merajuk bila ditarik keluar lapangan.

Ajang Reuni Zulkarnaen

Ajang Reuni Zulkarnaen

Kapten PSMS musim ini, Zulkarnaen menyimpan asa tersendiri ketika PSMS melakoni laga kontra Laskar Rencong-julukan Persiraja pada Minggu (28/11) nanti. Itu dikarenakan Zulkarnaen tak lagi asing bagi pendukung Persiraja.
Ya, musim lalu ia bermain bersama Persiraja dan berhasil menyumbang lima gol.

Musim paling gemilang bagi Zulkarnaen di Persiraja terjadi musim 2007/2008 silam. Saat itu ia berhasil menorehkan 10 gol.

Kini, ketajamannya itu mesti dialihkan ke PSMS. Meskipun pada dua laga terakhir bersama Ayam Kinantan, Zul belum memberi gol. Ditanyakan soal ini, Zul mengaku belum menemukan taste sejatinya. “Gol itu soal taste saja, soal rasa. Ini harus diasah lebih dalam. Saya juga sedang berusaha menyatu bersama tim ini,” sebut Zulkarnaen di Bandara Polonia sebelum berangkat ke Banda Aceh kemarin.

Ketajaman Zul memang masih menanti waktu. Tapi, tampaknya ia juga kesulitan mencetak gol karena musim ini diplot jadi gelandang. Stamina oke dan kelincahannya mengarungi lapangan, membuat Zul lebih baik ditarik sebagai gelandang serang. Namun, pada beberapa kesempatan, Zul bisa dimainkan sebagai penyerang lubang.

“Bagi saya pribadi yang penting tim ini bisa menang. Buat apa saya cetak gol tapi tim kalah,” katanya.
Maka itu, pada laga reuninya dengan pihak Persiraja, Zul tak ingin ngotot memaksakan mencetak gol. “Kalau ada kesempatan pasti akan saya lakukan. Tapi, tetap kepentingan tim yang utama,” pungkasnya.

Ditinggal Bus Pemain, Dibonceng Wartawan ke Polonia

Ditinggal Bus Pemain, Dibonceng Wartawan ke Polonia


Vagner Luis, Bek PSMS

Beberapa musim belakangan, PSMS kerap kurang becus ketika hendak berangkat away. Tak terkecuali ketika akan terbang ke Banda Aceh guna meladeni tantangan Persiraja, Jumat (26/11) kemarin. Kali ini, bek andal Vagner Luis jadi aktor utamanya.

Syaifullah, Medan

Ceritanya, persiapan keberangkatan skuad Ayam Kinantan ke Bandara Polonia sudah terpogram dengan baik. Seluruh skuad PSMS yang ikut rombongan, plus segelintir pengurus sudah menanti berangkat di Mess Kebun Bunga.

Usai Jumatan, PSMS akhirnya berangkat diantar bus. Nah, di sini keunikan terjadi, beberapa pemain dan pengurus berwajah ketat karena terlalu lama menanti. Padahal, bus sudah lama dipanaskan mesinnya. Sekitar pukul 14.00 WIB lewat, deru mesin bertambah bising. Klakson bus itu tiba-tiba berbunyi berulang kali. Suaranya gahar menerjang ke seluruh ruang di Stadion Kebun Bunga. Supir bus pun bingung, sebab dia tidak merasa membunyikan klakson.
Penasaran dengan apa yang terjadi, Sumut Pos menoleh ke depan bus, tepatnya bagian kemudi. Ternyata ada Idris, Sekretaris Umum PSMS di sana. Hm, ternyatra pria berkumis yang juga menjabat sebagai manajer PSMS itu yang membunyikan klakson bus berulang kali.

Rupanya Idris kesal. Kenapa? Ya, karena PSMS tak tepat waktu. Sementara pesawat sudah hendak terbang sekitar pukul 15.00 WIB. Murka Idris menjadi-jadi ketika Vagner Luis-bek asing PSMS asal Brasil tak kunjung naik ke dalam bus. Sementara seluruh skuad yang lain sudah duduk manis di dalam bus. Maka itu, klakson bus kembali dibunyikan berulang kali. Vagner tak kunjung turun dari kamarnya di lantai dua.

“Sudah tinggal saja. Ayo jalan,” kata Idris memerintah supir untuk berangkat duluan. Mendapati bus telah berangkat, Vagner pun hanya bisa celingak-celinguk. Beruntung ada beberapa wartawan yang siap berangkat ke Bandara Polonia untuk turut melepas tim ke Banda Aceh.

“Wah saya naik apa ini. O, sama kamu saja ya frend. Bonceng saya,” kata Vagner kepada wartawan. Belum mendapat jawaban, Vagner sudah berada di atas sepeda motor Syukri Amal, wartawan Seputar Indonesia.

Masalahnya, Vagner punya badan yang cukup besar. Alhasil sepeda motor Syukri tadi tak muat membawa barang bawaan Vagner. Ya, Vagner membawa serta dua tas sekaligus. Beruntung ada Khairunas, wartawan Medan Bisnis, yang berbaik hati membawakan tas Vagner. Luar biasa. Vagner sukses menyusahkan wartawan.

Di Bandara Polonia, Vagner menjelaskan bahwa dia sebenarnya sudah siap dari awal untuk berangkat bersama tim. Namun sebelumnya ia sempat berbicara kepada asisten manajer, Benny Tomasoa. Yang dibicarakan adalah urusan dokumennya yang akhirnya sudah kelar. “Tidak frend, saya sudah berada di mess dan siap berangkat. Tapi saya berbicara tentang dokumen. Tapi, sekretaris tim mengira saya belum berada di mess,” kata Vagner membela diri.
Meski ditinggal, namun Vagner tampak senang-senang saja. Ia tak memasukkan kejadian itu dalam hati. Warga Brasil ini terlihat begitu menikmati perjalanannya ke bandara dengan sepeda motor.