SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

ANDA HORMAT KAMI SEGAN ,JIKA ANDA KURANG AJAR KAMI RIBAK SUDE ANDA!!!!!

PSMS MEDAN NEVER DIE!!!!
Powered By Blogger

Entri Populer

Minggu, 24 Oktober 2010

Besutan Suharto Bungkam Gumarang

Besutan Suharto Bungkam Gumarang


PSMS yang diasuh oleh Suharto kembali lakukan uji coba di Stadion Teladan Medan Sabtu (23/10) sore. Melawan Gumarang FC, skuad yang awalnya digembor-gemborkan untuk Divisi Utama itu menang dengan skor 2-0.
Pertandingan yang yang dihadiri oleh tiga ratus penonton sedikit unik. Pasalnya, di sekitar stadion telah terpasang tratak dan bangkunya. Rupanya hal itu diperuntukan sebagai persiapan ujian Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Departemen Hukum dan HAM. Meski begitu, laga PSMS melawan Gumarang tetap menarik. Cuaca mendung membuat permainan lebih atraktif.

Gumarang mengawali laga dengan permainan keras untuk menjatuhkan mental punggawa Ayama Kinantan. Sayang, usaha mereka tidak berhasil. PSMS masih dapat mengontrol emosi mereka. Bahkan, pada menit ke-11 melalui Hadi Putra mereka unggul 1-0. Setelah terciptanya gol, Gumarang bermain tambah keras. Efeknya, wasit yang memimpin pertandingan harus mengeluarkan kartu kuning untuk kedua pihak.

Apa yang terjadi di babak pertama berbanding terbalik dengan babak kedua. Kedua tim bermain lebih lambat. Dan, Gumarang sedikit lengah dengan strategi tersebut. Gol tercipta lagi bagi PSMS di sepeluh menit babak kedua. Menariknya, setelah gol ini, permainan keras kembali berlanjut. Darul, pemain tengah Gumarang pun dihadiah kartu merah. Unggul pemain langsung dimanfaatkan pemain PSMS. Beruntung Gumarang memiliki kiper yang kemarin tampil gemilang. Hingga laga usai, skor tetap 2-0 untuk PSMS. “Ya Sudahlah, jadi evaluasi bagi kita pertandingan ini,” ungkap Pelatih Gumarang. Zulhimri, usai laga.

Belum Pilih Tim

Belum Pilih Tim


Belum Pilih Tim
LATIHAN: Kapten PSMS skuad Zulkarnaen Pasaribu, Zulkarnain (kanan) berebut bola dengan Faisal Azmi dalam sesi latihan belum lama ini di Stadion Kebun Bunga.

Pengurus Masih Bingung Tentukan Skuad Divisi Utama

MEDAN-Kompetisi Divisi Utama semakin dekat, namun pengurus PSMS tampaknya belum juga menentukan skuad besutan siapa yang akan berjuang di turnamen kasta kedua sepak bola nasional tersebut. Sejatinya, kemauan sebagian besar masyarakat Medan menginginkan tim yang diasuh Zulkarnain Pasaribu, namun tetap saja kepastian masih menunggu rapat pengurus.
“Siapa tim yang terbaik itu di Divisi Utama,” tegas Sekretaris Umum PSMS, Idris.

Sebagai catatan, Divisi Utama merupakan turnamen yang mengenal promosi dan degradasi. Dengan kata lain, tim terbaik akan promosi ke Indonesia Super League (ISL) dan yang buruk akan degradasi alias turun kasta ke Divisi Utama. Karena itu, jika dibanding Liga Primer Indonesia (LPI), risiko PSMS di Divisi Utama jelas nyata. Apalagi, hingga kini LPI belum begitu jelas nasibnya. “Nanti dirapatkan, itu tergantung hasil rapat kita nanti dengan Ketua umum, yang jelas siapa terbaik itu yang kedivisi utama” tambah Idris.

Sementara dari Jakarta telah dikabarkan kick off pasti Divisi Utama. Setidaknya kepastian ini diungkapkan CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono. “Jadwal dimulainya kompetisi tak akan berubah yakni 15 November 2010. Sedangkan jadwal pertandingan menyusul kemudian,” ujar Joko Driyono usai rapat koordinasi di kantornya di Jakarta, Jumat (22/10).
Joko pun menegaskan kompetisi akan diikuti 39 klub peserta yang akan bertanding dalam tiga wilayah. Sementara dari keanggotaan kompetisi, PSDS Deli Serdang menyatakan mundur karena kendala finansial dan posisinya akan digantikan oleh Persis Solo yang menempati peringkat 37 pada klasemen akhir musim lalu. Berdasarkan pembagian grup yang telah disusun, Grup I didominasi oleh tim-tim asal Sumatera seperti Persiraja Banda Aceh, PSAP Sigli, PSMS Medan, Pro Titan FC, dan sebagainya. Grup II diikuti PSCS Cilacap, Persikota Tangerang, PSIS Semarang, Persis Solo dan tiga tim dari wilayah timur yakni Persemalra Tual, Persiram Raja Ampat, dan Perseman Manokwari. Sementara grup III akan dihuni oleh tim-tim Jawa Timur yakni Persebaya, PSS Sleman, dan Persiba Bantul serta tim-tim Kalimantan dan Indonesia Timur seperti Persidafon Jayapura dan Persikubar Kutai Barat.

Melihat hasil kompetisi tahun lalu, menurut Joko, tahun ini persaingan akan lebih merata mengingat pembagian grup berdasarkan pada geografis dalam konteks kewilayahan yang juga mempertimbangkan kondusifitas serta kualitas pertandingan. “Kami membagi rata agar tidak ada yang hanya terpusat di Jawa saja. Kami menginginkan semua grup bisa mengakses tim Jawa karena mereka merupakan sentral dari pemberitaan dan penonton tentunya,” sebut Joko.
Mengantisipasi terpotongnya jalannya kompetisi karena agenda timnas yakni Piala AFF, menurut Joko tidak masalah. “Tapi selebihnya, di luar jadwal AFF pertandingan akan tetap berjalan normal,” pungkasnya.

Kinantan Minim Kostum

Kinantan Minim Kostum


Ketiadaan sponsor kostum untuk musim Divisi Utama 2010/2011 mendatang menimbulkan permasalahan baru bagi Ayam Kinantan. Bagaimana tidak, kostum untuk latihan ternyata sangat minim.

Ceritanya, ketiadaan sponsor untuk kostum bermula dari Sekum PSMS, Idris. Dirinya menolak desain yang diberikan pihak calon sponsor. Jadi, selama menggelar pemusatan latihan, PSMS hanya disediakan dua seragam latihan dengan motif kostum tahun lalu. Lucunya, pakaian tersebut dipakai untuk uji coba juga.

Seorang sumber di Mes Kebun Bunga membenarkan hal itu. Dia menyatakan, PSMS cuma punya dua kostum untuk 25 pemain asuhan Zulkarnain Pasaribu. Ironisnya, pasca terbentuknya tim PSMS asuhan Suharto, skuad harus bergantian menggunakan kostum tersebut. Seperti kemarin, Ahmad Maulana dkk yang berujicoba di Stadion Teladan terpaksa mengenakan kostum milik Zulkarnaen dkk.

Hasil Laga Amal Rp1.160.000

Hasil Laga Amal Rp1.160.000


Pertandingan PSMS kontra Pro Titan telah usai beberapa hari lalu. Ternyata Derby Deli yang bertajuk laga amal tersebut berhasil mengumpulkan uang Rp1.160.000 dari penontotn. Ceritanya, dana tersebut akan dikirimkan bagi korban bencana banjir Wasior.

Suporter Medan Pecinta Kinantan (SMeCK) Hooligan lewat ketua umumnya Nata simangunsong mengatakan, hasil yang sudah dikumpulkan tersebut akan segera disalurkan, namun waktu pengiriman tersebut masih menunggu perintah dari Sekum PSMS Idris.

Sesuai dengan instruksi pengurus PSMS melalui Sekumnya dana akan disalurkan melalu posko musibah Wasior yang dikelola oleh salah satu televisi swasta. “Dana itu atas nama Masyarakat Medan Pecinta Ayam Kinantan,” tambah Nata.
”Mudah-mudahan dapat berkah kita semua dan dapat kesuksesan buat PSMS,” pungkasnya.

Qori Islami Dari PSPS ke PSMS

Qori Islami Dari PSPS ke PSMS


Qori Islami Dari PSPS ke PSMS
Qori Islami

Qori Islami, gadis 24 tahun ini lebih akrab disapa Uwi. Saat ini tercatat sebagai mahasiswi pascasarjana Universitas Negeri Medan. Aslinya, Uwi berkartu penduduk Pekanbaru Riau. Namun sudah lima tahun belakangan menuntut ilmu di Medan.
Di Pekanbaru, Uwi terbilang fans fanatik PSPS yang kini berlaga di Indonesian Super League (ISL). Namun karena jarak memisahkan, tampaknya Uwi mulai berpikir untuk balik menjadi pendukung PSMS. Ya, walaupun masih berkutat di divisi kasta rendah.

“Boleh juga tuh. Karena kan PSMS tim besar. Namanya sudah tenar ke pelosok negeri,” katanya Sabtu (23/10).
Sejauh ini, Uwi mengaku mengikuti berita tentang Ayam Kinantan. Meski tak secara langsung, namun lebih banyak via surat kabar. Ada juga informasi yang didapatnya lewat kekasih hatinya yang kebetulan gila bola.

Dari info yang dikumpulkannya, Uwi punya beberapa masukan. “Selain sistem perekrutan yang harus dibehani, skuad PSMS juga harusnya punya intelejensi tinggi. Bagi pesepakbola kini, hal itu harus mutlak dimiliki,” katanya.

Dari yang diamati musim lalu, Uwi menilai pemain masih kurang jitu dalam mengadopsi instruksi pelatih. Aplikasi pola dan strategi mestinya bisa diserap sebaik mungkin. Pun pelatih harus bertangan dingin pastinya. “Aku sih pengennya PSMS tu setidaknya bisa nyamai Barcelona. Tapi kapan ya, he he he,” candanya.