Tunggu Kebun Bunga

Markas PSMS, Stadion Kebun Bunga, sedang dalam tahap renovasi. Kabarnya, stadion yang memiliki sejarah penting bagi PSMS itu, mulai bisa dipakai. Namun, mengapa seleksi PSMS yang diproyeksikan untuk Divisi Utama masih menumpang Lapangan Jasdam I Bukit Barisan, Gaperta?

“Sengaja kita pakai lapangan itu. Kita butuh fokus dalam menyeleksi pemain, ini kan untuk kebaikan PSMS,” jawab Idris, sang sekum dan manajer PSMS.

Idris menggarisbawahi, Kebun Bunga sudah bisa dipakai. Hal itu dapat dilihat pada setiap pagi. “Memang masih belum begitu bersih, tapi sudah bisa dipakai,” tambahnya.

Berbeda dengan Idris, Suharto yang menjabat sebagai pelatih PSMS untuk Divisi Utama malah tidak begitu peduli dengan lapangan. Baginya, pembentukan tim adalah yang utama. “Sabarlah kan belum rampung timnya, nantilah siap dulu baru kita pikirin lapangan,” ucapnya.

Menurut Suharto, lapangan memang penting, namun kalau masih dalam proses perekrutan, masih belum begitu bermasalah. Ketika Kebun Bunga selesai, jelasnya, maka tim juga selesai seleksi. “Kan masih proses sembari menunggu Kebun Bunga siap” tambahnya.

Tim yang akan dibesut oleh Suharto ini sejatinya sangat menarik. Bayangkan saja, tim ini diproyeksikan untuk Divisi Utama yang kabarnya akan dimulai 30 Oktober mendatang.

Sementara, kesiapan tim masih jauh dari ideal. Padahal, masyarakat Medan dan Sumatera Utara sudah rindu melihat Ayam Kinantan berkokok di kasta tertinggi sepak bola nasional, Indonesia Super League (ISL), dan bukan sekadar bertahan di Divisi Utama.

“Tunggu dulu, tim mana yang berlaga ke Divisi Utama atau Liga Primer Indonesia masih belum ditentukan. Tergantung keputusan Ketua Umum, nanti kita pilih yang terbaik. Jadi keduanya masih punya peluang. Yang jelas, kita akan ikut kedua kompetisi itu,” pungkas Idris