SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

SELAMAT DATANG PARA SUPORTER PSMS MEDAN

ANDA HORMAT KAMI SEGAN ,JIKA ANDA KURANG AJAR KAMI RIBAK SUDE ANDA!!!!!

PSMS MEDAN NEVER DIE!!!!
Powered By Blogger

Entri Populer

Selasa, 26 Oktober 2010

LSI vs LPI - LPI Kick Off Januari dari Stadion Manahan

LSI vs LPI - LPI Kick Off Januari dari Stadion Manahan



Liga Super Indonesia (LSI) kini punya saingan setelah kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) dideklarasikan di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/10) kemarin. Setidaknya 20 klub telah menyatakan siap mengikuti kompetisi itu.

Deklarasi dihadiri pengusaha nasional, Arifin Panigoro sebagai penggagas Liga Primer Indonesia, sejumlah tokoh Jawa Tengah dan tokoh sepak bola nasional. Ke-17 klub yang hadir dalam deklarasi itu yakni Semen Padang, PSPS Pekanbaru, Arema, Bali Dewata FC, Bogor Raya FC, Jakarta FC, Manado United, Maung Bandung Raya, Medan Chief, Persebaya, Persema, Persibo dan Persis Solo.Juga ada PSM Makassar, PSMS Medan, Semarang United, dan Semen Padang. Sementara tiga klub lainnya tinggal tanda tangan itu adalah Persisam, Bontang FC, dan Deltras.


Arya Abhiseka, salah satu penggagas LPI sebelumnya menerangkan, peserta deklarasi sebanyak 20 klub yang terdiri dari peserta Liga Super Indonesia dan beberapa klub Divisi Utama. "Kick off Liga Primer Indonesia akan digelar di Stadion Manahan Solo, Januari mendatang," kata Arya Abhiseka.


Sejauh ini hanya Arema Indonesia yang benar-benar lepas dari bantuan APBD. Tim Singo Edan lebih mengandalkan penjualan tiket penonton dan juga sponsor. Beberapa klub lain seperti Persib Bandung juga sudah mulai mencontoh Arema dalam pembiayaan timnya.


Tindak Tegas

Deklarasi yang digelar di Semarang langsung ditanggapi para petinggi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Bahkan PSSI mengancam akan menindak tegas pemain dan klub yang terlibat kompetisi LPI. Sekjen PSSI Nugraha Besoes mengemukakan hal itu jumpa pers di Kantor PSSI, Senin (25/10) kemarin. "PSSI akan menindak tegas pemain dan klub yang terlibat dalam kompetisi IPL," ujar Nugraha.


Dia merujuk pada AD/ART PSSI Pasal 15 ayat 1 yang menegaskan setiap anggota PSSI wajib mematuhi instruksi PSSI, AFC, dan FIFA, ikut serta dalam kompetisi di bawah naungan PSSI, tidak menjalin hubungan olahraga dengan pihak yang tidak dikenal, telah diskorsing atau dikeluarkan dari keanggotaan PSSI.


Menurut dia, pihaknya telah memberikan surat peringatan kepada semua pengurus klub anggota dari PSSI, Jumat (22/10) lalu. Isi surat tersebut antara lain semua pemain yang terlibat di LPI akan dicabut izin bermainnya (khusus pemain lokal) dan bagi para pemain asing akan langsung dideportasi dari Indonesia. Adapun terhadap klub yang terlibat LPI akan dikeluarkan dari keanggotaan PSSI.


"Klub anggota LPI itu tak akan bisa menggunakan pemain asing. Kalau pekerjaan mereka tidak sesuai dengan izin tinggalnya maka mereka bisa dideportasi oleh pemerintah. Saya sudah berbicara dengan pihak yang berkompeten di AFC dan FIFA mengenai hal tersebut. Mereka menyangkal telah memberikan izin untuk terselenggaranya LPI."


Sementara itu, penggagas LPI Arifin Panigoro menyatakan tetap akan menggelar LPI guna menawarkan kompetisi yang lebih baik. "Banyak orang yang peduli dengan sepakbola nasional. Jika memang ada yang ingin menggulirkan kompetisi lebih baik, kenapa tidak? Saya sama sekali tidak berambisi menjadi ketua umum PSSI," tegas Arifin.


"Saya memang sudah menduga akan ada hal seperti itu. Tetapi the show must go on, karena tidak ada aturan yang dilanggar dari kompetisi ini," pungkas Arifin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar